Anda di halaman 1dari 6

ANALISA DAN PERANCANGAN AUDIT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN

HOTEL CIPUTRA SEMARANG

Mario Abednego ( L2F008060)


Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Jln. Prof. Soedarto,SH, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah
abednegomario@gmail.com

Abstrak- Hotel merupakan salah satu sector yang membutuhkan energi baik listrik
maupun non listrik yang cukup banyak.. Hal ini dapat kita lihat dari penggunaan peralatan yang
tentunya ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan kenyamanan bagi pelanggan hotel seperti
AC, lampu, TV, water heater, laundry,hairdryer, lemari es, genset, sound system, pompa kolam
dan lain sebagainya. Usaha untuk pengoptimalan energi pun telah dilakukan oleh pihak hotel
dengan penjadwalan operasional peralatan, penggantian lampu dengan lampu hemat energi,
penggantian peralatan dengan peralatan yang lebih efisien serta berbagai cara lainnya.
Dalam makalah ini, penulis membahas mengenai audit energi sistem chiller yang ada di
Hotel Ciputra Semarang. Dan dari hasil analisa yang dilakukan, diperoleh bahwa optimasi
penggunaan energi chiller dapat membantu dalam pengehematan konsumsi energi listrik di
Hotel Ciputra Semarang.

I. PENDAHULUAN energi Hotel Ciputra Semarang ini, diharapkan


1.1 Latar Belakang dapat membantu penggunaan energi yang lebih
Hotel Ciputra merupakan suatu instansi efisien lagi.
yang bergerak dalam sektor bisnis, yaitu dalam
bidang perhotelan. Dalam bidang ini, penggunaan 1.2 Tujuan
energi, baik energi listrik maupun nonlistrik Adapun tujuan penyusunan Makalah Kerja
sangatlah penting untuk menunjang kenyamanan Praktek ini adalah untuk mengetahui potensi
pelanggannya. Dan pemakaian energi ini penghematan yang ada pada sistem kelistrikan
merupakan salah satu hal yang sangat menentukan Hotel Ciputra Semarang.
dalam biaya operasional hotel tersebut. Semakin
besar pemborosan energi yang dilakukan maka 1.3 Batasan Masalah
semakin kecil keuntungan yang didapatkan pihak Dalam makalah ini hanya akan dibahas
hotel. mengenai sistem audit energi dengan
Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya - menggunakan metode survey audit energi yang
upaya untuk meminimalkan konsumsi energi guna dilakukan di Hotel Ciputra Semarang dengan
memaksimalkan profit, misalkan dengan menggunakan perhitungan IKE.
melakukan pengaturan sistem operasi peralatan
yang digunakan. Apalagi penggunaan energi II. Efisiensi Energi
terbesar adalah chiller yang hampir memakan 70- 2.1 Efisiensi Energi pada Hotel
80% penggunaan listrik di Hotel Ciputra Efisiensi energi adalah kemampuan untuk
Semarang. Jika dapat mengoptimalkan menggunakan lebih sedikit energi untuk
penggunaan chiller, maka biaya operasional dapat menjalankan fungsi dan kinerja yang sama. Hal
ditekan dan keuntungan hotel akan diperoleh lebih. tersebut dapat dicapai melalui berbagai cara, antara
Makalah ini mempresentasikan mengenai lain dengan meningkatkan perawatan dan
audit energi yang ada pada Hotel Ciputra penggunaan peralatan hemat energi.
Semarang. Dengan menemukan potensi-potensi Selain menekan biaya penggunaan energi,
penghematan energi yang terdapat pada audit efisiensi energi juga memberikan solusi yang
sangat menguntungkan untuk upaya peningkatan manajemen puncak harus memahami dengan jelas
kenyamanan. Ketika kita menghemat biaya energi, konsep analisa cost-benefit dari sebuah program
dalam periode tertentu akan tersedia dana yang efisiensi energi. Komitmen dari manahemen
cukup untuk melakukan perbaikan fasilitas hotel. ouncak harus direalisasikan dari langkah awal
Secara otomatis, upaya efisiensi energi akan yaitu adalah dengan melakukan audit energi.
mampu meningkatkan daya saing hotel. Langkah ini penting guna mencari tahu potensi
penghematan sebagai dasar penyusunan target
penghematan. Target tersebut akan dituangkan
dalam suatu rencana aksi yang harus disusun
Apakah ada komitmen TIDAK bersama. Dalam menerapkan rencana aksi tersebut,
dari manajemen?
proses monitoring yang rutin harus dilakukan.
Setelah masa implementasi sekesau, lakuakan
Pendekatan
YA pada pihak evaluasi untuk melihat apakah target penghematan
manajemen sudah tercapai.
Audit energi

2.2 Sistem Audit Energi


Untuk menghasilkan program efisiensi
Tentukan target energi yang sukses, audit energi haruslah
penghematan
dilaksanakan. Proses audit energi juga merupakan
langkah awal dalam mengidentifikasi potensi-
Rekomendasi potensi penghematan energi. Berikut adalah
efisiensi energi langkah-langkah kunci dalam melakukan audit
energi.

