ANATOMI TUMBUHAN
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2016
PROTOPLASMA
1. PENGERTIAN PROTOPLASMA
2. SIFAT-SIFAT PROTOPLASMA
Iritabilitas
Ini adalah kapasitas protoplasma untuk menanggapi rangsangan dan merupakan
ekspresi dari kehidupan itu sendiri yang menghilang dengan kematian sel.
Konduktivitas
Ini adalah transmisi gelombang eksitasi seluruh sel dari sudut stimulus. Sifat ini
sangat berkembang dalam sel saraf dan pada tingkat lebih rendah dalam sel otot.
Kontraksi
Ini adalah transmisi gelombang eksitasi seluruh sel dari sudut stimulus. Sifat ini
sangat berkembang dalam sel saraf dan pada tingkat lebih rendah dalam sel otot.
Respirasi
Respirasi adalah suatu proses dimana oksigen dan zat makanan dalam sel
berinteraksi secara kimia untuk menghasilkan energi, karbon dioksida dan air.
Penyerapan
Ini melibatkan imbibisi dari bahan-bahan yang dapat diasimilasi atau
dimanfaatkan oleh sel-sel dalam metabolisme.
Sekresi
Ini adalah proses di mana sel mengusir bahan. Bahan-bahan ini mungkin
berguna (sekresi) atau produk yang tidak berguna (ekskresi) misalnya
pencernaan enzim dan hormon atau urine dan keringat, dll.
Pertumbuhan
Pertumbuhan berarti peningkatan ukuran sel yang mengakibatkan peningkatan
jumlah sitoplasma. Ukuran maksimum sel pada dasarnya dibatasi oleh
permukaan. Melampaui ukuran maksimum, jika pertumbuhan lebih lanjut dari
jaringan diperlukan, peningkatan jumlah sel terjadi. Hal ini dilakukan dengan
pembelahan sel.
3. FUNGSI PROTOPLASMA
4. KOMPONEN PROTOPLASMA
Plasma sel
Plasma sel adalah benda hidup yang terdapat dalam sel,dan berbentuk cairan
yang agak kental.
Memisahkan isi sel dari lingkungan luar dan mengatur apa yang masuk dan
keluar dari sel.
Membran plasma memainkan peran penting dalam melindungi integritas dari
bagian dalam sel dengan memungkinkan zat yang dipilih ke dalam sel dan
menjaga zat lain di luar.
sebagai dasar dari pelekatan untuk sitoskeleton pada beberapa organisme
dan dinding sel lain. Dengan demikian membran sel mendukung sel dan
membantu dalam menjaga bentuk sel.
Membran sel terdiri dari protein dan lipid. Sementara lipid membantu untuk
memberikan fleksibilitas membran dan protein memantau dan memelihara
iklim kimia sel dan membantu dalam transfer molekul melintasi membran.
Lapisan ganda lipid adalah semi-permeabel, hanya memungkinkan molekul
yang dipilih berdifusi melintasi membran.
Inti sel
Inti sel merupakan organ terbesar sel dan bagian yang penting dari protoplas
terutama kegiatan-kegiatan sel. Bagian inti sel yang terbatas dengan sitoplasma
adalah membran inti yang terdiri dari membran ganda dengan banyak pori. Di
dalam inti terdapat suatu masa yang berserabut dan berbutir-butir yang disebut
anak inti (nukleolus). Didlam nukleus terdapat kromosom yang berisi DNA yang
terdiri dari bagian-bagian seperti berikut:
- selaput inti ( karioteka)
- retikulum terdiri dari khromatin retikulum dan linin retikulum
- nukleolus
Fungsi inti sel :
- mengendalikan seluruh aktivitas sel
- sebagai tempat penyimpanan protein,DNA dan RNA.
- Berperan penting dalam proses transkripsi dalam sintesis protein.
- sebagai penghasil protein pada nukleolus
- transportasi selektif melalui pori-pori.
Plastida
Plastida merupakan organel yang ditemukan di dalam sel tumbuhan yang
amat dinamis dan mampu membelah,tumbuh ,dan dapat berubah bentuk.
