SKRIPSI
Oleh
WINDA SYAFITRI
105016200562
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
Winda Syafitri
i
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Diajukan kepada fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
Winda Syafitri
105016200562
Di Bawah Bimbingan:
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
iv
3. Ibu Nengsih Juanengsih, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dedi Irwandi M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
sekaligus Penasehat Akademis atas pengarahan dan bimbingan yang telah
diberikan.
5. Bapak Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang dengan
keikhlasan dan kesabaran membimbing penulis hingga akhir penulisan.
6. Bapak Tonih Feronika, M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu disela-sela kesibukannya, memberi motivasi dan
pengarahan serta dengan keikhlasan dan kesabaran membimbing penulis
hingga akhir penulisan.
7. Bapak Drs. H. Achmad Sjamsuri, MM, selaku Kepala Sekolah Sekolah
Menengah Atas PGRI 3 Jakarta atas kesempatan yang telah diberikan
kepada penulis untuk melakukan penelitian.
8. Ayahanda (Rachmat Alwi) dan Ibunda (Netty Herawaty), serta kakak-
kakak tercinta (Firmansyah dan Firdaus) atas tetesan-tetesan keringat,
airmata dalam mendidik, merawat, memberikan doa, dukungan baik moril
maupun materil serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan
pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Sahabat- Sahabat tercinta, seperjuangan di atmosfer penuh Cinta Ilahi,
Nilma Purnama, Nur Subechan, Khusnul Khotimah, Agustiana, Agustiani,
Rizki Fauziah, Fatimah Azzahra, dan Gita Nurhasanah. Jazakumullah
khairan katsir atas support dan do’anya. Serta kesabaran dan
keikhlasannya dalam berjuang bersama. Semoga Allah kekalkan ukhuwah
ini dan pertemukan kita di Jannah-Nya nanti.
10. Teman-teman seperjuangan di KARIMA, adik-adik Rohis SMAN 55 dan
komda FITK, LDK Syahid, teman-teman SOLID 2005, teman-teman
jurusan IPA program studi kimia, dan semua pihak yang tak bisa
disebutkan satu per satu, tak bersua bukan berarti tidak ada motivasi dan
kalian membuktikan itu. Jazakumullah bi akhsanul Jaza.
v
Akhirnya, hanya kepada Allah jualah penulis berserah atas segala
sesuatu. Semoga semua kebaikan yang sudah dilakukan menjadi ladang dan
tabungan di yaumil akhir nanti, dan dibalas oleh Allah dengan balasan sebaik-
baiknya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
pada umumnya. Amin yaa Rabbal alamin.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................... ii
ABSTRAK .......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................ iv
DAFTAR ISI ....................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ................................................... 6
D. Perumusan Masalah .................................................... 6
E. Tujuan Penelitian......................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ...................................................... 7
BAB II DESKRIPSI TEORITIK
A. Hakikat Pendekatan Inkuiri ......................................... 8
B. Kemampuan Psikomotor ............................................. 17
C. Hakikat Keterampilan Proses Sains ............................ 20
D. Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Inkuiri ...... 24
E. Hakikat Ilmu Kimia .................................................... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................... 34
B. Metode Penelitian ....................................................... 34
C. Subjek Penelitian ......................................................... 34
D. Instrumen Penelitian ................................................... 35
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................... 37
F. Teknik Pemeriksaan dan Keterpercayaan Studi .......... 39
vii
G. Teknik Analisis Data ................................................... 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ....................................................... 45
B. Pembahasan ................................................................. 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................. 60
B. Saran ............................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................... 64
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap ilmu pengetahuan memiliki karakteristik spesifik yang
membedakan ilmu tersebut dengan ilmu lainnya, Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) merupakan salah satu cabang pokok ilmu pengetahuan yang
didalamnya terdapat berbagai cabang keilmuan, antara lain ilmu fisika, ilmu
biologi, dan ilmu kimia.
Salah satu cabang ilmu pengetahuan yang harus dikuasai siswa di
SMA/MA adalah kimia, Michael Purba menjelaskan bahwa
Ilmu kimia adalah ilmu pemahaman dan rekayasa materi. Rakayasa
yaitu mengubah suatu materi menjadi materi yang lain. Untuk
dapat melakukan rekayasa tersebut, para ahli perlu memahami ilmu
kimia, yaitu mengetahui susunan, struktur, serta sifat-sifat materi
oleh karena itu, ilmu kimia dapat didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, perubahan materi,
serta energi yang menyertai perubahan tersebut.1
1
Michael Purba. Kimia SMU Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 3.
1
2
2
Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), cet. I, h. 93
3
3
Ibid., h. 121
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ada beberapa masalah
yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Pembelajaran kimia tidak melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan
pengetahuan atau pemahaman sendiri.
2. Pembelajaran kimia belum melatih siswa mengembangkan keterampilan
proses.
3. Pembelajaran kimia lebih banyak menggunakan konsep-konsep materi
sebatas transfer informasi dan pemberian contoh-contoh.
C. Pembatasan Masalah
Agar masalah ini dapat dibahas dan tidak meluas, maka penulis
membatasi permasalahan skripsi ini sebagai berikut:
6
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Diantara aspek-aspek keterampilan proses sains yang muncul, aspek apa
yang paling dominan dijumpai dalam penerapan pembelajaran melalui
pendekatan inkuiri?
2. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran melalui pendekatan
inkuiri?
E. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan keterampilan proses sains
yang dimiliki siswa muncul melalui pendekatan pembelajaran inkuiri.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru:
a. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk membelajarkan peserta
didiknya dengan pendekatan pembelajaran yang membangun kreatifitas
juga pola pikir siswa yang kreatif.
b. Dari aspek keterampilan proses sains yang paling banyak muncul dapat
dimanfaatkan oleh guru untuk menentukan pendekatan pembelajaran
7
yang tepat karena pelajaran akan mudah diserap oleh siswa dengan
banyak melibatkan siswa pada aktivitas pembelajaran dari pada siswa
hanya membaca dan mendengar saja.
2. Bagi peneliti:
a. Dapat dijadikan literatur untuk penelitian lebih lanjut
b. Peneliti lebih memahami pendekatan pembelajaran inkuiri.
BAB II
DESKRIPSI TEORITIK
1
Agus Sugianto, dkk. Pembelajaran IPA MI, (Surabaya: AprintA, 2009), h. 19.
2
Mark T. Jones dan Charles J. Eick, Implementing Inquiry Kit Curriculum: Obstacles,
Adaptation, and Practical Knowledge Development in Two Middle School Science Teachers,
dalam Jurnal Ilmu Pendidikan, 22 Januari 2007, h. 493.
3
Roestiyah, NK. Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), cet. IV, h. 75.
8
9
4
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(Jakarta: Kencana, 2005), cet. I, h.199.
5
Syaiful Segala, Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan
Problematika Belajar dan Mengajar, (Bandung: Alvabeta, CV., 2008), cet. VI, h. 196.
10
6
Jack Hassard dan Michael Dias, The Art of Teaching Science, (New York: Oxford
University Press, 2005), h. 35.
7
Arthur A. Charin dkk., Activities for Teaching Science as Inquiry, (New Jersey:
Pearson Merill Prentice Hall, 2005), h. 3.
11
8
Erna Suwangsih dkk, Model Pembelajaran Matematika, (Bandung: UPI Press, 2006),
cet. Pertama, h. 185.
9
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), cet. I, h.
220.
