APPENDISITIS
APPENDISITIS
APPENDISITIS AKUT
Oleh
M. Riyan Saputra
07310146
Pembimbing :
dr. Asep Hermawan, Sp.B, FINACS
dr. Irwan Adenin, Sp.B, FINACS
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Pelajar
Suku : Sunda
Agama : Islam
Alamat : Ancaran
Anamnesa :
Os mengeluhkan tidak bisa buang air besar sejak 2 hari ini. Os juga
menyangkal adanya riwayat sulit BAK, adanya darah, batu atau pasir di air
seninya. Os juga menyangkal riwayat nyeri pada saat BAK,. Os menyangkal
pernah terjatuh atau terbentur di daerah perut.
Riwayat pengobatan :
tersebut mengatakan bahwa anaknya hanya sakit maagh dan di beri 3 obat,
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Compos mentis (E4 V5 M6)
Vital sign :
T : -
N : 124 x/menit
R : 36 x/menit
S : 38,6 0c
Status Generalis
Kepala : Normochepal
Mata :
Konjungtiva : anemis -/-
Sklera : ikterik -/-
Thorax :
Paru-paru
Ekstremitas atas : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)
Ekstremitas bawah : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)
Status Lokalis
At regio abdomen
USULAN PEMERIKSAAN
Hematologi Rutin
Hb 13,7 g/dl
Leukosit 16.300/mm3
Ht 39,2 %
Trombosit 345.000/mm3
RESUME
Gejala
Nyeri Pindah +
Anoreksia +
Mual, Muntah +
Pemeriksaan Fisik
Nyeri Tekan di Regio Kanan Bawah +
Nyeri Lepas +
Peningkatan Suhu Tubuh ( > 37,5 ºC) +
Laboratorium
Peningkatan Leukosit ( > 10.000 /mm3) +
Pergeseran ke Kiri (Polomorfonuklear Leukosit)
Alvarado Score : 9
BAB (-) sejak 2 hari , BAK normal, riwayat kencing pasir/batu (-), riwayat
kencing keruh (-), flatus (+).Tanda-tanda vital, nadi 124x/menit, pernafasan
36x/menit dan suhu 38.6o C.
Pada pemeriksaan abdomen di dapatkan, Abdomen tampak datar, auskultasi
bising usus (+), Palpasi Defans muskuler (-),, nyeri tekan perut kanan bawah (+),
rovsing sign (-), psoas sign (+), obturator sign (+), Perkusi Timpani seluruh kuadran
abdomen.
DIAGNOSIS
Akut abdomen et causa Appendisitis Akut
PENATALAKSANAAN
Puasa
IVFD Ringer Laktat 20gtt/menit
Cefotaxime inject 2x1gr/hari
Rujuk Dokter Spesialis Bedah
Appendektomi Cito
PROGNOSIS
- Quo ad vitam : dubia ad bonam
- Quo ad fungtionam : dubia ad bonam
Laporan Operasi
Didapatkan jaringan appendix dengan ukuran 4 x 2 cm, jaringan rapuh, mudah
pus.
BAB I
PENDAHULUAN
emergensi yang paling sering ditemukan pada anak-anak dan remaja. Appendisitis
dapat mengenai semua kelompok usia, meskipun tidak umum pada anak sebelum
usia sekolah. Banyak hal yang dapat menyebabkan Appendisitis, tetapi pada
yang harus segera di tangani karena rentannya terjadi beberapa komplikasi yaitu
Angka mortalitas bervariasi dari kurang 0,1 % dalam kasus tak berkomplikasi
2.2. Insidensi
dengan perbandingan 3: 2 . Insidens tertinggi pada umur 20-30 tahun, setelah itu
menurun. Insidens pada laki-laki dan perempuan umumnya sebanding, kecuali
pada umur 20-30 tahun, insidens laki-laki lebih tinggi. Saat ini insidensi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.3. Anatomi
Apedik adalah organ yang bersatu dengan sekum. Panjang apendik
belakang terminal ileum, caecum, ascenden kolon, dan liver. Presantasi dari
lainnya.
Perdarahan dari apendiks berasal dari arteri apendikularis yang melekat ke
sisi kiri dan arteri mesentrika. Vaskularisasi dari apendiks berjalan sepanjang
Arteri apendikular, derivat cabang inferior dari arteri iliocoli yang merupakan cabang
seluruh apendiks, juga terdapat kontribusi dari arteri asesorius. Untuk aliran balik,
vena apendiseal cabang dari vena ileocoli berjalan ke vena mesenteric superior dan
regional seperti nodus limfatik ileocoli. Persarafan apendiks merupakan cabang dari
Letak Appendik
1. Preileal
2. Postileal
3. Promontoric
4. Pelvic
5. Subcecal
6. Paracolic or prececal
2.4. Definisi
Appendisitis adalah peradangan pada bagian apendik veriformis. Jika tidak
segera di tangani maka dapat terjadi appendisitis infiltrat, yaitu usaha pertahanan
untuk membatasi proses radang ini dengan menutup appendik dengan omentum,
2.5. Etiologi
sehingga terjadi kongesti vaskuler, iskemik dan akhirnya terjadi infeksi. Obstruksi
yang paling sering adalah fecalith. Penyebab lain yang dapat menyebabkan
obstruktif adalah :
Berbagai spesies bakteri yang dapat diisolasi pada pasien appendisitis yaitu:
2.6. Patofisiologi
Obstruksi lumen menjadi penyebab utama radang usus buntu akut. Hal ini
disebabkan oleh adanya fecalith , hiperplasia limfoid , materi sayuran atau biji,
kapasitas hanya 0,1 ml dan produksi mucus sekitar 0,5 ml/ 24 jam. Obstruksi
dinding. Distensi lumen menghasilkan sensasi nyeri viseral yang dialami oleh
jam dari timbulnya gejala dan disertai dengan abses rongga Walling off oleh usus
halus dan omentum .Perforasi bebas dari usus buntu ke dalam rongga peritoneal
terjadi yang bisa disertai dengan peritonitis dan syok septik dan dapat menjadi
dengan waktu akan berlokasi di abdomen kanan bawah. Variasi lokasi anatomi
Anoreksia, mual dan muntah biasanya terjadi dalam beberap jam setelah
onset nyeri. Pada beberapa pasien muntah dirasakan hanya 1 atau 2 kali saja.
Interpretasi :
1. Rovsing Sign :Positif jika dilakukan palpasi dengan tekanan pada kuadran kiri
adduksi, abduksi dari panggul kanan agar M. Psoas berkontraksi. Positif jika
1. Laboratorium
Leukositosis > 10.000
2. Radiografi
Laparoscopy appendiktomy
DAFTAR PUSTAKA
2. E-book. Basil A. Pruitt Jr., MD. Sabiston Textbook of Surgery, 18th ed.