Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI MENENTUAN TEMA / TOPIK / JUDUL SKRIPSI / TESIS / DISERTASI

By. Qomaruzzaman, SHI., Msi., BSS., BAA.


Dosen LB Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Dan Dosen di Univ. Muhammadiyah Purworejo

Skripsi/tesis/disertasi merupakan kajian ilmu baru, membantah/melanjutkan penelitian


orang sebelumnya (biasanya satiap skripsi/tesis/disertasi pada bagian akhir subbab
“saran/rekomendasi” ada tulisan yang sama dengan penelitian sebelumnya, namun yang
membedakan dengan penelitian kita pada pendekatan/perspektif atau teori.

1. Pertimbangan Memilih Topik/Tema/Judul


• Ketertarikan peneliti
• Kemampuan peneliti (teknis-metodologis-teoritis) Agar penelitian tidak terasa berat, maka
sesuaikanlah topik penelitian yang akan kita angkat dengan kemampuan (basic) akademik
keilmuan kita.

• Konstribusi/ kegunaan
• Ruang lingkup topik
• Informasi data
• Waktu dan dana (2 Hal ini sangat penting).
• Repetisi/ orisinalitas

2. Research Is A Cyclic Process


• Begins with an unanswered question
• Sees the goal in a clear statement
• Subdivides the problem
• Posits tentative solutions/ hypotheses
• Looks for facts
• Interprets the meaning of the facts

3. Five Steps To A Research Paper


• Choosing the topic
• Collecting information
• Evaluating materials
• Organizing ideas
• Writing the paper

4. Choosing A Topic
• Making a list of possible subjects
• Asking yourself about the subjects
• Doing exploratory reading
• Thinking about a subject from the perspective of different disciplines

5. ISI PROPOSAL
a. Judul
b. Latar Belakang
c. Rumusan Masalah
d. Tujuan dan Kegunaan
e. Kajian Pustaka
f. Kerangka Teoritik
g. Hipotesis (kalau ada)
h. Metode Penelitian
i. Sistematika Pembahasan
j. Daftar Isi Sementara
k. Daftar Pustaka
l. Jadwal Penelitian
CARA MENENTUKAN TEMA/TOPIK/JUDUL

Bila penelitian lapangan, maka sebelum membuat proposal penelitian, hubungilah dulu
instansi/lembaga yang ingin dijadikan obyek riset, konfirmasi pada pihak instansi bahwa
instansinya akan dijadikan objek peneliatan, “diizinkan diteliti atau tidak”/. Karena banyak
kasus mahasiswa langsung aja buat proposal tanpa minta izin/ konfirmasi dulu pada instansi
terkait. Sekali proposal jadi dan sudah diseminarkan turun ke lapangan malah pihak instansi
menolak instansinya dijadikan objek penelitian. Kalau sudah ditolak sia-siakan proposalnya,
jadi pusing dech kamu.

STRATEGI MENENTUKAN TEMA/TOPIK/JUDUL


a. Carilah satu Issu. Issu adalah tema/topik umum permasalahan yang akan diteliti.

b. Verifikasi (tulis bentuk bagan) Variabel-variabel yang bermasalah. Variabel adalah faktor-
faktor apa saja yang berkaitan dengan issu tersebut. Variabel/faktor bisa saja dari segi
yuridis, politik, normatif, sosiologis dsb.

c. Setelah faktor-faktor tersebut ditulis semua, kemudian cermati, cari, telaah dan temukan
faktor MANA atau APA SAJA yang BERMASALAH hingga patut diteliti. Kalau faktor yang
bermasalah sudah ditemukan, maka faktor-faktor yang jadi masalah tadi itulah yang
diangkat Menjadi MASALAH dalam penelitian. (Catatan: Masalah yang telah ditemukan
tadi dijabarkan/ dinarasikan dalam Bab I Pendahuluan, dg kata lain jadi isi pembahasan di
Latar Belakang Masalah Proposal)

d. Setelah Isu/tema yang diangkat telah ditemukan masalahnya, selanjutnya dispesifikkan


