Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH FISIKA

MIKROSKOP, LUP DAN TELESKOP

Disusun Oleh:
Kelompok 11
1. Desi Agustina (P07139017006)
2. Imam Askani (P07139017012)
3. Imelda Sijabat (P07139017013)

Dosen Pembimbing
Febdy Chandra Kirana, S.Pd

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN ACEH
JURUSAN FARMASI
2017/2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 5
BAB II PEMABAHASAN .......................................................................................................................... 6
2.1 PENGERTIAN MIKROSKOP ...................................................................................................... 6
A) Mikroskop cahaya ..................................................................................................................... 6
B) Mikroskop Elektron .................................................................................................................. 7
2.2 BAGIAN BAGIAN MIKROSKOP DAN FUNGSINYA .......................................................... 10
2.3 PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA MIKROSKOP .......................................................... 12
2.4 PENGERTIAN LUP ...................................................................................................................... 12
2.5 CARA KERJA LUP ....................................................................................................................... 13
2.7 BAGIAN BAGIAN DARI LUP .................................................................................................... 16
2.8 PENGERTIAN TELESKOP DAN BAGIAN- BAGIAN NYA .................................................. 18
2.9 FUNGSI/ KEGUNAAN DARI TELESKOP ............................................................................... 20
2.10 JENIS JENIS TELESKOP DAN CARA KERJA TELESKOP .............................................. 21
 JENIS-JENIS TELESKOP ......................................................................................................... 21
 CARA KERJA TELESKOP ....................................................................................................... 22
BAB III PENUTUP .................................................................................................................................. 23
3.1 KESIMPULAN ......................................................................................................................... 23
3.2 SARAN ....................................................................................................................................... 23
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
Mikroskop, Lup dan Teleskop.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantua dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa nya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala kritik dan saran agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Mikroskop, Lup dan Teleskop ini
dapat memberikan manfaat terhadap pembacabya.

Banda Aceh, 13 Januari 2018

Kelompok 11
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai
dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berfikir manusia. Berbagai
peralatan elektronik diciptakan untuk dapat menggantikan berbagai fungsi organ atau
menyelidiki fungsi dan penyimpangan pada organ tubuh manusia. Sama halnya untuk
membantu proses bekerja dan aktivitas manusia sehari-hari, contohnya dalam melihat
benda kecil atau mikroorganisme yang tidak bisa dilihat oleh kasat mata maka dengan ini
perlu alat bantu yang mampu mempermudah dalam mengidentifikasi hal tersebut dan
membantu proses pengerjaan manusia yang berhubungan dengan benda-benda kecil atau
mikroorganisme.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan mikroskop ?
2. Apa saja bagian-bagian Mikroskop dan fungsinya ?
3. Bagaiman pembentukan bayangan Mikroskop ?
4. Apakah yang dimaksud dengan Lup ?
5. Bagaiman cara kerja Lup ?
6. Apakah fungsi dari Lup ?
7. Apa saja bagian-bagian dari Lup ?
8. Apa yang dimaksud dengan Teleskop ?
9. Apa kegunaan Teleskop ?
10. Ada berapa jenis teleskop dan bagaimana cara kerja teleskop ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Mikroskop
2. Mengetahui bagian-bagian Mikroskop dan fungsinya
3. Mengetahui pembentukan bayangan Mikroskop
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Lup
5. Mengetahui bagaimana cara kerja Lup
6. Mengetahui fungsi dari Lup
7. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari Lup
8. Mengetahui apa yang dimaksud dengan teleskop
9. Mengetahui apa kegunaan teleskop
10. Mengetahui jenis teleskop dan cara kerja teleskop
BAB II
PEMABAHASAN

2.1 PENGERTIAN MIKROSKOP

Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari susunan beberapa lensa pembesar yang
digunakan untuk melihat benda, jasad, renik, mikroorganisme, atau bagian tubuh makhluk hidup
yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Mikroskop merupakan alat bantu utama dalam melakukan pengamatandan pemilihan dalam
bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur benda-benda yang kecil.
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh seorang berkebangsaan Belanda, Antony Van
Leuwoonhook. Mikroskop sendiri berasal dari bahasa latin (micro; kecil, + scopium;
penglihatan). Mikroskop yang ditemukan yaitu mikroskop sederhana (berlensa tunggal). Pada
tahun 1600 Hans dan Zaccharias Jansen menemukan mikroskop yang lebih canggih yaitu
mikroskop majemuk (berlensa ganda). Mikroskop sederhana dan mikroskop majemuk
merupakan mikroskop cahaya, dimana keduanya memanfaatkan pancaran cahaya untuk
membentuk bayangan benda. Seiring berjalannya waktu pada tahun1932 Knoli dan Ruska
menemukan mikroskop elektron. Mikroskop elektron menggunakan berkas elektron sebagai
pengganti cahaya untuk membentuk bayangan benda.