Apakah target TIDAK


Evaluasi target 1. Pengumpulan data
rasional? Langkah awal dalam audit energi adalah
mengumpulkan data penggunaan energi beserta
YA
biaya dalam jangka waktu paling sedikit satu tahun
Buat rencana
aksi
terakhir.
Data yang dikumpulkan antara lain
Rencana aksi dan sebagai berikut:
implementasi A. Data pengeluaran energi
B. Konsumsi energi per tipe ruangan
C. Data alat dengan konsumsi yang tinggi
Apakah sudah TIDAK
Evaluasi
D. Data hunian
efisienl?
implementasi
2. Pengukuran dan Observasi
YA Pengumpulan data akan memberikan
Hitung gambaran penggunaan energi pada hotel. Namun
penghematan untuk mendapatkan data yang lebih akurat
diperlukan adanya pengukuran dan observasi
secara mendalam.
Gambar 1 Diagram Alir Efisiensi Energi
3. Analisa
Banyak cara untuk menerapkan tindakan-
Dua cara paling mudah melakukan analisa
tindakan penghematan dengan sukses dalam
adalah dengan (i) menghitung konsumsi intensitas
sebuah hotel tanpa harus mengurangi kualitas
enerfi dan (ii) membuat neraca konsumsi
pelayanan yang diberikan kepada para tamu. Salah
energi(listrik, gas, solar, dll)
satunya dengan audit energi.
Sebuah program efisiensi energi harus A. Intensitas Konsumsi Energi(IKE)
dimulai oleh manajemen puncak. Artinya
Nilai intensitas konsumsi energi penting akan mencakup rincian langkah-langkah untuk
untuk dijadikan sebagai tolak ukur seberapa mencapai target efisiensi.
besar potensi efisiensi energi yang mungkin Dan ada 3 kategori utama rencana aksi
diterapkan di tiap ruangan atas seluruh area diklasifikasikan yaitu:
hotel. Kita bisa mengetahui apakah sebuah a. Rencana aksi jangka pendek
ruangan atau keseluruhan hotel sudah b. Rencana aksi jangka menengah
efisien. c. Rencana aksi jangka panjang

2.3 Pengukuran dan perhitungan data


Berikut adalah penjelasan data-data yang
telah diperoleh:
Berikut adalah standart intensitas konsumsi
energi di Indonesia(IKE)
a. Penggunaan lampu sehari-hari
Tabel 1 Standart intensitas konsumsi energi Indonesia
Dengan perkiraan penggunaan lampu sekitar
4 jam dan occupasi 78,64% maka diperoleh
Ruangan dengan AC (kWh/m2/bulan) Ruangan tanpa AC (kWh/m2/bulan) hasil sebagai berikut:

Sangat efisien 4.17 - 7.92 cukup efisien 0.84 - 1.67 Tabel 2 Data penggunaan lampu hotel Ciputra
efisien 7.92 - 12.08 cenderung tidak efisien 1.67 - 2.50 Semarang
Total Pemakaian Daya
cukup efisien 12.08 - 14.58 tidak efisien 2.50 - 3.34 Total
Lampu (W) Waktu per hari (kWh)
cenderung tidak efisien 14.58 - 19.17 sangat tidak efisien 3.34 - 4.17 Room Type
(H)
tanpa dengan
tidak efisien 19.17 - 23.75 room
Pijar TL
HE Hlgen occupation occupation
sangat tidak efisien 23.75 - 37.50 Superior 10 130 20 4 6.00 4.72

99.16504
Deluxe 165 123 20 4 94.38 74.22

126.10
B. Neraca Energi Executive 24 145 20 4 15.84 12.46
Bila diketahui bahwa penggunaan energi Jadi pemakaian
Junior Suite 3 energi157listrik
40 untuk
4 lampu1.86
2.36
tidak efisien dengna memperhatikan neraca hotel
PresidentCiputra
1 Semarang
1400 89 290 dalam
100 4 satu7.52bulan5.91
energi, kita dapat menentukan peralatan adalah 99.16504 kwh *30 hari = 2974.9512
mana yang harus diprioritaskan untuk kwh/bulan
memperoleh penghematan terbesar. Untuk
dapat hasil yang efisien dan tercepat, kita b. Penggunaan Televisi 32” LCD LG
fokuskan pada peralatan yang memiliki Dengan perkiraan penggunaan televisi sekitar
konsumsi energi terbesar. 3 jam dan occupasi 78,64% maka diperoleh
hasil sebagai berikut:

