Anda di halaman 1dari 8

JURNAL TUGAS AKHIR

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALUMINIUM SULFAT (Al 2(SO4)3) PADA
PENGOLAHAN AIR BAKU DANAU UNHAS

ABDUL TALIB
D121 09 325

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

0
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK 
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALUMINIUM SULFAT (Al 2(SO4)3) PADA
PENGOLAHAN AIR BAKU DANAU UNHAS
Mary Selintung1, Hj. Rita Tahir Lopa 2 , Abd. Talib 3

ABSTRAK
Pemanfaatan air sebagai air bersih dan air minum, tidak dapat dilakukan secara langsung, akan tetapi membutuhkan
proses pengolahan terlebih dahulu. Pengolahan dilakukan agar air tersebut dapat memenuhi standar sebagai air bersih
maupun air minum. Untuk mengetahui karakteristik air perlu mengukur atau memeriksa kualitas air. maksud dari
penelitian ini adalah untuk mencari seberapa besar manfaat penggunaan Aluminium Sulfat (Al 2(SO4)3) dalam
pengolahan air bersih. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana efektivitas
penggunaan Tawas (Al2(SO4)3) dalam menurunkan pH dan kekeruhan di dalam air. Metode penjernihan air danau
UNHAS ini menggunakan Aluminium Sulfat. Penggunaan zat koagulan Aluminium sulfat dalam bentuk cair dengan
konsentrasi 1% sebanyak 2 ml/1000 mL air baku terbukti lebih efektif karena menurunkan turbidity air dari 94,9 NTU
menjadi 20,2 NTU (normal <25 NTU). Terjadi penurunan nilai pH yakni dari 7,49 menjadi 6,66 (normal 6,5 – 9,0).
Kata Kunci : Air bersih, aluminium Sulfat, penjernihan, kekeruhan, pH.

Utilization of water as clean water and drinking water , can not be done directly , but require prior processing .
Processing is done so that the water can meet the standards as clean water and drinking water . To determine the
characteristics of water necessary to measure or check the quality of the water . purpose of this research is to find how
much of the benefits of using aluminum sulfate ( Al2 ( SO4 ) 3 ) in water treatment . While the purpose of this study was
to determine the extent to which the effectiveness of the use of Alum ( Al2 ( SO4 ) 3 ) in lowering the pH and turbidity in
the water . UNHAS lake water purification method using Aluminum Sulfate . Aluminum sulfate coagulant substance use
in liquid form with a concentration of 1 % as much as 2 ml / 1000 ml of raw water proved to be more effective for
lowering the turbidity of water from 94.9 to 20.2 NTU NTU ( normal < 25 NTU ) . A decline in the pH value of 7.49 to
6.66 ( normal 6.5 to 9.0 ) .
Keywords : clean water , aluminum sulfate , purification , turbidity , pH

PENDAHULUAN diperlukan pengolahan air yang nantinya


Air merupakan karunia Tuhan yang menghasilkan air yang memenuhi syarat
paling berharga bagi ummat manusia. Tidak kesehatan khususnya untuk digunakan sebagai
ada zat yang lebih penting dan sangat banyak kebutuhan rumah tangga, misalnya air
kegunaannya selain air. Tujuh puluh persen minum, untuk mandi, memasak dan keperluan
berat tubuh kita tersusun oleh air, dan tanpa lainnya.
adanya air seluruh metabolisme dalam tubuh Air merupakan kebutuhan yang paling
mahluk hidup tidak mungkin berlangsung. mendasar bagi makhluk hidup. Kebutuhan
Sekarang ini yang menjadi masalah adalah akan air digunakan manusia untuk pemenuhan
bahwa kualitas dan kuantitas air yang sudah kegiatan sehari-hari, untuk kegiatan
semakin tidak mampu lagi untuk memenuhi perkantoran, untuk industri, serta fasilitas
kebutuhan yang terus meningkat, sehingga umum. Air yang digunakan harus memenuhi

1
Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA
2
Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA
3
Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil Program Studi Lingkungan, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA

1
syarat dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Salah   satu   teknik   pengolahan   air   baku
Adanya perkembangan industri dan yang kadar kekeruhan tinggi ialah Tawas atau
pemukiman dapat mengancam kualitas air Aluminium   Sulfat   (Al2(SO4)3).   Bahan   ini
bersih, sehingga diperlukan upaya perbaikan disebut   kekeruhan     dengan   tujuan   untuk
baik secara sederhana maupun modern. memperoleh air yang jernih untuk keperluan
Pencemaran air merupakan suatu sehari­hari.
perubahan keadaan di suatu tempat Universitas   Hasanuddin,   disingkat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan Unhas,   adalah   perguruan   tinggi   negeri   di
dan air tanah akibat aktivitas manusia Makassar,   Sulawesi   Selatan,   Indonesia   yang
(http://id.wikipedia.org/wiki/pencemaranair). berdiri   di   atas   lahan   seluas   220   hektar   dan
Pencemaran air dapat disebabkan berbagai hal
terdiri   dari   empat   belas   fakultas.   Sebagai
dan memiliki karakteristik yang berbeda -
kampus   terbesar   di   Indonesia   Timur,   Unhas
beda.
terus   berupaya   melakukan   perbaikan   sarana
Air bersih adalah air sehat yang
dipergunakan untuk kegiatan manusia dan dan   prasarana   pendukung   kegiatan
harus bebas dari kuman-kuman penyebab perkuliahan   maupun   kegiatan   mahasiswa,
penyakit, bebas dari bahan-bahan kimia yang seperti   gedung   perkuliahan,   perkantoran,
dapat mencemari air bersih asrama   mahasiswa,   lapangan   olahraga,
tersebut.Berdasarkan Keputusan Menteri termasuk   danau   buatan   Unhas   yang   kini
Kesehatan Republik Indonesia merupakan   ikon   kampus   karena   Unhas
Nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang menjadi satu­satunya perguruan tinggi di Kota
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Makassar   yang   memiliki   danau   dengan
Perkantoran dan industri terdapat pengertian perairan yang cukup luas.
mengenai Air Bersih yaitu air yang Keberadaan danau Unhas bersifat
dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan multifungsional. Selain sebagai tempat
kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan rekreasi, danau Unhas juga digunakan sebagai
air bersih sesuai dengan peraturan perundang- tempat penelitian, tempat pemeliharaan
undangan yang berlaku dan dapat diminum beberapa jenis ikan, dan sebagai sumber air
apabila dimasak. baku. Pemanfaatan air danau Unhas sebagai
Dalam memilih sumber air baku, harus sumber air baku, misalnya digunakan untuk
diperhatikan persyaratan utamanya yang menyiram tanaman dan pepohonan yang
meliputi kualitas, kuantitas, kontinuitas dan tumbuh di sekitar danau Unhas.
biaya yang murah dalam proses pengambilan
sampai proses pengolahannya. Beberapa TINJAUAN PUSTAKA
sumber air baku yang dapat digunakan untuk Air   adalah   merupakan   sumber
penyediaan air bersih antara lain air laut, air kehidupan dan sangat penting bagi kehidupan
hujan, air permukaan (air sungai, air rawa manusia.   Di   dalam   tubuh   manusia   sebagian
atau air danau) dan air tanah. besar   terdiri   dari   air,   tubuh   orang   dewasa
Pada umumnya, air permukaan yang sekitar 55 – 60 % berat badan terdiri dari air,
paling sering dimanfatkan sebagai sumber sedangkan anak ­anak sekitar 65% dan bayi
atau bahan baku air bersih. Walaupun pada
sekitar   80%.   Setiap   hari   manusia
dasarnya, air permukaan telah terkontaminasi
mengkonsumsi sekitar 2,5 liter air. Kebutuhan
dengan berbagai zat-zat yang berbahaya bagi
manusia akan air sangat kompleks, antara lain
kesehatan, sehingga memeerlukan pengolahan
terlebih dahulu sebelum dikomsumsi oleh untuk   minum,   masak,   mandi,   mencuci     dan
masyarakat. Akan tetapi, kontinuitas dan sebagainya.   Dengan   demikian   untuk
kuantitas air permukaan dapat dideteksi lebih kelangsungan hidup, air harus tersedia dalam
awal sehingga dapat diprediksi dan tidak jumlah   yang   cukup   dan   berkualitas   yang
menimbulkan masalah yang besar untuk sangat memadai.
penyediaan air bersih.