Mikroskop adalah alat yang menggunakan lensa untuk mendapatkan gambar yang diperbesar dan
dengan demikian dapat memperoleh rincian yang sekecil-kecilnya dari obyek yang kecil untuk
dapat dilihat dengan mata telanjang.

Ada beberapa jenis mikroskop yaitu :

A) Mikroskop cahaya

Cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memiliki kaki yang berat dan
kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu
lensa objektif, lensa okuler, dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada
kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop biasa membentuk bayangan
tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan
lensa objektif yang biasa di pasangi tiga lensa atau lebih. Dibawah tabung mikroskop terdapat
meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor.
Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain. Pada mikroskop
konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang di pantulkan oleh suatu
cermin datarataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Lensa objektif bekerja dalam
pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan
menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan
sebagai dua benda yang terpisah. Lensa okuler, merupakan lensa mikroskop yang terdapat
dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk
memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk
berkisar antara 4-25 kali. Lensa kondensor berfungsi untuk mendukung tercipta pencahayaan
pada objek yang akan difokus, sehingga pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah
maksimal, dua benda menjadi satu.

Ada dua nilai penting dalam sebuah mikroskop yakni daya pembesaran dan daya penguraiannya
atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar obyeknya terlihat dibandingkan
dengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran jelas citra, yaitu jarak minimum dua
titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik pisah. Mikroskop dapat
didesain untuk memperbesar obyek sebesar yang diinginkan, tetapi mikroskop cahaya tidak
pernah menguraikan secara rinci yang halus dari kira-kira 0,2 μm.

B) Mikroskop Elektron

Mikroskop yang mampu melakukan pembesaran obyek sampai dua juta kali, yang menggunakan
elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta
memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada
mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggnakan jauh lebih banyak energi dan radiasi
elektromaknetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
Mikroskop mempunyai bagian yang sangat halus dan konstruksinya sedemikian rupa, sehingga
memerlukan perlakuan secara cermat, diantaranya adalah cermin cekung, kondensor, lensa
objektif, lensa okuler, dan tabung mikroskop. Mikroskop terdiri atas dua bagian besar yaitu :

1. Bagian mekanik
2. Bagian optik

Agar diperoleh daya urai yang maksimal, perlu diperhatikan cara meletakkan mikroskop dengan
baik, yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Meletakkan mikroskop ditempat terang, buka diafragma sampai maksimal


2) Menngatur posisi cermin cekung atau datar sedemikian rupa sehingga kaca
kondensor menjadi terang
3) Menaikkan kondensor sampai maksimal dengan memutar tombol pada
kondensor
4) Menempatkan preparat di meja mikroskop dan jepit dengan penjepit preparat
agar tidak bergeser
5) Menurunkan tabung mikroskop sampai lensa obyektif hampir menyentuh
gelas penutup
6) Melalui lensa okuler, mengamati preparat sampai fokus dengan cara memutar
pengatur kasar dan pengatur halus
7) Pada saat menggunakan mikroskop, gunakan lensa obyektif dan lensa okuler
perbesaran lemah terlebih dahulu. Aturlah celah diafragma sehingga diperoleh
pencahayaan yang cukup

Selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengopersikan mikroskop yaitu :