…………….Satuan (kWh/bulan) Tabel 3 Data penggunaan televisi hotel Ciputra


Semarang
4. Potensi Penghematan Televisi
Total Pemakaian Daya
Total
Hasil dari proses audit energi adalah target Waktu per hari (kWh)
Room Type
program efisiensi energi. Untuk menghitung (H) tanpa dengan
room Daya(W) n
potensi penghematan energi, kita menggunakan occupation occupation
Superior 10 109 1 3 3.27 2.57
persamaan sebagai berikut:
53.2306296

Deluxe 165 109 1 3 53.96 42.43


67.69

Executive 24 109 1 3 7.85 6.17


Junior Suite 3 109 2 3 1.96 1.54
President 1 109 2 3 0.65 0.51

5. Menyusun Rencana Aksi


Rencana aksi adalah inti dari sebuah
program efisiensi energi. Dimana rencana tersebut
Jadi pemakaian energi listrik untuk televisi Tabel 6 Data penggunaan chiller hotel Ciputra
hotel Ciputra Semarang dalam satu bulan Semarang
adalah 55.2306296 kwh*30 hari = Jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1596.918888 kwh/bulan Compressor 1 4.45 - 23.00
Compressor 2 4.00 - 24.00
Compressor 3 24 hours
c. Penggunaan Hair Dryer Compressor 4 NON ACTIVE
Dengan perkiraan penggunaan hair dryer Compressor 5 depend requirement
sekitar 0,5 jam dan occupasi 78,64% maka Compressor 6 depend requirement
diperoleh hasil sebagai berikut:
Waktu penggunaan chiller seharinya adalah:
Tabel 4 Data penggunaan hair dryer hotel Ciputra
Semarang  Chiller Utama
Total Pemakaian Daya
Total Dryer
Waktu per hari (kWh)
Room Type
(H) tanpa dengan
room Daya(W) n
occupation occupation
Superior 10 1200 1 0.5 6.00 4.72
95.78352
Deluxe 165 1200 1 0.5 99.00 77.85
121.80

Executive 24 1200 1 0.5 14.40 11.32


Junior Suite 3 1200 1 0.5 1.80 1.42
Jadi pemakaian
President 1
energi
1200
listrik
1
untuk 0.60
0.5
hairdryer0.47 hotel  Chiller Tambahan
Ciputra Semarang dalam satu bulan adalah
95.78352 kwh *30 hari = 2873.5056 kwh/bulan Berdasarkan data occupasi hotel dimana jika
jumlah pengunjung melebihi 70%, maka

d. Penggunaan water heater digunakanlah chiller tambahan maka indeks


Dengan perkiraan penggunaan water heater perkalian penggunaan chiller tambahan dalam
sekitar 0,5 jam dan occupasi 78,64% maka
diperoleh hasil sebagai berikut : satu bulan adalah 0.53. Jadi dengan

Tabel 5 Data penggunaan water heater hotel Ciputra


Semarang
Total Pemakaian Daya
Total Heater
Waktu per hari (kWh)
Setelah perhitungan maka total energi yang
Room Type
(H)
dikonsumsi chiller adalah:
tanpa dengan
room Daya(W) n
occupation occupation
Superior 10 1250 1 0.5 6.25 4.92
99.7745

Deluxe 165 1250 1 0.5 103.13 81.10


126.88

Executive 24 1250 1 0.5 15.00 11.80


Junior Suite 3 1250 1 0.5 1.88 1.47
f. Penggunaan AHU(Air Handling Unit)
President 1 1250 1 0.5 0.63 0.49
Dengan penggunaan daya total adalah 17,2
Jadi pemakaian energi listrik untuk water heater kW, maka total konsumsi perbulan adalah
hotel Ciputra Semarang dalam satu bulan adalah sebagai berikut:
99.7745 kwh *30 hari = 2993.235 kwh/bulan

e. Penggunaan chiller
Berikut adalah jadwal penggunaan chiller
hotel Ciputra Semarang
g. Penggunaan pompa chiller
Dengan penggunaan daya total adalah 0,75
kW, dan total jumlah pompa adalah 7, maka
total konsumsi perbulan adalah sebagai
Distribusi Listrik Hotel
berikut:

