WIDYAGAMA HUSADA
MALANG
2016
KATA PENGANTAR
Penulis
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Penelitian : Rebusan Daun Sirih (Piper betle) untuk Mengurangi Keputihan
1. Bidang ilmu Kebidanan
Ari Christiana, AM.Keb., S.KM, M.Kes. Ari Christiana, AM.Keb., S.KM, M.Kes.
Menyetujui
Kaprodi D3 Kebidanan
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................................ II
DAFTAR ISI..................................................................................................................... VI
4.1.1DefinisiOperasionalVariabel..................................................................................... 26
4.2Populasi,Sampel,Sampling............................................................................................27
BAB VI PEMBAHASAN................................................................................................. 38
wanita........................................................................................................................................ 40
DAFTARPUSTAKA ........................................................................................................ 46
BAB I
PENDAHULUAN
bangsa-bangsa (PBB) menyebut kaum muda untuk usia antara 15 sampai 24 tahun.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada remaja akibat dari horrmon estrogen dan
rambut disekitar alat kelamin dan ketiak, kulit menjadi lebih halus, suara menjadi
lebih halus, payudara membesar pinggul semakin membesar, paha membulat dan
cairan lain selain darah dari liang vagina diluar kebiasaan, baik berbau maupun tidak
Keputihan merupakan salah satu masalah yang menjadi persoalan bagi kaum
wanita. Keputihan bila tidak segera diobati dapat berakibat fatal dan dapat
seumur hidup, 45% megalami keputihan sebanyak dua kali atau lebih (Hariyati,
2013).
merah tidak memberikan hasil instan. Diperlukan waktu sebelum hasil bisa
sebagai pencegah. Apabila wanita yang tidak mengalami keputihan dapat juga
2011).
Air rebusan dari daun sirih mengandung zat-zat kimia dan antibiotik yang
sangat besar manfaatnya (Ambarwati, 2008). Komponen utama minyak atsiri terdiri
dari fenol dan senyawa turunannya. Salah satu senyawa turunan itu adalah kavikol
yang memiliki daya bakterisida lima kali lebih kuat dibandingkan fenol. Daya
antibakteri minyak atsiri daun sirih disebabkan oleh adanya senyawa kavikol yang
lainnya yang terdapat di dalam daun sirih bersifat desinfektan, antijamur, sehingga
bisa digunakan sebagai obat antiseptik untuk menghilangkan bau mulut dan
6
Dari hasil penelitian Tristya (2012), tentang efektifitas rebusan daun sirih (
Piper Batle) untuk Vulva Hygnie terhadap kecepatan kesembuhan luka perineum,
didapatkan hasil yang lukanya dikatakan cepat sembuh sebesar 55%, sedangkan
responden yang lukanya lambat sembuh 45%. Sebagian besar yaitu 40% yang
lukanya sembuh dialami oleh ibu yang menggunakan perawatan luka perineum
dengan rebusan daun sirih. Sedangkan sebagian besar yaitu 35% yang lukanya
lambat sembuh dialami oleh ibu yang tidak menggunakan daun sirih untuk
perawatan luka perineum. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa rebusan daun sirih
luka.
keputihan patologi yaitu 86,95% maka perlu dilakukan penelitian tentang "pengaruh
pemberian rebusan daun sirih terhadap keputihan pada remaja di Desa Bocek "
dengan harapan dapat memberikan solusi pada remaja putri untuk mengurangi
Apakah terdapat pengaruh pemberian rebusan daun sirih terhadap keputihan pada
remaja?
7
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh pemberian rebusan daun sirih terhadap keputihan pada remaja.