2
Sumber   air   baku   memegang   peranan Klasifikasi mutu air ditetapkan
yang   sangat   penting   dalam   industri   air sebanyak 4 kelas (Effendi, 2003) :
minum. Air baku atau raw water merupakan Kelas I : Air yang dapat digunakan
awal dari suatu proses dalam penyediaan dan sebagai air minum secara langsung tanpa
pengolahan   air   bersih.   Berdasarkan   SNI pengolahan terlebih dahulu. Contohnya mata
6773:2008   tentang   Spesifikasi   unit   paket air pegunungan.
Instalasi Pengolahan Air dan SNI 6774:2008 Kelas II : Air yang harus diolah terlebih
tentang   Tata   Cara   Perencanaan   Unit   Paket dahulu sebelum diminum atau air yang dapat
Instalasi  Pengolahan Air pada bagian  Istilah digunakan sebagai air baku air minum.
dan   Definisi   yang   disebut   dengan   Air  Baku Contohnya air sungai.
Kelas III : Air yang digunakan untuk
adalah   :   “Air   yang   berasal   dari   sumber   air
keperluan perikanan dan peternakan.
pemukaan,   cekungan   air   tanah   dan   atau   air
Contohnya air laut.
hujan   yang   memenuhi   ketentuan   baku   mutu
Kelas IV : Air yang digunakan untuk
tertentu sebagai air baku untuk air minum dan pertanian, industri, usaha diperkotaan dan
belum   mengalami   proses   pengolahan.” PLTA. Contohnya air tanah dangkal dan air
Instalasi   Pengolahan  Air (IPA) adalah   suatu tanah dalam.
kesatuan bangunan yang berfungsi mengolah Menurut Pergub Sulsel No.69 Tahun 2010
air baku menjadi air bersih atau air minum. tentang Baku Mutu Air dan Kriteria
Pencemaran air adalah suatu perubahan Kerusakan Lingkungan Hidup penggolongan
keadaan di suatu tempat penampungan air air terbagi 4 Kelas (I s.d IV), dimana Kelas II
seperti danau, sungai, laut dan air tanah akibat salah satunya air yang rencana
aktivitas manusia. Sedangkan menurut PP penggunaannya diperuntukkan bagi air baku
No.82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan untuk air minum yang memerlukan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran pengolahan dengan filtrasi dan desinfeksi
Air menyebutkan pencemaran air adalah untuk memenuhi baku mutu air minum.
masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, Beberapa ketentuan atau persyaratan air
zat, energi dan atau komponen lain ke dalam minum yang perlu dipenuhi antara lain :
air dan atau berubahnya tatanan air oleh a) Air tidak boleh mengandung
kegiatan manusia atau oleh proses alam, mikroorganisme yang dapat
sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat menimbulkan penyakit bagi yang
tertentu yang menyebabkan air menjadi mengkonsumsinya;
kurang atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai b) Air harus jernih;
dengan peruntukannya. c) Air tidak mengandung unsur yang
Penyediaan air bersih, selain kuantitasnya, tidak dikehendaki;
kualitasnya pun harus memenuhi standar yang d) Air tidak berasa dan tidak berbau;
berlaku. Dalam hal air bersih, sudah e) Air harus mengandung oksigen
merupakan praktek umum bahwa dalam terlarut yang cukup;
menetapkan kualitas dan karakteristik dll.
dikaitkan dengan suatu baku mutu air tertentu METODE PENELITIAN
(standar kualitas air). Untuk memperoleh Beberapa parameter utama yang
gambaran yang nyata tentang karakteristik air mempengaruhi kualitas air baku dalam sistem
baku, seringkali diperlukan pengukuran sifat- pengolahan air bersih adalah : warna, tingkat
sifat air atau biasa disebut parameter kualitas kekeruhan, kandungan bahan organik tinggi
air, yang beraneka ragam. Formulasi- dan tingkat keasaman yang tinggi.
formulasi yang dikemukakan dalam angka- Untuk mempercepat proses pengendapan
angka standar tentu saja memerlukan partikel didalam air baku, seringkali
penilaian yang kritis dalam menetapkan sifat- diperlukan koagulan. Variasi konsentrasi
sifat dari tiap parameter kualitas air . koagulan diaplikasikan pada berbagai jenis air
baku. Bahan bantu koagulan dipakai apabila