other Guestro
52% om
Maka konsumsi energi listrik Hotel Ciputra
Semarang untuk kamar tamu adalah sebagai 48%
berikut:
Tabel 6 Data penggunaan energi listrik hotel Ciputra
Semarang setiap bulan untuk kamar tamu
Data Penggunaan energi
perbulan(kWh/bulan)
Gambar 3 Distribusi listrik Hotel Ciputra Semarang
Lampu 2,975
LCD 1,597
Dryer 2,874 Dan berikut adalah gambar diagram total
Heater 2,993 penggunaan energi listrik pada Hotel Ciputra
Chiller 50,616 Semarang:
AHU 12,384
Chiller Pump 3,780
Distribusi Energi ListrikLCD
Hotel Ciputra
Total 77,219
Dryer
Lampu
1% 2%
2% Heater
Konsumsi Energi Listrik Hotel Ciputra - Laundry 2%
untuk Kamar Tamu - Exhaust Chiller
- Kitchen 31%
- Sound
AHU Other - Swimming
16% 52% pool pump
Chiller
Chiller - dll
Pump
65% 5% Chiller
AHU
Pump
8%
2%
Lampu
Heater Dryer 4% LCD Gambar 2 Diagram Distribusi energi listrik Hotel
4% 4% 2% Ciputra Semarang secara keseluruhan
Gambar 2 Diagram konsumsi energi listrik Hotel
Ciputra Semarang untuk kamar tamu 2.4 Analisa

Dan jika dianalisa lebih jauh, penggunaan energi 1. Perhitungan IKE


listrik total Hotel Ciputra Semarang adalah sebagai
berikut dibawah ini: Dengan menggunakan rumus yang telah dibahas di
Tabel 7 Data penggunaan total energi listrik hotel atas, maka nilai IKE adalah:
Data Penggunaan energi
Ciputra Semarang setiap bulan
perbulan(kWh/bulan)
Lampu 2,975
LCD 1,597
Dryer 2,874
Heater 2,993 Dan menurut data standart intensitas konsumsi
Chiller 50,616
energi di Indonesia, penggunaan energi listrik
AHU 12,384
Chiller Pump 3,780
untuk ruang tamu Hotel Ciputra Semarang adalah
Other 83,609 terdapat pada tingkat yang efisien yaitu dengan
Total 160,828 11,7 kWh/m2/bulan.
2. Perhitungan Potensi Penghematan 4. Potensi penghematan terbagi dalam 3 level
yaitu penghematan jangka pendek, jangka
Dengan menggunakan rumus dibawah ini: menengah dan jangka panjang.

DAFTAR PUSTAKA
Maka potensi penghematan yang didapat http://www.tripadvisor.com/ Kamis, April 28, 2011, 4:49:44 PM
adalah sebagai berikut: http://rc5a.ciputra.com/index.php/ Kamis, April 28, 2011, 4:49:44
PM

http://www.swiss-belhotel.com/ Kamis, April 28, 2011, 4:49:44 PM

, Analisis Terhadap Aspek-Aspek Pengembangan Strategi


Hotel Ciputra Semarang, Laporan Tugas Akhir Moch. Arief Setiawan,
2000.
Atau sekitar Rp. 67.092,00 untuk tiap ruangan
hotel. , Buku Panduan Efisiensi Energi di Hotel, Kepala Dinas
Pariwisata Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2005.

, Walkthrough Energi Audit Report, Adelphi Consult, 2009.


3. Pembuatan Rencana Aksi
 Potensi penghematan dalam jangka , Audit Energi dan Analisis Peluang Penghematan
pendek yang dapat dilakukan adalah Konsumsi Energi Pada Sistem pengkondisian Udara di Hotel Santika
Premiere Semarang, Laporan Tugas Akhir Agus Rianto, 2007
seperti membersihkan peralatan secara
berkala, pengaturan jadwal penggunaan BIODATA PENULIS
peralatan listrik, dan lain sebagainya
 Potensi penghematan dalam jangka Mario Abednego (L2F008060)
menengah yang dapat dilakukan adalah lahir di Semarang pada tanggal
dengan mengganti lampu-lampu pijar 29 April 1991, dan pernah
dengan lampu hemat energi menenempuh pendidikan di
 Potensi penghematan dalam jangka SDN 06 Mranggen, SLTP
panjang yang dapat dilakukan adalah Pangudi Luhur Ambarawa dan
penggantian SMA Kolese Loyola
Semarang. Dan saat ini masih
IV. Kesimpulan menempuh pendidikan di
Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang.
1. Sistem Kelistrikan Hotel Ciputra Semarang
memiliki Intensitas Konsumsi Energi Listrik
yang efisien dengan nilai IKE sebesar 11,7
kWh/m2. Semarang, 01 juni 2012
2. Berdasarkan hasil audit, potensi penghematan
yang dapat dilakukan dengan mengabaikan Mengetahui dan Mengesahkan,
besarnya occupancy adalah sebesar Rp
13.619.655,00 atau sekitar Rp.67.092,00 Dosen Pembimbing
untuk setiap kamarnya.
3. Peralatan listrik yang terdapat pada Hotel
Ciputra Semarang yang mengkonsumsi energi
listrik terbesar adalah chiller beserta
perangkatnya baik berupa AHU maupun DR.Ir. Joko Windarto , M.T
blower FCU yang mencapai lebih dari 40%
konsumsi listrik secara keseluruhan. NIP. 196405261989031002

Anda mungkin juga menyukai