12
10
Yusri Panggabean, dkk., Strategi, Model, dan Evaluasi Pembelajaran Kurikulum 2006,
(Bandung: Bina Media Informasi, 2007), cet. I. h. 78-79
13
11
op.cit., h. 186.
12
op.cit., h. 224.
14
13
Rochmah Yudhawati Dhewi, Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Menggunakan Pendekatan Discovery dan Inquiry dalam Fisika, (Jakarta: Project Implementation
Commitee, 2007), h. 146.
15
15
op.cit., h. 78.
16
op.cit., h. 20.
17
B. Kemampuan Psikomotor
“Ranah perilaku psikomotorik menunjukkan pada segi
keterampilan atau kemahiran untuk meragakan suatu kegiatan atau
memperlihatkan suatu tindakan. Perilaku ini lebih merupakan
keterampilan secara fisik. Aspek-aspek perilaku ini mencakup tahapan:
menirukan, memanipulasi, artikulasi dan naturalisasi”.17 Hasil belajar pada
psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill)
atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman
belajar tertentu.
Menurut Martinis Yamin, “Kawasan Psikomotor adalah kawasan
yang berorientasi kepada keterampilan motorik yang berhubungan dengan
anggota tubuh atau tindakan (action) yang memerlukan koordinasi antara
syaraf dan otot.”18 Dengan demikian kawasan psikomotor adalah kawasan
yang berhubungan dengan seluk beluk yang terjadi karena adanya
koordinasi otot-otot oleh pikiran sehingga diperoleh tingkat fisik tertentu.
Anas Sudiyono mengatakan bahwa “ranah psikomotor adalah
ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.”19
Hasil belajar ranah psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan dan
kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya
merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan
hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-
kecenderungan untuk berperilaku). Hasil belajar kognitif dan hasil belajar
afektif akan menjadi hasil belajar psikomotor apabila peserta didik telah
menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang
terkandung dalam ranah kognitif dan ranah afektifnya.
17
Uyu Wahyudin, dkk. Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar, (Bandung: UPI PRESS,
2006), Cet. 1, h. 32.
18
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2004), Cet.II, h. 37.
19
Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2003), Cet. IV, h. 57-58.
18
20
op.cit., h. 24.
21
op.cit., h. 24-26.
19
ini, misalnya siswa dapat menuangkan larutan dari botol reagen ke dalam
gelas kimia dengan benar.
Communicating (berkomunikasi), kategori ini merujuk pada
pengertian aktivitas yang menyajikan gagasan dan perasaan untuk
diketahui oleh orang lain. kata kerja operasional yang dapat digunakan
untuk merumuskan indikator pencapaian hasil belajar siswa antara lain:
mengajukan pertanyaan, mengarang, menggambar, menjelaskan, membuat
grafik membuat tabel, mencatat, menulis, dan membuat rancangan. Tujuan
pembelajaran yang dapat dirumuskan dalam aspek ini, misalnya: siswa
dapat mengajukan pertanyaan mengenai maslah-masalah yang sedang
didiskusikan atau siswa dapat melaporkan data percobaan secara akurat.
Creating (menciptakan), merujuk pada proses dan kinerja yang
dihasilkan dari gagasan-gagasan baru. Kreasi dalam mata pelajaran kimia
biasanya memerlukan sejumlah kombinasi dari gerakan, manipulasi, dan
komunikasi dalam membangkitkan hasil baru yang sifatnya unik. Kata
kerja operasional yang dapat digunakan untuk merumuskan indikator
pencapaian hasil belajar siswa antara lain: membuat kreasi, merancang,
mensintesis, menganalisis, dan membangun. Tujuan pembelajaran yang
dapat dirumuskan antara lain sebagai berikut: siswa dapat menggabungkan
potongan-potongan alat untuk membentuk instrumen atau peralatan baru
dalam suatu percobaan.
Sedangkan menurut Sax dalam Mardapi, dikatakan bahwa
keterampilan psikomotor mempunyai enam peringkat yaitu gerakan
refleks, gerakan dasar, kemampuan perceptual, gerakan fisik, gerakan
terampil, dan komunikasi nondiskursip. Gerakan refleks adalah respon
motor atau gerak tanpa sadar yang muncul ketika bayi lahir. Gerakan dasar
adalah gerakan yang mengarah pada keterampilan kompleks yang khusus.
Dari sini akan meuncul keterampilan proses siswa. Kemampuan perceptual
adalah kombinasi kemampuan kognitif dan motor atau gerak. Kemampuan
fisik adalah kemampuan untuk mengembangkan gerakan yang paling
terampil. Gerakan terampil adalah gerakan yang memerlukan belajar,
20
22
Mimin Haryati, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan,
(Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), cet. I, h. 25.
23
op.cit., h.8.
24
op.cit., h. 51.
25
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), cet. I, h. 99.
21
26
op.cit., h. 51-55.
27
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), cet. I, h.
150-151.
22
28
op.cit., h. 8
24
29
Conny Semiawan dkk., Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: Grasindo, 1992),
cet. I, h. 18
26
30
Op.cit., h. 56
27
yang benar
Membuat tabel hasil pengamatan
4 Observasi Mengamati perbedaan larutan,
suspensi, dan koloid.
Mengamati sifat-sifat koloid effek
tyndall dan koagulasi.
Menggunakan/mengumpulkan
fakta yang relevan
5 Klasifikasi Mencatat setiap pengamatan ke
dalam tabel
Mencari perbedaan dan persamaan.
Mengontraskan sifat-sifat
6 Prediksi Memperkirakan bentuk campuran
(homogen atau heterogen)
Memperikirakan terjadinya
gumpalan pada susu setelah
penambahan perasan jeruk nipis
7 Interpretasi Menggambarkan /menterjemahkan
data
Menganalisis data
Menyajikan pemahaman baru
Membuat keismpulan sesuai
dengan hasil pengamatan
8 Komunikasi Mempresentasikan hasil
pengamatan
Mendiskusikan hasil percobaan
Menampaikan ide/gagasn/data
Menyimak pendapat/gambaran
yang disampikan tiap kelompok
Menjawab/menanggapi pertanyaan.
28
31
Michael Purba. Kimia SMU Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 3.
32
Nana Sutresna, Kimia untuk SMA kelas X, (Bandung: Grafindo Media Pratama, 2006),
cet. II, h. 1.
29
33
op.cit., h. 5.
34
op.cit., h. 6.
30
35
Unggul Sudarmo, kimia SMA kelas XI, Seri Made Simple (SMS), (Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2004), h. 193.
36
Nana Sutresna dkk, Panduan Menguasai Kimia 2, (Bandung: penerbit Ganeca, 2000),
cet. I, h. 110
37
Nana Sutresna, Cerdas Belajar Kimia untuk kelas XI, (Bandung: Gravindo Media
Pratama, 2006), cet. I, h. 294-298.
31
3) Adsorbsi
Partikel koloid mempu menyerap molekul netral atau ion-
ion pada permukaannya. Jika partikel koloid menyerap ion
bermuatan, kemudian ion-ion tersebut menempel pada
permukaannya, partikel koloid tersebut menjadi bermuatan.
Contoh:
a) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya
menyerap ion H+.
b) Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya
menyerap ion S2-.
4) Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid yang
terjadi karena kerusakan stabilitas sistem koloid atau karena
penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga
membentuk partikel yang lebih besar. Koagulasi dapat terjadi
karena pengaruh pemanasan, pendinginan, penambahan
elektrolit, pembusukan, pencampuran koloid yang berbeda
muatan, atau karena elektroforesis.
5) Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Koloid ini terjadi pada sol yaitu fase terdispersinya padatan
dan medium pendispersinya cairan.
a) Koloid liofil:
sistem koloid yang afinitas fase terdispersinya besar
terhadap medium pendispersinya.
Contoh: sol kanji, agar-agar, lem, cat
b) Koloid liofob:
System koloid yang afinitas fase terdispersinya kecil
terhadap medium pendispersinya.
Contoh: sol belerang, sol emas.
33
6) Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah suatu sistem koloid yang
ditambahkan pada sistem koloid lainnya agar diperoleh koloid
yang stabil. Contoh koloid pelindung adalah gelatin yang
merupakan koloid padatan dalam medium air.
7) Dialisis
Dialisis adalah proses penyaringan partikel koloid dari ion-
ion yang teradsorpsi sehingga ion-ion tersebut dapat dihilangkan
dan zat terdispersi terbebas dari ion-ion yang tidak diinginkan.38
38
ibid., h. 299-307.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode
deskriptif, dalam Subana dijelaskan bahwa “Penelitian Deskriptif menuturkan
dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan, variabel, dan
fenomena yang terjadi pada saat penelitian berlangsung dan menyajikannya
apa adanya”.1 Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan
utama yakni menggambarkan secara sistematik fakta dan karakteristik objek
atau subjek yang diteliti secara tepat, dalam penelitian ini aspek yang akan di
teliti adalah keterampilan proses sains siswa.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI jurusan IPA
di SMA PGRI 3 Jakarta yang terdistribusi ke dalam satu kelas dengan jumlah
siswa sebanyak 21 orang yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 14 siswa
perempuan. Siswa kelas XI jurusan IPA dianggap sesuai dijadikan sampel
dalam penelitian ini karena kelas XI jurusan IPA pada semester genap
mempelajari mata pelajaran kimia pokok bahasan sistem koloid dimana pokok
bahasan tersebut dijadikan oleh peneliti sebagai materi penunjang penelitian.
Siswa dalam penelitian ini dibagi menjadi lima kelompok, dimana tiap-tiap
kelompok terdapat siswa laki-laki dan perempuan, siswa dari kategori tinggi,
1
M. Subana, dkk, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), cet.
II, h. 89.
34
35
D. Instrumen Penelitian
1. Lembar Observasi
Pengamatan atau observasi (observation) adalah suatu teknik yang
dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta
pencatatan secara sistematis.2 Observasi yang dilakukan di sini adalah
observasi langsung, yang mengumpulkan data berdasarkan pengamatan
yang menggunakan mata atau telinga secara langsung. Dengan demikian
melalui observasi dapat terlihat kemunculan keterampilan proses sains
yang diamati dengan menggunakan panca indera secara langsung.
Instrumen yang digunakan untuk menyaring data aspek keterampilan
proses sains secara tertulis berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
adalah lembar observasi. Untuk mengetahui urutan kemunculan
keterampilan proses dan frekuensi, dalam Subana yang mengutip
Ruseffendi bahwa “khusus untuk observasi terhadap interaksi belajar-
mengajar di kelas dikembangkan beberapa instrument yang disebut VICS,
Bias, dan Flanders”.3 Format observasi yang dikembangkan menggunakan
format yang dikembangkan oleh Flinders, namun dalam penelitian ini
dimodifikasi sesuai dengan keperluan penelitian. Format dalam penelitian
ini menggunakan 3 kategori yaitu muncul sesuai, muncul tidak sesuai, dan
tidak muncul. Lembar observasi digunakan untuk menjaring aspek
keterampilan proses sains secara tertulis berdasarkan kriteria-kriteria yang
ada. Aspek keterampilan proses yang diamati pada penelitian ini tiap
pertemuan berbeda, hal tersebut dilakukan karena disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran yang akan di lakukan.
Observasi mulai dilakukan pada pertemuan pertama, pada
pertemuan pertama persiapan untuk melakukan kegiatan praktikum,
2
Suharismi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005),
cet. V, h. 30.
3
op.cit., h.143.
36
2. Wawancara
Menurut Suharismi Arikunto “wawancara atau interviu (interview)
adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan
jawaban dari responden dengan jalan tanya-jawab sepihak dikatakan
sepihak karena dalam wawancara ini responden tidak diberi kesempatan
sama sekali untuk mengajukan pertanyaan”.4 Dengan demikian wawancara
merupakan cara menghimpun bahan-bahan keterangan, yang diaksanakan
dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka,
dengan arah serta tujuan yang telah ditetapkan.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan Tanya jawab
langsung kepada perwakilan siswa di tiap-tiap kelompok. Wawancara
tersebut digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran
berbasis inkuiri.
4
op.cit., h. 30.
38
c. Pertemuan ketiga
Pada pertemuan ketiga dilakukan kegiatan praktikum mengenai
mengklasifikasikan suspensi kasar larutan sejati dan koloid
berdasarkan data hasil pengamatan (effek tyndall, kogulasi,
homogen/heterogen, dan penyaringan). Pada pertemuan kedua ini
dilakukan pula observasi terhadap keterampilan proses sains siswa
selama melakukan praktikum, setiap kelompok didampingi satu
observer.
d. Pertemuan keempat
Pada pertemuan keempat siswa melakukan kegiatan diskusi
dan presentasi mengenai hasil praktikum yang telah mereka lakukan
pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ini dilakukan pula
observasi terhadap keterampilan proses sains siswa selama melakukan
diskusi, setiap kelompok didampingi satu observer.
e. Pertemuan kelima
Pada pertemuan kelima dilakukan wawancara terhadap
perwakilan kelompok siswa pada masing-masing kelompok.
3. Tahap Pengolahan Data
Langkah-langkah dalam tahap pengolahan data adalah:
a. Pengolahan data lembar observasi
b. Pengolahan data hasil wawancara
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 168.
40
2. Reliabilitas
“Reliabilitas bermakna keterpercayaan, keterandalan, keajegan,
atau konsistensi dan dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya dan konsisten”.6 “Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu
instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik”.7 Untuk menjaga reliabilitas dari
instrumen lembar observasi, maka sebelum melakukan pengamatan yang
sesungguhnya, observer perlu dilatih terlebih dahulu untuk
“menyingkirkan” atau “menekan sampai sesedikit mungkin” unsur
objektivitas observer. Alternatif lain yang digunakan dalam mencari
reliabilitas instrumen observasi yaitu dengan dokumentasi video.
6
op.cit., h. 105.
7
op.cit., h. 178.
41
ALUR PENELITIAN
YA
Memperbanyak Instrumen
P
E
L
A Diskusi
K
S
A
N Praktikum Observasi
A
A
N
Diskusi
P
E wawancara Temuan Penelitian
N
G
O
L Analisis dan
A
H Pembahasan
A
N
Kesimpulan dan
D saran
A
T
A
42
1. Lembar Observasi
Data yang diperoleh dari format lembar observasi kemudian
dianalisis lebih lanjut dengan cara:
a. Memberi di bagian mana tanda ceklis (√) di bubuhkan, dalam Slameto
dijelaskan bahwa “Chek-list atau daftar cek adalah salah satu
alat/pedoman observasi yang berupa daftar kemungkinan-
kemungkinan aspek tingah laku seseorang yang sengaja dibuat untuk
memudahkan mengenai ada tidaknya aspek-aspek tingkah laku tertentu
pada seseorang yang akan dinilai”.9 Tanda ceklis tersebut dimasukkan
kedalam lembar observasi sesuai dengan kriteria yang ada pada setiap
aspek keterampilan proses sains siswa yang muncul selama
berlangsungnya rangkaian kegiatan pembelajaran inkuiri.
b. Perhitungan Skala Pengukuran10
Skala Keterangan
3 Muncul sesuai
1 Tidak muncul
21 42 63
77,9%
2. Format Wawancara
Data yang diperoleh dari hasil wawancara dibuat dalam bentuk
tabel untuk kemudian diterjemahkan secara deskriptif.