1. Saat membawa mikroskop, memegang erat-erat mikroskop dengan satu


tangan, sedangkan tangan yang lain pakailah untuk menyangga kaki
mikroskop
2. Meja preparat harus tetap horizontaluntuk menjaga agar preparat tidak
jatuh
3. Membersihkan lensa hanya dengan kertas atau kain khusus untuk lensa
4. Membiasakan kedua mata terbuka ketika mengamati preparat
5. Membersihkan cermin dan meja preparat sampai bersih, jangan lupa
bersihkan kacaprepart dan kaca penutup
6. Membersihkan mikroskop agar terhindar dari kotoran dan jaga agar tetap
kering
7. Setelah menggunakan mikroskop, memutar pengatur kasar agar terdapat
jarak antara lensa obyektif dan meja mikroskop, atur posisi cermin dalam
posisi tegak. Membersihkan lensa obyektif bila terkena minyak emersi dan
bersihkan pula meja mikroskop dari kotoran atau tumpahan minyak amersi
dan bersihkan pula meja mikroskop dari kotoran atau tumpahan
mediumdengan tissue agar tidak terjadi korosif
8. Menyimpa mikroskop dalam lemari yang diberi pengatur suhu
2.2 BAGIAN BAGIAN MIKROSKOP DAN FUNGSINYA

1. LENSA OKULER
Lensa okuler adalah lensa yang letaknya dibagian ujung atas tabung dekat dengan
mata pengguna atau pengamat. Fungsi utama lensa okuler ini adalah untuk
membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif

2. LENSA OBJEKTIF
Lensa objektif ini letaknya berada di dekat objek yang akan diamati, diteliti. Pada
umumnya terdapat tiga lensa objektif pada sebuah mikroskop, yakni dengan
perbesaran 10, 40, dan 100 kalinya.
Lensa objektif ini membutuhkan cahaya nyata, terbalik dan diperbesar. Dimana lensa
objektif ini di atur oleh revolver untuk menentukan pembesaran dan pengecilan lensa
objektif.
Ketika menggunakn lensa objektif biasanya para pengamat mengoleskan minyak
emersi ke obyek, tujuannya dari pemberian ini adalah sebagai pelumas dan untuk
memperjelas bayangan benda.

3. TABUNG MIKROSKOP
Tabung mikroskop fungsinya adalah untuk mengatur fokus serta meghubungkan
antara lensa objektif dan lensa okuler.

4. MAKROMETER (Pemutar Kasar)


Fungsi utama makrometer adalah untuk menarik dan menurunkan tabung mikroskop
secara tepat dan cepat

5. MIKROMETER (Pemutar Halus)


Fungsi utama mikrometer adalah untuk menaikkan dan menurunkan tabung
mikroskop secara tepat dan lambat, bentuknya lebih kecil daripada makrometer
6. REVOLVER MIKROSKOP
Fungsin utama revolver dalam bagian mikroskop adalah untuk mengatur pembesaran,
pengecilan lensa objektif, cara pengunaannya dengan cara memutarnya ke kanan atau
kekiri.

7. REFLEKTOR MIKROSKOP
Reflektor dalam mikroskop terdiri dari 2 jenis cermin yaitu cermin cekung dan
cermin datar. Fungsi utama reflektor adalah untuk memantulkan cahayadari cermin
ke meja objek melalui lubang yang terdapat pada meja objek kemudian diteruskan ke
mata pengamat.
Cermin datar digunakan saat cahaya yang dibutuhkan dapat terpenuhi, sedangkan jika
cahaya tidak terpenuhi maka akan menggunakan cermin cekung karena fungsinya
untuk mengumpulkan cahaya.

8. DIAFRAGMA
Fungsi utama diafragma adalah untuk mengatur banyak atau sedikit nya cahaya yang
masuk atau cahaya yang digunakan.

9. KONDENSOR
Fungsi utama kondensor adalah untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh
cermin kemudian memusatkannya pada objek, cara menggunakan alat ini bisa diputar
ke kanan atau ke kiri dan bisa juga di naik turunkan

10. CERMIN
Fungsi utama cermin adalah untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima
dengan cara memantulkan cahaya yang masuk tersebut.

11. MEJA MIKROSKOP


Fungsi utama meja mikroskop adalah sebagai tempat meletakkan objek yang akan
diteliti atau diamati.

12. PENJEPIT KACA MIKROSKOP


Fungsi utama penjepit kaca mikroskop adalah untuk menjepit kaca yang melapisi
objek. Tujannya agar objek tidak mudah bergeser. Penjepit ini berfungsi untuk
menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.

13. LENGAN MIKROSKOP


Fungsi utama lengan mikroskop adalah sebagai pegangan pada mikroskop.

