Askep Gonorea Kel I
Askep Gonorea Kel I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Gonorhea merupakan sebuah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Neisseria gonorrhea yang penularannya melalui hubungan kelamin baik melalui
genito-genital, oro-genital, ano-genital. Penyakit ini menginfeksi lapisan dalam
uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan konjungtiva.
Gonore dapat menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lain terutama
kulit dan persendian.Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan
menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga menyebabkan nyeri pinggul dan
gangguan reproduksi.
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Bagi Penulis
2. Bagi Pembaca
3. Bagi Pendidikan
1. DEFINISI
Gonorhea adalah sebuah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrhea. Ada masa tenggang selama 2 – 10 hari setelah kuman masuk kedalam
tubuh melalui hubungan seks. (Adhi,1999).
Pada sekitar 50% penderita gonore, ditemukan infeksi trikomoniasis dan / atau
klamidia yang menyertainya.
Cara penularan hampir semuanya melalui kontak seksual (genito-genital, oro-
genital, ano-genital)
2. ETIOLOGI
Penyebab pasti penyakit gonore adalah bakteri Neisseria gonorrhea yang
bersifat patogen. Daerah yang paling mudah terinfeksi adalah daerah dengan
mukosa epitel kuboid atau lapis gepeng yang belum berkembang pada wanita yang
belum pubertas.
3. PATOFISIOLOGI
Gonore dapat menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lain terutama kulit
dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan
menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga menyebabkan nyeri pinggul dan
gangguan reproduksi.
Bakteri secara langsung menginfeksi uretra, endoserviks, saluran anus,
konjungtiva dan farings. Infeksi dapat meluas dan melibatkan prostate, vas deferens,
vesikula seminalis, epididimis dan testis pada pria dan kelenjar Skene, Bartholini,
endometrium, tuba fallopi dan ovarium pada wanita (Price, 2006).
4. MANIFESTASI KLINIS
Pada pria:
Gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi
Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra kemudian diikuti
nyeri ketika berkemih
Disuria yang timbul mendadak, rasa buang air kecil disertai dengan
keluarnya lendir mukoid dari uretra
Retensi urin akibat inflamasi prostat
Keluarnya nanah dari penis.
Pada wanita:
Gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi
Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau
bulan (asimtomatis)
Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Namun, beberapa penderita
menunjukkan gejala yang berat seperti desakan untuk berkemih
Nyeri ketika berkemih
Keluarnya cairan dari vagina
Demam
Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, indung telur, uretra, dan
rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan
seksual
Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seks melalui anus,
dapat menderita gonore di rektumnya. Penderita akan merasa tidak nyaman
disekitar anusnya dan dari rektumnya keluar cairan. Daerah disekitar anus
tampak merah dan kasar serta tinja terbungkus oleh lendir dan nanah.
5. DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan atas dasar anamnesis, pemeriksaan klinis, dan
pemeriksaan pembantu yang terdiri atas 5 tahap, yaitu:
1. Sediaan langsung dengan pewarnaan gram akan ditemukan diplokokus gram
negatif, intraseluler dan ekstraseluler, leukosit polimorfonuklear.
2. Kultur untuk identifikasi perlu atau tidaknya dilakukan pembiakan kultur.
Menggunakan media transport dan media pertumbuhan.
3. Tes definitif, tes oksidasi (semua golongan Neisseria akan bereaksi positif), tes
fermentasi (kuman gonokokus hanya meragikan glukosa)
4. Tes beta laktamase, hasil tes positif ditunjukkan dengan perubahan warna
kuning menjadi merah apabila kuman mengandung enzim beta laktamase
5. Tes Thomson dengan menampung urin pagi dalam dua gelas. Tes ini digunakan
untuk mengetahui sampai dimana infeksi sudah berlangsung.
6. KOMPLIKASI
Komplikasi pada pria:
o Prostatitis
o Cowperitis
o Vesikulitis seminalis
o Epididimitis
o Cystitis dan infeksi traktus urinarius superior
Komplikasi pada wanita:
o Komplikasi uretra
o Bartholinitus
o Endometritis dan metritis
o Salphingitis
7. PENGOBATAN
Tanpa Komplikasi
o Ampicillin: 3,5 g
o Amoxycillin: 3 g
o Cotrimoxazole:
- 4 tablet/ hari selama 5hari
- 2 x 4 tab/ hari selama 2 hari
Dengan Komplikasi:
o Penicilline5–10 hari
o Thiamphenicol 10 –14 hari
o Tetracycline10–14hari
1. Medikamentosa
Walaupun semua gonokokus sebelumnya sangansensitif terhadap penicilin,
banyak ‘strain’ yang sekarang relatif resisten. Terapi penicillin, amoksisilin, dan
tetrasiklin masih tetap merupakan pengobatan pilihan.