Plastida mengandung pigmen yang digunakan dalam prosesfotosintesis dan
menentukan warna sel. Plastida telah dewasa terdapat selaput ganda, yang
berfungsi sebagai pembatas dan selaput yang kadang-kadang dapat
ditembusi zat cair. Bagian dalam selaput ini terdapat matriks berupa bahan
dasar yang disebut stroma. Stroma mengandung butir-butir tepung, titik-titik
osmiofilik dan lamella. Pada lamella terdapat grana yang merupakan butir-
butir. Plastida sangat berkaitan dengan proplastida atau bakal-bakal plastida.
Dalam proplastida juga mengandung enzim-enzim untuk pembentukan
protein, lipida dan RNA. Plastida yang telah mencapai kedewasaan biasanya
mengandung enzim-enzim yang penting bagi pembentukan klorofil,
karatenoid dan pembentukan karbohidrat.
Fungsi plastida
- fotosintesis
- meningkatkan penyimpanan cadangan makanan
- berperan dalam produksi asam amino dan protein
- tempat terjadinya reaksi terang yang penting dalam proses pembetukan
makanan.
Bagian-bagian plastida
1) Leukoplas
Terdapat perbatasan yang membatasi sel yang satu dengan lainya. Jalur-jalur
perbatasan ini berbentuk lapiasan-lapisan molekul yang tersusun dengan rapi dan sejajar
sehingga merupakan suatu selaput yang disebut selaput plasma atau membran plasma.
Biasanya plasma pada sel tumbuhan berada di antara dinding sel dan sitoplasma.
Selaput sel terdiri dari lipida-lipida seperti kholesteral, lesitin, sefalin, dan pospolida.
Protoplas yang menyusun stroma banyak mengandung lipoid.
Fungsi selaput plasma yaitu untuk melindungi seluruh isi sel dan menjadi tempat
keluar masuknya berbagai zat yang beredar dari satu sel ke sel yang lainya.
DINDING SEL
1. PERTUMBUHAN SEL
Sel merupakan bagian yang fundamental dari mahluk hidup. Semua mahluk hidup
terdiri dari sel. Nama membran sel berasal dari literatul bahasa jerman. Sel pada
tumbuh-tumbuhan mempunyai sifat yang khas yaitu adanya membran sel.
Dinding sel merupakan bagian atau komponen yang nonprotoplasmik. Dinding sel
hanya dapat tumbuh jika ada hubungannya dengan sitoplasma yang masi hidup. Dinding
sel mempunyai sifat yang kompleks dan terdiri dari bahan-bahan ergastik tipis.
4. NOKTAH (“PIT”)
Berdasarkan tebal atau tipisnya dinding sel dibedakan atas :
a) Noktah biasa, yaitu terdapat pada dinding sel yang tidak begitu tebal seperti
pada sel-sel parenkim.
b) Saluran noktah (“pit cannal”), yaitu noktah-noktah yang sangat dalam dan
panjang sehingga merupakan saluran-saluran’ yang biasanya terdapat pada
dinding sel yang tebal dan kuat, seperti pada sel-sel tempurung Cocos nucifera
(kelapa).
Pada sel-sel yang berdampingan letak noktah-noktah ini berhadapan dan tampaknya
menjadi simetris.
- pasangan nokta terbentuk dari nokta-nokta dua sel yang berhadapan yang
biasanya merupakan suatu kesatuan.
- ruang nokta terbentuk bersama dengan terbentuknya pasangan nokta, dalam
ruang nokta terdapat lamella tengah yang memisahkan kedua nokta dari
pasangan nokta.
1. PENGERTIAN JARINGAN
Jaringan adalah tiap-tiap protoplasma yang mempunyai dinding atau merupakan
suatu kumpulan sel yang bentuk dan fungsisinya sama. Jangan salah menafsirkan bahwa
tumbuhan yang memiliki banyak sel dapat dikatakan jaringan. Pada tumbuh-tumbuhan
algae (ganggang) tertu misalnya, tumbuhan ini terdiri dari banyak sel. Akan tetapi
masing-masing selnya itu masih aktif dlam segala proses hidupnya, jadi hanya
merupakan individu-individu yang mengumpul yang belum jelas dapat dikatakan
jaringan. Pada tumbuhan yang uniseluler, yang belum mempunyai jaringan, segala
kegiatan proses hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri. Dengan adanya jaringan, maka
pertumbuhan tersebut dapat melakukan kegiatan-kegiatan proses hidupnya dengan
sendiri-sendiri.