(rumuskanlah) dalam bentuk beberapa poin pertanyaan. Pertanyaan bisa memakai kata:
bagaimanakah, apa, apakah, dll. Rumusan masalah tadi kemudian akan menjadi
Rumusan Masalah Dalam Proposal Penelitian.
CATATAN:
Ketika mahasiswa mengajukan judul. PA, Sekjur, Kajur atau pembimbing Skripsi
sering bertaya “Masalahnya apa, kok kamu mengangkat judul ini?”, Kalau
masalahnya sudah ditemukan lewat verifikasi variable di atas tadi, maka mhs akan
mudah menjelaskan “Ini lo pak masalahnya”

e Telaah Pustaka berisi kajian/penulusuran terhadap penelitian sebelumnya/terdahulu, Baik


berupa buku, jurnal, disertasi, tesis atau skripsi. Yang dibahas dalam Telaah Pustaka itu
adalah: Judul dan topik yang diangkat, metode (kalau butuh dengan teori yang dipakai) serta
hasil dari penelitian tersebut. Sehingga dengan demikian kita bisa tau bahwa yang akan kita
teliti belum pernah diteliti orang lain. Atau kalau pun sudah diteliti, kita bisa
memperjelas/mempertegas posisi kita dalam melakukan penelitian sehingga penelitian kita
beda (baik metoe, teori / hasil penelitiannya) dengan peneliti sebelumnya.

f. Setelah proses di atas ditemukan (jelas tema, Masalah dan rumusan masalahnya),
Langkah selanjutnya adalah menentukanInstrumen Penelitiannya. Instrumen Penelitian
merupakan alat atau cara kita menggarap penelitian tersebut. Instumen bisa dibagi dua
yaitu TEORI dan METODE PENELITIAN. Teori (pisau analisa) bisa menyesuaikan dengan
topik penelitian. Sedangkan METODE PENELITIAN adalah alat/instumen bagaimana kita
melakukan penelitian. Metode Penelitian berupa:

Jenis Penelitian: Pustaka (library research) atau lapangan (field research)


atau Gabungan keduanya
Sifat Penelitian : Kualitatif atau Kuantitatif
Pendekatan : Normatif – Yuridis, Politis, hermeneutik, Sosiologis, Antropologis
dsb
Teknik Pengumpulan Data (ada 2 Primer dan Sekunder):
TPD bisa berupa (Questionnaire, Interview kajian teks (Nas, Kaidah2 Ushul, UU,
buku) dsb
Analisa Data : Induktif atau Deduktif dengan pola Eksploratif, diskriptif atau
eksploratif

f. Tahap Berikutnya sebelum Seminar Proposal Buatlah Rencana Daftar Isi. Bahkan kalau
perlu buatlah INTERVIEW QUESTIONAIRE GUIDE

UNTUK MEMUDAHKAN DALAM MENGGARAP SKRIPSI/TESIS/DISERTASI,


SETELAH SEMINAR MAKA:
a. Setelah selesai SEMINAR PROPOSAL, yang harus benar-benar diperhatikan mahasiswa
adalah masukan dari pembimbing terutama tentang RENCANA DAFTAR ISI. (jangan sampai
daftar isi tidak fit dg pembimbing, karena kalau tidak fit mhs sendiri yang akan pusing
nantinya, misalnya, sudah garap sampai beberapa bab ketika bimbingan eh malah
pembimbing merombak/menghilangkan daftar isi sehingga pembahasan yang telah
ditulispun dihilangkan sampai beberapa halaman, Kan jadi pusing to..) hehe

b. Jika setelah SEMINAR PROPOSAL, DAFTAR ISI telah fit, mintalah pada pembimbing
kalau bisa kita akan BIMBINGAN setelah Bab I sampai Bab akhir selesai (bab V), karena
dengan demikian akan memudahkan kita pada tahap bimbingan berikutnya (saat
mengerjakan revisi)

c. Setelah DAFTAR ISI dan lainnya fit dengan pembimbing, maka garaplah penelitian
tersebut per-SUB BAB laiknya kita menggarap makalah yang hanya terdiri dari 5-7 halaman.
Dengan kata lain setiap SUB BAB yang ada di daftar isi tersebut kita jadikan judul/tema
layaknya judul makalah tugas kuliah dari dosen. Dengan cara ini, maka nantinya akan
dengan sendirinya rangkaian pembahasan tiap bab tadi akan tersistematis sendiri.