pada remaja.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keputihan adalah keluarnya cairan lain selain darah dari liang vagina
kemaluan,kerap disertai bau busuk dan menimbulkan rasa nyeri pada waktu
mekanisme pertahanan terhadap benda asing. Kelenjar vagina dan serviks (leher
lubrikasi atau mengurangi gesekan pada dinding vagina saat berjalan atau
keputihan juga beragam,ada kalanya tanpa bau, berbau telur busuk atau anyir
seperti ikan mentah. Keputihan yang sering dialami oleh kaum wanita dapat
9
Keputihan atau flour albus adalah kondisi vagina saat mengeluarkan
yang keluar berwarna jernih atau kekuningan dan tidak berbau. Keputihan jenis ini
tidak disertai rasa gatal dan perubahan warna. Keputihan seperti ini merupakan
penyakit. Keputihan jenis ini ditandai dengan keluarnya lendir yang berlebihan dari
liang vagina, dan lendir yang keluar berwarna putih atau kekuningan dan memiliki
bau yang sangat menyengat. Berikut adalah ciri-ciri keputihan abnormal ditinjau
gonorrhea dan disertai perdarahan diluar masa menstruasi dan rasa nyeri pada
bengkak, nyeri pada bibir vagina, rasa gatal, nyeri ketika berhubungan
c. Keputihan berwarna coklat dan disertai sedikit darah. keputihan ini disertai
darah serta rasa nyeri pada panggul. Keputihan ini dikarenakan kanker serviks
menyengat. Disertai rasa nyeri dan gatal ketika buang air kecil. Keputihan ini
7
e. Keputihan berwarna pink, keputihan ini terjadi pasca melahirkan.
f. Keputihan berwarna abu-abu atau kuning yang disertai bau amis menyerupai
bau ikan. Keputihan ini menunjukan adanya infeksi bekteri pada vagina. Dan
disertai rasa panas seperti terbakar, gatal, kemerahan, dan bengkak pada bibir
(fisiologis), yang dipengaruhi oleh hormon. Cairan berwarna putih, tidak berbau
dan jika dilakukan pemeriksaan laboratorium tidak menunjukan ada kelainan. Hal
ini terjadi pada perempuan yang terangsang pada saat senggama atau saat masa
peradangan yang terjadi karena mencuci vagina dengan air kotor, pemeriksaan
pemeriksaan yang tidak higienis dan adanya benda asing dalam vagina. Selain
karena infeksi, keputihan disebabkan oleh masalah hormonal, celana yang tidak
Menurut Bahari (2012), secara umum keputihan disebabkan oleh beberapa faktor
5. Sering kali bertukar celana dalam atau handuk dengan orang lain, sehingga
8
6. Kurangnya perhatian terhadap kebersihan organ kewanitaan.
10. Pola hidup yang kurang sehat, seperti kurang olah raga, pola makan yang
14. Sering kali mandi dan berendam di air panas atau hangat. Kondisi yang
hangat justru memberikan peluang yang lebih besar bagi jamur penyebab
16. Kadar gula darah yang tinggi. Kondisi ini menyebab keputihan tumbuh
dengan subur.
20. Infeksi akibat kondom yang teringgal didalam organ kewanitaan secara tidak
sengaja.
21. Infeksi yang disebabkan oleh benang AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim).
9
Menurut Aulia (2012), berikut adalah uraian mengenai beberapa penyebab
keputihan
1. Keputihan terjadi karena infeksi jamur, bakteri atau parasit. Jamur yang
kadar hormon, gula darah atau rendahnya daya tahan tubuh. Bakteri yang
seperti air sabun, berbau, gatal, vulva kemerahan dan terasa nyeri bila ditekan
atau perih saat buang air kecil. Dari golongan parasit, parasit jenis
2. Dalam keadaan normal, sekret yang dihasilkan kelenjar vagina dan serviks,
dapat meningkat menjelang masa haid, selesai haid, pertengahan siklus masa
subur, selama kehamilan dan pada saat terangsang secara seksual. Jika
terdapat infeksi atau luka, penyakit ganas, (tumor dan kanker), pengaruh
benda asing akibat pemakaian tempon atau spiral, dan penyakit hubungan
seksual (gonore atau raja singa dan AIDS), maka hal-hal tersebut dapat
diobati secara tuntas, maka infeksi dapat menyebar kerongga rahim, saluran
telur, indung telur dan akirnya kedalam rongga panggul. Keputihan yang
3. Keputihan fisiologis dapat ditemukan pada bayi yang baru lahir hingga
sebelum atau pada waktu koitus (Coitus). Keputihan ini dialami oleh wanita
10
pada saat ovulasi dan wanita yang mempunyai penyakit menahun dengan
dan virus) keputihan terjadi akibat adanya benda asing dalam liang
pada vagina dan adanya kanker pada alat kelamin, terutama dileher rahim.