Contohnya :
a. Jaringan meristem yang mampu membelah terus dan membentuk sel-sel baru.
b. Jaringan epidermis melindungi sel di sebelah dalam.
c. Jaringan gabus berfungsi sebagai ganti epidermis ketika batang atau akar
menjadi dewasa.
d. Jaringan parenkim, membentuk daging buah, membentuk endosperm,
menyimpan makanan cadangan (pada endosperm jagung), tempat ftosintesis
pdada mesofil, sebagai penyokong tubuh bila vakuola berisi air(paa tumbuhan
lunak seperti bayam).
e. jaingan kholemki, berfungsi sebagai penyokong tubuh.
f. Jaringan sklerenkim, juga berfungsi sebagai penyokong.
g. Jaringn phloem (pembuluh tapis) berfungsi mengangkut bahan-bahan dari atas
ke bawah yaitu dari daun kebagian tumbuh lain seperti pada batang dan akar
atau umbi.
h. Jaringan xylem (pembuluh kayu), berfungsi mengangkut bahan mineral dan air
dari akar sampai daun.
Terjadinya jaringan tumbuhan ialah karena adanya atau berlangsungnya pembelahan
dari sel-sel, yang dalam hal ini sel-sel yang terjadi tetap melakukan hubungan-hubungan
dengan erat antara yang satu dengan yang lainnya.
Angka petunjuk : (1) yang menunjukkan ruang antar sel pada (a) penampang
melintang palisade,(b) penampang tangential, (c) penampang melintang spons
pada kolenkrim daun Ilex aquifolium.
Jika objek dilihat dari irisan melintang, maka ruang antar sel akan tampak
berbentuk seperti segetiga tau segiempat. Apabila objek dilihat membujur, maka akan
tampak ruang-ruang tersebut sebagai celah-celah yang membentuk saluran halus yang
bercabang-cabang. Para ahli memandang bahwa antar sel yang satu dengan sel yang
lainnya selalu berlangsung ada hubungan, mewujudkan suatu sistem yang disebut
:intercelluler space system (sistem ruang antar sel).
4. MACAM-MACAM JARINGAN
c) Jaringan sklerenkhim
Pengertian jaringan sklerenkim
Jaringan sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.
Jaringan sklerenkim terdiri atas sel-sel yang bersifat mati dan seluruh bagian
dinding selnya mengalami penebalan. Dinding sklerenkim terdiri dari
selulosa, hemiselulosa, dan lignin.
Fungsi jaringan sklerenkhim
- sebagai alat penyokong Melindungi dan menguatkan bagian dalam sel
- memberikan kekuatan mekanik ke tubuh tanaman.
- aktifitas serat sklerenkim melindungi tanaman dari berbagai stres dan
strain faktor lingkungan.
- Serat buah-buahan dan biji membantu penyebaran mereka dengan angin.
- Memberikan dukungan mekanis untuk menanam dengan memberikan
kekakuan, fleksibilitas dan elastisitas ke tubuh tanaman.
Gambar struktur jarigan sklerenkhim
2) Jaringan kompleks
Jaringan yang tersusun lebih dari satu jenis sel, disebut sebagai jaringan yang
kompleks. Xilem dan floem adalah jaringan kompleks yang paling penting
dalam tanaman, fungsi utama dari jaringan ini adlah tansportasi air, ion, zat
makanan terlarut di seluruh tubuh tumbuhan.
Meskipun beberapa jaringan yang kompleks dihasilkan oleh meristem
apikal, sebagian tanaman berkayu diproduksi oleh kambium vaskuler dan
sering dihubungkan sebagai jaringan pembuluh.
a. Xilem
Xilem adalah pembuluh pengangkut pada tumbuhan perpembuluh yang
berfungsi untuk menyalurkan nutrisi dari akar ke daun.
Xilem merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari beberapa sel yang
berbeda baik sel hidup maupun sel tak hidup. Xilem disebut juja
pembuluh kayu. Pembuluh kayu terbentuk dari sel-sel mati yang
mengayu, bentuknya memanjang seperti sebuah saluran dimana antar
saluran yang satu dengan saluran yang lain saling menyambung. Sel-sel
xilem tidak meliliki protoplasma.