14. BAGIAN KAKI MIKROSKOP


Fungsi utama kaki mikroskop adalah untuk menopang atau menyangga mikroskop
agar tidak mudah jatuh.

15. SENDI INKLINASI (Pengatur Sudut)


Fungsi utama sendi inklinasi adalah untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop

2.3 PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA MIKROSKOP

Sifat bayangan pada mikroskop ditentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objektif dan lensa okuler.
Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil. Sedangkan lensa okuler
mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar. Benda yang diamati diletakkan sedekat
mungkin dengan titik fokus lensa objektif. Sedangkan mata kita tepat berada di lensa okuler.
Mata pengamat berada di belakang lensa objektif yang kebetulan bayangan okuler tepat dititik
fokus lensa okuler dinamakan pengamat secara rileks dan pengamatan dilakukan secara
terakomodasi bila bayangan objektif berada diruang etama okuler. Mikroskop yang terdiri dari
lensa positif bayangan akhir berada jauh tak terhingga, yang memiliki sifat bayangan diperbesar,
maya dan tegak.

2.4 PENGERTIAN LUP


Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat
dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik fokus lup itu atau jarak
benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup tersebut.
Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata, dan diperbesar. Lup ditemukan oleh seorang dari
Arab bernama Abu Ali al-Hasan Ibn Al-Haitham. Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-
Haitham atau Ibnu Haitham lahir (Basra,965 Kairo 1039), dikenal dalam kalangan cerdik pandai
di Barat, dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains,
falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan
mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan
Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop.Dalam kalangan cerdik pandai di Barat,
beliau dikenali dengan nama Alhazen. Ibnu Haitham dilahirkan di Basrah pada tahun 354H
bersamaan dengan 965 Masehi. Ia memulai pendidikan awalnya di Basrah sebelum dilantik
menjadi pegawai pemerintah di bandar kelahirannya. Setelah beberapa lama berkhidmat dengan
pihak pemerintah di sana, beliau mengambil keputusan merantau ke Ahwaz dan Baghdad. Di
perantauan beliau telah melanjutkan pengajian dan menumpukan perhatian pada penulisan.
Kecintaannya kepada ilmu telah membawanya berhijrah ke Mesir. Selama di sana beliau telah
mengambil kesempatan melakukan beberapa kerja penyelidikan mengenai aliran dan saliran
Sungai Nil serta menyalin buku-buku mengenai matematika dan falak. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan uang cadangan dalam menempuh perjalanan menuju Universitas Al-Azhar.
Pada dasarnya, lup adalah sebuah lensa cembung. Lensa ini dapat berfungsi sebagai kaca
pembesar jika diletakkan pada posisi yang tepat antara objek benda yang akan diamati dan mata.
Berdasarkan pembentukkan bayangan pada lensa cembung, untuk menghasilkan bayangan yang
diperbesar, benda diletakkan di antara titik F1 dan O. Perhatikan Gambar 21.14. Bayangan yang
terbentuk bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Jadi, pabila kita ingin menggunakan lensa
cembung sebagai lup, maka benda harus kita letakkan diantara titik F1 dan O.

2.5 CARA KERJA LUP

Alat optik yang paling sederhana adalah lup atau kaca pembesar (magnifying glass). Kaca
pembesar terdiri atas lensa cembung ganda, yang kedua sisi luarnya melengkung ke luar. Sinar-
sinar cahaya yang melewati lensa itu membelok ke dalam untuk mengumpul di sebuah titik focus
pada kedua sisi lensa. Jarak dari pusat lensa ke titik fokus, kira-kira 12 cm pada kaca pembesar
yang umum, disebut jarak fokus.
Sebuah kaca pembesar dipegang di atas sebuah benda pada jarak yang lebih pendek daripada
jarak fokus (ruang I), benda itu tampak tegak dan diperbesar. Bayangan macam ini disebut
bayangan maya. Pada jarak yang sama (ruang II) atau lebih panjang daripada jarak fokus (ruang
III), lensa akan menghasilkan suatu bayangan terbalik, dan disebut bayangan nyata. Dalam
penggunaan lup seseorang harus menempatkan benda yang akan dilihat pada ruang satu (antara
lensa dan fokus lensa) sehingga akan dihasilkan bayangan yang diperbesar dan maya. Perbesaran
yang dihasilkan oleh lup adalah perbesaran anguler atau perbesaran sudut.
M = perbesaran sudut
PP = titik dekat mata dalam meter
f = Jarak focus lup dalam meter

