Anda di halaman 1dari 7

Seni : Estetika, Logika, dan Etika 2003

SENI : ESTETIKA, LOGIKA, dan


ETIKA
Nanang Rizali

dipublikasikan pada Jurnal Wacana Seni Rupa Vol.3 No.6 2013

Abstrak

Seni seringkali ditafsirkan dengan arti yang berbeda beda, sehingga


mempunyai pengertian yang beragam dan berbagai pendapat.
Dalam mengartikan seni, pengertian pokok yang dipakai di
antaranya keindahan, ungkapan perasaan, imajinasi, intuisi dan
lain-lain. Di masa lampau hampir seluruh karya seni ditujukan
untuk kepentingan masyarakat, upacara adat atau keagamaan.
Seluruh kegiatan tersebut selalu dihubungkan seni, sehingga seni
berfungsi sebagai alat pengabdian suatu kepercayaan. Bahkan
dalam agama Hindu terjadi hubungan yang erat antara seni dan
agama, khususnya pada seni pertunjukkan. Dengan demikian
dalam seni selain terkandung nilai keindahan juga
mengandung nilai kebenaran dan kebaikan yang berhubungan
dengan sendi etika (moral).

Kata Kunci: seni, etika, estetika, logika

Dalam bahasa Jawa, kata


PENDAHULUAN ini sama dengan dengan
kagunan yang berarti
Sejak dulu kita tidak kasaean dan kapinteran.
mengenal istilah seni, Kata seni kemudian
sehingga arti dan cara dibentuk menjadi kata
penggunaannya berbeda benda "kesenian", tetapi
dengan sekarang. Seni imbuhannya ditanggalkan.
sering ditafsirkan dengan Sebagai kata benda "seni"
arti yang berbeda-beda, dan mendapat arti yang lazim
mempunyai pengertian yang dikenal selama ini seperti
beragam dan berbagai seni musik, seni tan, seni
pendapat. Semula kata sastra, seni rupa dan lain-
"seni" adalah kata sifat yang lain. Pengertian pokok yang
sepadan dengan kata "halus" umum dipakai dalam
dalam berbagai arti seperti mengartikan seni di
elok, antaranya adalah
keindahan, ungkapan,
tipis, kecil dan sebagainya.

1 Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.3, 6, 2003
Seni : Estetika, Logika, dan Etika 2003

perasaan, imajinasi, intuisi, kecenderungan selera


ekspresi dan lain estetik.
sebagainya. Berbagai arti
tersebut tidak secara Seni memang terlalu luas
kebetulan, tetapi bermula dan sulit untuk
dari perjalanan sejarah dimasukkan ke dalam
peradaban manusia yang suatu batasan, sebagaimana
kemudian dihimpun dan ilmu dan agama tidak mudah
menjadi acuan masyarakat. didefinisikan pada
pengertian yang sederhana.
ARTI DAN HAKEKAT SENI Sebagai suatu proses
kreatif, seni adalah
Secara umum pengertian ungkapan (expression) dari
yang dikandung dalam kata suasana hati. Ungkapan
seni atau kesenian berasal yang mempunyai arti dalam
dari art yang mempunyai seni adalah ungkapan
anti yang luas, di antaranya artistik yang berasal dari
adalah suatu hasil kegiatan kualitas `citra jiwa' atau Intl
manusia yang indah secara sari' terdalam dari
individu atau kelompok, perasaan. Oleh karena itu
berkualitas tinggi dalam hanya beberapa
konsep dan pembuatannya pengungkapan saja yang
dalam menghasilkan disebut hasil kegiatan
sesuatu yang indah, sesuatu artistik, yaitu `ungkapan'
yang bemilai estetis, suatu yang membuat sesuatu
keterampilan khusus dalam bernilai ungkap. Tetapi
penampilan. Dengan sesuatu atau obyek yang
demikian yang mutlak harus tidak bersifat ungkap tidak
ada dalam seni adalah dapat disebut hasil ekspresi
keahlian, kecakapan, atau karya seni. Dengan
ketangkasan dan kemahiran. demikian seni sebagai hasil
Di samping perihal yang kegiatan kreatif sangat
indah, serba indah, yaitu terbuka bagi berbagai
berarti elok, bagus, benar, penafsiran atau kesalah
penting, bernilai dan fahaman, sehingga tidak
berharga. Seni merupakan ada batasan yang cukup
berbagai jenis dari karya rapat untuk memagarinya.
manusia yang dapat
dijumpai di manapun, Salah satu pendapat
sehingga mengundang menyatakan bahwa seni
beragam definisi. Dan adalah keindahan. Ia
pengertian yang luas merupakan ruh dan budaya
kemudian diarahkan pada yang mengandung dan
penerapan suatu mengungkapkan
keterampilan yang keindahan. Ia lahir dari sisi
menghasilkan sesuatu terdalam manusia didorong
yang indah, dan oleh kecenderungan
membangkitkan rasa dan seniman kepada yang