Pembuluh xilem terdiri dari 4 elemen, yaitu :
1. Trakeid
Yang terdiri dari sel memanjang dan berdinding keras karena
mngandung lignin.
Trakeid tidak terdapat perforasi (lubang-lubang).
Transportasi air dan mineral berangsung lewat noktah
antara sel-selnya.
2. Trakea
Terdiri atas tabung yang berdinding tebal dan membentuk
suatu pembuluh
Lubang-lubang (perforasi) terdapat pada ujung-ujungnya.
Transport air dan mineral atau unsur hara lainnya dapat
berlangsung antara sel yang satu dengan yang lain secara
bebas melalui noktah.
3. Parenkim xilem
Parenkim xilem befungsi sabagai alat perekat antar pembuluh
serta tempat penyimpanan cadangan makanan, zat ergastik,
dan substansi lain sepert zat tannin, kristal dan lain-lain.
4. Serat xilem/serabut kayu
Berfungsi sebagai pengokoh dan penguat.
Serat-serat pada pembuluh kayu (xilem) tersusun dari sel-sel yang
mempunyai dinding lebih tebal.
Kita mengenal adanya serat tracheid dan serat libriform.
b. Floem
Floem juga merupakan jaringan kompleks, terdiri dari beberapa
unsur dengan tipe yang berbeda, yaitu buluh tapisan, sel pengiring,
parenkim, serabut dan sklereid.
Floem berfungsi mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan
yang merupakan hasil fotosintesis dari bagian atas (daun) ke bagian-
bagian lain yang ada di bawahnya atau di atasnya. Seperti halnya
pada xilem, floem yang berasal dari perkembangan prokambium
disebut floem primer dan yang merupakan hasil perkembangan
kambium disebut floem sekunder.
Harus diperhatikan di sini bahwa floem dan xilem yang strukutur dan
fungsinya berbeda itu pada pertumbuhan sekundernya berasal dari sel
yang sama. Meskipun pada mulanya berkas-berkas floem letaknya
terpisah, tetapi pada perkembangan selanjutnya akan membentuk
kesatuan sistem karena saling beranastomisis (membentuk anyaman).
Jaringan Floem terdapat pada bagian kulit kayu. Jaringan Floem
terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut :
a. Pembuluh
Unsur penyusun pembuluh terdiri dari dua bentuk yaitu sel tapisan
yang merupakan sel tunggal dan bentuknya memanjang dengan
bidang tapisan terletak di samping atau ujung sel, terdapat pada
tumbuhan Pteridophyta dan Gymnospermae.
Sifat khas unsur pembuluh adalah adanya bidang tapisan pada
dinding selnya, serta terdapatnya modifikasi protoplas yaitu tanpa
nukleus.
Bidang tapisan itu merupakan sekelompok lubang-lubang yang
membatasi dua sel yang berdampingan dan dihubungkan oleh
benang-benang plasma yang terdapat di dalam lubang-lubang
tapisan itu (semacam plasmodesma pada saluran noktah).
Dinding sel unsur penyusun pembuluh adalah selulose, tidak pernah
dijumpai penebalan lignin.
Pada tumbuhan Dicotyledoneae pembuluh-pembuluh ini biasanya
terisi lendir yang terdiri dari protein.
b. Sel Pengiring
Sel-sel pembuluh pada Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae
biasanya diikuti oleh sel parenkim khusus yang disebut sel
pengiring.
Dinding bersama antara sel pengiring dan sel pembuluh
biasanya tipis, penuh dengan plasmodesmata.
Berbeda dengan sel pembuluh, sel pengiring ini tetap
mempunyai nukleus pada waktu dewasa.
Sel pengiring tidak dijumpai pada tumbuhan Gymnospermae
dan Pteridophyta dan juga tidak ada pata protofloem
Dicotyledoneae.
c. Parenkim Floem
d. Serabut floem
2) Jaringan sekunder
Jaringan sekunder adalah jaringan yang berasal dari jaringan dewasa
yang selanjutnya berubah menjadi muda lagi (meristematis) atau
yang tentunya masih ada kaitannya dengan jaringan muda primer.
Pertumbuhan jaringan muda sekunder disebut pertumbuhan sekunder.
Pertumbuhannya ke arah membesar sehingga menimbulkan
bertambah besar tubuh tumbuhan.
