Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PEMERIKSAAN FISIK

SISTEM PENCERNAAN
PADA BAYI

Disusun oleh:
Arief Satria Galih (1503277001)
Furkon Fauzi (1503277015)
Mia Juaningsih (1503277023)
Nisrina Maimunah (1503277026)
Noor Fitriani (1503277027)
Roni Herisman (1503277036)
Sri Mulyati (1503277040)
Wulan A. Rahma (1503277043)

Tingkat IIA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS
Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 20 Tlp/Fax (0265) 773052 Ciamis 46216

2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemeriksaan fisik yang berhubungan dengan sistem pencernaan
meliputi pemeriksaan yang kompherensif dari status nutrisi, cairan dan
elektrolit, kondisi mulut dan pharing, abdomen, anus /rectum. Tahapan
pemeriksaan fisik diawali dengan inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi yang
pada pemeriksaan system lain tidak menekankan urutan seperti ini. Hal ini
dikarenakan perubahan nilai atau kualitas hasil bila palpasi atau perkusi
dilakukan terlebih dahulu. Sebagai contah adalah frekuensi peristaltic usus
dapat berubah oleh suhu tangan pemeriksa oleh karenanya auskultasi dahulu
peristaltic baru kemudian palpasi abdomen.
Pemeriksaan fisik bertujuan untuk mengumpulkan data tentang
kesehatan pasien, menambah informasi, menyangkal data yang diperoleh dari
riwayat pasien, mengidentifikasi masalah pasien, menilai perubahan status
pasien, dan mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telah diberikan.
Pendekatan dalam pemeriksaan fisik bergantung pada umur dan
perbedaan anak. Pada bayi dan anak kecil akan merasa lebih aman dan
berkurang rasa takutnya dengan kehadiran orang tua, misalnya ibu.
Cara pemeriksaan bayi dan anak pada umumnya sama dengan
pemeriksaan pada orang dewasa, yaitu inspeksi, palpasi,.perkusi, dan
auskultasi), serta observasi (pengamatan secara seksama). Pemeriksaan yang
menggunakan alat sebaiknya dilakukan paling akhir, karena dengan melihat
atau memakai alat-alat, umumnya anak menjadi takut atau merasa tidak
nyaman,sehingga menolak diperiksa lebih lanjut.

2
BAB II
HASIL PENGKAJIAN
A. Anamnesa
1. Identitas bayi
Nama : By. M
Tanggal lahir/jam lahir : ciamis, 8 oktober 2016
Jenis kelamin : laki-laki

2. Identitas ibu
Nama : Ny. F
Umur : 34 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Suku bangsa : Sunda
Pekerjaan : IRT
Alamat :Cibitung girang rt 02 rw 07 Kec.Ciamis
Kab.Ciamis

3. Identitas ayah
Nama : Tn.M
Umur : 45 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Suku bangsa : Sunda
Pekerjaan : Dagang
Alamat :Cibitung girang rt 02 rw 07 Kec.Ciamis
Kab.Ciamis
4. Saudara Kandung : 2 kakak perempuan

3
5. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang

b. Riwayat kesehatan masa lalu


1) Prenatal care
 Pemeriksaan kehamilan : 8 x
 Lama kehamilan: 33 minggu
 Keluhan selama hamil : sering sakit
 Riwayat terkena sinar dan terapi obat : ya
 kenaikan berat badan selama hamil : Tetap
2) Natal
 Tempat melahirkan : Bidan
 .Lama dan jenis persalinan : Normal
 .Penolong persalinan : Bidan
 Obat perangsang : -
 Komplikasi waktu lahir : air ketuban hamil
3) Post natal
 BB BBL: 1,5 kg
 PB BBL : 40 cm
4) Alergi makanan obat-obatan : tidak ada
c. Riwayat Imunisasi