yang merupakan nanah terdiri dari sel darah putih yang mengandung
Clue Cell. Selain itu Gardenerella menghasilkan asam amino yang diubah
e. Infeksi akibat jamur disebabkan oleh spesies Candida. Cairan kental, putih
11
f. Keputihan akibat virus sering disebabkan oleh HPV (Human Papiloma
membersihkan organ intim secara benar dan teratur. Untuk membersihkan organ
intim wanita cukup menggunakan sabun khusus vagina dan air bersih. Selain itu
pekaian dalam harus dijaga agar tetap kering dan bersih setiap saat. Pada
disebabkan oleh infeksi jamur Candida sp, maka pengobatan yang aman adalah
pengobatan lokal dengan Cream atau kapsul yang dimasukan kedalam vagina.
Untuk keputihan yang disebabkan oleh infeksi bekteri dan sering kali
12
mengakibatkan persalinan Premature, tersedia beberapa jenis obat dalam bentuk
bakteri dan Protozoa. Disamping pengobatan secara medis, keputihan juga dapat
Bersihkan alat kelamin setiap kali mandi dan sebelum melakukan hubungan
Gunkan produk pembersih yang berbahan dasar susu. Produk ini sangat baik
Cara membilas vagina yang benar adalah dari depan kebelakang, khususanya
setelah buang air besar. Jika dilakukan sebaliknya, kemungkinan besar bekteri
dan jamur yang ada disekitar anus akan masuk kedalam vagina. Akibatnya
13
5. Hindari pemakaian bedak pada vagina
Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga vagina agar tetap kering. Sebeb kondisi
vagina yang lembab dan basah bisa menjadi tempat bersarang bagi kuman dan
bakteri.
9. Menggunakan celana dalam yang tidak terlalu ketat dan mudah menyerap
keringat. Celana dalam yang terlalu ketat dapat membuat vagina menjadi
lembap. Kondisi ini memudahkan tumbuhnya jamur dan bakteri yang bisa
menyebabkan keputihan. Gunakan celana dalam yang longgar dan terbuat dari
Kebiasaan ini akan membuat anda memiliki resiko yang lebih tinggi untuk
tertular infeksi jamur Candida, Trichomonas, ataupun bakteri lain yang bisa
menyebabkan keputihan.
11. Jika sudah terkena keputihan, gunakan kondom ketika hendak berhubungan
seksual. Hal ini dilakukan agar laki-laki maupun perempuan, tidak menularkan
14
12. Wanita yang sudah memasuki masa menopause, gunakan obat yang
mengandung hormon estrogen. Dengan cara ini kadar hormon estrogen tetap
13. Bagi pasangan suami istri, lakukan pemeriksaan pap smear secara rutin.
Dilakukan satu tahun sekali pada wanita yang sudah menikah. Dengan cara
1. Pengobatan modern
2. Obat-obatan
Berikut adalah berbagai jenis obat yang bisa digunakan untuk mengatasi
keputihan.
Virus Herpes)
oleh Kondiloma)
c. Larutan asam triloro asetat 40-50 % atau saleb asam salisilat 20-40%
15
e. Nistatin,Mikonazol,Klotrimazol dan Fliconazole (digunakan untuk
3. Larutan Antiseptik
dari vagina. Akan tetapi, larutan ini hanya berfungsi membersihkan. Sebab
4. Hormon Estrogen
5. Operasi Kecil
Operasi kecil perlu dilakukan jika penyebab keputihan adalah tumor jinak,
contohnya Papilloma.
7. Pengobatan Tradisional
Menurut Aulia (2012), jenis obat yang dapat mengobati keputihan, antara
membersihkan bagian keputihan dari liang vagina, tapi tidak membunuh kuman
16
2.2 Daun Sirih
2.2.1 Pengertian
Nama ilmiah : piper betle line. Nama daerah : Suruh, sedah
(Jawa); seureuh (sunda); ranub (aceh); belo (batak karo); cambia
(lampung); uwit (dayak); base (bali); nahi (bima); gapura (bugis);
mota (flores), dan afo (sentani). Nama asing : jujiang (cina). (Fauzi,
2009).