d. Menggarap skripsi/tesis/disertasi seringnya mod-mod-an (lebih seringnya tidak mod),


maka untuk mengatasi masalah ini, kita perlu membangunkan adanya monster dalam jiwa
kita. Artinya harus ada motivasi, target atau hal-hal yang menuntut kita cepat
menyelasaikan skripsi/tesis/disertasi. Selain itu, ketika kita sedang mod menggarap maka
seriusilah, garap dengan sungguh-sungguh.

e. Setiap selesai bimbingan buatlah bagan/daftar koreksi bimbingan. Dengan membuat


daftar koreksi akan sangat memudahkan kita untuk bimbingan berikutnya. Kalau tanpa
daftar koreksi kadang pembimbing akan mengkoreksi lagi halaman/pembahasan yang mana
pada bimbingan sebelunya halaman/pembahasan tersebut selamat (tidak dikoreksi). Hal-hal
seperti inilah yang kadang membuat si peneliti harus bimbingan berkali-kali, bahkan ada
yang sampai bimbingan sampai 5 atau 7 kali bimbingan.

f. Hal yang Paling Penting diperhatiakan adalah, cara penulisan pragraf (SPOK-nya),
Punilasan Kapital/tidak, kutipan, Footnotes, daftar Pustaka dan teknis penulisan lainnya.
Bisa jadi Substansi pembahasan sudah baik, Teknis pedoman penulisan karya ilmiah banyak
salah. Jangan karena kesalahan kecil seperti ini anda harus bolak balik bimbingan padahal
untuk menemui pembimbin itu sangat sulit dan butuh waktu yang lama.

HAL-HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN


1. Judul: jelas, singkat, merefleksikan isi dari program riset, deskriptif-komprehensif. Note
that you will only be ready to device a title when you are clear about focus of the study.

2. Penjelasan posisi peneliti dalam peta penelitian yang telah lalu dan penelitian terkini, dan
penjelasan tentang gap yang masih belum tersentuh dalam peta tersebut.

3. Ada pernyataan yang jelas tentang tujuan riset yang menetukan pernyataan riset.

4. Metodologi harus sesuai dengan pertanyaan riset

5. Sedapat mungkin peneliti tidak mempengaruhi hasil riset, tidak bias

6. Resources harus memadai, orang, waktu, transport, uang dan lain-lain


7. Peneliti harus mempunyai kompetensi teoritik maupun metodologis (teknik,desain, subyek
riset, area riset, isu-isu riset dan lain-lain)

8. Dalam kasus-kasus tertentu peneliti insider memang lebih baik, tetapi nilai negatifnya
adalah sering terjadi bias. Oleh karena itu peneliti insider bisa saja menggunakan partisipan
outsider dalam mengumpulkan data.

9. Riset harus etis dan tidak boleh membahayakan partisipan, termasuk juga peneliti

10. Jika penelitian ini mengandung bahaya, potensi resiko perlu diantisipasi dengan baik.

11. Fokus riset: proposal riset merupakan guide yang sangat berguna dalam mengarahkan
penelitian. Proposal riset yang baik, bisa menjadi Bab I dari tesis. Akan tetapi, semakin
dalam kita memasuki area riset, ide yang ada dalam benak kita bisa saja berubah dan
fokusnya pun bisa berubah. Bisa jadi kita memerlukan beberapa bulan untuk menyempurkan
proposal. Ini adalah hal normal, tapi hati-hatilah, jangan sampai terjebak dalam keraguan
dan perubahan.

12. Semakin cepat mendapatkan proposal yang baik, semakin cepat kita dapat memulai
memasuki main body tesis dan semakin besar pula kemungkinan menyelesaikan studi tepat
waktu.

