LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
OLEH :
PENDAHULUAN
salah satu tugas utama guru, dan pembelajaran dapat diartikan sebagai
sehingga mereka lebih banyak menunggu sajian guru dari pada mencari
mereka butuhkan.
tersebut dapat dilihat dari hasil latihan soal (kuis) IPS yang pertama di
kelas VII H SMPN 1 Kanor pada sub tema Bentuk Muka Bumi Dan
siswa mencapai nilai 72 atau > 72. Padahal idealnya minimal harus
individual dan tidak ada interaksi antar siswa yang pandai, sedang dan
normal. Hal ini terbukti sebagian besar siswa mengeluh apabila diajak
belajar IPS.
guru untuk pembelajaran IPS belum aktif. Dengan demikian dapat diduga
pembelajaran.
Saat ini pemerintah dalam Kurikulum 2013 sudah menetapkan
diperlukan, tetapi bantuan itu harus makin berkurang ketika peserta didik
pembelajaran yang bersifat sosial. Ini berarti iklim kompetitif dalam kelas
berbasis masalah (PBM) dalam bentuk Blusukan pada materi kelas VII
tema 1 sub tema B.3 tentang Keragaman Flora Dan Fauna Di Indonesia
B. Rumusan Masalah
(PBM) dalam bentuk Blusukan pada materi kelas VII tema 1 sub tema
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
mengasyikkan.
IPS.
siswanya.
selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon atau
bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara
output berupa respon. Faktor yang mempengaruhi belajar dalam teori ini
2009).
hubungan antara stimulus dan respon, lebih dari itu belajar melibatkan
dirinya yang tertata dalam bentuk struktur kognitif. Proses belajar akan
informasi. Menurut teori ini tidak ada satu proses belajar pun yang ideal
untuk segala situasi, yang cocok untuk semua siswa. Dengan kata lain
maka bahan pelajaran akan semakin diingat atau dikuasai. Hal ini sama
keberhasilannya
maupun non tes. Tes adalah suatu pernyataan atau tugas atau
didik, misalnya sopan santun, budi pekerti dan hubungan sosial dengan
ukurnya. Secara garis besar penilaian dapat dibagi menjadi dua, yaitu
berpindah dari satu unit keunit berikutnya (Zainul dan Nasution, 1997).
adalah nilai ulangan harian, yaitu nilai pada kegiatan sehari – hari pada
peserta didik. Nilai ulangan harian yang di ambil adalah nilai ulangan
belajar anak yaitu dengan mengambil nilai mentah hasil ulangan harian.
peneliti mengambil nilai ulangan karena nilai ulangan harian adalah nilai
asli yang belum ditambah oleh guru sehingga hasilnya akan menjadi
lebih valid.
faktor yang berasal dari luar diri anak (eksternal) dan faktor yang
berasal dari dalam diri anak (internal). Faktor dari luar diri anak ada dua
sesama manusia, baik manusia itu ada atau tidak ada secara langsung.
ditujukan pada hal yang dipelajari atau aktivitas belajar itu semata-mata
(Sumadi,2002).
hasil belajar, misalnya tubuh kurang segar dan lelah. Hal yang perlu
dapat menganggu proses belajar anak, misalnya pilek, sakit gigi, batuk
yang paling memegang peranan penting dalam diri anak adalah mata
dalam proses belajar anak. Hal ini dikarenakan telinga berfungsi untuk
anak yang mendorong aktivitas belajarnya yaitu adanya rasa ingin tahu,
adanya sifat kreatif dan keinginan untuk selalu maju, keinginan untuk
tergantung pada latihan mengenai hal tersebut. Adanya minat dan bakat
dari belajar yang utama yaitu bahwa apa yang dipelajari itu berguna
dikemudian hari yakni membantu anak untuk dapat belajar terus dengan
cara yang lebih mudah. Dari sini diharapkan seorang anak dapat
yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. Seorang
2002).
belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern),
dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang
berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang
berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah,
1. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu
penyakit infeksi.
a) Kecerdasan/intelegensi
(Daryanto, 2009).
b) Bakat
c) Minat
minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut
dorongan ini dalam diri siswa akan timbul inisiatif dengan alasan
e) Status Gizi
pilek, sakit gigi, batuk dan lain sebagainya. Keadaan dan fungsi-fungsi
berlangsung dengan baik. Jika tubuh dalam keadaan sehat dan fungsi
a) Lingkungan keluarga
tugas utama dalam keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak
kerjasama yang baik antara orang tua dan guru sebagai pendidik dalam
tekun. Karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan yang baik
lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih
(Sumadi , 2002).
c) Lingkungan Masyarakat
Selain orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang
rajin belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti jejak mereka.