Sirih atau nama lainya piper betle merupakan tanaman asli
Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang
pohon lain. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dimakan
dengan cara mengunyah bersama gambir, pinang dan kapur. Sirih
digunakan sebagai tanaman obat (fitofarmaka); sangat berperan
dalam kehidupan dan berbagai upacara adat rumpun melayu (
Maharani, 2011 ).
Tanaman merambat ini biasanya tinggi mencapai 5-15 m
tergantung pertumbuhan dan tempat rambatannya. Tanaman sirih
menyukai tempat yang terbuka atau sedikit terlindung, yang
penting ada rambatan. Batang berwarna hijau kecoklatan daun
berbentuk jantung agak kasar diraba berwarna kekuningan, hijau
tua, atau hitam; sirih kuning banyak dipakai untuk makan karena
rasanya kurang pedas, sirih berdaun hitam biasa digunakan sebagai
obat. Bunga tersusun dalam bulir, merunduk, panjang 5-15 cm.
Buah buni, bulat, berdaging, berwarna hijau (Fauzi, 2009).
2.2.2 Kandungan Daun Sirih
Minyak atsiri, dari daun sirih mengandung hidroksivanicol,
kavicol, kavibetol, allypyrokatekol, karvakrol, eugenol, eugenol
methyl ether, p-cymene, cineole, caryophyllene, cadinene,
estragol, terpenena, sesquiterpena, fenil, propana, tannin,
diastase, gula, pati. Memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi
dan fungisida, anti jamur. Air rebusan daun sirih juga dipercaya
dapat menghilangkan bau mulut, gunakan untuk kumur-kumur.
Selain itu, dapat mengurangi jerawat apabila dibasuhkan ke muka.
17
Daun sirih yang dimakan dengan pinang dan kapur juga diyakini
mampu memperkuat gigi agar tak mudah tanggal (Arif fauzi,
2009).
2.2.3 Manfaat Daun Sirih
Daun sirih sangat bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai
penyakit. Sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan
luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu
bersifat mengkerutkan, mengeluarkan dahak meluruhkan ludah,
hemostatik, dan menghentikan perdarahan ( Maharani, 2011).
Tumbuhan sirih adalah tumbuhan yang berbentuk seperti hati
dan memiliki garis ditengah daun dan daun sirih ini terkenal
dengan khasiatnya yang dapat menyembuhkan berbagai macam
penyakit, dan mengandung zat aktif yang berefek merangsang saraf
pusat, merangsang daya pikir, merangsang kejang, meningkatkan
gerak peristaltik, serta meredakan sifat mendengkur. Daun sirih
bermanfaat mencegah ejakulasi prematur, mengurangi sekresi
cairan pada liang vagina, mematikan jamur Candida albicans,
antikejang, antidiare, analgesic, anestetik, pereda kejang pada otot
polos, pengendali gerak, penekan kekebalan tubuh, dan pelindung
hati. Tanaman daun sirih dapat mengobati batuk, bronchitis, eksim,
luka bakar, koreng, kurap kaki, bisul, sakit mata, perdarahan gusi,
sariawan, jerawat, keputihan, gatal, menghilangkan bau mulut,
mengurangi produksi ASI yang berlebihan dan mengatasi mimisan
(keluar darah dari hidung) sampai dengan diare dan sakit gigi.
Daun sirih kerap digunakan untuk mengatasi mimisan, daun
ditekuk dua lalu tekukannya digulung sebesar lubang hidung.
Lantas gulungan daun sirih dimasukkan ke hidung yang berdarah.
Lakukan sampai darah berhenti mengalir. Usahakan penderita tetap
duduk tegak agar darah tidak mengalir ke belakang (Azwar, 2010).
18
2.3 Konsep Dasar Remaja
2.3.1 Definisi
tahun sementara itu menurut the health resources and services administrations
terbagi menjadi tiga tahapan yaitu remaja awal (11–14 tahun) remaja menengah
(15-17 tahun) dan remaja akir (18-21 tahun). Definisi ini disatukan dalam
terminologi kaum muda (young people) yang mencakup usia 10-24 tahun.
