• Konstribusi/ kegunaan
• Ruang lingkup topik
• Informasi data
• Waktu dan dana (2 Hal ini sangat penting).
• Repetisi/ orisinalitas
4. Choosing A Topic
• Making a list of possible subjects
• Asking yourself about the subjects
• Doing exploratory reading
• Thinking about a subject from the perspective of different disciplines
5. ISI PROPOSAL
a. Judul
b. Latar Belakang
c. Rumusan Masalah
d. Tujuan dan Kegunaan
e. Kajian Pustaka
f. Kerangka Teoritik
g. Hipotesis (kalau ada)
h. Metode Penelitian
i. Sistematika Pembahasan
j. Daftar Isi Sementara
k. Daftar Pustaka
l. Jadwal Penelitian
CARA MENENTUKAN TEMA/TOPIK/JUDUL
Bila penelitian lapangan, maka sebelum membuat proposal penelitian, hubungilah dulu
instansi/lembaga yang ingin dijadikan obyek riset, konfirmasi pada pihak instansi bahwa
instansinya akan dijadikan objek peneliatan, “diizinkan diteliti atau tidak”/. Karena banyak
kasus mahasiswa langsung aja buat proposal tanpa minta izin/ konfirmasi dulu pada instansi
terkait. Sekali proposal jadi dan sudah diseminarkan turun ke lapangan malah pihak instansi
menolak instansinya dijadikan objek penelitian. Kalau sudah ditolak sia-siakan proposalnya,
jadi pusing dech kamu.
b. Verifikasi (tulis bentuk bagan) Variabel-variabel yang bermasalah. Variabel adalah faktor-
faktor apa saja yang berkaitan dengan issu tersebut. Variabel/faktor bisa saja dari segi
yuridis, politik, normatif, sosiologis dsb.
c. Setelah faktor-faktor tersebut ditulis semua, kemudian cermati, cari, telaah dan temukan
faktor MANA atau APA SAJA yang BERMASALAH hingga patut diteliti. Kalau faktor yang
bermasalah sudah ditemukan, maka faktor-faktor yang jadi masalah tadi itulah yang
diangkat Menjadi MASALAH dalam penelitian. (Catatan: Masalah yang telah ditemukan
tadi dijabarkan/ dinarasikan dalam Bab I Pendahuluan, dg kata lain jadi isi pembahasan di
Latar Belakang Masalah Proposal)
f. Setelah proses di atas ditemukan (jelas tema, Masalah dan rumusan masalahnya),
Langkah selanjutnya adalah menentukanInstrumen Penelitiannya. Instrumen Penelitian
merupakan alat atau cara kita menggarap penelitian tersebut. Instumen bisa dibagi dua
yaitu TEORI dan METODE PENELITIAN. Teori (pisau analisa) bisa menyesuaikan dengan
topik penelitian. Sedangkan METODE PENELITIAN adalah alat/instumen bagaimana kita
melakukan penelitian. Metode Penelitian berupa:
f. Tahap Berikutnya sebelum Seminar Proposal Buatlah Rencana Daftar Isi. Bahkan kalau
perlu buatlah INTERVIEW QUESTIONAIRE GUIDE
b. Jika setelah SEMINAR PROPOSAL, DAFTAR ISI telah fit, mintalah pada pembimbing
kalau bisa kita akan BIMBINGAN setelah Bab I sampai Bab akhir selesai (bab V), karena
dengan demikian akan memudahkan kita pada tahap bimbingan berikutnya (saat
mengerjakan revisi)
c. Setelah DAFTAR ISI dan lainnya fit dengan pembimbing, maka garaplah penelitian
tersebut per-SUB BAB laiknya kita menggarap makalah yang hanya terdiri dari 5-7 halaman.
Dengan kata lain setiap SUB BAB yang ada di daftar isi tersebut kita jadikan judul/tema
layaknya judul makalah tugas kuliah dari dosen. Dengan cara ini, maka nantinya akan
dengan sendirinya rangkaian pembahasan tiap bab tadi akan tersistematis sendiri.
f. Hal yang Paling Penting diperhatiakan adalah, cara penulisan pragraf (SPOK-nya),
Punilasan Kapital/tidak, kutipan, Footnotes, daftar Pustaka dan teknis penulisan lainnya.