Pada bab ini akan diuraikan temuan yang diperoleh dari penelitian beserta
pembahasannya.
A. Hasil Penelitian
Temuan yang diperoleh selama lima kali pertemuan berupa data hasil
observasi masing-masing aspek keterampilan proses sains siswa yang
dilakukan selama 4 kali pertemuan, dan wawancara 1 kali pertemuan, maka
diperoleh hasil sebagaimana yang peneliti jabarkan dalam bentuk tabel-tabel
frekuensi dan presentase sebagai berikut:
1. Data Hasil Obeservasi Keterampilan Proses Sains
Aspek-aspek keterampilan proses sains yang dinilai selama 4 kali
pertemuan ini diantaranya aspek bertanya, hipotesis, investigasi, observasi,
klasifkasi, prediksi, interpretasi, dan komunikasi. Hasil temuan
keterampilan proses sains siswa disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini:
45
46
hasil pengamatan
c. Menyimak
pendapat/gambaran
85,7
yang disampikan
tiap kelompok
d. Menjawab/menang
92
gapi pertanyaan
e. Mempresentasikan
74,6
hasil pengamatan
Muncul
Persentase (%) rata-rata keterampilan proses sains 83,1
sesuai
Tabel 4.2 Respon siswa terhadap pembelajaran kimia dengan pendekatan inkuiri
No Pertanyaan Kesimpulan jawaban siswa
1 Apakah kamu senang belajar Senang, karena belajar kimia dengan
kimia disertai dengan kegiatan kegiatan praktikum tidak membosankan
praktikum? Jelaskan pendapatmu! dan kami bisa mendapatkan
pengalaman baru, serta dapat
membuktikan suatu materi melalui
percobaan.
2 Bagaimana kesanmu setelah Mengasyikkan, karena pembelajaran
mengikuti proses pembelajaran seperti ini membuat kita lebih berani
kimia dengan pendekatan seperti dalam mengungkapkan pendapat, dapat
ini (inkuiri)? belajar mandiri, sehingga pelajaran
lebih mudah kita fahami. Tapi karena
kami belum terbiasa jadi masih sering
mengandalkan guru, dan kadang sulit
dimengerti.
3 Apakah pembelajaran ini menarik Menarik, karena pembelajarannya lebih
menurutmu? Jelaskan menekankan kepada penerapan,
pendapatmu! sehingga kita dapat memecahkan
masalah secara langsung, selain itu bisa
berdiskusi dengan teman kelompok.
Dengan diskusi kelompok membuat
kami berani mengungkapkan pendapat,
dan bertanya.
4 Kegiatan apa saja kamu lakukan Kami masing-masing membagi tugas,
selama kegiatan praktikum ada yang mengamati, mencatat,
berlangsung? membuat campuran, dan lain
sebagainya.
5 Apakah kamu menemukan Ya, karena pembelajaran seperti ini
kesulitan selama praktikum baru buat kami. Kami terbiasa
50
B. Pembahasan
1.Katerampilan Proses Sains
Telah kita ketahui bahwa keterampilan proses memberi tekanan
kepada proses pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan dan
mengkomunikasikan perolehannya. Penelitian yang dilakukan selama empat
kali pertemuan ini aspek keterampilan proses yang diamati tiap pertemuan
berbeda-beda sesuai dengan aktivitas pembelajaran yang dilakukan.
Tingkat persentase munculnya aspek keterampilan proses sains siswa
selama pembelajaran melalui pendekatan inkuiri berlangsung menunjukkan
banyak variasi, ada yang muncul sesuai, dan ada yang muncul tidak sesuai,
hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1.
Secara keseluruhan persentase kemunculan aspek keterampilan
proses sains yang diamati disajikan dalam bentuk diagram berikut:
52
Aspek yang pertama yaitu aspek bertanya. Pada aspek bertanya sub
aspek bertanya untuk meminta penjelasan memiliki nilai persentase yang
cukup tinggi dibandingkan dengan sub aspek mengajukan pertanyaan yang
berlatar belakang hipotesis. Bertanya untuk meminta penjelasan merupakan
hal yang paling mudah dilakukan oleh siswa, karena siswa dapat bertanya
apa yang mereka belum mengerti tanpa ragu, namun tidak sedikit pula siswa
yang malu bertanya. Sedangkan sub aspek mengajukan pertanyaan yang
berlatar belakang hipotesis muncul dengan persentase yang lebih rendah, sub
aspek ini muncul tidak sesuai karena untuk bertanya yang berlatar belakang
hipotesis membutuhkan pengetahuan yang dasar tentang hal yang sedang
dikaji, sehingga siswa belum mampu untuk membayangkan hal yang belum
pernah dilakukan kemudian dipertanyakan.
Pada aspek hipotesis, sub aspek membuat hipotesis/dugaan
sederhana dengan bahasa sendiri merupakan sub aspek yang muncul dengan
nilai persentase paling tinggi, artinya sub aspek ini muncul sesuai dan paling
dominan dibandingkan sub aspek lainnya pada aspek hipotesis, sedangkan
53
1
op.cit., h. 149.
58
2
op.cit., h. 123
59
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dibahas sebelumnya, diperoleh
beberapa kesimpulan mengenai keterampilan proses sains siswa dan
respon siswa terhadap pembelajaran inkuiri pada pokok bahasan sistem
koloid, sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri berpengaruh baik terhadap
keterampilan proses sains siswa, hal ini terlihat dari persentase
kemunculan keterampilan proses sains secara keseluruhan sebesar
83,1%. Dari kedelapan aspek keterampilan proses sains semua muncul
dengan nilai yang bervariasi. Pada aspek bertanya muncul tidak sesuai
dengan persentase sebesar 77,4%, aspek hipotesis muncul tidak sesuai
dengan persentase sebesar 72,5%, aspek investigasi muncul sesuai
dengan persentase sebesar 89,8%, aspek observasi muncul sesuai
dengan persentase sebesar 86,2%, aspek klasifikasi muncul sesuai
dengan persentase sebesar 79,9%, aspek prediksi muncul sesuai
dengan persentase sebesar 88,1%, aspek interpretasi muncul sesuai
dengan persentase sebesar 82,6% , aspek komunikasi muncul sesuai
dengan persentase sebesar 88,2%. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa dari kedelapan aspek keterampilan proses sains yang diamati
aspek investigasi muncul paling dominan diantara aspek lainnya.
2. Sebagian siswa senang belajar dengan pendekatan inkuiri karena dalam
pembelajaran ini banyak melibatkan siswa dalam proses belajar.
Kegiatan praktikum dapat mengembangkan keterampilan siswa dalam
menggunakan alat dan bahan yang ada di laboratorium. Sedangkan
diskusi kelompok dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam
berkomunikasi dan hubungan sosial antar siswapun semakin
meningkat. Adapun kekurangan dari pembelajaran ini adalah seringnya
berdiskusi membuat siswa merasa bosan.