Definisi remaja sendiri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang yaitu :
2. Secara fisik, remaja di tandai oleh ciri perubahan pada penampilan fisik dan
Menstruasi merupakan perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa
usia 12 sampai dengan 16 tahun. Periode ini akan mengubah perilaku dari
beberapa aspek, psikologi dan lainnya. Pada wanita pertama kali mengalami
menstruasi pada umur 12-16 tahun. Siklus menstruasi normal terjadi setiap 22-
19
BAB III
Remaja Wanita
Keputihan Penatalaksanaan
1. Farmakologi
a. Obat-Obatan
b. Cairan Antiseptic
Fisiologis Patologis
2. Non Farmakologi
a. Menggunakan Rebusan Daun
Sirih mengandung (kalvakol)
Kasus Kontrol
Kejadian keputihan
Keterangan
: Diteliti
: Tidak Diteliti
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah keputihan. Keputihan
dapat terjadi pada setiap wanita termasuk remaja. Menurut Bahari (2012),
(Kalvakol). Pada kesempatan ini peneliti hanya akan meneliti pengaruh rebusan
daun sirih terhadap kejadian keputihan pada remaja. Alur dari penelitian ini
ramuan herbal yang dalam kesempatan ini peneliti mengambil rebusan daun sirih
diberikan rebusan daun sirih kejadian keputihan pada remaja berkurang atau tetap
H1 : Ada pengaruh pemberian rebusan daun sirih terhadap keputihan pada remaja.
24
BAB IV
METODE PENELITIAN
eksperimen pre-post test control design”, yaitu dengan cara suatu kelompok
sebelum diberikan perlakuan diberi pra-test dan setelah perlakuan diberi post-test
dan kelompok kontrol. Pengujian sebab akibat dengan cara membandingkan pra-
Kelompok 1 O1 X1 O2
Kelompok 2 O3 X2 O4
Keterangan
1. Variabel Penelitian
Variabel independen pada penelitian ini adalah pemberian rebusan daun sirih.
Tabel 4.1 Definisi operasional “pengaruh pemberian rebusan daun sirih terhadap
keputihan”
26
4.2 Populasi,Sampel,Sampling
4.2.1 Populasi
Dalam penelitian ini populasi yang diteliti adalah 23 remaja di Desa Bocek
4.2.2 Sampel
Pada penelitian ini sampel yang diambil remaja Desa Bocek yang mengalami
keputihan selama bulan Mei – Juli 2016 yang memenuhi kriteria inklusi. Maka
4.2.3 Sampling
Kriteria inklusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
3. Responden yang tidak rutin menggunakan rebusan daun sirih untuk cebok
27
4.4 Teknik Pengumpulan Data
Data primer pada penelitian ini adalah pengamatan langsung penelitian pada
kuesioner.
2. Memberikan ekstrak rebusan daun sirih 1x sehari dalam jangka waktu 10 hari
Data ini diambil dari catatan kependudukan Desa Bocek yaitu untuk mengetahui
jumlah responden.
Setelah semua data terkumpul, maka di lakukan pengolahan data dengan cara :
1. Editing
kembali semua data yang dikumpulkan melalui kuesioner. Jika terdapat kuesioner
yang belum diisi atau pengisiannya tidak sesuai dengan petunjuk maka di
2. Coding
Setelah kuesioner dinilai dan dimasukan ke dalam ketegori yang sesuai kemudian,
di berikan kode-kode tertentu pada setiap lembar jawaban yang telah diisi oleh
responden, di mana
28
R1A : Responden 1 R1B : Responden 1
3. Scoring
Melakukan scoring item-item yang perlu diskor, pada penelitian ini untuk
Jawaban Kuesioner :
Data yang telah diedit dan dinilai dengan menggunakan fasilitas komputer.
Data hasil penelitian dimasukan ke dalam tabel berdasarkan kriteria yang telah
Skoring Keputihan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Analisa pengaruh antara dua variabel menggunkan uji Wilcoxon signed rank test.