Kambium dan kambium gabus atau phellogen termasuk meristem
sekunder, yang berasal dari sel-sel dewasa yang berubah keadaannya
menjadi meristematis atau dapat pula berasal dari sisa-sisa meristem
primer.
Meristem sekunder kebanyakan berbentuk seperti prisma atau pipih
yang dibagian tengahnya terdapat vakuola yang besar.
Meristem sekunder akan berkembnag menjadi jaringan pembuluh
sekunder dan jaringan penyokong .
3) Jaringan promeristem
Promeristem, yaitu jaringan meristem yang telah ada ketika
tumbuhan masih embrio/meristem pada tingkat embrio.
b) Jaringan dewasa
Merupakan jaringan yang bersifat non meristematik
Tidak tumbuh dan berkembang lagi
Terbentuk oleh adanya diferensiasi dari sel-sel meristem
Sifat-sifat jaringan dewasa adalah :
- Tidak terjadi aktivitas membelahan diri
- Memiliki ukuran yang cukup besar dibandingkan sel sel
meristem
- Mempunyai vakuola yang besar sehingga plasma sel sedikit
dan -merupakan selaput yang menempel pada dinding sel
- Kadang kadang selnya telah mati
- Selnya telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan
fungsinya
- Di antara sel selnya dijumpai ruang antarsel.
Meliputi :
Jaringan dasar (Parenkim)
Jaringan Pelindung (epidermis)
Jaringan Penguat
Jaringan Pengangkut
Jaringan Sekretori
Jaringan dasar ( parenkim)
1) Pengertian jaringan dasar (parenkim)
Jaringan parenkim atau sering disebut pula jaringan dasar (“ground tissue”)
merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur
morfologi serta fisiologi yang bervariasi dan masi melakukan segala
kegiatan proses fisiologis. Pada umumnya parenkim memiliki sifat-sifat
yang sama. Jaringan parenkim memang lebih cocok kalu disebut sebagai
ground tissue atau jaringan dasar, yang berarti bahwa pada hampir setiap
bagian tumbuhan akan terdapat jaringan parenkim ini sebagai jaringan dasar,
dimana jaringan-jaringan lain terdapat di dalamnya.
Jaringan parenkim terbentuk dari sel-sel parenkim. Parenkim juga
merupakan jaringan heterogen, karena telah terjadi asosiasi antar sel-sel
parenkim dengan sel-sel dari tipe lain.
2) Sifat-sifat jaringan parenkim
Sifat-sifat jaringan parenkim adalah sebagai berikut :
a) Dinding selnya tipis
b) Dinding sel yang telah menebal biasanya mempunyai noktah-noktah
yang dapat menjamin lancarnya pertukaran zat-zat yang diperlukan
tumbuhan
c) Sel-sel parenkhim merupakan sel-sel yang masi mempunyai kegiatan
atau masi hidup
d) Plastida-plastida berupa leukloplas ataupun kloroplas berada dalam
protoplasnya
e) Terdapat intercelluler apaces yang melakukan peranan bagi pertukaran
atau peredaran gas-gas
f) Tentang bentuk selnya kebanyakan sel parenkim umumnya adalah seg
banyak, yang diameternya bervariasi (polihedra)
Gambar stomata
b) Trikoma (rambut-rambut), merupakan modifikasi epidermis
yang terdapat pada akar, batang, daun, bunga, buah dan buji.
Terdiri dari trikoma non glanduler yang selnya tidak
mengeluarkan zat sekretoris, dan trikoma glanduler yang
selnya mengeluarkan zat sekretoris. Fungsi trikoma adalah:
mengurangi pengupan, meneruskan rangsangan, membantu
penyebaran biji, membantu perkecambahan biji, membantu
penyerbukan bunga, sebagai alat pemanjat, dan mengurangi
gangguan manusia dan hewan.
c) Spina (duri) : terdiri dari spina palsu dan asli. Spina palsu
dibentuk oleh jaringan di bawah epidermis, yaitu di korteks,
misalnya pada batang mawar. Spina asli duri yang dibentuk
dari bagian dalam stele/silinder pusat batang, misalnya duri
bunga kertas (Bougainvillea).