60
61
B. Saran
1. Dalam mengambangkan pembelajaran inkuiri hendaknya guru lebih
kreatif menemukan hal-hal baru dan dapat mengemasnya dengan lebih
menarik dan tidak membosankan terutama pada saat diskusi.
2. Sebaiknya guru memberikan pengalaman yang bervariasi pada siswa,
dengan demikian siswa dapat mengembangkan kreativitas dan
menambah wawasan baru pada siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Charin, Arthur A, dkk., Activities for Teaching Science as Inquiry, New Jersey:
Pearson Merill Prentice Hall, 2005.
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001.
Hassard, Jack dan Michael Dias, The Art of Teaching Science, (New York: Oxford
University Press, 2005.
62
63
Subana, M., dkk, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2005.
Sudarmo, Unggul, kimia SMA kelas XI, Seri Made Simple (SMS), (Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2004.
Sutresna, Nana, Cerdas Belajar Kimia untuk kelas XI, Bandung: Gravindo Media
Pratama, 2006.
Sutresna, Nana, Kimia untuk SMA kelas X, Bandung: Grafindo Media Pratama,
cet. Kedua, 2006.
Unggul Sudarmo, Kimia SMA kelas XI, Seri Made Simple (SMS), Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2005.
SILABUS
Materi Pembelajaran :
Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan
suspensi. Larutan memiliki sifat homogen dan stabil. Suspensi memiliki sifat
heterogen dan labil. Sedangkan koloid memiliki sifat heterogen dan stabil. Koloid
merupakan sistem heterogen, dimana suatu zat "didispersikan" ke dalam suatu
media yang homogen. Ukuran zat yang didispersikan berkisar dari satu nanometer
(nm) hingga satu mikrometer (µm).
Effek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
Partikel koloid akan memantulkan dan menghamburkan cahaya yang
mengenainya sehingga cahaya akan terlihat lebih terang. Jika kemudian cahaya ini
ditangkap layar, cahaya pada layar tersebut tampak buram.
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid yang terjadi karena
kerusakan stabilitas sistem koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang
berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar. Koagulasi dapat
terjadi karena pengaruh pemanasan, pendinginan, penambahan elektrolit,
pembusukan, pencampuran koloid yang berbeda muatan, atau karena
elektroforesis.
Pendekatan Pembelajaran : inkuiri
Skenario Pembelajaran
Pertemuan Ke-1:
Strategi Pembelajaran Alokasi
No
Guru Siswa waktu
I Kegiatan Pendahuluan :
Mengecek kehadiran siswa Mendengarkan dan 5 menit
memperhatikan guru.
Menyampaikan kegiatan
pembelajaran yang akan
dilakukan:
1. Pertemuan pertama,
siswa melakukan diskusi
kelompok untuk
membuat rancangan
langkah kerja praktikum
koloid pada Lembar
Kerja Siswa (LKS) yang
telah disediakan.
2. Pertemuan kedua
melanjutkan diskusi
kelompok membuat
rancangan langkah
kerja.
3. Pertemuan ketiga,
melakukan kegiatan
praktikum berkelompok.
4. Pertemuan keempat,
mempresentasikan hasil
praktikum.
Perumusan Masalah:
Menampilkan gambar 3 Siswa merumuskan masalah: 80 menit
buah campuran: Dari ke tiga campuran
1) Air + kopi
tersebut manakah yang
2) Air + gula
3) Air + susu termasuk larutan,
Menampilkan gambar susu suspensi, dan koloid?
yang diberi perasan jeruk Mengapa susu yang diberi
nipis. perasan jeruk nipis
Apa yang bisa kalian tafsirkan menjadi menggumpal?
dari gambar tersebut?
Hipotesis:
Membimbing siswa berhipotesis
dalam diskusi kelompok serta
membuat rancangan percobaan
untuk membuktikan salah satu Siswa melakukan hipotesis
sifat koloid yaitu effek tyndall melalui diskusi kelompok
dan koagulasi, serta percobaan dengan bersumber dari buku
untuk membedakan antara paket:
larutan sejati, koloid, dan a. Campuran :
suspensi dengan alat dan bahan 1) Air + kopi adalah
seperti tertera dalam LKS! suspensi
2) Air + gula adalah larutan
3) Air + susu adalah koloid
Cara membedakannya :
Suspensi : campuran
heterogen, dapat disaring,
warnanya keruh.
Larutan : campuran homogen,
tidak dapat disaring, warnanya
jernih.
Koloid: campuran heterogen,
tidak dapat disaring, warnanya
agak keruh.
Dibuktikan dengan percobaan:
1) Effek tyndall
2) Mengukur ukuran zat.
3) Menyaring dengan suatu
membran
semipermeabel.
c. Langkah percobaan
a) effek tyndall.
ALAT :
Gelas kimia 3 buah ukuran
100 mL
Lampu senter 1 buah
Kotak karton 30 cm2 dengan
lubang pengamatan
Spatula 1 buah
BAHAN :
Kopi
Gula
Susu
Air suling/aquades
CARA KERJA :
1. Isilah 3 buah gelas kimia
dengan 75 mL air.
2. Pada gelas 1 tambahkan 1
sendok teh kopi. Aduk hingga
rata.
3. Tempatkan gelas kimia yang
berisi campuran kopi dengan
air ke dalam kotak karton dan
senterlah larutan gula tersebut
melalui lubang karton.
4. Amati apa yang terlihat melalui
lubang pengamatan.
(Mengamati)
5. Catatlah hasil pengamatanmu.
6. Ulangi langkah 1, 2, 3, 4 dan 5
untuk campuran air dan susu,
serta campuran air dan gula.
7. Analisislah hasil
pengamatanmu.
(Menganalisis)
8. Buatlah kesimpulan dari hasil
pengamatanmu.
b) Percobaan membedakan
suspensi kasar, larutan sejati
dan koloid berdasarkan data
hasil pengamatan
homogen/heterogen, dan
penyaringan.
ALAT :
Gelas kimia 3 buah ukuran
100 mL.
Kertas saring
Spatula 1 buah
BAHAN :
Kopi
Gula
Susu
CARA KERJA :
Air suling/aquades
1. Isilah 3 buah kimia dengan
75 mL air.
2. Pada gelas 1 tambahkan 1
sendok teh kopi. Aduk
hingga rata.
3. Amati apakah campuran
tersebut larut (homogen)?
Atau terpisah (heterogen)?
Apakah terdapat endapan?
Apakah dapat disaring?
4. Catatlah hasil
pengamatanmu.
5. Ulangi langkah 1, 2, 3, dan 4
untuk campuran air dan susu,
serta campuran air dan gula.
6. Analisislah hasil
pengamatanmu.
(Menganalisis)
7. Buatlah kesimpulan dari
hasil pengamatanmu.
c) Percobaan koagulasi
ALAT :
Gelas kimia 1 buah.
Tabung reaksi 1 buah.
Pipet tetes 1 buah.
Gelas ukur 1 buah.
BAHAN :
Susu
Air perasan jeruk nipis
CARA KERJA :
Meminta perwakilan tiap
1. Isilah 1 buah kimia dengan
kelompok 75 mL air.
mempresentasikan hasil 2. Tambahkan 1 sendok teh
diskusinya di depan kelas susu. Aduk hingga rata.
melalui windows shoping. 3. masukkan sebanyak 3 mL
campuran susu ke dalam
tabung reaksi
4. Tambahkan air perasan jeruk
nipis sebanyak 10 tetes.