Waktu Reaksi setelah


Jenis Imunisasi
pemberian pemberian

1. BCG 2 bln

2. DPT (I,II,III) 2 bln, 3 bln,


4 bln
3. POLIO (I,II,III,IV) 4 bln

4
4. CAMPAK Belum
diberikan

d. Riwayat nutrisi
1) Pemberian ASI
 Pertama kali disusui : 5 hari setelah dilahirkan
 Cara pemberian : kapas,dot,pemberiang ASI langsung
2) Pemberian Susu tambahan
 Alasan pemberian : ASI tidak keluar
 Jumlah pemberian : 3 x 3 ml
 Cara pemberian : dengan dot
3) Pemberian makanan tambahan
 Pertama kali diberikan usia 6 bulan
 Jenis : bubur MPA

B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran composmentis, bayi tampak ceria.
2. Tanda – tanda vital
a. Suhu : 36,2 oC
b. Nadi : 122 x/mnt
3. Respirasi : 34 x/mnt
4. Antropometri
a. Panjang badan : 65 cm
b. Berat Badan : 6,2 Kg
c. Lingkar lengan atas : 13 cm
d. Lingkar kepala : 42 cm

5
e. Lingkar dada : 41 cm
f. Lingkar perut : 42 cm
5. Sistem pencernaan
a. Rongga mulut
Bibir berwarna merah muda, mukosa mulut lembab, tidak bengkak dan
tidak ada pendarahan, belum tumbuh gigi, tidak ada pembesaran lidah
dan tidak ada hipersaliva

b. Esofagus
Nafsu makan bayi baik, tidak ada kesulitan menelan (disfagia).
c. Lambung
Tidak ada nyeri tekan abdomen, tidak ada keluhan mual, muntah, tidak
terdapat dehidrasi (turgor kulit baik membran mukosa lembab).
d. Hati dan empedu
Hati tidak teraba, warna kulit normal tidak ada jaundice, sklera tidak
ikterik
e. Abdomen
1) Inspeksi : abdomen tampak simetris, tidak ada distensi atau asites
abdomen.
2) Auskultasi : bising usus 3 x/mnt
3) Palpasi : tidak ada nyeri tekan, hati dan limfa tidak teraba, tidak
ada asites.
4) Perkusi: tidak dilakukan pemeriksaan perkusi.
f. Anus
Terdapat lubang anus, feses normal.

6
C. Analisis hasil pengkajian
By. M terlahir prematur, lahir pada usia 33 bulan dengan berat hanya
1,5 kg. Ketika masa kehamilan ibu bayi terus mengkonsumsi obat terkait
penyakit yang dideritanya. Hal ini menjadi salah satu penyebab bayi terlahir
prematur. (wiknjosastro, 2002).
Bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif karena ASI ibu tidak keluar dan
bayi harus mendapatkan teraapi inkubasi, sehingga digantikan dengan susu
tambahan. Bayi mulai mendapatkan ASI setelah 5 hari pasca lahir.
Ketika dilakukan pengkajian, kesadaran bayi kompos mentis, bayi
tampak ceria, dan tidak rewel. Tanda tanda vital dalam rentang normal.
Pada pemeriksaan antropometri, menurut keputusan mentri kesehatan
republik Indonesia nomor: 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang standar
antropometri penilaian status gizi anak, By. M dengan usia 6 bulan, BB: 6,2 kg
PB: 64 cm IMT: 15,1 didapatkan hasil:
No BB PB TB
BB menurut Umur
(normal: 6,4kg – Tidak normal - -
9,8kg)
BB menurut PB
normal - -
(normal: 6 kg – 8,3kg)
PB menurut Umur
(normal: 63,3cm – - normal -
71,9cm)
IMT menurut umur
- - Normal
(normal: 14,7 – 20,5)

Pada pengkajian sistem pencernaan tidak didapatkan keabnormalitasan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan kepada By. M didapatkan
hasil status gizi bayi baik, dan tidak terdapat gangguan pada sistem pencernaan.

B. Saran
Bagi ibu bayi disarankan untuk meningkatkan asupan nutrisi bayi,
karena walaupun sudah dalam rentang normal, BB, PB, dan IMT bayi berada
pada kategori normal bawah.

Anda mungkin juga menyukai