Uji Wilcoxon signed rank test untuk menganalisis pre pest dan post test kelompok
yang lebih efektif dalam mengurangi keputihan.Ho ditolak nilai P Value 0,03< α
0,05. Ho diterima bila P > α 0,05. Perhitungan data untuk keperluan analisis
29
4.6 Tempat Dan Waktu
tujuan peneliti yang akan dilakukan serta dampak yang mungkin akan terjadi
selama dan sesudah pengumpulan data dan jika responden menolak untuk diteliti,
maka peneliti tidak boleh memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden.
tersebut.
mengumpulkan data tertentu saja yang akan di sajikan atau di laporkan sebagai
hasil riset.
30
BAB V
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini disajikan seluruh hasil penelitian yang dilakukan pada remaja di
Desa Bocek yang mengalami keputihan patologis yaitu sebanyak 20 remaja yang di
yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol,
yang dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2016. Hasil penelitian ini meliputi “Pengaruh
Pemberian Rebusan Daun Sirih Terhadap Keputihan Pada Remaja Di Desa Bocek”.
5.1Data Umum
disekitar rumah penduduk terdapat kandang ternak seperti kandang ayam dan sapi.
Luas wilayah desa bocek 4,05 km2 jumlah penduduk mencapai ± 1600 jiwa. Degan
jumlah remaja 23 remaja dari 23 remaja 60% berkerja di caffe dan 40% hanya
Dasar (SD), Masjid, dan terdapat Balai Desa. Tidak terdapat poster-poster kesehatan
Berdasarkan tabel 5.1 diatas menunjukan bahwa dari kelompok perlakuan dan
kontrol remaja yang mengalami keputihan berdasarkan usia 15-21 tahun rata-rata
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Mengganti Pantilyner Pada Saat Keputihan Pada Remaja
Di Desa Bocek
Vantiliner Kelompok perlakuan Kelompok kontrol
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
1 kali sehari 0 0% 0 0%
2 kali sehari 4 40 % 3 30 %
>2 kali 6 60 % 7 70 %
Total 10 100 % 10 100 %
Berdasarkan tabel 5.2 diatas menunjukan bahwa dari kelompok perlakuan dan
kontrol pada kelompok perlakuan remaja yang mengganti pantilyner > 2 kali
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Warna Keputihan Pada Remaja Di Desa Bocek
Total
33
Berdasarkan tabel 5.3 diatas menunjukan bahwa dari kelompok perlakuan dan
kontrol warna keputihan pada kelompok perlakuan kuning/ hijau 40 % dan pada
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Mengganti Celana Dalam Pada Saat Keputihan
Pada Remaja Di Desa Bocek
kontrol pada kelompok perlakuan remaja yang mengganti celana dalam pada saat
keputihan 2 kali sehari 60% dan pada kelompok kontrol 2 kali sehari 70% .
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi bau keputihan Pada Saat Keputihan Pada Remaja
Di Desa Bocek
kontrol pada kelompok perlakuan bau keputihan pada remaja amis/anyir 70% dan
34
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi konsistensi cairan Pada Saat Keputihan Pada
Remaja Di Desa Bocek
Berdasarkan tabel 5.6 diatas menunjukan bahwa dari kelompok perlakuan dan
kontrol pada kelompok perlakuan konsistensi cairan keputihan pada remaja kental,
Daun Sirih.
Tabel 5.7 Distribusi Responden Yang Mengalami Keputihan Sebelum DiBerikan Rebusan
Daun Sirih Di Desa Bocek
Dari data di atas didapatkan bahwa pada kelompok perlakuan frekuensi kejadian
35
5.2.3 Distribusi Responden Yang Mengalami Keputihan Sesudah Diberikan
Dari data di atas didapatkan bahwa pada kelompok perlakuan frekuensi kejadian
keputihan ringan 6 orang (60 %), dan pada kelompok kontrol yang mengalami
Tabel 5.9 Perbedaan Keputihan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
36
Dari tabel 5.9 dapat di ketahui bahwa 20 responden yang mengalami
tolak atau ada pengaruh pemberian rebusan daun sirih (Piper betle)
37
5.3 PEMBAHASAN
sebelum diberikan rebusan daun sirih yang mengalami keputihan berat sebanyak
80%dan yang mengalami keputihan sangat berat 20%. Sedangkan kelompok kontrol
yang mengalami keputihan sedang 20%, berat 70% dan sangat berat 10%. Ditinjau
dari data umum berdasarkan dari segi usia responden yang mengalami keputihan
berusia 15-17mengalami keputihan sedang 10%, berat 40% dan sangat berat 5%tahun
dan 18-20 tahun mengalami keputihan sedang 0%, berat 75% dan sangat berat 15%.
