Anda di halaman 1dari 7

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Universitas Negeri Semarang merupakan salah satu perguruan tinggi

yang ikut berpartisipasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yang

selaras dengan cita-cita nasional. Perguruan Tinggi Negeri (PTN)

memerlukan anggaran untuk kepentingan pembiayaan operasional yang

mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri Dharma Perguruan Tinggi

meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian terhadap masyarakat.

Anggaran pendidikan diperoleh dari Anggaran dan Pendapatan

Belanja Negara (APBN) sebesar 20%. Besarnya anggaran untuk pendidikan

membuat perguruan tinggi harus mengikuti tata cara keuangan sesuai

dengan peraturan terkait instansi pemerintahan dari cara pencatatan

akuntansi, pelaporan akuntansi, proses permintaan pembayaran atas

kegiatan operasional perguruan tinggi dan lainnya.

Instansi pemerintah seperti perguruan tinggi memiliki dua sumberdana

pembiayaan yaitu sumberdana dari Penerimaan Negara Bukan Pajak

(PNBP) dan Non PNBP. Perguruan tinggi mendapatkan PNBP atas

sumbangan pembinaan pendidikan, biaya seleksi ujian masuk perguruan

tinggi, serta hasil kontrak kerja sesuai peran dan fungsi perguruan tinggi.

Adapun PNBP lainnya berupa hasil produk dari penyelenggaraan

pendidikan tinggi serta sumbangan atau hibah perorangan, lembaga

pemerintah dan non pemerintah, serta penerimaan dari masyarakat.


2

Suatu instansi pemerintah khususnya perguruan tinggi tidak terlepas

dari kebutuhan untuk memperbaiki sarana dan prasarana demi menunjang

kebermanfaatannya sebagai sarana pendidikan, penelitian, dan pengabdian.

Sebagai bentuk pengendalian pemerintah atas pengeluaran dana untuk

membiayai keperluan instansi pemerintah, maka instansi pemerintah seperti

perguruan tinggi harus mengikuti peraturan yang dibuat oleh pemerintah.

Peraturan dan segala mekanisme yang diciptakan demi ketertiban dalam

pembiayaan sebuah kegiatan serta pengendalian bahwa setiap dana yang

keluar telah digunakan dengan bijak.

Kegiatan operasional berupa belanja perguruan tinggi yang dapat

digolongkan seperti belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan

lainnya. Pengajuan setiap pembiayaan ini harus melalui mekanisme yang

sudah ditetapkan dalam Standard Operational Procedure (SOP). SOP ini

memiliki fungsi untuk menyelaraskan dan menertibkan segala proses dalam

kegiatan operasional instansi. Di dalam SOP terdapat penggolongan

mekanisme pembayaran belanja seperti LS Pegawai, LS Bendahara, dan LS

Rekanan.

LS Rekanan merupakan tata cara pembayaran langsung atas pekerjaan

yang dilakukan oleh pihak ketiga atau rekanan sesuai dengan mekanisme

yang ditetapkan. LS rekanan dapat dibedakan menjadi dua sesuai dengan

Perpres 54 Tahun 2010. Penggolongan ini didasarkan pada nominal. Jika

nilai pembayarannya dibawah lima puluh juta rupiah maka termasuk ke

dalam LS Rekanan Non Kontraktual. Dokumen yang diperlukan cukup


3

dengan bukti pembelian/kuitansi bermaterai. Sedangkan jika nilainya diatas

lima puluh juta rupiah maka termasuk ke dalam LS Rekanan Kontraktual.

Penetapan ketentuan sumberdana yang digunakan dalam pembiayaan

LS Rekanan tergantung pada Pedoman Operasional Kegiatan (POK) yang

diselaraskan dengan Mata Anggaran Kegiatan (MAK). Sumberdana yang

digunakan melalui PNBP maupun Non PNBP. Proses pembiayaan LS

Rekanan baik PNBP maupun Non PNBP telah diatur dalam SOP.

Meskipun setiap proses telah tergambarkan dengan jelas, namun tidak

berarti mekanisme itu akan mudah untuk dilakukan.

Dokumen Pendukung Tagihan (DPT) merupakan dokumen penting

sebagai pelengkap untuk dapat mencairkan dan membayarkan dana. Namun

dalam praktiknya, masih sering ditemukan kendala terkait dokumen

pendukung tagihan ini. Meskipun dokumen pendukung tagihan ini akan

lengkap saat pencairan dan pembayaran, namun didalam prosesnya masih

sering terhambat.

Perbedaan dan kendala yang terdapat pada peraturan serta praktik

dalam proses pengajuan, pengujian, penerbitan SPM, serta proses

pembayaran yang terjadi membuat penulis mengangkat tema laporan praktik

kerja lapangan tentang Proses Pencairan LS Rekanan dengan Anggaran

PNBP dan Non PNBP pada Biro Perencanaan dan Keuangan Universitas

Negeri Semarang.
4

1.2 Tujuan Penulisan Laporan

Tujuan dari penulisan laporan ini yaitu untuk memperoleh pengetahuan

tentang proses pencairan dana LS Rekanan dengan anggaran PNBP dan Non

PNBP meliputi pengajuan dan pengujian Surat Perintah Pembayaran (SPP),

kemudian penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) serta proses

pembayaran pada Biro Perencanaan dan Keuangan Universitas Negeri

Semarang, sehingga laporan ini dapat memberikan gambaran yang jelas

tentang bagaimana proses pengajuan dan pengujian SPP, kemudian

penerbitan SPM serta pencairan anggaran PNBP maupun Non PNBP di

Universitas Negeri Semarang selaku instansi pemerintah.

