Anda di halaman 1dari 6

6.

Resti injuri b/d efek Tujuan : Mandiri:


fototerapi Tidak terjadi komplikasi fototerapi 1. Periksa adanya perkembangan Fototerapi dikontraindikasikan pada
setelah dilakukan tindakan terhadap fungsi hepatic dan kondisi ini karena foto isomer
fototerapi. bilier bilirubin yang diproduksi dan sekresi

Kriteria Hasil: 2. Berikan penutup pada mata dan Mencegah kerusakan retin dan
1. Bebas dari cidera jaringan genetalia konjungtiva serta kerusakan pada alat
kulit kelamin

3. Observasi suhu setiap 2 jam Mencegah terjadinya dehidrasi,


2. Menunjukkan penurunan pemajanan berlebih dan membatasi
kadar bilirubin serum (15-20 area yang tertekan
mg/dl)
4. Catat intake dan output cairan Peningkatan kehilangan cairan
setiap 1 jam dengan pengukuran melalui feces, urine, dan keringat
3. Suhu tubuh normal (36,5 – pengurangan kehilangan 2% BB terhadap dehidrasi
37,5°C) keseimbangan cairan
dalam batas normal (2% BB) 5. Catat adanya perubahan warna Mengetahui adanya fungsi hepatic
pada feces dan urine

6. Ubah posisi bayi setiap 2 jam Memungkinkan pemajanan seimbang


dari permukaan kulit terhadap sinar
fluorescent dan mencegah pemajanan
berlebihan dari salah satu bagian
tubuh

Kolaborasi:
1. Periksa darah lengkap Untuk mengetahui keefektifan
fototerapi dan adanya
trombositopenia

2. Berikan cairan perparenteral Memperbaiki dan mencegah dehidrasi


sesuai indikasi berat
7. Resti injuri b/d efek Tujuan: Mandiri:
tranfusi tukar Tidak terdapat efek negative 1. Perhatikan kondisi tali pusat Pencucian mungkin perlu untuk
setelah dilakukan prosedur terapi bayi, bila kering lakukan melunakkan tali pusat dan vena
tranfusi tukar pencucian saline selama 30-60 umbilical sebelum tranfusi dan
menit sebelum prosedur memudahkan pasase kateter umbilical
Kriteria Hasil:
1. Mentelesaikan tranfusi
tukar tanpa komplikasi
2. Menunjukkan penurunan 2. Jamin ketersediaan alat Untuk memberikan dukungan segera
kadar bilirubin dalam darah resusitatif bila perlu
3. Pertahankan puasa selama 4 jam Menurunkan penurunan aspirasi
sebelum prosedur atau aspirasi selama prosedur
isi lambung

4. Pertahankan suhu tubuh, Membantu mencegah hipotermi


sebellum, selama, dan sesudah
prosedur

5. pastikan golongan darah serta Mencegah terjadinya inkompatibilitas


Rh bayi dan ibu yang akan Rh
ditukar
6. jamin kesegaran darah Darah yang lama mungkin
mengalami hemolisis sehingga
meningkatkan kadar bilirubin

7. kaji bayi terhadap perdarahan Penginfusan darah yang diberi


berlebih dari IV setelah tranfusi heparin mengubah koagulasi selama
4-6 jam setelah tranfusi tukar dan
dapat menyebabkan perdarahan

Kolaborasi:
1. Pantau pemeriksaan lab. Sesuai
indikasi
a. Kadar Hb/ Ht sebelum dan Bila Ht kurang dari 40% sebelum
setelah tranfusi tranfusi, pertukaran sebagian dengan
SDM kemasan dapat mendahului
pertukaran penuh

b. Kadar bilirubin serum Kadar bilirubin dapat menurun


segera setelah prosedur, sampai stengah segera setelah
kemudian setiap 4-8 jam prosedur terapi meningkat,
memerlukan pengulangan tranfusi

2. Berikan obat-obatan sesuai


indikasi

a. Kalsium glukonat 5% Memperbaiki hipokalsemia,


menurunkan kemungkinan iritabilitas
jantung
b. Natrium Bikarbonat Memperbaiki asidosis

c. Protamin sulfat Mengimbangi efek-efek anti koagulan


darah yang diberi heparin

8. Resti gangguan tumbang Tujuan:


b/d hospitalisasi Setelah dilakukan asuhan 1. identifikasi hambatan Menguatkan keyakinan bahwa bayi
keperawatan selama dirumah sakit perkembangan dan antisipasi dapat berkembang dengan dukungan
diharapkan tumbang terpelihara kerangka waktu dalam dan intervensi yang tepat
dengan baik pencapaian
Kriteria hasil: 2. diskusikan persepsi Peningkatan penyakit, perawatan di
1. Berespon terhadap interaksi pemberian asuhan terhadap RS yang lama dapat membatasi
orang tua kemampuan bayi dan rencana stimulasi gerak dan motivasi
2. Bayi dapat melakukan proses pertumbuhan
tumbang sesuai usia Kontak mata dan kedekatan bayi
3. observasi tingkah laku bayi meningkatkan respon orang tua
dan orang tua

Anda mungkin juga menyukai