gatal, warna keputihan putih kekuningan, kental seperti susu berbau amis terjadi diluar
siklus menstruasi, dan berada pada skala 4-6. Secara keseluruhan dari 20 responden 15
konsistensi kental dan berbusa, berbau amis atau anyir berada pada skala 7-9.30%
responden mangalami keputihan sangat berat menimbulkan gejala rasa gatal, warna
keputihan putih kekuningan, kental seperti susu, berbau menyengat, konsistensi dari
cairan keputihan kental dan berbusa berada pada skala 10. Ditinjau dari frekuensi
perlakuan, yang mengganti vantiliner 1 kali sehari 0%, 2 kali sehari 40% dan >2 kali
sehari 60%, sedangkan pada kelompok kontrol remaja yang mengganti vantiliner 1 kali
sehari 0%, 2 kali sehari 30%, >2 kali 70%, warna keputihan pada kelompok perlakuan
putih kekuningan, kental seperti susu 20%, kuning/keruh 40%, kuning/hijau 40%, pada
kuning/hijau 50%, frekuensi mengganti celana dalam pada saat keputihan pada
kelompok perlakuan 1 kali sehari 0%, 2 kali sehari 60%, > 2 kali 40%, pada kelompok
kontrol 1 kali sehari 0%, 2 kali sehari 70%, > 2 kali 30%, bau keputihan pada kelompok
perlakuan amis/anyir 70%, berbau menyengat 20%, berbau busuk 10%, pada kelompok
kontrol amis/anyir 30%, berbau menyengat 60%, berbau busuk 10%, dan dari tabel
distribusi frekuensi ditinjau dari konsistensi cairan keputihan pada kelompok perlakuan
encer tidak berbusa 10%, cair,berbusa 30%, kental dan berbusa 60%, pada kelompok
kontrol encer tidak berbusa 30%, cair berbusa 50%, kental berbusa 20%.
keluarnya lendir yang berlebihan dari liang vagina, lendir yang keluar berwarna putih
atau kekuningan berbau menyengat. Ciri-ciri keputihan abnormal ditinjau dari warna
kental menyerupai susu, Keputihan berwarna coklat dan disertai sedikit darah,
Keputihan berwarna kuning atau hujau, berbusa dan berbau sangat menyengat,
Keputihan berwarna pink, Keputihan berwarna abu-abu atau kuning yang disertai bau
amis menyerupai bau ikan (Bahari,2012). Keputihan patologis dapat terjadi dari segi
gaya hidup yaitu kurangnya personal hygine salah satunya kurang manjaga kebersihan
alat kelamin, dan tidak membersihkan alat kelamin dengan baik dan benar.
Membersihkan alat kelamin yang baik dan benar dapat mencegah terjadinya keputihan,
membersihkan alat kelamin yang baik dan benar yaitu membersihkan dari arah depanke
(Trikomaniasis), atau bakteri lain seperti Coccen yang sering menyerang wanita usia
39
5.3.2 Keputihan Pada Remaja Pada Kelompok Perlakuan Dan Kelompok Kontrol Sesudah
sebelum diberikan rebusan daun sirih, keputihan berat presentase keputihan 80% dan
keputihan sangat berat 20% setelah pemberian rebusan daun sirih responden yang
keputihan ringan 60% dan keputiahan sedang 20% sedangkan keputihan sangat berat
10%, yang mengalami keputihan berat 70% tidak mengalami penurunan. Keputihan
rebusan daun sirih setiap hari selama 10 hari.Pemberian rebusan daun sirih dilakukan
diberikan rebusan daun sirih selama 10 hari efektif mengurangi keputihan patologis
6.3 Pengaruh Pemberian Rebusan daun sirih Terhadap Keputihan Pada Remaja
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada remaja di Desa Bocek
serta berdasarkan hasil Analisis wilcoxon signed rank pre-post test pada kelompok
perlakuan dengan hasil Pvalue =0,03 dengan α=0,05, sehingga P value ≤ α didapatkan
hasil Ho di tolak atau ada pengaruh pemberian rebusan daun sirih (piper betle) terhadap
keputihan pada remaja di Desa Bocek. Rebusan daun sirih memiliki manfaat serta
40
pertumbuhan bakteri dan jamur yang merupakan merupakan pemicu terjadinya
keputihan sehingga menggunakan rebusan daun sirih secara teratur selama 10 hari.