effects) dan hasil belajar di luar yang disasar (nurturant effects). Lima
baru dan bersifat kompleks (Pancucci, 2007). Tetapi menurut Zhao &
dilakukan pada tahun 1960 dan 1980. Bielaczyc & Collins (dalam Tastra
dan 3) fokus pada hasil (DuFour dalam Huges, 2006). Menurut Lenning
dan Ebbers (dalam Zhao & Kuh, 2004), terdapat empat bentuk learning
bahasa, umur, dan sebagainya) dalam kelas; (2) kesediaan siswa untuk
yang bersifat sosial. Ini berarti iklim kompetitif dalam kelas harus diubah
Berdasarkan penelitian Engstrom & Tinto, dapat diambil dua hal penting
ekspektasi dan rasa percaya diri siswa yang menjadi ciri yang khas
secara aktif untuk belajar satu sama lain dengan karakteristik individu
yaitu (1) kolaboratif mindset, (2) fokus pada pembelajaran, (3) fokus
pada hasil, (4) orientasi kepada tindakan, (5) penemuan yang kolektif, (6)
berkelanjutan.
tanggapan).
mengembangkan pengetahuannya.
berpikir tingkat tinggi karena dengan model tersebut peserta didik akan
Blusukan adalah sebuah kata dalam bahasa Jawa, yang oleh The
menjadi sangat populer setelah dipakai oleh Jokowi yang saat itu
METODE PENELITIAN
jumlah siswa di kelas ini adalah 32 orang yang terdiri dari 16 orang laki – laki
belajar, latar belakang keluarga, maupun sifat dan wataknya. Dari segi watak ada
keadaan sehari-hari, di mana siswa sering mengeluh pusing dan bosan bila
mata pelajaran IPS Tema Keadaan alam dan aktivitas penduduk, sub tema
B. Rancangan Penelitian
PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri
melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,
sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardani, 2005). Penelitian
Yatim Riyanto, 2001) merupakan penelitian yang bersiklus, yang terdiri dari
1. Obyek Tindakan
Proses penelitian tindakan kelas ditik beratkan pada prestasi belajar siswa dalam
belajar .
bulan Juli 2016 sampai dengan minggu ke 4 bulan Nopember 2016. Subyek
penelitian adalah siswa kelas VII-H SMPN 1 Kanor dengan jumlah siswa di
kelas ini adalah 32 orang yang terdiri dari 16 orang laki – laki dan 16 orang
perempuan.
3. Sumber Data
Sumber data penelitian adalah data primer yang diperoleh melalui tes tulis,
angket, wawancara dan observasi pada siswa kelas VII H SMPN 1 Kanor pada
dan observasi.
6. Validasi Data
Untuk memperoleh data yang valid peneliti melalukan validasi data yang
7. Analisis data
angka.
atau keterangan yang dilakukan pada data hasil angket, observasi, dan
wawancara.
Analisis digunakan terhadap data hasil penelitian tahap pra siklus, siklus
a. Jadwal Penelitian
minggu ke empat bulan Juli sampai minggu keempat bulan Nopember 2016.
No Kegiatan MINGGU
1 1 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6
1 Penyusunan Proposal
2 Penyusunan RPP
3 Mempersiapkan Media
Pembelajaran
4 Penyusunan Instrumen
5 Pelaksanaan
Pembelajaran Pra-Siklus
6 Pelaksanaan
Pembelajaran Siklus I
7 Pelaksanaan
Pembelajaran Siklus II
8 Penyusunan Lap.
Penelitian
C. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari
awal (pra siklus), pelaksanaan tindakan siklus pertama dan siklus ke dua.
e. Melakukan penelitian.
2. Siklus Pertama
berdasarkan hasil kegiatan tahap pra siklus. Tahap siklus pertama diterapkan
masalah (PBM) dalam bentuk Blusukan pada materi kelas VII tema 1
sub tema B.3 tentang Keragaman Flora Dan Fauna Di Indonesia learning
a. Perencanaan
berikut:
1). Mengkondisikan kelas agar dapat digunakan untuk penelitian tindakan kelas.
2). Menyiapkan perangkat penelitian, antara lain :.
b. Tindakan
berikut :
kemampuan.
2). Memberi penjelasan kepada kelompok tentang materi yang harus diamati
dalam kelompok
5). Rangkuman yang dibuat harus dihubungkan dengan kondisi riil di tempat
kelompok.
