BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
atas 140 mmHg dan atau tekanan darah diastoliknya di atas 90 mmHg (WHO,
sama sekali, ini sebabnya dikenal sebagai "silent killer". Penyakit hipertensi
menyebabkan gejala seperti sakit kepala, sesak napas, pusing, nyeri dada,
Amerika, dan di Malaysia 20% (WHO, 2014). Tahun 2014 berdasarkan data
tenaga kesehatan dan / atau riwayat minum obat hanya sebesar 9,5%. Data
30,8%, Kalimantan Timur sebanyak 29,6% dan Jawa Barat sebanyak 29,4%
kota Bengkulu tahun 2013 sebanyak 7,8% dari jumlah penduduk dan akan
orang, tahun 2014 berjumlah 117 orang dan yang meninggal berjumlah 15
orang, tahun 2015 berjumlah 134 orang dan yang meninggal berjumlah 23
pada hari Senin tanggal 27 Februari 2017 angka kejadian hipertensi tercatat 36
orang diantaranya 11 orang meninggal, data diambil dari bulan Januari sampai
bulan Februari 2017, dengan keluhan utama sakit kepala, rasa pegal pada
gagal ginjal, penyakit jantung dan kematian jika tidak dideteksi secara dini
dan ditangani dengan tepat (Go & James, 2014). Sekitar 77% mengalami
17,1% (Go & James dkk, 2014) dengan angka kematian akibat komplikasi
hipertensi mencapai 9,4 juta per tahunnya (WHO, 2014) dengan proporsi
kasus 42,38% pria dan 57,62% wanita, serta 4,8% pasien meninggal dunia
daripada laki-laki, pada usia 50 tahun ke atas. Tahun terakhir ini banyak
yang menyerang orang-orang berusia muda < 50 tahun dan tidak memandang
sembelit, mulut kering, dehidrasi, pusing, mengantuk, mual, sakit kepala, dan
obat jangka panjang. Pelayanan biaya kesehatan, khususnya biaya obat telah
Hipertensi juga menelan biaya yang tidak sedikit dengan biaya medik
langsung dan biaya medik tak langsung yang dihabiskan pada tahun 2010
sebesar $ 46,4 milyar (Go & James, 2014). Biaya medik langsung meliputi
biaya rekam medis, biaya pelayanan kamar, biaya tindakan medis, biaya alat
kesehatan, konsultasi dokter, biaya visite dokter baik dokter umum maupun
spesialis, biaya laboratorium, dan biaya obat hipertensi. Biaya medik tak
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Rumusan Masalah
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Keluarga
hipertensi di rumah.
6
4. Bagi Akademik
hipertensi.
7
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
a. Jantung
apeks. Terletak lebih ke kiri dari garis medial. Bagian tepi terletak pada
8
panjang sekitar 12 cm, lebar 8-9 cm, dan tebal 6 cm. Ukuran jantung
sekitar 200-425 gram, pada laki-laki sekitar 310 gram dan pada
perempuan sekitar 225 gram (Tarwoto, 2015). Jantung kita berdetak 100
ribu kali perhari atau memompa sekitar 2000 galon perhari. Jantung
250-300 gram. Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu 2 atrium (ruang untuk
b. Pembuluh darah
dan fungsi sistem vaskuler, karena darah dari jantung akan dikirim ke
setiap sel melalui sistem tersebut. Sifat struktural dari setiap bagian
(tunika media), dan lapisan terdalam yaitu lapisan endotel (tunika intima).
setiap ujung organ dalam tubuh kita. Pembuluh darah berperan dalam
vena berfungsi mengangkut darah yang berisi sisa hasil metabolisme, dan
aorta. Aorta merupakan arteri terbesar yang ada di dalam tubuh. Aorta ini
(Gosyen, 2014).
c. Darah
yang berbentuk cair dan berwarna merah. Darah memiliki warna merah
darah tersebut banyak maka warna merah tersebut menjadi merah tua.
Pada orang dewasa muda yang sehat memiliki darah sebanyak sekitar
70-75 dari berat badan atau sekitar 4-5 liter darah. Jumlah tersebut
berfungsi dalam mengangkut oksigen, zat gizi, dan sisa hasil metabolisme
dari jantung keseluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung (Gosyen, 2014).
ke pembuluh darah.
cair darah (55%) yang sebagian besar terdiri dari air (92%), protein
dalam jaringan.
a. Sirkulasi pulmonal
karbondioksida.