Bisa jadi Substansi pembahasan sudah baik, Teknis pedoman penulisan karya ilmiah banyak
salah. Jangan karena kesalahan kecil seperti ini anda harus bolak balik bimbingan padahal
untuk menemui pembimbin itu sangat sulit dan butuh waktu yang lama.
2. Penjelasan posisi peneliti dalam peta penelitian yang telah lalu dan penelitian terkini, dan
penjelasan tentang gap yang masih belum tersentuh dalam peta tersebut.
3. Ada pernyataan yang jelas tentang tujuan riset yang menetukan pernyataan riset.
8. Dalam kasus-kasus tertentu peneliti insider memang lebih baik, tetapi nilai negatifnya
adalah sering terjadi bias. Oleh karena itu peneliti insider bisa saja menggunakan partisipan
outsider dalam mengumpulkan data.
9. Riset harus etis dan tidak boleh membahayakan partisipan, termasuk juga peneliti
10. Jika penelitian ini mengandung bahaya, potensi resiko perlu diantisipasi dengan baik.
11. Fokus riset: proposal riset merupakan guide yang sangat berguna dalam mengarahkan
penelitian. Proposal riset yang baik, bisa menjadi Bab I dari tesis. Akan tetapi, semakin
dalam kita memasuki area riset, ide yang ada dalam benak kita bisa saja berubah dan
fokusnya pun bisa berubah. Bisa jadi kita memerlukan beberapa bulan untuk menyempurkan
proposal. Ini adalah hal normal, tapi hati-hatilah, jangan sampai terjebak dalam keraguan
dan perubahan.
12. Semakin cepat mendapatkan proposal yang baik, semakin cepat kita dapat memulai
memasuki main body tesis dan semakin besar pula kemungkinan menyelesaikan studi tepat
waktu.
2. METODE
adalah bagian dari metodologi yang berkaitan dengan penjelasan tentang teknik atau alat
yang dipakai dalam mengumpulkan data dan menganalisa data
3. PENELITIAN
a. DARI SEGI TEMPATNYA
• Kepustakaan
• Studi lapangan
• Laboratorium
b. OBYEK PENELITIAN
• Opinion, Si Peneliti ingin mengetahui pendapat orang/kelompok tentang suatu masalah
yang ditetapkan atau mencoba menangkap pendapat, persepsi, kesan, lingkungan, dan
sebagainya, biasanya metode ini dipakai/dilakukan pada metode survei/studi kasus
• Emperical, peneliti langsung ke lapangan mencari tahu apa yang terjadi tanpa
menanyakan pendapat orang. Metode observasi juga sesuai dengan ini.
• Archival, arsip sebagai onyek yang akan diteliti, misal informasi faktual berupa dokumen,
arsip, file, dan catatan lain yang tersedia.
• Historis, yang diteliti adalah peristiwa masa lalu, bisa melihat arsitektur, catatan, diary,
peninggalan purbakala dan sebagainya
• Metode Survei, melalui tanya jawab (interview), baik langsung, melalui surat atau telpon
• Deskriptif, menjelaskan secara mendalam tentang “apa”, tentang sifat dari suatu
problema penelitian yang ditentukan. Biasanya dengan metode ini sudah ada beberapa teori
sejenis sebelumnya yang sudah membahasnya,
• Analitik, memperdalam apa yang dilakukan dalam metode deskriptif yang hanya
memperjelaskan sifat-sifat suatu problema penelitian. Problema itu dianalisa, dibahas
berbagai kemungkinan, mengapa, bagaimana masalah penelitian itu terjadi
Dengan cara sebagaimana saya tulis di atas, pengalaman saya yang mempraktikkan selama
garap skipsi dan tesis, saya hanya bimbingan satu kali, kemudian pada bimbingan kedua
skripsi/tesis saya langsung di ACC untuk dimunaqosahkan. Hasil munaqosah pun sangat
memuaskan, ketika munaqosah S1 skripsi saya dapat nilai A+ dan munaqosah tesis S2 saya
dapat nilai A, dari trik seperti ini jugalah saya meraih prestasi dengan wisudawan tercepat
terbaik cumlaude I pada jenjang S1 dan S2. Dan direkomendasikan jadi Dosen Luar Biasa
(LB) di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Berkah in juga saya
waktu S2 diminta jadi editor disertasi dan sampai sekarang menjadi konsultasn skripsi,
tesis/disertasi (free)