3
tingkat efisiensi koagulasi terlalu rendah (< dengan   nilai   7,49   dan   Kekeruhan   Air   yaitu
50 %). Proses koagulasi bisa terhambat jika 94,9 NTU.
tingkat kekeruhan terlalu rendah atau terlalu 1. Mekanisme Koagulasi di dalam Air 
tinggi. Untuk itu perlu ditemukan batas Koloid adalah sekelompok atom atau molekul
optimal pemakaian koagulan pada kondisi berukuran   sangat   kecil   yang   tidak   dapat
kekeruhan air baku yang berbeda. Flokulasi diendapkan   secara   gravitasi   namun   tetap
adalah proses lanjutan dari koagulasi. terlarut   dalam   air.   Karena   terlarut,   koloid
Terbentuknya flok-flok yang baik biasanya bersifat stabil. Stabilitas  ini disebabkan oleh
diawali oleh proses koagulasi yang efisien. terjadinya   tolak   ­   menolak   diantara   partikel
Kualitas flok-flok tersebut akan koloid   (Sincero,   2003).   Secara   umum
mempengaruhi cepat atau lambatnya partikel-
koagulasi   merupakan   proses   kimia   dimana
partikel mengendap dalam bak sedimentasi.
ion­ ion yang muatannya berlawanan dengan
Di tahap ini akan dilihat tingkat efisiensi
muatan   koloid   dimasukkan   ke   dalam   air,
flokulasi dan waktu sedimentasi yang
diperlukan sesuai dengan karakteristik air sehingga   meniadakan   kestabilan   koloid.
baku yang masuk dalam tahap sebelumnya. Dalam   suatu   suspensi   koloid   mengendap
Peralatan yang digunakan selama penelitian (bersifat stabil) dan terpelihara dalam keadaan
ini antara lain : turbidimeter 2100, pH meter, terdispensi karena memiliki gaya elektrostatis
piala gelas, alat jar tes, stopwatch, gelas ukur yang   diperoleh   dari   ionisasi   bagian
100 mL dan 1000 mL, pipet 10 mL, permukaan   serta   adsorpsi   ion   –   ion   dari
erlenmeyer 50 mL dan 250 mL, buret 50 mL, larutan   sekitar.  Bila   koagulan   ditambahkan
labu kocok 500 mL, pH meter. kedalam air, reaksi yang terjadi antara lain: 
Adapun bahan-bahan pendukung penelitian a. Pengurangan   zeta   potensial
adalah Aluminium sulfat (Al2(SO4)3). (potensial   elektrostatis)   sehingga
Data yang digunakan dalam penelitian ini suatu   titik   dimana   gaya  van   der
terdiri dari data primer dan data sekunder. walls  dan   agitasi   yang   diberikan
Data primer yang berupa pengukuran kondisi menyebabkan   partikel   yang   tidak
fisik diperoleh di lapangan dan sebagian dari stabil bergabung serta membentuk
hasil analisis di laboratorium. Data sekunder flok 
diperoleh dari berbagai sumber seperti hasil b. Agresi   partikel   melalui   rangkaian
penelitian terdahulu, hasil studi pustaka, inter   partikulat   diantara   berbagai
laporan serta dokumen dari berbagai instansi kelompok reaktif pada koloid 
yang berhubungan dengan topik yang dikaji.
c. Penangkapan partikel kolid negatif
HASIL DAN PEMBAHASAN
oleh   flok   –   flok   hidroksida   yang
a) Penentuan Massa Tawas Efektif 
mengendap.   Pada   penggunaan
Aplikasi   pada   koagulan   Alminium   Sulfat
alumunium   sulfat   sebagai
(Al2(SO4)3 konsentrasi  1% dilakukan dengan
koagulan, air baku harus memilki
variasi   sebesar   1   ml   dan   2   ml.   Pengadukan
alkanitas yang memadai agar dapat
cepat 100 rpm selama 1 menit dan dilanjutkan
bereaksi dengan alumunium sulfat
pengadukan lambat 70 rpm selama 5 menit.
menghasilkan flok hidriksida.
Kemudian   diendapkan   selama   15   menit   dan
b) Pembahasan
dianalisa   kekeruhan   dan   tingkat   keasaman
1. Pengaruh   Massa   Aluminium   Sulfat   /
pada air olahan dengan Turbidimeter dan pH
Tawas   (Al2(SO4)3)   terhadap   Tingkat
meter.
Turbidity Air (Kekeruhan)
Adapun analisa tingkat keasaman (pH) dan
Kekeruhan   adalah   keadaan   dimana   suatu
tingkat   Kekeruhan   Air   Baku   Danau   Unhas
cairan   tidak   dapat   meneruskan   cahaya   yang
sebelum   dicampur   dengan   koagulan
dipaparkan   disebabkan   oleh   partikel   yang
Aluminium   Sulfat   (Al2(SO4)3)   yakni   pH
terperangkap   dalam   air   yang   terdiri   dari
bahan­bahananorganik   dan   organik   yang