1. Mata berakomodasi maksimum


Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang obyek pada titik dekatnya (otot siliar
bekerja maksimum untuk menekan lensa agar berbentuk secembung-cembungnya). Ketika
menggunakan lup dengan mata berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk harus jatuh
di titik dekat mata (25cm). Untuk mengahasilkan bayangan yang seperti ini, benda harus terletak
dia antara titik fokus lup (F) dan lensa (antara titik F dan O). Olah karena mata berakomodasi
maksimum, lensa mata dalam keadaan menebal sekuat-kuatnya dan otot-otot mata meregang
sehingga mata cepat lelah. Akan tetapi, dalam kondisi ini akan dihasilkan perbesaran yang
maksimum. Pembesaran yang dihasilkan dalam keadaan mata berakomodasi maksimum adalah.
Keterangan :
M = pembesaran lup
f = jarak fokus lup (cm)
n = titik dekat mata (25 cm)

Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi maksimum, maka yang perlu diperhatikan
adalah:
1. bayangan yang dibentuk lup harus berada di titik dekat mata / Punctum Proksimum
(PP)
2. benda yang diamati harus diletakkan di antara titik fokus dan lensa
3. kelemahan : mata cepat lelah
4. keuntungan : perbesaran bertambah (maksimum)
5. Sifat bayangan : maya, tegak, dan diperbesar
Perhitungan
• Si = -PP = -Sn

Agar mata dapat melihat dengan berakomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh
lensa harus berada di titik dekat mata (PP). Benda yang dilihat harus terletak antara titik fokus
dan titik pusat sumbu lensa. Kelemahannya untuk pengamatan lama mata cepat lelah, sedangkan
keuntungannya dari segi perbesaran bertambah. Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan
diperbesar. Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :
M = PP/f + 1
Keterangan :
M = perbesaran lup
PP= titik dekat mata
f = jarak titik fokus lensa
Agar mata relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan mata tidak berakomodasi.

2. Mata Tak Berakomodasi


Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang obyek pada titik jauhnya (yaitu otot siliar tidak
bekerja/rileks dan lensa mata berbentuk sepipih-pipihnya).
Ketika menggunakan lup dengan mata tidak berakomodasi, bayangan yang terbentuk jatuh di
titik tak terhingga. Untuk menghasilkan bayangan yang seperti ini, benda harus terltak di titik
fokus lup (atau kurang sedikit). Oleh karena mata tidak berakomodasi, lensa meregang sehingga
mata tidak cepat lelah. Pembesaran yang dihasilkan dalam keadaan mata tidak berakomodasi
adalah :

Keterngan :
M = pembesaran lup
f = jarak fokus lup (cm)
n = titik dekat mata (25 cm)

Pada penggunaan lup dengan mata tak berakomodasi, maka yang perlu diperhatikan adalah:
1. maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak hingga
2. benda yang dilihat harus diletakkan di titik fokus (So = f)
3. keuntungan : mata tak cepat lelah
5. Kerugian : perbesaran berkurang (minimum)
Dalam hal ini objek harus berada di titik fokus lensa (s= f ).
Perhitungan
• Si = -PR
• So = f

Untuk melihat tanpa berakomodasi maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak berhingga.
Benda yang dilihat harus diletakkan tepat pada titik fokus lup.
Keuntunganya adalah untuk pengamatan lama mata tidak cepat lelah, sedangkan kelemahannya
dari segi perbesaran berkurang. Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.

Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :


M=PP/f
Keterangan:
M=perbesaran lup
PP= titik dekat mata
f = jarak titik fokus lensa

2.7 BAGIAN BAGIAN DARI LUP

Lup merupakan alat optik yang sangat sederhana, namun sangat membantu dalam proses
pengamatan yang mudah dan praktis. Bagian-bagian lup antara lain sebagai berikut.
1. Tangkai Lup
Tangkai atau pegangan Lup digunakan pengamat untuk memegang lup pada proses
penggunaannya. Tangkai ini dapat dipisahkan dengan lingkaran pegangan lensa.