7). Kelompok lain diberi kesempatan untuk memberi tanggapan hasil kelompok
lain.
dan laporan hasil kerja kelompok siswa berupa rangkuman hasil diskusi
kelompok, meliputi :
d. Refleksi
siklus pertama, diperoleh data aktifitas dan hasil kerja siswa selama blusukan
dan diskusi. Data tersebut digunakan sebagai dasar untuk menyusun rencana
pertama, apakah telah terjadi perubahan atau belum, dan bagaimana cara
3. Siklus ke Dua
berikut :
a. Perencanaan
1). Menyusun rencana atau skenario tindakan ulang berdasarkan evaluasi dan
catatan yang didapat berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
b. Tindakan
Pada siklus kedua, peneliti melakukan tindakan yang berupa perbaikan dari
2). Mengumpulkan data hasil blusukan siswa baik secara kelompok maupun
sendiri.
d. Refleksi
berlangsung.
3). Melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap proses dan hasil kerja siswa
masalah (PBM) pada materi kelas VII tema 1 sub tema B.3 tentang Keragaman
Flora Dan Fauna Di Indonesia diperoleh data dimana pada masa pra siklus mencapai
rata – rata 69,83 dan hanya 32 % siswa mencapai nilai 72 atau > 72. Padahal idealnya
Proses pembelajaran kondisi awal siswa kelas VII.H SMPN 1 Kanor pada mata
pelajaran IPS tentang VII tema 1 sub tema B.3 tentang Keragaman Flora Dan
power point, tetapi hasilnya masih jauh dari ideal dalam sebuah pembelajaran. Nilai rata
– rata kelas hanya mencapai 69,83 dan hanya 32% siswa mencapai ketuntasan atau
nilainya lebih dari 72. Padahal idealnya ketuntasan klasikal adalah 85% dan KKM harus
72. keadaan pada pra siklus dapat digambarkan pada grafik dibawah ini
1. Perencanaan Tindakan
( RPP ) yang telah disusun, dibaca ulang, mencermati setiap butir yang akan
direncanakan.
Peneliti memeriksa skenario pembelajaran yang terdapat dalam RPP yang akan
Pertemuan ke 2 (siklus I)
I. Pend 1. Persiapan psikis dan fisik membuka pelajaran
ahul dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama.
uan 2. Guru mengecek kehadiran siswa
3. Guru menginformasikan tujuan yang ingin dicapai.
4. Guru memberi gambaran garis besar materi yang
akan dipelajari.
5. Guru menyampaikan strategi pembelajaran yang
digunakan pada pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Siswa dengan bimbingan guru mengkaji dan menelaah masalah yang ada pada materi
tentang keragaman flora dan fauna di Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan guru
mengajak siswa mengunjungi lokasi sekitar sekolah yang kebetulan terdapat banyak
ragam flora dan fauna. siswa melakukan pengamatan langsung di lokasi atas bimbingan
guru dan terjadi tanya jawab antara siswa dengan siswa sendiri dan antara siswa dan
guru.Selama kegiatan pembelajaran, semua kegiatan berjalan lancar dan tidak ada
3. Hasil Pengamatan
a. Hasil Belajar
Hasil belajar pada siklus I terdapat kenaikan prestasi belajar berupa rata – rata kelas
menjadi 75,08 dan sebanyak 78,12 % siswa memperoleh nilai tuntas dengan nilai
terendah adalah 71 dan nilai tertinggi adalah 86 dan dapat digambarkan pada grafik
dibawah ini
b. Proses Pembelajaran
Dalam pembelajaran IPS siswa mulai tertarik untuk mengikuti pembelajaran dengan
model blusukan walaupun masih ada yang bermain – main, pasif dalam pengamatan dan
tanya jawab. Dengan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dalam bentuk
4. Refleksi
berikut:
a. Dalam proses pembelajaran IPS di Kelas VII.H terdapat peningkatan prestasi belajar
dari nilai rata – rata 69,83 menjadi 75,08 dan jumlah siswa yang tuntas dari 32%
menjadi 78,12% padahal seharusnya terdapat 100% siswa yang tuntas.
b. Tetap dilakukan siklus berikutnya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan
1. Perencanaan Tindakan
perencanaan adalah peneliti memeriksa RPP yang telah disusun, dibaca ulang,
harus dimatangkan dan saran prasarana dipersiapkan dengan baik agar kegiatan PBM
tidak menemukan hambatan yang dapat menganggu proses penyusunan PTK ini.
Peneliti memeriksa skenario pembelajaran yang terdapat dalam RPP yang akan
Inti : 60 Menit
1. Pelaksanaan Pendekatan scientific:
g. Membagi siswa ke dalam 4 kelompok terdiri
dari 5 orang.
h. Pengamatan/observing : mengajak siswa
untuk mengamati flora dan fauna di sekitar
sekolah dan dilanjutkan Tanya jawab singkat
tentang kaitannya daerah persebarannya
i. Bertanya : diskusi kelompok untuk
memberikan kesempatan pada siswa saling
mengajukan pertanyaan tentang informasi
yang tidak dipahami dari apa yang diamati
atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati
j. Mengumpulkan informasi :
- Peserta didik mengamati kembali flora dan
fauna di lingkungan sekitar sekolah serta
membaca buku teks pelajaran/referensi lain
yang relevan tentang persebaran flora dan
fauna di Indonesia.