4
terkandung   dalam   air   seperti   lumpur   dan
bahan yang dihasilkan oleh buangan industri
yang   dapt   menimbulkan   efek   terhadap
kesehatan, estetika dan proses desinfeksi.
Filtrat   atau   tawas   ini   kemudian
diaplikasikan   pada   air   baku   untuk
menurunkan   kekeruhan   yang   salah   satunya
disebabkan oleh partikel koloid. Massa tawas
cair  dengan konsentrasi  1% yang digunakan
adalah sebesar 1 ml dan 2 ml. Variasi massa
dilakukan untuk mengetahui kadar tawas cair
yang   paling   efektif   untuk   menurunkan Gambar 4.1 Efektifitas Koagulan Aluminium
kekeruhan   pada   air   baku   dan   mengetahui Sulfat terhadap Tingkat Kekeruhan Air
pengaruh   penambahan   tawas   cair   terhadap Gambar 4.1. menunjukkan
proses   koagulasi   yang   terjadi   pada   air. penambahan tawas cair akan cenderung
Prosedur   analisis   data   menggunakan menurunkan kekeruhan dalam air. Tawas cair
turbidimeter   dengan   satuan   NTU efektif pada konsentrasi 1% sebanyak 1 ml
(Nephelometric   Turbidity   Units)   yang dapat menurunkan kekeruhan air baku
mengacu pada SNI 06­6989.25­2005. menjadi 38,5 NTU pada 15 menit setelah
a. Pengukuran Kekeruhan Untuk pengadukan. Aplikasi tawas cair dari
Penambahan 1 ml Tawas (Al2(SO4)3 konsentrasi 1 ml - 2 ml dapat menurunkan
kekeruhan hingga sesuai standar PP No. 82
Waktu Kekeruhan Tahun 2001 tentang baku mutu air yaitu 20,2
(menit) (NTU) NTU, karena kandungan Al3+ pada tawas cair
0 94,9 cukup untuk mendestabilisasi koloid.
5 71,2
10 52,3 KESIMPULAN DAN SARAN
15 38,5  Kesimpulan
b. Pengukuran Kekeruhan Untuk Dari uraian hasil dan pembahasan di atas
Penambahan 2 ml Tawas (Al2(SO4)3) maka dapat disimpulkan.
1. Dosis   optimum   untuk   penggunaan
Waktu Kekeruhan Aluminium   Sulfat   dalam   bentuk   cair
(menit) (NTU)
adalah   konsentrasi   1   %   sebanyak   2
0 94,9
ml/1000 mL air baku.
5 68,3
2. Penggunaan   zat   koagulan   Aluminium
10 41,6 sulfat   dalam   bentuk   cair   dengan
15 20,2 konsentrasi   sebanyak   2   ml/1000   mL   air
baku   lebih   efektif   karena   menurunkan
turbidity air dari 94,9 NTU menjadi 20,2
NTU (normal <25 NTU) terjadi penurunan
nilai   pH   yakni   dari   7,49   menjadi   6,66
(normal 6,5­9,0).
3. Penggunaan aluminium sulfat cair sebagai
koagulan,   secara   kualitas   layak   untuk
dilanjutkan penggunaannya.
 Saran
Mengingat   Danau   Unhas   termasuk
kategori air tercemar maka perlu dilakukan