Untuk sebagian besar infeksi, penicillin G dalam aqua 4,8 unit ditambah 1 gr
probonesid per- oral sebelum penyuntikan penicillin merupakan pengobatan yang
memadai.
Spectinomycin berguna untuk penyakit gonokokus yang resisten dan penderita
yang peka terhadap penicillin. Dosis: 2 gr IM untuk pria dan 4 gr untuk wanita.
Pengobatan jangka panjang diperlukan untuk endokarditis dan meningitis
gonokokus.
2. Non-medikamentosa
Memberikan pendidikan kepada klien dengan menjelaskan tentang:
Bahaya penyakit menular seksual
Pentingnya mematuhi pengobatan yang diberikan
Cara penularan PMS dan perlunya pengobatan untuk pasangan seks tetapnya
Hindari hubungan seksual sebelum sembuh dan memakai kondom jika tidak
dapat dihindari.
Cara-cara menghindari infeksi PMS di masa yang akan datang.
8. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pemeriksaan fisik
a. Data Subjektif
o pasien mengatakan gatal dan panas
o pasien mengatakan nyeri saat kencing
o pasien mengatakan keluar nanah yang kadang disertai darah saat kencing
o pasien mengatakan nyeri saat ereksi
o pada wanita pasien mengatakan terkadang sering kencing
o pasien mengatakan nyeri punggung bawah
o pasien mengatakan kencing tersendat-sendat
b. Data Objektif
o Uretitis
o orifisum uretra eksternum eritematosa
o edematosa
o Ektropion
o tubuh yang mukopurulen
o bau busuk pada area genetalia
o lesi,makula
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium (kimia darah, ureum, kreatinin, GDS, analisa urin,
darah rutin).
2. Pengkajian Pola Fungsional Gordon
a. Persepsi dan Penanganan Kesehatan
Pasien yang telah terdiagnosa penyakit Gonorhea akan mematuhi semua
pengobatan yang dianjurkan oleh dokter. Pasien akan menjaga kesehatan dirinya
dan keluarganya.
b. Nutrisi-Metabolik
Pasien terbiasa makan tidak teratur dan mengalami penurunan nafsu makan
sehingga gizi tidak terpenuhi
c. Eliminasi
Pola miksi dan defikasi tidak teratur, sering mengalami terasa nyeri waktu buang
air kecil
d. Aktivitas-Latihan
Pasien mengalami kelemahan dalam beraktivitas, mudah lelah sehingga terjadi
penurunan terhadap aktivitas sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
e. Tidur-Istirahat
Karena sering merasa nyeri pada alat kelamin, pasien mengalami gangguan tidur.
f. Kognitif-Persepsi
Pasien dapat berbicara dengan jelas, sehingga biasa mengungkapkan perasaan
terhadap nyeri dan sumber nyerinya
g. Persepsi Diri – Konsep Diri
Adanya lesi kemerahan pada punggung, pada paha dan alat kelamin, sehingga
mempengaruhi gaya hidup, cemas akan penyakit yang dialami.
h. Peran – Hubungan
Karena panyakit yang dialami saat ini memprihatinkan pasien menarik diri dari
lingkungan pergaulan sehari-hari
i. Seksualitas – Reproduksi
Sebelum mengetahui penyakit yang saat ini, pasien merasa puas terhadap
kehidupan seksualnya, sering menjalani kehidupan sex bebas diluar rumah, dan
setelah mengalami penyakit pasien mengalami psikosis
j. Koping – Toleransi Stres
Pasien selalu menarik diri dan menghindar dari orang-orang sekitar dan tidak
mampu untuk mengendalikan stress
k. Nilai – Kepercayaan
Adanya perubahan status kesehatan dan penurunan fungsi tubuh dikarenakan
adanya nyeri sehingga adanya keterbatasan dalam pergerakkan dan dapat
mempengaruhi pola ibadah pasien.
NANDA , NIC DAN NOC GONORE
1. NANDA
Nyeri Akut
Defenisi : Pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan
yang muncul dan kerusakan jaringan secara actual dan potensial atau menunjukan
adanya kerusakan.Serangan atau perlahan dari intensitas ringan sampai berat yang
diantisipasi atau diprediksi durasi nyeri kurang dari 6 bulan.