Rebusan daun sirih terbukti dapat membantu remaja dalam mengatasi keputihan
antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Air rebusan daun sirih juga dipercaya
dapat menghilangkan bau mulut, gunakan untuk kumur-kumur. Selain itu, dapat
dengan pinang dan kapur juga diyakini mampu memperkuat gigi agar tak
mudah tanggal (Arif fauzi, 2009). Daun sirih bermanfaat mencegah ejakulasi
pada otot polos, pengendali gerak, penekan kekebalan tubuh, dan pelindung
hati. Tanaman daun sirih dapat mengobati batuk, bronchitis, eksim, luka bakar,
koreng, kurap kaki, bisul, sakit mata, perdarahan gusi, sariawan, jerawat,
berlebihan dan mengatasi mimisan (keluar darah dari hidung) sampai dengan
41
BAB VI
PENUTUP
6.1 Simpulan
6.1.1 Sebelum diberikan rebusan daun sirih, pada kelompok perlakuan remaja rata-rata
mengalami keputihan berat sebanyak 80%dan pada kelompok kontrol remaja rata-rata
6.1.2 Setelah diberikan rebusan daun sirih pada kelompok perlakuan, sebagian besar
responden mengalami keputihan ringan 60%, sedangkan untuk kelompok kontrol yang
6.1.3 Analisis data yang dilakukan pre-post test pada kelompok perlakuan dengan hasil
Pvalue =0,03dengan α=0,05, sehingga P value<α didapatkan hasil Ho di tolak atau ada
7.2 Saran
1. Tenaga kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan pada
remaja khususnya tentang keputihan dan upaya penanganan secara alamiah yang salah
2. Remaja yang mengalami keputihan dapat menggunakan rebusan daun sirih untuk
mengurangi keputihan karena telah dilakukan penelitian bahwa rebusan daun sirih
23
DAFTAR PUSTAKA
Ari Yudhiarti. 2008. Khasiat Buah, Rempah Rempah Untuk Pengobatan. Jakarta :
Cicilai IQ Media
Arif, Fauzi. 2009. Aneka Tanaman Obat dan Khasiatnya. Jakarta : PT Buku Kita
Prima, Dewi. 2008. Ramuan Herbal Daun Sirih. Jakarta : Shira media.
Rini Damayanti. 2003 Khasiat dan Manfaat daun sirih. Jakarta : PT Agromedia
pustaka.
Septi. 2009. Sirih Pinang Sirih . Diakses tanggal 16 April 2012. From : www.
Sinarharapan.com
24
Setiawan, Dalimartha. 2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta : Wisma
Hijau.
Shitut S, Pandit V, et al. 1999. The antimicrobial efficiency of Piper betle Linn leaf
(stalk) against human pathogenic bacteria and phytopathogenic fungi. Cent
Eur J Public Health. 1999 Aug;7(3):137-9.
Tristya, Yeni. 2012.Efektifitas Rebusan Daun Sirih (Piper Batel) Untuk Vulva
Hygine Terhadap Kecepatan Kesembuhan Luka Perineum, Malang:
University WidyagamaHusada
25
1. Honorarium
3. Perjalanan
26
Skala Keputihan
Keputihan ringan : 1-3
Keputihan sedang : 4-6
Keputihan berat : 7-9
Keputihan sangat berat : 10
27
28
29
30