12
b. Sirkulasi sistemik
2. Fisiologi
Tekanan darah berarti daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap
satuan luas dinding pembuluh. Tekanan darah dari pembuluh darah dapat
masuk ke aorta, tekanan darah akan naik sampai puncak yang disebut sebagai
tekanan sistol. Tekanan akan turun sampai titik terendah yang disebut sebagai
tekanan distol. Tekanan darah juga bergantung pada aktivitas fisik seperti
13
berolahraga, kegiatan rumah tangga, rasa cemas, rasa cinta ataupun stress.
Keadaan itu tekanan darah akan meningkat dan bisa menembus batas normal,
darah pada permukaan yang tertutup. Tekanan darah timbul adanya tekanan
arteri yaitu tekanan yang terjadi pada dinding arteri. Tekanan arteri terdiri dari
Tekanan sistolik yaitu tekanan maksimum dari darah yang mengalir pada
arteri yang terjadi pada saat ventrikel jantung berkontraksi, besarnya sekitar
100-140 mmHg. Tekanan diastolik yaitu tekanan darah pada dinding arteri
pada saat jantung relaksasi, besarnya sekitar 60-90 mmHg. Tekanan pulsasi
merupakan refleks dari stroke volume dan elastisitas arteri, besarnya sekitar
pulsasi dan tekanan diastolik yang besarnya sama dengan sepertiga tekanan
tekanan sistol dan tekanan diastol yang normalnya berkisar 120/80 mmHg.
Peningkatan tekanan darah lebih dari normal disebut hipertensi dan jika
plasma yang sesuai melalui kontrol keseimbangan garam dan air oleh ginjal
ini bekerja di ginjal. Oleh karena itu, ginjal memainkan peranan penting
tersebut bereaksi di ginjal untuk mengkontrol jumlah sodium dan air yang
dikeluarkan. Jika terlalu banyak air atau sodium yang tinggal di ginjal, jumlah
cairan dalam darah yang disebut dengan volume darah akan meningkat. Hal
ini juga berlaku sebaliknya, jika jumlah cairan yang tinggal di ginjal sedikit
darah. Hal ini dapat terjadi jika ginjal sudah mengalami kerusakan
(Ramadhan, 2010).
menyesuaikan curah jantung dan resistensi perifer total dalam upaya untuk
di arteri karotis dan aorta, berkaitan erat tetapi berbeda dari baroreseptor peka
terhadap kadar O2 yang rendah atau asam yang tinggi di dalam darah. Respons
cara meningkatkan reabsorsi garam dan air dalam tubulus ginjal. Hormon
terjadi dalam jantung selama peredaran darah disebut siklus jantung. Gerakan
jantung berasal dari nodus sinus dan nodus atrial, kemudian kedua atrium
ventrikel berkontraksi. Gerakan jantung terdiri atas dua jenis, yaitu kontraksi
atau sistol dan pengenduran atau distol. Lama kontraksi ventrikel adalah 0,3
detik dan tahap pengendurannya selama 0,5 detik. Jantung berdenyut terus-
menerus pada siang malam selama hidupnya dan otot jantung mendapat
membuat tekanan dalam suatu susunan tabung maka perlu tabung diiisi
sepenuhnya.
harus diisi lebih supaya dibangkitkan suatu tekanan. Pemberian cairan seperti
(kekentalan) darah, disebabkan protein plasma dan jumlah sel darah yang
berada di dalam aliran darah. Setiap perubahan pada kedua faktor ini akan
tekanan lebih besar daripada yang ada di dalam vena sebab otot yang
17
membungkus arteri lebih besar elastis daripada yang ada di dalam vena.
darah yang mengalir dalam pembuluh. Tahanan utama pada aliran darah
terbesar terjadi pada tempat ini, arteriol juga “menghaluskan denyutan yang
keluar” dari tekanan darah sehingga denyutan tidak kelihatan di dalam kapiler
1. Definisi
sistolik pada atau di atas 140 mmHg dan / atau diastolik pada atau di atas
90 mmHg.
sistolik sama dengan atau di atas 140 mmHg dan / atau tekanan darah
Sikap atau posisi duduk membuat tekanan darah cenderung stabil. Hal
dalam memompa darah akan lebih keras karena melawan gaya gravitasi
2. Klasifikasi
Sumber : ESC (European Society of Cardiology). (Dikutip dari : Wijaya dkk, 2016)
transpor Na
terletak di pusat vasomotor pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini
dan keluar dari kolumna medula spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan
dapat terjadi.
renin.
mencetuskan hipertensi.
jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah,
saraf simpatis yang diteruskan ke sel jugularis. Dari sel jugularis ini bisa
jantung.