5. Catatlah hasil
pengamatanmu.
6. Analisislah hasil
pengamatanmu.
(Menganalisis)
7. Buatlah kesimpulan dari
hasil pengamatanmu
BAHAN :
Kopi
Gula
Susu
Air suling/aquades
CARA KERJA :
1. Isilah 3 buah gelas kimia dengan
75 mL air.
2. Pada gelas 1 tambahkan 1
sendok teh kopi. Aduk hingga
rata.
3. Tempatkan gelas kimia yang
berisi campuran kopi dengan air
ke dalam kotak karton dan
senterlah larutan gula tersebut
melalui lubang karton.
4. Amati apa yang terlihat melalui
lubang pengamatan.
(Mengamati)
5. Catatlah hasil pengamatanmu.
6. Ulangi langkah 1, 2, 3, 4 dan 5
untuk campuran air dan susu,
serta campuran air dan gula.
7. Analisislah hasil pengamatanmu.
(Menganalisis)
8. Buatlah kesimpulan dari hasil
pengamatanmu.
b) Percobaan membedakan
suspensi kasar, larutan sejati
dan koloid berdasarkan data
hasil pengamatan
homogen/heterogen, dan
penyaringan.
ALAT :
Gelas kimia 3 buah ukuran
100 mL.
Kertas saring
Spatula 1 buah
BAHAN :
Kopi
Gula
Susu
CARA KERJA :
1. Isilah 3 buah kimia dengan 75
mL air.
2. Pada gelas 1 tambahkan 1
sendok teh kopi. Aduk hingga
rata.
3. Amati apakah campuran
tersebut larut (homogen)? Atau
terpisah (heterogen)?
4. Apakah terdapat endapan?
5. Apakah dapat disaring?
6. Catatlah hasil pengamatanmu.
7. Ulangi langkah 1, 2, 3, dan 4
untuk campuran air dan susu,
serta campuran air dan gula.
8. Analisislah hasil
pengamatanmu.
(Menganalisis)
9. Buatlah kesimpulan dari hasil
pengamatanmu.
d) Percobaan koagulasi
ALAT :
Gelas kimia 1 buah.
Tabung reaksi 1 buah.
Pipet tetes 1 buah.
Gelas ukur 1 buah.
BAHAN :
Susu
Air perasan jeruk nipis
CARA KERJA :
1. Isilah 1 buah kimia dengan 75
mL air.
2. Tambahkan 1 sendok teh susu.
Aduk hingga rata.
3. masukkan sebanyak 3 mL
campuran susu ke dalam
tabung reaksi
4. Tambahkan air perasan jeruk
nipis sebanyak 10 tetes.
5. Catatlah hasil pengamatanmu.
6. Analisislah hasil
Meminta perwakilan pengamatanmu.
tiap kelompok (Menganalisis) 45 menit
7. Buatlah kesimpulan dari hasil
mempresentasikan hasil
pengamatanmu
diskusinya di depan
kelas melalui windows
Perwakilan kelompok maju
shoping.
untuk mempresentasikan hasil
diskusinya, siswa lain
menyimak dan menanggapi
hasil diskusinya.
III Kegiatan Penutup: 10 menit
Mengarahkan siswa untuk Menyimpulkan materi
menyimpulkan materi pembelajaran:
berdasarkan kegiatan Koloid adalah campuran
pembelajaran yang telah heterogen yang umumnya
dilakukan. stabil, terdiri dari dua fase
(terdispersi dan pendispersi).
Koloid mempunyai ukuran
partikel antara 1- 100 nm, yang
tidak dapat disaring dan
warnanya agak keruh.
BAHAN :
Kopi
Gula
Susu
Air suling/aquades
CARA KERJA :
1. Isilah 3 buah gelas kimia
dengan 75 mL air.
2. Pada gelas 1 tambahkan 1
sendok teh kopi. Aduk hingga
rata.
3. Tempatkan gelas kimia yang
berisi campuran kopi dengan
air ke dalam kotak karton dan
senterlah larutan gula tersebut
melalui lubang karton.
4. Amati apa yang terlihat melalui
lubang pengamatan.
(Mengamati)
5. Catatlah hasil pengamatanmu.
6. Ulangi langkah 1, 2, 3, 4 dan 5
untuk campuran air dan susu,
serta campuran air dan gula.
7. Analisislah hasil
pengamatanmu.
(Menganalisis)
8. Buatlah kesimpulan dari hasil
pengamatanmu.
Langkah percobaan 2
(membedakan suspensi kasar,
larutan sejati dan koloid
berdasarkan data hasil pengamatan
homogen/heterogen, dan
penyaringan).
ALAT :
Gelas bening 3 buah.
Kertas saring.
Spatula 1 buah.
BAHAN :
Kopi
Gula
Susu
CARA KERJA :
Air suling/aquades
1. Isilah 3 buah gelas bening
dengan 75 mL air.
2. Pada gelas 1 tambahkan 1
sendok teh kopi. Aduk hingga
rata.
3. Amati apakah campuran
tersebut larut (homogen)?
Atau terpisah (heterogen)?
Apakah terdapat endapan?
Apakah dapat disaring?
4. Catatlah hasil pengamatanmu.
5. Ulangi langkah 1, 2, 3, dan 4
untuk campuran air dan susu,
serta campuran air dan gula.
6. Analisislah hasil
pengamatanmu.
(Menganalisis)
7. Buatlah kesimpulan dari hasil
pengamatanmu.
Langkah percobaan 3 (koagulasi)
ALAT :
Gelas bening 1 buah.
Tabung reaksi 1 buah.
Pipet tetes 1 buah
Gelas ukur 1 buah
BAHAN :
Susu
Air perasan jeruk nipis
CARA KERJA :
1. Isilah 1 buah gelas kimia
dengan 75 mL air.
2. Tambahkan 1 sendok teh susu.
Aduk hingga rata.
3. Masukkan sebanyak 3 mL
campuran susu ke dalam
tabung reaksi
4. Tambahkan air perasan jeruk
nipis sebanyak 10 tetes
Membimbing siswa 5. masukkan 3 mL campuran susu 30 menit
melakukan diskusi ke dalam tabung reaksi
kelompok hasil praktikum 6. Catatlah hasil pengamatanmu.
7. Analisislah hasil
pengamatanmu.
(Menganalisis)
8. Buatlah kesimpulan dari hasil
pengamatanmu
Siswa mendiskusikan hasil
praktikum.
3 Kegiatan Penutup: 10 menit
Mengarahkan siswa untuk Menyimpulkan hasil praktikum.
menyimpulkan materi Efek Tyndall ialah gejala
berdasarkan kegiatan penghamburan berkas sinar
pembelajaran yang telah (cahaya) oleh partikel-partikel
dilakukan. koloid. Hal ini disebabkan karena
ukuran molekul koloid yang cukup
besar. Efek tyndall ini ditemukan
oleh John Tyndall (1820-1893),
seorang ahli fisika Inggris. Oleh
karena itu sifat itu disebut efek
tyndall.
Efek tyndall adalah efek yang
terjadi jika suatu larutan
terkena sinar. Pada saat larutan
sejati disinari dengan cahaya,
maka larutan tersebut tidak
akan menghamburkan cahaya,
sedangkan pada sistem koloid
cahaya akan dihamburkan. hal
itu terjadi karena partikel-
partikel koloid mempunyai
partikel-partikel yang relatif
besar untuk dapat
menghamburkan sinar tersebut.