2. Skrup Pengendali
Skrup penghubung ini berfungsi menghubungkan antara tangkai Lup dengan kepala Lup, berupa
logam tipis yang juga berfungsi menguaatkan pegangan kepala Lup terhadap lensa cembungnya.

3. Kepala/bingkai Lup
Lingkaran penuh yang digunakan sebagai bingkai dari lensa cembung pada Lup. Bingkai ini
mirip dengan bingkai kacamata yang memegang Lensa, akan tetapi bingkai kepala Lup berupa
Lingkaran penuh.

4. Lensa Cembung Lup


Lup menggunakan lensa cembung yang berfungsi memperbesar benda berukuran kecil sehingga
tampak besar.
2.8 PENGERTIAN TELESKOP DAN BAGIAN- BAGIAN NYA
 PENGERTIAN TELESKOP

Teleskop adalah instrumen (alat) yang memiliki kemampuan untuk melihat dan
memperbesar ukuran sudut suatu benda langit seperti bintang, planet, komet, dll. teleskop
memiliki 2 lensa yang merupakan kekuatan utama teleskop, yaitu lensa obyektif yang memiliki
perbesaran yang besar dan lensa okuler yang memiliki perbesaran yang kecil.

 BAGIAN-BAGIAN TELESKOP

Berikut ini adalah bagian-bagian teleskop :

 Findescope optik, seperti teleskop miniatur yang terpasang pada tabung teleskop,
berfungsi untuk memperbesar kolom foto serta membentu dalam pemusatan
peneropongan bintang.
 Focuser, setiap teleskop memiliki focuser dan focusers datang dalam berbagai gaya.
melekat pada tabung teleskop dan memegang lensa mata teleskop. Kebanyakan model
teleskop memiliki tombol di sisi (rak dan pinion, Crayford) yang memungkinkan tabung
internal untuk bergerak ke atas dan ke bawah sampai fokus dicapai, tetapi beberapa
model (heliks) baik kiri atau kanan untuk mencapai fokus.
 Eyepieces, terdiri dari berbagai jenis. Pada dasarnya, Eyepiece adalah alat yang
digunakan untuk memperbesar gambar objek dan diletakkan di dekat posisi pengamat
(okuler).
 Tabung Teleskop, setiap Teleskop juga memiliki tabung - atau tabung optik.. Ini
hanyalah sebuah tabung hampa terbuat dari berbagai bahan yang membentuk bagian
teleskop . Untuk teleskop refraktor , lensa utama berjalan di depan dengan focuser di
belakang, sedangkan reflektor memiliki cermin utama di belakang, depan terbuka dan
focuser berada di sepanjang sisi atas. Desain bervariasi antara jenis teleskop dan
produsen
 Primer Mirror Cell: Ini adalah perakitan lengkap yang memegang cermin utama dari
teleskop reflektor . Desain juga bervariasi dari produsen ke produsen, tetapi prinsipnya
adalah sama.yaitu memegang cermin dan memungkinkan untuk penyesuaian.
 Lensa, adalah bagian utama teleskop refraktor. Hal ini pada dasarnya kerah yang
memegang lensa primer di tempatnya dan cocok ke tabung teleskop.
 Tripod, yaitu 3 kaki pada teleskop yang berfungsi untuk menahan teleskop hingga
ketinggian tertentu di mana orang dapat berdiri untuk menggunakannya
 Lensa mata, adalah bagian bahwa seseorang terlihat melalui dan tergantung pada jenis
teleskop, beberapa mungkin memiliki lensa tambahan individu berada di dalam.
 Pencari, adalah salah satu bagian yang paling penting dari teleskop karena
memungkinkan pengguna untuk melacak benda-benda di ruang angkasa. Without the
finder it would make it almost impossible to find objects that are long distances away.
Tanpa si penemu itu akan membuat hampir tidak mungkin untuk menemukan benda yang
jarak jauh. It is attached to the side of the main telescope. Hal ini melekat pada sisi
teleskop utama.
 Lensa Barlow, adalah lensa tambahan yang bisa ditempatkan di antara focuser dan lensa
mata. Ini efektif meningkatkan panjang fokus teleskop, sehingga meningkatkan
perbesaran teleskop (biasanya 2x tetapi bisa pergi ke 5x).
 Mount, adalah bagian dari sebuah teleskop yang menjaga teleskop tetap di tempatnya.
Ada dua tipe mount yaitu alt-azimuth dan equatorial. Ada jenis lain dari gunung tetapi
mereka
 biasanya digunakan untuk yang lebih besar, teleskop canggih yang tidak tersedia di toko
ritel.
2.9 FUNGSI/ KEGUNAAN DARI TELESKOP