22
5. Manifestasi Klinis
pada setiap orang, bahkan terkadang timbul tanpa gejala. Secara umum
2016) :
a. Sakit kepala
e. Telinga berdenging
pusing, muka merah, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara
6. Komplikasi
sampai organ yang mendapat suplai darah dari arteri tersebut. Komplikasi
2016) :
a. Jantung
b. Otak
c. Ginjal
zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh yang masuk melalui aliran darah
d. Mata
7. Pemeriksaan Diagnostik
1. Hemoglobin / hematokrit
24
2. BUN / kreatinin
3. Glukosa
hipertensi).
4. Kalium serum
6. Pemeriksaan tiroid
8. Urinalisa
diabetes.
25
hipertensi.
meningkat.
12. IVP
14. CT scan
15. EKG
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
b. EKG
3) Peninggian gelombang P
4) Gangguan konduksi
c. Foto Rontgen
1) Bentuk dan besar jantung Noothing dari iga pada koarktasi aorta
9. Penatalaksanaan
a. Terapi oksigen
b. Pemantauan hemodinamik
c. Pemantauan jantung
d. Obat-obatan
untuk kontraksi.
angiotensin II.
(Aspiani, 2016).
(Aspiani, 2016) :
a. Pengaturan diet
Berbagai studi menunjukkan bahwa diet dan pola hidup sehat dan /
atau dengan obat-obatan yang menurunkan gejala gagal ginjal jantung dan
dianjurkan :
dianjurkan 50-100 mmol atau setara dengan 3-6 gram garam per hari.
3) Diet kaya buah dan sayur, dapat mengurangi asupan lemak jenuh dan
lemak total.
29
hipertrofi ventrikel kiri. Jadi, penurunan berat badan adalah hal yang
selama 30 menit sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu sangat dianjurkan
d. Memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat. Berhenti merokok dan tidak
f. Terapi masase (pijat). Pada prinsipnya pijat yang dilakukan pada penderita
jalur energi terbuka dan aliran energi tidak lagi terhalang oleh ketegangan
3) Penatalaksanaan Keperawatan
a.
31
1. Pengkajian
b. Riwayat kesehatan
sakit kepala dan bagian kuduk terasa berat, tidak bisa tidur.
pasien.
penyakit hipertensi.
5) Riwayat psikososial-spiritual
cemas / sedih ?
1) Nurisi
2) Eliminasi
3) Personal hygiene
4) Istirahat tidur
2) Sistem penglihatan
konjungtiva.
3) Sistem pendengaran
4) Sistem wicara
5) Sistem pernafasan
6) Sistem kardiovaskuler
a. Sirkulasi perifer
b. Sirkulasi jantung
7) Sistem hematologi
pembuluh darah.
36
patologis negatif.
9) Sistem pencernaan
abdomen.
sistem endokrin.
2. Diagnosa Keperawatan
ke otak.
menurun.
rangsang aldosteron.
DAFTAR PUSTAKA
Aspiani, dkk 2016. Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan
kardiovaskuler. Jakarta : EGC.
British Heart Foundation, 2012. Coronary Heart Disease Statistics. London :
ESC.
Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, 2013. Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu
Doenges, M.E., Moorhause, M.F., Dan Geissier, A.C,. 2001, Rencana Asuhan
Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan Pendokumentasian Edisi 3.
Jakarta: EGC.
dr. Le Thi My Duyen, 2016. Resiko obat-obatan tekanan darah tinggi,
Yogyakarta : Publishing.
Go & James dkk, 2014. Biaya pengobatan hipertensi dan akibat hipertensi.
Lauralee Pearce, 2011. Fisiologi Manusia dan Sistem Manusia. Yogyakarta :
EGC
Nurarif, Amin Huda & Kusuma Hardi, 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Yogyakarta : Mediaction.
Pearce, Evelyn C, 2013. Anatomi dan fisiologi untuk para medis, Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
Ramadhan & Smeltzer, 2010. Jangka tekanan darah & posisi mengukur tekanan
darah
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), 2013. Pedoman Pewawancara Petugas
Pengumpul Data. Jakarta : Depkes RI
RSMY Bengkulu, 2016. Medikal recort RSUD Dr. M. YUNUS Bengkulu.
Sartini M. Gosyen, 2014. Anatomi dan Fisiologi sistem Kardiovaskuler. Jakarta :
publishing.
Tarwoto, dkk 2015. Anatomi dan fisiologi untuk mahasiswa keperawatan.
Jakarta: Info Media.
Wijaya, dkk 2014. Penyakit kardiovaskuler, Jakarta.
World Health Federation (WHO), 2014 & 2015. Prevalence hypertension and
cardiovascular disease.