Sebaliknya, pada larutan sejati,
Memberikan tugas kepada
siswa untuk membuat partikel-partikelnya relatif kecil
laporan hasil praktikum sehingga hamburan yang terjadi 5 menit
yang telah dilakukan hanya sedikit dan sangat sulit
secara berkelompok, untuk diamati
dipresentasikan pada
pertemuan berikutnya.
Menyimak tugas yang diberikan
oleh guru.
C. Permasalahan
1. Bagaimana anda memahami perbedaan suspensi kasar, larutan sejati dan
koloid berdasarkan data hasil pengamatan effek tyndall?
D. Langkah Kerja
Berdasarkan alat dan bahan yang tersedia (pada butir B) dan permasalahan
pada (pada butr C), rumuskan langkah kerja untuk memecahkan permasalahan
pada butir C tersebut pada kolom di bawah ini:
Langkah kerja untuk kegiatan I:
LEMBAR OBSERVASI
Keterangan:
3 = muncul sesuai
2 = muncul tidak sesuai
1 = tidak muncul
Catatan observer:
Observer,
(………………..)
LEMBAR OBSERVASI
Observer,
(………………..)
LEMBAR OBSERVASI
Pertemuan III Nama/kelompok: ………….
Keterangan:
3 = muncul sesuai
2 = muncul tidak sesuai
1 = tidak muncul
Catatan observer:
Observer,
(………………..)
b. Kisi-Kisi Pengamatan Lembar Observasi
Pertemuan I
Penilaian keterampilan proses sains
Penjelasan
No Aspek yang diamati Indikator
Muncul sesuai Muncul tidak sesuai Tidak muncul
1. Bertanya Bertanya untuk Siswa bertanya apa, bagaimana, dan Siswa bertanya tidak sesuai Siswa tidak mengajukan
meminta penjelasan mengapa, guna memperoleh kejelasan dengan topik pembahasan. pertanyaan.
tentang kegiatan pembelajaran.
Mengajukan Siswa bertanya tentang kegiatan Siswa mengajukan pertanyaan Siswa tidak mengajukan
pertanyaan yang pembelajaran sesuai dengan yang tidak berlatar belakang pertanyaan yang berlatar
berlatar belakang pemikiran/penemuan awal. hipotesis. belakang hipotesis.
hipotesis Misalnya: Misalnya:
Dari ke tiga campuran tersebut manakah Mengapa susu dicampur dengan
yang termasuk larutan, suspensi, dan jeruk nipis, tidak dengan yang
koloid? lain?
2. Hipotesis Membuat Siswa membuat hipotesis dengan bahasa Siswa melakukan hipote yang Siswa tidak melakukan
hipotesis/dugaan sendiri. tidak sesuai. Misalnya: hipotesis.
sederhana dengan Misalnya campuran: 1) Air + kopi adalah koloid
bahasa sendiri 4) Air + kopi adalah suspensi 2) Air + gula adalah suspensi
5) Air + gula adalah larutan 3) .Air + susu adalah larutan.
6) Air + susu adalah koloid
Karena:
Suspensi: antara air dan kopi tidak larut,
terbentuknya endapan dan dapat
dipisahkan.
Larutan: antara air dan gula larut dan tidak
bisa dipisahkan, warna larutan homogen.
Koloid: seakan larut, tapi warna air
berubah menjadi putih
Mengetahui bahwa ada Siswa mengetahui bahwa ada beberapa Siswa tidak mengetahui
lebih dari satu faktor yang mempengaruhi sesuatu itu bisa bahwa ada lebih dari satu
kemungkinan terjadi. kemungkinan penjelasan
penjelasan dari satu Misalnya: mengapa campuran susu dari satu kejadian
kejadian disebut koloid? Apakah karena terjadi
perubahan warna? tetapi susu sulit untuk
dipisahkan secara fisik.
Menyadari bahwa suatu Siswa sadar bahwa suatu penjelasan harus Siswa hanya menyadari suatu Siswa merasa tidak perlu
penjelasan perlu di uji didukung dengan konsep dan pembuktian. penjelasan harus didukung diuji kebenaran suatu
kebenarannya dengan Misalnya: dengan konsep dan pembuktian, penjelasan dengan
memperoleh bukti Siswa menduga campuran susu adalah tapi tidak perlu diuji, karena memperoleh bukti.
larutan sejati, untuk mendapatkan jawaban sudah merasa cukup dengan
yang benar maka siswa harus melakukan penjelasan di buku paket kimia.
praktikum.
Pertemuan III:
6. Prediksi
a. Memperkirakan bentuk
campuran (homogen atau 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
heterogen)
b. Memperikirakan
terjadinya gumpalan
pada susu setelah 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1
penambahan perasan
jeruk nipis
Pertemuan ketiga
Nomor absent siswa
Aspek KPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
7. Interpretasi
e. Menggambarkan
2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3
/menterjemahkan data
f. Menganalisis data 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
g. Menyajikan pemahaman
2 1 2 1 1 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1
baru
h. Membuat keismpulan
sesuai dengan hasil 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 3
pengamatan
8. Komunikasi
a. Mempresentasian hasil
2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2
pengamatan
b. Mendiskusikan hasil
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
percobaan
c. Menyampaikan
3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 1 3
ide/gagasan/data
d. Menyimak
pendapat/gambaran yang 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
disampaikan tiap kelompok
e. Menjawab/menanggapi
1 2 3 3 2 1 3 2 3 1 2 1 3 1 2 3 3 3 3 2 3
pertanyaan
b. Hasil Perhitungan Lembar Observasi Keterampian Proses Sains Siswa Secara Keseluruhan
Pertemuan Aspek yang Persentase (%) Persentase (%)
No Sub aspek yang diamati Kategori
diamati sub aspek rata-rata aspek
I 1 Bertanya a. Bertanya untuk meminta penjelasan. 79,36
Muncul tidak
b. Mengajukan pertanyaan yang berlatar 77,4
75,4 sesuai
belakang hipotesis
2 Hipotesis a. Membuat hipotesis/dugaan sederhana
85,7
dengan bahasa sendiri
b. Mengetahui bahwa ada lebih dari 1 Muncul tidak
74,6 72,5
kemungkinan penjelasan dari 1 kejadian sesuai
c. Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu di
57,1
uji kebenarannya dengan memperoleh bukti
II 3 Investigasi a. Menyiapkan alat dan bahan 95,2
b.Membuat campuran 95,2
c. Merangkai alat praktikum 90,5
89,8 Muncul sesuai
d.Menggunakan alat dengan teknik yang
95,2
benar
e. Membuat tabel hasil pengamatan 73
4 Observasi a. Mengamati perbedaan larutan, suspensi,
95,2
dan koloid.