Batasan Karakteristik:
- Melaporkan nyeri secara verbal atau non verbal
- Menunjukan kerusakan
- Muka topeng
- Gangguan tidur
- Kontrol nyeri
- Nyeri penggagun
- Tingkat kenyamanan
- Tingkatan nyeri
NOC
- Kontrol nyeri
- Tingkat kenyamanan
- Tingkatan nyeri
NIC
Manajemen nyeri
Pemberian analgesic
NANDA
Nyeri kronik
Batasan karakteristik
- Perubahan berat badan
- Kelelahan
- Anoreksia
NOC
- Manajemen nyeri
- Tingkatan nyeri
- Tingkat kenyamanan
NIC
1. Manajemen nyeri
2. Pemberian analgetik
- Pilih analgetik atau kombinasi yang tepat apabila lebih dari satu analgetik
yang diresepkan.
2. NANDA
Hipertemia
Defenisi: suhu tubuh naik diatas rentang normal
Factor yang berhubungan:
- Penyakit trauma
- Peningkatan metabolisme
- Dehidrasi
- Pengaruh medikasi/anestesi
- Penyakit
- Pengobatan
Batasan karakteristik:
- Kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal
- Kulit kemerahan
- Pertambahan RR
- Takikardi
NOC
- Fever treatment
- Temperature regulation
NIC
1. Fever treatment
- Monitor IWL
2. Temperature regulation
3. NANDA
Cemas
Batasan karakteristik:
Prilaku:
- Produktivitas berkurang
- Gelisah
- Pandangan sekilas
- Insomnia
- Resah
Afektive
- Penyesalan
- Irritable
- Gelisah, gugup
- Mudah tersinggung
- Ketakutan
Fisiologis
- Gemetar, tangan tremor
- Goyang
- Nadi meningkat
- Pupil dilatasi
- Reflek meningkat
- Nyeri abdomen
- Gangguan tidur
- Berkeringat banyak
- Wajah tegang.
- Ancaman kematian
- Stres
- Substansi abuse
- Fungsi peran
NOC
- Control cemas
- Penurunan kecemasan
- Peningkatan koping
NIC
1. Control cemas
Indikator
- Monitor intensitas tingkat kecemasan
- Merencanakan koping
Koping
- Menunjukkan fleksibilitas peran
- Pertentangan masalah
- Manajemen masalah
2. Penurunan kecemasan
- Tenagkan klien
A. Kesimpulan
Gonorhea adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum,
tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui
aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian.Pada wanita,
gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul
sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi.
Penderitaseringkali tidak menunjukkan gejala selama beberapa minggu atau
bulan, dan diketahui menderita penyakit tersebut hanya setelah pasangan hubungan
seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa
penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk berkemih, nyeri
ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina, dan demam. Infeksi dapat
menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra, dan rektum serta
menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual.
Diagnosis penyakit gonore didasarkan pada hasil pemeriksaan mikroskopik
terhadap nanah, dimana ditemukan bakteri penyebab gonore.Jika pada pemeriksaan
mikroskopik tidak ditemukan bakteri, maka dilakukan pembiakan di laboratorium.
Gonore biasanya diobati dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler (melalui
otot) atau dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut) selama satu minggu
(biasanya diberikan doksisiklin). Jika gonore telah menyebar melalui aliran darah,
biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intravena
(melalui pembuluh darah atau infus).
B. Saran
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegah seseorang agar tidak tertular
penyakit Gonorhea. Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain: agar tidak berganti-
ganti pasangan dan berhubungan seksual yang aman, selektif memilih pasangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Djuanda, Adhi. (1999). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: FKUI.
Price. A Sylvia, (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Ed 6. Jakarta:
EGC
Sarwono Prawirohardjo, (2007). Ilmu Kebidanan, Jakarta. YBPS
Lachlan, MC. 1987. Buku Pedoman Diagnosis dan Penyakit Kelamin. Ilmiah Kedokteran:
Yogyakarta.
Natadidjaja, hendarto. 1990. Kapita Selekta Kedokteran. Bina Rupa Aksara: Jakarta.
Prof. DR. Djuanda, Adhi. 1999. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 3. Balai Penerbit
FKUI: Jakarta.
Herdman, T Heather. Nanda International Nursing Diagnoses Defenitions and Classification 2009-
2011. 2009. United Stated: Wiley-Blacwell
Mccloskey, Joanne C and Gloria M. Bulechek. 1996. Nursing Interventions Classification Second
Edition. United Stated: Mosby
Johnson, Marion dkk. Nursing Outcomes Classification Second Edition. 2000. United Stated:
Mosby
http://www.blogdokter.net/2010/12/17/gonorrhea/