Gambar velamen
e) Sel kipas/ motor cell/bulliform cell, merupakan alat
tambahan pada epidermis bagian atas daun, berfungsi
sebagai penyimpan air, contoh pada bambu dan daun sereh,
untuk mengurangi penguapan daun sereh akan menggulung,
penggulungan ini diakibatkan oleh adanya sel-sel kipas
sebagai bentuk adaptasi tanaman untuk mengurangi
penguapan
f) Sel kersik, merupakan sel epidermis yang berisi kristal kersik
(silika/ SiO2), misalnya pada tebu yang menyebabkan batang
tanaman tebu menjadi keras.
Jaringan penguat
Jaringan penguat merupakan jaringan yang berperan untuk
menunjang bentuk tumbuhan agar dapat berdiri kokoh, serta
memiliki dinding sel yang tebal dan kuat.
Jaringan penguat mempunyai fungsi diantarnya :
• menguatkan tegaknya batang dan daun
• melindungi biji dan embrio
• memperkuat jaringan parenkim penyimpan udara melindungi
berkas pengangkut (vaskuler)
Jaringan sekretori
1) Pengertian jaringan sekretori
Sekresi terjadi pada semua sel tumbuhan, atau pada jaringan
tertentu kebanyakan tumbuhan. Pada tumbuhan, di bedakan 3
macam istilah sekresi, yaitu:ekresi, sekresi dan reksesi.Jadi
sekresi meliputi pemindahan bahan dari dalam sel, apakah dari
permukaan tubuh tanaman,atau kearah dalam, serta menimbun
bahan-bahan sekresi pada tempat-tempat tertentu di dalam sel,
atau jaringan. Pada tubuh tumbuhan zat-zat yang di sekresikan
mungkin merupakan kelebihan ion, disisihkan dalam bentuk
garam, atau kelebihan hasil asimilasi, kemudian disisihkan
sebagai gula, yaitu pada dinding sel, mungkin dalam bentuk
senyawa atau zat-zat yang merupakan hasil akhir metabolisme
atau bukan hasil akhir tetapi tidak dapt di gunakan misalnya zat
alkaloid, tanin, resin dan macam-macam Kristal. Selain itu
senyawa yang mempunyai fungsi fisiologis tertentu seperti
hormon dan enzim. Ada 2 stuktur dalam jaringan sekretori yaitu,
sturktur sekretori internal dan struktur eksternal.
2) Ciri-ciri penyususn jaringan sekretori
Sel Kelenjar
Sel kelenjar biasanya di golongkan berdasarkan isi selnya, tetapi
beberapa sel kelenjar mengandung campuran zat-zat, atau
mungkin isinya tidak dapat di identifikasi. Sel kelenjar
mengandung subtansi minyak, misalnya pada suku
calycanthchaceae, lauraceae,magnoliaceae, simarubaceae, dan
winteraceae. Sel-sel ini terdapat pada jaringan dasar batang
maupun daun. Pada suku klusiaceae, hipericaceae, Sel kelenjar di
sebut sel minyak. Beberapa suku dikotil mengandung resin, yang
lain mengandung lendir , misalnya Cactaceae dll. Sel-sel yang
berlendir sering mengandung rafida, misalnya pada Aloe sp. Sel
yang mengandung enzim Mirosinase dapat dijumpai pada suku
Capparidaceae dll.
Ruang Dan Saluran Sekretori
Ruang dan saluran kelenjar berbeda dengan sel kelenjar karena
ruang atau saluran dihasilkan dengan beberapa cara:
a. Secara lisigen yaitu ruang antara sel yang terjadi karena
lisisnya dinding sel, misalnya, Citrus, gossipium.
b. Secara sizogen, ruang yang terjadi karena menjauhnya sel yang
satu dengan sel yang lain. Misalnya kelanjar minyak pada embrio
eucalipetus.
c. Secara sizolisigen ruang yang terjadi merupakan gabungan tipe
lisigen dan sizogen.
1) PENGERTIAN KAMBIUM
Kambium merupakan jaringan meristem sekunder pada tanaman dikotil yang
berperan penting dalam membesarnya organ.
Kambium sabagai bagian dari tumbuhan berupa lendir. Lendir yang disebut kambium
itu terdapat diantaa kulit dan kayu pada batang.
