Hidrogeologi
Hidrogeologi
2. Air dibedakan menjadi 2 yaitu air tanah dan air permukaan. Biasanya air
permukaan dimanfaatkan untuk
a. Minum ternak
b. Cuci pakaian
c. Penyiraman bunga
d. Persawahan
Kalau air tanah sendiri dapat dimanfaatkan sebagai :
a. Air minum
b. Ai rumah tangga
c. Air industri
d. Air peternakan dan pertanian sederhana
e. Air irigasi
f. Air usaha pertambangan
g. Air untuk kepentingan lainnya
Cara analisanya dengan rumus :
En = E0 (1±Z/100)n
Dimana :
En = Jumlah penduduk setelah n tahun (5,10, 15, 20, 25 tahun mendatang)
E0 = Jumlah penduduk sekarang
Z = % pertambahan penduduk/tahun
N = Tahun yang akan datang (5, 10, 15, 20, 25 tahun yang akan datang)
3. Air permukaan merupakan air yang bergerak diatas permukaan tanah dekat
dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori
tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat
dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain
dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar
daerah aliran sungai menuju laut. Air permukaan, baik yang mengalir maupun
yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan
terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses
perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus
hidrologi yang membentuk sisten Daerah Aliran Sungai (DAS).Jumlah air di
bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan
tempatnya.
Air tanah Menurut Herlambang (1996:5) air tanah adalah air yang bergerak di
dalam tanah yang terdapat didalam ruang antar butir-butir tanah yang meresap
ke dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut
akifer.Lapisan yang mudah dilalui oleh air tanah disebut lapisan permeable,
seperti lapisan yang terdapat pada pasir atau kerikil, sedangkan lapisan yang
sulit dilalui air tanah disebut lapisan impermeable, seperti lapisan lempung atau
geluh.Lapisan yang dapat menangkap dan meloloskan air disebut akuifer.
4. Contoh kasus di Jakarta yang kekurangan air bersih. Hal ini disebabkan karena
pembangunan gedung-gedung tinggi dan kurangnya tumbuhan. Dalam
pembangunan gedung pondasi ditanam sangat dalam sehingga menganggu
sumber air tanah setempat. Selain itu populasi tumbuhan sangat sedikit
sehingga air hujan yang turun tidak teresap ke tanah dan dapat menyebabkan
banjir.
Untuk memperbaiki kebutuhan air dapat dilakukan dengan cara melakukan
reboisasi dan membuat peraturan dalam pemanfaatan air tanah pada
perusahaan atau bangunan elit lainnya.