5
penelitian   lebih   jauh   sehingga   dihasilkan Pedoman Pengamatan Kualitas Air, Jilid I:
suatu   pengolahan   air   yang   terpadu. Pedoman Pengambilan Contoh Sumber
Peningkatan penggunaan aluminium sulfat Air, 1986, Departemen Pekerjaan
sebaiknya   dimaksimalkan   sehingga   tetap Umum, Jakarta.
digunakan sebagai koagulan pada keadaan PP no. 82 thn 2001 tentang Pengelolaan
tertentu, terutama pada keadaan dimana air Kualitas Air dan Pengendalian
baku   yang   akan   diolah   memiliki   nilai Pencemaran
warna   dan   zat   organik   yang   tinggi   yang Ruslan. M., 2002. Studi Beberapa Parameter
biasanya terjadi pada musim penghujan. Fisika-Kimia Air Di Perairan Danau
Tempe Kabupaten Wajo. Universitas
DAFTAR PUSTAKA Hasanuddin, Makassar.
SNI 6773 dan 6774 Tahun 2008, tentang
Anonim, 2006, Kumpulan Standar Nasional Spesifikasi Unit Paket Instalasi
Indonesia (SNI) Bidang Lingkungan Pengolahan Air dan Tata Cara
Kualitas Air dan Air Limbah Bagian I, Perencanaan Unit Paket Instalasi
Panitia Teknis 13-03 Kualitas Pengolahan Air. Badan Standardisasi
Lingkungan dan Manajemen Nasional – BSN
Lingkungan, Kementrian Lingkungan Sastrawijaya. 1991. Pencemaran Lingkungan.
Hidup, Jakarta Rineka Cipta. Jakarta.
Badan Lingkungan Hidup daerah Sulawesi Sunarya, Yayan. 2001. Definisi Air Bersih.
Selatan, 2010. Peraturan Gubernur (Online): http:// Yayan-blogspot.com.
Sulawesi Selatan Nomor 69 Tahun (diakses tgl 12 November 2014).
2010 tentang Baku Mutu Air dan
Kriteria Kerusakan Lingkungan Sutika, N. 1989. Ilmu Air. Universitas
Hidup. Makassar: Pengurus Provinsi Padjadjarang. BUNPAD Bandung.
Sulawesi Selatan. Bandung.
Effendy, H., 2003. Telaah Kualitas Air. Suriwiria, U. 2005. Air Dalam Kehidupan
Kanisisus. Yogyakarta. dan Lingkungan yang Sehat. Bandung:
Efrianti, S. 2012. Menurunnya Kualitas Air PT.Alumni
Akibat Kerusakan Lingkungan. Tambaru, R., dan F. Samawi. 1996. Beberapa
http://en.wikipedia.org/wiki/Water Parameter Kimia Fisika Air di Muara
polution.com (diakses tgl 5 November Sungai Tallo Kota Makassar. TORANI
2014) Universitas Hasanuddin. Makassar.
Wardhana, W.A. 2001. Dampak Pencemaran
Handoko, Hani. 2003. Pengertian Keefektifan. Lingkungan. Ed.III. Yogyakarta: Andi
(Online): http:// hani handoko- Warlina, L. 2004. Pencemaran Air:
orbyt.blogspot.com. (diakses tgl 2 Sumber, Dampak, dan
November 2014). Penanggulangannya. Makalah
disajikan untuk Pengantar ke Falsafah
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Sains, Pasca Sarjana (S3) Institut
Indonesia No.907/Menkes/ SK/ VII/ Pertanian Bogor, Bogor, 6 Juni 2004.
2002
Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.492/MENKES/PER/IV/
2010
Kemmer. 2002. Pengertian Jar Test. (Online):
http://kemmer-blogspot.com. (diakses
tgl 7 November 2014).

6
7

Anda mungkin juga menyukai