Fungsi-fungsi teleskop dapat kita temukan dalam bidang astronomi. Teleskop adalah
sebuah alat yang berfungsi untuk melihat benda yang sangat jauh. Alat tersebut mengandalkan
cermin sebagai pembentukan gambar yang akan diterima oleh mata. Teleskop pertama kali
dibuat oleh beberapa ilmuwan, seperti Galileo, Newton, Foucault, dan sebagainya. Teleskop
tersebut dinamakan teleskop optikal yang berkerja dengan panjang gelombang tampak.

Fungsi dari teleskop tersebut adalah untuk melihat benda-benda yang sangat jauh, seperti
halnya benda-benda langit. Teleskop bekerja dengan cara menangkap gambar melalui bantuan
radiasi elektromagnetik panjang gelombang yang bisa menembus lapisan atmosfer. Berdasarkan
objeknya, teleskop dibagi menjadi tiga jenis, yaitu teleskop refraktor (dioptrik), reflektor
(catoptrik), dan catadioptrik. Teleskop jenis refraktor (dioptrik) mempunyai sistem kerja dengan
menggunakan dua buah lensa objektif. Lensa utama akan mengumpulkan bayangan benda dan
cahaya yang kemudian akan diteruskan ke lensa mata, lalu diterima oleh mata saat melihat objek
menjadi sebuah bayangan benda.

Teleskop jenis reflektor (catoptrik) mempunyai sistem kerja dengan menggunakan


cermin. Cermin yang digunakan adalah cermin cekung. Cermin cekung ini akan merefleksikan
cahaya dan bayangan gambar. Teleskop reflektor ini merupakan alternatif dari teleskop refraktor.
Terkadang, teleskop refraktor akan mengalami kelainan optik yang membuat bayangan yang
diterima menjadi tidak fokus. Berbeda dengan teleskop reflektor yang menggunakan cermin
cekung, reflektor tersebut memiliki elemen penting sehingga bayangan yang diterima tetap
dalam keadaan fokus.

Teleskop catadioptrik mempunyai sistem kerja yang tidak jauh berbeda dengan teleskop
refraktor dan reflektor, yaitu menyerap cahaya dan bayangan benda untuk diterima oleh mata.
Namun, teleskop jenis ini adalah penggabungan dari dua jenis teleskop sebelumnya, yaitu
menggunakan cermin dan lensa yang dapat kita temukan pada mikroskop, mercusuar, dan lensa
tele kamera SLR. Semua teleskop yang pernah dibuat memiliki kinerja dan fungsi yang sama,
yaitu untuk mengamati benda-benda yang sangat jauh seperti benda-benda langit dan benda-
benda kecil, seperti mengamati sel dengan menggunakan microskop.
Fungsi-fungsi teleskop yang baru ditemukan pada zaman sekarang ini adalah hubble
telescope yang dipasang di luar angkasa untuk mengirim gambar dengan menggunakan
gelombang elektomagnetik. Gelombang tersebut akan ditangkap oleh bumi dengan hasil yang
jernih. Jadi, teleskop ini membantu manusia untuk mengamati benda-benda di luar angkas.

2.10 JENIS JENIS TELESKOP DAN CARA KERJA TELESKOP


 JENIS-JENIS TELESKOP

Teleksop mempunyai 3 jenis, yaitu :

1. Teleskop Refraktor / Teleskop Bias

Teleskop Refraktor atau Teleskop Bias merupakan jenis teleskop yang menggunakan
lensa sebagai perangkat optiknya dan bekerja dengan prinsip pembiasan. Namun teleskop
refraktor hanya mampu menangkap benda langit seperti Bulan, Bintang, dan Planet. Kelemahan
dari teleskop refraktor adalah terjadinya Aberasi Kromatik, yaitu efek yang dihasilkan dari
dispersi lensa yang mengakibatkan penyebaran garis warna-warna. Dan untuk mengatasinya
adalah diberikan lensa akromatik / akromat untuk merapatkan garis warna-warna akibat aberasi
kromatik dan menajdi tipe teleskop akromatik