2 Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.3, 6, 2003
Seni : Estetika, Logika, dan Etika 2003

indah, apapun jenis pada hakekatnya seni


keindahan itu. Pengertian adalah dialog intersubjektif
tersebut mengarah pada dan kosubjektif yang
bentuk atau sesuatu yang mewujud dalam keempat
baik, bagus secara estetik komponen seni. Menurut
maupun moral, sehingga wawasan Islam,
keindahan yang lahir intersubjektif dapat
merefleksikan sarana untuk bermakna hablumminallah
ibadah. Karena seni dan kosubjektif bermakna
merupakan fitrah manusia habluminannaas yang
yang dianugrahkan-Nya mencerminkan adanya
untuk suatu kegiatan yang hubungan vertikal dan
melibatkan kemampuan hubungan horisontal.
kreatif dalam
mengungkapkan keindahan, NILAI-NILAI KEINDAHAN,
kebenaran, dan kebaikan KEBENARAN, DAN
Pada dasarnya suatu hasil KEBAIKAN DALAM SENI
ekspresi atau karya seni
merupakan perpaduan Dalam setiap kehidupan
berbagai unsur yang (interaksi sosial
dibentuk oleh karakteristik- kemasyarakatan) terdapat
karakteristik tertentu. tata nilai yang saling
Suatu bentuk ekspresi yang berpengaruh, yaitu etika,
dilandasi oleh hikmah atau logika, dan estetika. Etika
kearifan sebuah spritualitas menentukan nilai baik atau
tidak hanya berkaitan buruk yang dikuasai oleh
dengan penampakan lahir agama (moral), logika
semata (wujud), tetapi juga menetapkan nilai benar atau
realitas batinnya (makna). salah yang ditangani oleh
ilmu (pengetahuan),
Seni sebagai kesatuan sedangkan estetika
integral terdiri dari empat berkaitan dengan nilai indah
komponen esensial, yaitu atau jelek yang diberikan
(1) karya seni (wujud, oleh seni. Dalam suatu
benda, visualisasi), (2) kerja kebudayaan tata nilai tersebut
cipta seni (proses mewujud dalam suatu
penciptaan, teknis), (3) sistem yang secara
cipta seni (pandangan, bersamaan menyatu dengan
konsep, gagasan, gagasan (ide), tindakan
wawasan), (4) dasar (perilaku) dan hasil karya.
tujuan seni (estetis, logis, Dengan demikian karya seni
etis, manfaat, ibadah). merupakan hasil
Keempat komponen perwujudan ide dan
tersebut berkesesuaian perilaku seniman dengan
dengan katagori-katagori ketiga nilai yang
integralis seperti materi, melandasinya.
energi, informasi, dan nilai-
nilai. Dengan demikian

3 Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.3, 6, 2003
Seni : Estetika, Logika, dan Etika 2003