Pada umumnya batang yang terdapat kambium jenis tanamannya , tanaman yang
berbatang keras dan dimiliki oleh tumbuhan yang berumur panjang. Cambium pada
batang berkayu mempunyai fungsi sebagai jalur zat hara dari dalam tanah sampai ke
daun, serta menyalurkan makanan hasil fotosintesis, yang berguna untuk makanan
tumbuhan.
Pertumbuhan pada cambium terjadi dengan dua arah, yaitu pertumbuhan ke arah
dalam membentuk kayu (pembuluh kayu / Xylem) dan pertumbuhan kearah luar
membentuk kulit kayu ( Pembuluh tapis / Floem).
Jenis batang berkayu , yang keras , yang berumur panjang yang dimaksud diatas
adalah yang dimiliki oleh tumbuhan Dikotil seperti jambu, jati, mahoni, albasiah,
nangka dan lain sebagainya.
Apa maksud Kambium sebagai jaringan meristem sekunder ?
1) jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari
jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi
2) kambium merupakan jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan
totipotensi lagi
3) Maksudnya Totipotenssi itu kemampuan berdefransiasi dan specialisasi
sehingga mampu berbeda dengan sebelumnya dan berperan beda dari yang
sebelumnya
4) Aktivitas kambium yang merupakan jaringan meristem sekunder ini
membelah terus menerus , membesar dan berdefrensiasi membentuk xilem
dan floem sebagai jaringan pengangkut .
5) Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif
dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan
kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu.
d. KAMBIUM PEMBULUH
Kambium pembuluh adalah meristem yang menghasilkan pembuluh sekunder.
Ditinjau dari posisinya pada tubuh tumbuhan, kambium pembuluh dikenal
sebagai meristem lateral.
Ada tumbuhan paku dan sejumlah besar tumbuhan monokotil tidak terdapat
kambium pembuluh.
Pada dikotil basah, kegiatan kambium pembuluh berkurang atau tidak tampak
(b) Endodermis
Yang dimaksud dengan endodermis, yaitu lapisan sel yang terdapat dalam
akar yang dinding selnya sering bergabus, lapisa sel ini terkadang dianggap
sebagai lapisan sel yang paling dalam dari korteks (kulit kayu) dan terkadang
dianggap pula sebagai lapisan sel yang paling luar dari silinder pusat ( stele).
Endodermis terdiri satu lapisan sel . sel-sel itu letaknya demikian rapat
antar satu dengan yang lainnya, dan berbentuk seperti sel-sel parenkhim
yang dinidingnya mendapat penebalan-penebalan yang khusus.
GUTTENBERG menyatakan bahwa lapisan sekunder dari sel-sel
endodermis terdiri dari selulosa, dan kadang-kadang lignin yang diliputi
oleh lamella-lamella suberin.
(c) Kulit gabus (periderm)
Pada batang-batang dan akar-akar dari tumbuhan golongan
Dicotyledoneae dan Gymnospermae biasanya terdapat jatringan kulit
gabus atau periderm, yang pada pertumbuhan sekunder dapat menambah
ketebalan pada alat-alat tumbuahn tersebut. Kulit gabus ini adalah suatu
jaringan pelindung yang dapat berfungsi sebagai pengganti epidermis
bilamana epidermis ini rusak, mengelupas atau mengalami kematin.
Bagian-bagian periderm yang telah diketahui para ahli adalah :
Phellogen atau “cork cambium” yaitu kambium gabus yang
merupakan suatu lapisan sel meristematis.
Phellem atau “cork” yaitu gabus sebagai produk dari phellogen
yang berbentuk ke arah luar.
Phelloderm, yaitu suatu jaringan yang dapat dikatakan hampir
homogen dengan parenkim korteks yang berbentuk ke arah dalam
sehingga hanya terdapat di lapisan-lapisan paling dalam.
Gabus monogen
Terbentuknya gabus ini oleh phellogen yang lapisan selnya hanya
satu lapisan dan merupakan lapisan yang tetap.
Gabus poligen
Terbentuknya gabus ini oleh phellogen yang lapisan selnya dapat
dianggap banyak, karena bergantinya lapisan itu.
LENTI SEL
Tentang celah-celah pada lapisan gabus atau lenti sel, celah-celah inin sangat
berperan dalam membantu melangsungkan hubungan antara bagian-bagian tumbuahn
dengan udara luar, yang tadinya hubungan ini terputus karena terhalan oleh lapisan
gabus yang keadaannya sangat rapat.