1.3 Manfaat Penulisan Laporan

Manfaat dari penulisan laporan ini terbagi menjadi dua, yaitu bagi

mahasiswa dan bagi instansi atau mitra praktik kerja lapangan, sebagai

berikut :

a. Manfaat secara akademik

1. Dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dalam hal teori maupun

dalam tataran praktik di lapangan.

2. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian beriktnya.

b. Manfaat bagi pihak-pihak terkait

1. Mahasiswa mampu menyusun laporan praktik kerja lapangan

dengan baik dan dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk

kedepannya.
5

2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan keahlian dan menganalisis

suatu permasalahan di lapangan.

1.4 Tempat Pelaksanaan

Instansi : Universitas Negeri Semarang

Biro : Biro Perencanaan dan Keuangan

Alamat : Gedung H Lantai 2 dan 3 Rektorat Universitas Negeri Semarang,

Jalan Taman Siswa, Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunung Pati,

Kota Semarang, Kode Pos 50229

E-mail : unnes@unnes.ac.id, bapk@unnes.ac.id http://bapk.unnes.ac.id

Biro Perencanaan dan Keuangan Universitas Negeri Semarang

mempunyai tiga bagian yaitu bagian perencanaan dan evaluasi, bagian

keuangan, dan bagian akuntansi. Mahasiswa praktik kerja lapangan

diberikan kesempatan untuk ditempatkan pada ketiga bagian tersebut

dengan metode rolling selama jangka waktu dua minggu. Pada dua minggu

pertama penulis ditempatkan pada bagian perencanaan dan evaluasi yang

tepatnya dibagian evaluasi. Kemudian selama jangka waktu empat minggu,

penulis ditempatkan pada bagian keuangan. Selanjutnya selama dua minggu

penulis diberikan kesempatan untuk ditempatkan pada bagia akuntansi.

Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada

tanggal 31 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 30 Desember 2016. Hari

kerja di instansi ini yaitu dari hari Senin sampai dengan hari Jumat dari jam

07.00 – 16.00 WIB.


6

Rincian pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang Tahun 2016

adalah sebagai berikut :

Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan


Pembekalan PKL 26-27 Oktober 2016
Penerjunan PKL 31 Oktober 2016
Monitoring dan Evaluasi PKL 01 November – 29 Desember 2016
Penarikan PKL 31 Desember 2016
Penyusunan Laporan PKL 15 November – 06 Januari 2017
Ujian PKL 18 – 20 Januari 2017
Tabel 1.1|Jadwal Pelaksanaan PKL

1.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini, penulis

memerlukan data-data yang mendukung. Untuk mendapatkan data-data

tersebut penulis menggunakan beberapa metode dalam mengumpulkan data,

antara lain :

a. Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dengan cara wawancara atau interview

dengan narasumber yang dapat memberikan informasi mengenai Biro

Perencanaan dan Keuangan khususnya pada bidang yang sesuai dengan

tema penulis. Dalam hal ini sesuai dengan tema laporan narasumber

penulis yaitu para Kepala Bagian di BPK, yaitu Kepala Bagian

Perencanaan dan Evaluasi, Kepala Bagian Keuangan, dan Kepala

Bagian Akuntansi. Selain itu penulis juga mencari informasi dari para

Kepala Sub Bagian, baik Kepala Sub Bagian Perencanaan, dan


7

Evaluasi, Kepala Sub Bagian Keuangan Dana PNBP dan Non PNBP

serta Kepala Bagian Akuntansi dan Laporan.

b. Metode Observasi

Metode ini dilakukan dengan melakukan beberapa penelitian secara

langsung terhadap bukti-bukti terkait dengan pelaksanaan kegiatan

seperti proposal pengajuan kegiatan, Surat Perjalanan Dinas, LS

Kontraktual, Surat Perintah Membayar, buku SOP (Standard

Operational Procedure) kegiatan yang terkait, serta dokumen lainnya.

c. Metode Studi Pustaka

Metode ini merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan

penulis dalam mencari informasi terkait peraturan dan lain sebagainya

terkait dengan tema yang diangkat yang dapat membantu penulis dalam

penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini.

d. Metode Dokumentasi

Metode ini merupakan teknik pengumpulan data dengan mencari

data-data kerkait tema laporan yang diangkat penulis sebagai

kelengkapan laporan melalui situs resmi Biro Perencanaan dan

Keuangan Universitas Negeri Semarang, arsip dokumentasi transaksi

pertanggungjawaban kegiatan dan arsip dokumen yang bisa diakses di

Biro Perencanaan dan Keuangan Universitas Negeri Semarang

Anda mungkin juga menyukai