86,2 Muncul sesuai
b.Mengamati sifat-sifat koloid effek tyndall
87,3
dan koagulasi.
c. Menggunakan/mengumpulkan fakta yang
76,2
relevan
5 Klasifikasi a. Mencatat setiap pengamatan ke dalam table 76,2
b.Mencari perbedaan dan persamaan. 87,3 79,9 Muncul sesuai
c. Mengontraskan sifat-sifat 76,2
6 Prediksi a. Memperkirakan bentuk campuran
90,5
(homogen atau heterogen)
b.Memperikirakan terjadinya gumpalan pada 88,1 Muncul sesuai
susu setelah penambahan perasan jeruk 85,7
nipis
III 7 Interpretasi a. Menggambar/menterjemahkan data 93,7
b.Menganalisis data 98,4
c. Menyajikan pemahaman baru 47,6 82,6 Muncul sesuai
d.Membuat kesimpulan sesuai dengan hasil
90,5
pengamatan
8 Komunikasi a. Mendiskusikan hasil percobaan 88,9
b. Mempresentasikan hasil pengamatan 100
c. Menyimak pendapat/gambaran yang
85,7 88,2 Muncul sesuai
disampikan tiap kelompok
d. Menjawab/menanggapi pertanyaan 92
e. Mempresentasikan hasil pengamatan 74,6
Rata-Rata 83,1 Muncul sesuai
c. Data Hasil Wawancara Tiap Kelompok
Kelompok: 1
Variabel No Pertanyaan Kesimpulan Jawaban Siswa
Respon siswa 1 Apakah kamu senang Senang, karena dapat lebih memahami
terhadap belajar kimia disertai apa yang dipelajari bukan hanya teori
pembelajaran dengan kegiatan praktikum? di buku atau penjelasan guru,
dengan pendekatan Jelaskan pendapatmu! melainkan saya lebih mengetahui apa
inkuiri yang saya pelajari.
2 Bagaimana kesanmu setelah menarik, dapat menambah
mengikuti proses pengetahuan.
pembelajaran kimia dengan
pendekatan seperti ini
(inkuiri) ?
3 Apakah pembelajaran ini Menarik, dapat berinteraksi antar
menarik menurutmu? teman lain kelompok.
Jelaskan pendapatmu!
4 Kegiatan apa saja yang Mempersiapkan alat dan bahan,
kamu lakukan selama meggunakan alat dan bahan,
kegiatan praktikum mengamati hasil kegiatan.
berlangsung?
Kelompok: 2
Variabel No Pertanyaan Kesimpulan Jawaban Siswa
Respon siswa 1 Apakah kamu senang Senang, karena bisa membuktikan
terhadap belajar kimia disertai suatu materi melalui percobaan.
pembelajaran dengan kegiatan praktikum?
dengan pendekatan Jelaskan pendapatmu!
inkuiri 2 Bagaimana kesanmu setelah Mengasikkan, karena kita mencoba
mengikuti proses metode pembelajaran yang baru dan
pembelajaran kimia dengan menjadi lebih berani dalam
pendekatan seperti ini mengungkapkan pendapat.
(inkuiri) ?
3 Apakah pembelajaran ini Menarik, karena dapat berhipotesis
menarik menurutmu? menurut pendapat sendiri.
Jelaskan pendapatmu!
4 Kegiatan apa saja yang Mengamati dan mencari tahu
kamu lakukan selama kebenaran yang sesuai dengan teori.
kegiatan praktikum
berlangsung?
Kelompok: 3
Variabel No Pertanyaan Kesimpulan Jawaban Siswa
Respon siswa 1 Apakah kamu senang Senang, karena dapat melatih
terhadap belajar kimia disertai keterampilan, kekompakkan dan dapat
pembelajaran dengan kegiatan praktikum? mengaplikasikannya dikehidupan
dengan pendekatan Jelaskan pendapatmu! sehari-hari.
inkuiri 2 Bagaimana kesanmu setelah Lebih kepada kebersamaan sehingga
mengikuti proses dapat memecahkan permasalahan
pembelajaran kimia dengan bersama-sama.
pendekatan seperti ini
(inkuiri) ?
3 Apakah pembelajaran ini Menarik, karena pembelajarannya
menarik menurutmu? lebih menekankan kepada penerapan
Jelaskan pendapatmu! sehingga kita dapat memecahkan
masalah secara langsung.
4 Kegiatan apa saja yang Membuat hipotesis, melakukan
kamu lakukan selama eksperimen, berdiskusi untuk
kegiatan praktikum memecahkan masalah.
berlangsung?
Kelompok: 4
Variabel No Pertanyaan Kesimpulan Jawaban Siswa
Respon siswa 1 Apakah kamu senang Senang, karena dengan praktikum
terhadap belajar kimia disertai saya dapat memahami perbedaan
pembelajaran dengan kegiatan praktikum? koloid, larutan, dan suspensi.
dengan pendekatan Jelaskan pendapatmu!
inkuiri 2 Bagaimana kesanmu setelah Senang, karena saya dapat belajar
mengikuti proses mandiri dalam merumuskan suatu
pembelajaran kimia dengan masalah dan memecahkan masalah.
pendekatan seperti ini
(inkuiri) ?
3 Apakah pembelajaran ini Manarik, karena pembelajaran seperti
menarik menurutmu? ini baru buat saya, selain itu saya
Jelaskan pendapatmu! dapat berkomunikasi dengan baik
antara satu sama lain.
4 Kegiatan apa saja yang Melakukan percobaan, mangamati,
kamu lakukan selama mencatat apa yang diamati.
kegiatan praktikum
berlangsung?
5 Apakah kamu menemukan Tidak, karena kami saling membantu
kesulitan selama praktikum satu sama lain.
berlangsung? Jika “ya”
kesulitan apa yang kamu
hadapi, jika “tidak” apa
alasanmu!
6 Menurutmu, apakah Efektif, karena ada praktikum yang
pembelajaran seperti ini dapat membuat saya lebih mengerti
efektif untuk dilakukan? dan memahami pelajaran.
Berikan alasanmu!
7 Apakah melalui Ya. Karena saya sudah paham
pembelajaran ini (inkuiri) dasarnya, saya sebelumnya sudah
kalian mampu berhipotesis? membaca materi sistem koloid.
Apakah kalian berantusias Saya berantusias untuk mencari tau
kebenaran hipotesis saya melalui
untuk menguji hipotesis
percobaan.
kalian?
8 Apakah kamu terlatih Belum cukup terlatih, karena metode
bekerja ilmiah melalui ini baru buat saya, jadi saya belum
praktikum yang telah terbiasa.
dilakukan. Berikan
alasanmu!
Keterampilan 9 Keterampilan apa saja yang Keterampilan menggunakan alat dan
proses sains dapat kamu kembangkan bahan.
melalui pembelajaran
seperti ini? Jelaskan
pendapatmu!
10 Dengan pembelajaran Ya, karena dengan pembelajaran
seperti ini, apakah kamu seperti ini kita dapat terpacu dan
termotivasi untuk membuat menimbulkan banyak pertanyaan dan
pertanyaan dan pasti akan meningkatkan kreatifitas
meningkatkan kreativitas kita.
kamu? Berikan alasanmu!
Kelompok: 5
Variabel No Pertanyaan Kesimpulan Jawaban Siswa
Respon siswa 1 Apakah kamu senang Senang, karena belajar kimia dengan
terhadap belajar kimia disertai praktikum tidak membosankan dan
pembelajaran dengan kegiatan praktikum? saya bisa mendapat pengalaman baru.
dengan pendekatan Jelaskan pendapatmu!
inkuiri 2 Bagaimana kesanmu setelah Metode pembelajaran seperti ini lebih
mengikuti proses mudah dimengerti dan dapat
pembelajaran kimia dengan dikembangkan oleh kita.
pendekatan seperti ini
(inkuiri) ?
3 Apakah pembelajaran ini Ya menarik, karena dalam
menarik menurutmu? pembelajran ini dapat berbagi
Jelaskan pendapatmu! pendapat dengan anggota kelompok
lain.
4 Kegiatan apa saja kamu Merumuskan masalah, hipotesis,
lakukan selama kegiatan berdiskusi dan juga tanya jawab.
praktikum berlangsung?