Teleksop Refraktor, Kredit : Celestron

2. Teleskop Refletkor / Teleskop Pantul

Teleskop Refletkor atau Teleskop Pantul merupakan jenis teleskop yang menggunakan
cermin pantual sebagai perangkat optiknya dan bekerja dengan prinsip pemantulan sehingga
mampu menangkap cahaya lebih banyak seperti Galaksi, Nebula, Gugus Bintang, dll. Teleskop
ini lebih mudah dibuat dan ringan. Terdiri dari cermin primer dan sekunder. Kelemahan dari
teleskop reflektor adalah terjadinya Aberasi Sferis, yaitu efek yang dihasilkan oleh cermin
pantul.

Saat cahaya bintang masuk ke bumi, ia harus terdistorsi oleh atmosfer bumi (terutama
udara panas) yang mengakibatkan muka gelombang. Dan saat ia diteruskan ke teleskop pantul,
arahnya menjadi tersebar kemana-mana sehingga citra menjadi buram. Dan untuk mengatasinya
adalah diberikan piston pada cermin sekunder.

 CARA KERJA TELESKOP

Pertama-tama, teleskop akan mengumpulkan cahaya dari lensa obyektif tergantung dari aperture,
semakin besar aperture-nya semakin banyak cahaya yang dikumpulkan dan semakin kecil
aperture-nya semakin sedikit cahaya yang dikumpulkan. kemudian lensa tersebut
mempertemukan dua titik cahaya yang disebut fokus, lalu lensa okuler akan menangkap titik
fokus cahaya dan memperbesar cahaya (bayangan) obyek.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

 Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari susunan beberapa lensa
pembesar yang digunakan untuk melihat benda, jasad renik,mikroorganisme,
atau bagian tubuh makhluk hidup yang berukuran kecilyang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop memiliki komponen-komponen,
diantaranya : kaki mikroskop, penjepit preparat, meja preparat, tabung
mikroskop, cermin datar atau cermin cekung, kondensor, lensa okuler, lensa
obyektif, revolver, pemutar kasar, dan pemutar halus.
 Lup adalah alat optik yang terdiri dari sebuah lensa yang digunakan untuk
mengamati benda-benda kecil sehingga tampak lebih besar dan jelas.
Bayangan yang di bentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
Pengamatan dengan Lup dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan mata
berakomodasi maksimum dan dengan mata tidak berakomodasi.
 Teleskop adalah alat optik untuk melihat benda jauh (seperti bintang, bulan)
agar tampak dekat dan jelas. Pada dasarnya, Teleskop terdiri dari sebuah
lensa obyektif dan sebuah lensa okuler. Untuk mata tak terakomodasi,
bayangan yang dibentuk lensa obyektif harus berada dititikfocus lensa okuler
sehingga Fob berhimpit dengan Fok. Karena pengamtan benda-benda di
angkasa dilakukan berjam-jam, maka biasanya dilakukan dengan mata tak
berakomodas

3.2 SARAN

Kelompok 11 menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kami sangat membutuhkan saran serta kritik dari pembaca yang sifatnya membangun
agar penulisan makalah-makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi. Atas perhatiannya kami
ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

1. Buku ‘penemuan-penemuan yang mengubah dunia’ cetakan pertama ; National


Geographic ‘Big, Bigger, Biggest‘ S2 Ep.2 ; Telescope | HowStuffWorks .
2. ^ Léna, Pierre; François Lebrun, François Mignard (1998). "4.3". Observational
Astrophysics. Springer-Verlag. hlm. 133. ISBN 3-540-63482-7.
3. ^ "Powerful New Laser Passes Key Test". ESO. Diakses tanggal 2 April 2014.
4. ^ Barrie William Jones, The search for life continued: planets around other stars, page
111
5. Campbell NA, Mitcheel LG., Reece JB. 2011. Biologi. Jilid 1. Terjemahan. Jakarta :
Erlangga
6. http://mikroskop/2010/04/,bagian-bagianmikroskopdancaramenggunakannya.html. 1
April 2013:06.00 a.m.
7. https://ekarahmayanti.wordpress.com/2013/04/19/mikroskop/

Anda mungkin juga menyukai