Sesuatu yang indah di alam samping itu hubungan


maupun karya seni akan dengan unsur pelayanan
menimbulkan perasaan ham (penampilan), kelayakan,
dan menjadi pengalarnan, kenyamanan, dan
ketika itulah seseorang kehandalan. Karena setiap
mengalami penghayatan unsur memiliki karakteristik
estetika. Berdasarkan fisik dan psisis,
pengertiannya estetika kekhususan, dan bentuk
berasal dari kata aisthetis sifat bawaan, sehingga dapat
(Yunani) yang berarti diterima oleh akal sehat
pencerapan atau cerapan masyarakat.
indra. Pencerapan atau
persepsi tidak hanya Secara umum etika
melibatkan indra, tetapi juga merupakan aturan,
proses psikhofisik seperti ketentuan atau norma
asosiasi, pemahaman, tentang apa yang baik
khayal, kehendak, dan dan buruk. Di samping
emosi. Pada awalnya sebagai kewajiban moral
estetika adalah bidang atau kumpulan azas dan
filsafat yang berurusan nilai-nilai tentang perilaku
dengan pemahaman tentang dart suatu komunitas
keindahan alam dan seni. termasuk profesi.
Dalam perkembangannya Pengertian baik atau
hingga kini estetika diartikan buruk tidak sekedar
sebagai seni' yang menurut perasaan
meliputi pemilihan dan seseorang, tetapi hams
penyusunan unsurunsur seni berpijak dari wawasan
serta cara pengungkapannya. religiusitas (keyakinan
agama). Meskipun perilaku
Bahasa logika umumnya perbuatan manusia
digunakan untuk beragam dan berbeda-beda,
menerangkan kebenaran tetapi kemanusiaan' (tabiat
yang dipengaruhi oleh asli manusia) selalu sama,
pikiran (akal) manusia. yaitu berpangkal dart
Pada realitas pengalaman kegiatan akal. Manakala
ini dipakai metode ilmiah akal telah mampu
yang dianggap sebagai cara menyerap nilai-nilai
pendekatan terbenar. Di religius, maka akan
dalamnya dicari sebab- mengarahkan seseorang
sebab tata cara rasional, berperilaku sopan,
logis, dan objektif terhadap santun, hormat, bijak, ulet
berbagai hal. Dalam dan kreatif. Dengan
pengertian yang lebih luas demikian melalui tata nilai
lagi, kebenaran berkaitan etika dan logika, seseorang
dengan pertimbangan mampu memelihara
efisien dan efektif, kepribadian dan jati
perhitungan ekonomis dan dirinya sebagai seorang
pasar, serta lejujuran'. Di yang bermoral.

4 Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.3, 6, 2003
Seni : Estetika, Logika, dan Etika 2003

Pada dasarnya bentuk bahkan dalam agama


ekspresi seni adalah suatu Hindu (Bali) seni dijadikan
wadAh yang berfungsi sarana memformulasikan
menampung semua konsepsi agama. Secara
muatan ide (gagasan) dan empirik dahulu teljalin
nilai-nilai. Bentuk tersebut hubungan yang erat antara
sangat dinamis, seni dan agama primitif yang
berkembang dan terus mencampurkan keduanya.
bergerak, sehingga terbuka Sentuhan estetik (seni)
untuk semua perubahan. mempengaruhi sistem
Namun karena estetika kepercayaan masyarakatnya,
merupakan inti seni dan seperti dalam berbagai
upacara, ritus, dan doa
cerapan indra yang bebas
dengan menyajikan tartan,
dart batasan geografis dan
nyanyian, musik dan
ideologi, maka kerangka dasar
tetabuhan. Meskipun
bentuk estetika tidak
agama-agama besar dunia
berubah. Bentuk ekspresi
mempunyai sikap yang
seni mempunyai peluang
berbeda-beda terhadap seni,
untuk digunakan oleh
karena adanya perbedaan
banyak muatan tanpa
dalam elemennya.
mengurangi nilai-nilai
keindahan, kebenaran dan
kebaikan yang Menurut pengertiannya
dikandungnya. Dalam sebuah agama adalah suatu sistem
seni hal yang hams tata keimanan atau tata
mendorong dan melandasi keyakinan atas adanya
terciptanya karya adalah sesuatu Yang Mutlak di
keberadaan dasar tujuan luar manusia, serta sistem
seni, yaitu keterpaduan kaidah yang mengatur
ketiga nilai tersebut. Oleh hubungan sesama manusia
karena itu sebuah ekspresi dan dengan alam lainnya
atau karya seni tidak sesuai dan sejalan dengan
sekedar perwujudan visual tata keimanan dan tata
atau penampilan semata, peribadatan termaksud.
tetapi juga mengandung Agama yang diwahyukan
makna (arti), bermanfaat dan Tuhan benihnya muncul
bernilai ibadah. dari pengenalan dan
pengalaman manusia di
HUBUNGAN SENI DAN bumi ketika menemukan
AGAMA keindahan, kebenaran, dan
kebaikan. Bagi seorang
Seni bukan hal yang yang beragama akan
esensial bagi agama, dan senantiasa mencari dan
demikian juga sebaliknya mendapatkan yang benar
agama terhadap seni. melalui ilmu, yang baik
Meskipun ada agama yang melalui akhlak, dan yang
memanfaatkan seni untuk indah melalui seni. Apabila
menyebarkan ajarannya, pengertian seni dikaitkan