- Pesrta didik menelaah dan menjawab
pertanyaan yang ada dalam kartu
permasalahan (LAMPIRAN 1) serta
mencatat semua informasi tentang sejarahnya
di masa lampau
k. Mengasosiasikan/mengolah informasi :
- Peserta didik melakukan kegiatan curah
pendapat untuk menganalisis keragaman
fauna di Indonesia
- Peserta didik merumuskan simpulan dari hasil
curah pendapat tentang keragaman fauna di
Indonesia.
l. Mengkomunikasikan :
- Peserta didik ( masing-masing kelompok )
mempresentasikan hasil analisis data di depan
kelas, kelompok yang lain memberikan
tanggapan.
- Peserta didik menyajikan hasil simpulan pada
media : majalah didnding kelas/sekolah atau
mengunggahnya di blok masing-masing.
2. Pelaksanaan Tindakan
Siswa dengan bimbingan guru mengkaji dan menelaah masalah yang ada pada materi
tentang keragaman flora dan fauna di Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan guru
mengajak siswa mengunjungi lokasi sekitar sekolah yang kebetulan terdapat banyak
ragam flora dan fauna. siswa melakukan pengamatan langsung di lokasi atas bimbingan
guru dan terjadi tanya jawab antara siswa dengan siswa sendiri dan antara siswa dan
guru.Selama kegiatan pembelajaran, semua kegiatan berjalan lancar dan tidak ada
3. Hasil Pengamatan
a. Hasil Belajar
Hasil belajar pada siklus I terdapat kenaikan prestasi belajar berupa rata – rata kelas
menjadi 81,08 dan sebanyak 100 % siswa memperoleh nilai tuntas. Nilai terendah
adalah 77 dan nilai tertinggi adalah 92 dan dapat digambarkan pada grafik dibawah ini
b. Proses Pembelajaran
Dalam pembelajaran IPS siswa mulai tertarik untuk mengikuti pembelajaran dengan
model blusukan dan sudah tidak ada lagi yang bermain – main, pasif dalam pengamatan
dan tanya jawab. Semua siswa antusias mengamati dan menemukan masalah yang
sedang cari yaitu perbedaan ciri flora dan fauna di masing-masing wilayah di Indonesia
dengan cara mencari di buku reverensi yang dibawa ke lapangan dan saling bertanya
antar siswa dan sesekali menanyakan kepada guru apabila mengalami kesulitan yang
tidak ditemukan di buku reverensi dan tidak ada jawaban dari sesama siswa. Dengan
model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dalam bentuk blusukan ada perubahan
prestasi belajar siswa yang sangat signifikan dan siswa sangat menikati pembelajaran
4. Refleksi
berikut:
c. Dalam proses pembelajaran IPS di Kelas VII.H terdapat peningkatan prestasi belajar
dari nilai rata – rata 75,08 menjadi 81,08 dan jumlah siswa yang tuntas dari 78,12%
menjadi 100%.
PENUTUP
A. SIMPULAN
masalah (PBM) pada materi kelas VII tema 1 sub tema B.3 tentang
Keragaman Flora Dan Fauna Di Indonesia diperoleh data dimana pada masa
pra siklus mencapai rata – rata 69,83 dan hanya 32 % siswa mencapai nilai 72
atau > 72. Padahal idealnya minimal harus mencapai 100% siswa mendapat 72
(PBM) dalam bentuk blusukan terdapat kenaikan prestasi belajar berupa rata-
rata kelas menjadi 75,08 dan sebanyak 78,12 % siswa memperoleh nilai tuntas
3. Hasil belajar pada siklus II terdapat kenaikan prestasi belajar berupa rata-rata
kelas menjadi 81,08 dan sebanyak 100 % siswa memperoleh nilai tuntas. Nilai
4. Karena dalam penelitian ini terjadi peningkatan prestasi belajar siswa , maka
IPS.
B. SARAN – SARAN
2. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka
pembelajaran IPS .
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 1989. Media Pendidikan . Bandung: PT. Citra Aditya Bakti
IKIP
Biru
Oryza
Alfabeta.
Power Point-.
Baru
Rosda Karya.
LAPORAN
JUDUL PENELITIAN :
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM)
DALAM BENTUK BLUSUKAN PADA MATERI IPS SUB TEMA KERAGAMAN
FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR SISWA KELAS VII H SMPN 1 KANOR - BOJONEGORO TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
OLEH :