SEPUTAR METODOLOGI PENELITIAN4


1. METODOLOGI
adalah ilmu tentang proses dan aluran penelitian termasuk didalamnya ada; asumsi, nilai-
nilai, dan standar yang dipakai dalam proses penelitian, serta teknik yang dipakai dalam
mengumpulkan dan menganalisa data

2. METODE
adalah bagian dari metodologi yang berkaitan dengan penjelasan tentang teknik atau alat
yang dipakai dalam mengumpulkan data dan menganalisa data

3. PENELITIAN
a. DARI SEGI TEMPATNYA
• Kepustakaan
• Studi lapangan
• Laboratorium

b. OBYEK PENELITIAN
• Opinion, Si Peneliti ingin mengetahui pendapat orang/kelompok tentang suatu masalah
yang ditetapkan atau mencoba menangkap pendapat, persepsi, kesan, lingkungan, dan
sebagainya, biasanya metode ini dipakai/dilakukan pada metode survei/studi kasus

• Emperical, peneliti langsung ke lapangan mencari tahu apa yang terjadi tanpa
menanyakan pendapat orang. Metode observasi juga sesuai dengan ini.

• Archival, arsip sebagai onyek yang akan diteliti, misal informasi faktual berupa dokumen,
arsip, file, dan catatan lain yang tersedia.

• Historis, yang diteliti adalah peristiwa masa lalu, bisa melihat arsitektur, catatan, diary,
peninggalan purbakala dan sebagainya

c. METODE PENGUMPULAN DATA


• Observasi, melakukan pengamatan terhadap obyek yang ditelitinya baik langsung ke
lapangan atau video
• Studi Kasus, menetapkan urut analisis yang menjadi fokus penelitiannya secara
mendalam dengan membahas berbagai latar belakang persoalan yang menyelimutinya

• Metode Survei, melalui tanya jawab (interview), baik langsung, melalui surat atau telpon

d. SIFAT PENELITIAN (Pola Analisa)


• Eksploratory, melakukan upaya untuk mencari, menggali permasalahan yang ada/obyek
studi yang belum banyak dikenal/dibahas. Misalnya untuk menjawab suatu persoalan atau
menemukan jawaban sementara.

• Deskriptif, menjelaskan secara mendalam tentang “apa”, tentang sifat dari suatu
problema penelitian yang ditentukan. Biasanya dengan metode ini sudah ada beberapa teori
sejenis sebelumnya yang sudah membahasnya,

• Analitik, memperdalam apa yang dilakukan dalam metode deskriptif yang hanya
memperjelaskan sifat-sifat suatu problema penelitian. Problema itu dianalisa, dibahas
berbagai kemungkinan, mengapa, bagaimana masalah penelitian itu terjadi

• Hermeneutik, Penekanan suatu pilihan adalah upaya /memberikan penafsiran terhadap


suatu fenomena yang dipelajari

Dengan cara sebagaimana saya tulis di atas, pengalaman saya yang mempraktikkan selama
garap skipsi dan tesis, saya hanya bimbingan satu kali, kemudian pada bimbingan kedua
skripsi/tesis saya langsung di ACC untuk dimunaqosahkan. Hasil munaqosah pun sangat
memuaskan, ketika munaqosah S1 skripsi saya dapat nilai A+ dan munaqosah tesis S2 saya
dapat nilai A, dari trik seperti ini jugalah saya meraih prestasi dengan wisudawan tercepat
terbaik cumlaude I pada jenjang S1 dan S2. Dan direkomendasikan jadi Dosen Luar Biasa
(LB) di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Berkah in juga saya
waktu S2 diminta jadi editor disertasi dan sampai sekarang menjadi konsultasn skripsi,
tesis/disertasi (free)

SKIPSI ITU DIKERJAKAN BUKAN DIOMONGIN DAN DIPIKIRKAN


BANYAK BACA JADI TAU
JARANG BACA KURAG TAU
TIDAK BACA JADI SOK TAU

SERING-SERINGLAH BACA SKRIPSI / TESIS / DISERTASI KAKAK KELAS ANDA DI PERPUS


BIAR ANDA TAU SERTA DAPAT INSPIRASI

TIADA KEBAHAGIAAN DALAM MENUNTUT ILMU KECUALI MEREKA YANG KETIKA


BELAJAR DALAM KONDISI SERBA KEKURANGAN

SEMOGA BERMANFAAT DAN BARAKAH

Anda mungkin juga menyukai