5 Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.3, 6, 2003
Seni : Estetika, Logika, dan Etika 2003

dengan ungkapan perasaan, syariat Islam sebagai `jalan'


maka antara seni dan yang membawa seseorang
agama saling berhubungan, kepada Tuhan, dan seni
karena terdapat unsur merupakan ekspresi dari
emosional. kecintaan dan kesetiaan
kepada Tuhan. Bidang seni
Sebagai suatu manifestasi adalah bidang rasa, dan
budaya (ide, rasa, karsa, daerah seni adalah daerah
karya) manusia, seni adalah dzilcir, seni adalah perkara
bagian dan refleksi dan rasa dan seni mesti
kehidupan manusia. Namun dirasakan baik oleh seniman
seni seringkali dimanfaatkan maupun kepada
sebagai media untuk penanggapnya meminta
mensyukuri nikmat Tuhan ketajaman kepekaan. Pada
oleh beberapa agama. Seni hakikatnya rasa kagum dan
dan agama masing-masing pengalaman estetis
berdiri sencliri, keduanya terhadap alam jagat raya
dapat sating berhubungan ciptaan Tuhan akan
dalam arena kegiatan mampu menumbuhkan rasa
manusia. Akibat sating iman dan pengalaman
berhubungan tersebut religius. Oleh karena itu seni
dapat melahirkan seni Islam dapat berperan dalam
tertentu yang dijiwai dan meningkatkan pengalaman
diwarnai agama tersebut. keagamaan (trartsendental),
Basil ekspresi atau karya dan hasil ekspresi seninya
seni yang dimaksud adalah berfungsi sebagai tadzkirah.
hasil kreasi yang sejalan Seni yang dijiwai oleh norma
dengan nilai-nilai agama dan Islam adalah seni yang
budaya masyarakat. Untuk dapat menggambarkan
mengekspresikan hubungan sesuatu dengan `bahasa'
manusia dengan Tuhannya yang indah dan sesuai
dalam agama terdapat dengan cetusan
wilayah yang disebut sendi fitrah manusia. Dia
etika. Setiap ajaran agama merupakan ekspresi tentang
menghargai segala kreasi keindahan wujud dari sisi
manusia yang lahir dari pandangan Islam tentang
penghayatan rasa terhadap alam, hidup, kehidupan, dan
semua wujud seni, selama manusia yang akan
tidak bertentangan dengan mengantar menuju
norma agama dan fitrah pertemuan sempurna
kesucian jiwa manusia. dengan Yang Maha Benar,
Yang Maha Balk, dan Yang
Dalam pandangan Islam, Maha Indah.
seni adalah bagian dari
muamalah yang berkaitan
erat dengan sendi etika.
Hubungan keduanya serupa
dengan jiwa dan tubuh,

6 Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.3, 6, 2003
Seni : Estetika, Logika, dan Etika 2003

DAFTAR PUSTAKA

Croce, Benedetto. 1960. Art as Intuition. New York: The Macmillan


Company.

Djelantik, A.A.M. 1990. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat


Seni Pertunjukkan Indonesia.

Gazalba, Sidi. 1977. Partdangan Islam tentang Kesenian. Jakarta: Bulan


Bintang.

Munro, Thomas. 1957. The Art and Their Interelations. New York: The
Liberal Art Press.

Rader, Melvin. 1986. A Modem Book of Esthetic, (terjemahan Yustisno).


Bandung: Perpustakaan FSRD-ITB.

Shihab, Quraish, M. 1996. Wawasan Al-Qur'an. Bandung: Mizan,

Sudjoko. 1988. "Ulas Seni" dalam Majalah


Perspektif. Bandung: CV Dwirama.

Yuliman, Sanento. 1986. "Seni Rupa dalam Kehidupan Kita Sekarang".


Makalah Orasi Ilmiah. Bandung: Sidang Terbuka Senat ITB.

7 Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.3, 6, 2003

Anda mungkin juga menyukai