Ipi116861 PDF
Ipi116861 PDF
Junial Heri,ST.MT
e-mail : junial26.heri@gmail.com
Abstrak
An electric voltage can be generated when a beam of sunlight which leads to a elektoda-electrode electrolyte
solution. Less is more so who ever wrote Edmund Becquerel in 1839, research continues to exert a solid object in
the light of the sun, called selenium and until the cells potovoltaik (fhotovoltaic) with selenium and courprous
material, up to the experts succeeded in creating a photoelectric measuring devices. In 1954 the photovoltaic effect
is developed again into electrical energy that is now called fotovoltaic cells or solar cells. In principle, solar cells
form conductive power semiconductor device which can directly convert solar energy into electrical energy in an
efficient form of eco-friendly
47
II. TEORI DASAR satu buah dalam ikatan sehingga berbentuk
2.1 Sel Surya hole/lubang.
2.1.1 Definisi Sel Surya Lubang ini dapat berpindah dari suatu tempat
Sel surya atau fotovoltaik dapat berupa alat ke tempat lain di dalam kristal. Yang terjadi
semikonduktor penghantar aliran listrik yang dapat selamanya adalah bahwa elektron-elektron kristal
secara langsung mengubah energi surya menjadi mengisi lubang yang kosong sehingga timbul lubang
bentuk tenaga listrik secara efisien. Efek fotovoltaik yang baru. Lubang tersebut berpindah disebabkan
ini ditemukan oleh Becquerel pada tahun 1839, karena ada elektron yang mengisinya, maka setiap
dimana Becquerel mendeteksi adanya tegangan foto lubang akan memiliki muatan posistif yang sama dan
ketika sinar matahari mengenai elektroda pada berlawanan dengan muatan negatif dari elektron.
larutan elektrolit. Alat ini digunakan secara Demikian juga untuk membentuk
individual sebagai alat pendeteksi cahaya pada semikonduktor silikon tipe N, yaitu ditambah bahan
kamera maupun digabung seri maupun paralel untuk yang bervalensi 5 yang biasa digunakan antara lain
memperoleh suatu harga tegangan listrik yang fosfor disebut semikonduktor silikon tipe N.
dikehendaki sebagai pusat penghasil tenaga listrik.
Bahan dasar silicon. Junction Semikonduktor
Bahan ini terbuat dari silikon berkristal
tunggal. Bahan ini sampai saat ini masih menduduki Gabungan antara semikonduktor tipe P dan
tampat paling atas dari urutan biaya pembuatan bila tipe N menyebabkan perbedaan potensial yang
dibandingkan energi listrik yang diproduksi oleh disebut dengan tegangan penghalang dan batas antara
pesawat konvensional. kedua sambungan itu disebut junction.
48
Ketika junction disinari, photon yang dibagi dengan daya dari cahaya yang datang (P
mempunyai energi sama atau lebih besar dari lebar Cahaya ):
pita energi material tersebut akan menyebabkan
eksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi
dan akan meninggalkan hole pada pita valensi. PMAX
Elektron dan hold ini dapat bergerak dalam material η= PCahaya
sehingga manghasilkan pasangan elektron-hole.
Apabila ditempatkan hambatan pada terminal sel Nilai efisiensi ini yang menjadi ukuran global
surya, maka elektron dari area-n akan kembali ke dalam menentukan kualitas performansi suatu sel
area-p sehingga menyebabkan perbedaan potensial surya.
dan arus akan mengalir. Skema cara kerja sel surya
dapat dilihat dari gambar 2.1. 2.1.5 Komponen-komponen Pembangkit
Listrik Tenaga Surya pada lampu
2.1.4 Performansi Sel Surya penerangan
Daya listrik yang dihasilkan sel surya Sistem pembangkit listrik tenaga surya
ketika mendapat cahaya diperoleh dari kemampuan (solar cell) untuk penerangan lampu mempunyai
perangkat sel surya tersebut untuk memproduksi bebera komponen diantaranya :
tegangan ketika diberi beban dan arus melalui beban
pada waktu yang sama. Kemamuan ini dapat 2.1.5.1 Solar module (modul photovoltaics)
direpresentasikan dalam kurva arus-tegangan (I-V) Seperti yang sudah dibahas diatas sel surya
(gambar 2.2). atau sel photovoltaic merupakan suatu alat yang
dapat mangubah energi radiasi matahari secara
langsung menjadi energi listrik. Pada dasarnya sel
tersebut berjenis diode yang tersusun atas P-N
junction. Sel surya photovoltaic yang dibuat dari
bahan semi konduktor yang diproses sedemikian
rupa, yang dapat menghasilkan listrik arus searah
(DC). Dalam penggunaannya, sel-sel surya itu
dihubungkan satu sama lain, sejajar atau seri,
tergantung dari penggunaannya, guna menghasilkan
daya dengan kombinasi tegangan dan arus yang
dikehendaki.
Gambar 2.2. Karakteristik Kurva I-V pada Sel Surya Pada umumnya solar module tidak
membutuhkan pemeliharan yang rutin seperti genset.
Ketika sel dalam kodisi short circuit, arus Genset umumnya diharuskan untuk dihidupkan satu
maksimum atau arus short circuit (Isc) dihasilakan, kali seminggu, pemeriksaan oli, pemeriksaan batere,
sedangkan pada kondisi open circuit tidak ada arus dll. Pemeliharaan solar module:
yang dapat mengalir sehingga tegangannya Dibersihkan berkala untuk tidak mengurangi
maksimum. Disebut tegangan open-circuit. (Voc). penyerapan intensitas matahari.
Titik pada kurva I-V yang menghasilkan arus dan Mengatur letak dari solar module supaya
tegangan maksimum disebut titik daya maksimum mendapatkan sinar matahari langsung dan tidak
(MPP). Karakter penting lainnya dari sel surya yaitu terhalangi objek (pohon, jemuran, bangunan, dll)
fill factor (FF), dengan persamaan.
VMPP.IMPP
FF = (2.2.)
VOC.ISC
49
2.1.5.2 Baterai Volt. Jadi tanpa solar charge controller, baterai akan
Baterai adalah alat yang menyimpan daya rusak oleh over-charging dan ketidakstabilan
yang dihasilkan oleh panel surya yang tidak segera tegangan.
digunakan oleh beban. Daya yang disimpan dapat Baterai umumnya di-charge pada tegangan 14 - 14.7
digunakan saat periode radiasi matahari rendah atau Volt.
pada malam hari. Komponen baterai kadang-kadang Beberapa fungsi detail dari solar charge controller
dinamakan akumulator (accumulator). Baterai adalah sebagai berikut:
menyimpan listrik dalam bentuk daya kimia. Baterai Mengatur Mengatur arus untuk pengisian ke
yang paling biasa digunakan dalam aplikasi surya baterai, menghindari overcharging, dan
adalah baterai yang bebas pemeliharaan bertimbal overvoltage.
asam (maintenance-free lead-acid batteries), yang Arus yang dibebaskan/ diambil dari baterai
juga dinamakan baterai recombinant atau VRLA agar baterai tidak 'full discharge', dan
(klep pengatur asam timbal atau valve regulated lead overloading.
acid).
Monitoring temperatur baterai
Baterai memenuhi dua tujuan penting dalam
Untuk membeli solar charge controller yang harus
sistem fotovoltaik, yaitu untuk memberikan daya
diperhatikan adalah:
listrik kepada sistem ketika daya tidak disediakan
Voltage 12 Volt DC / 24 Volt DC
oleh array panel-panel surya, dan untuk menyimpan
kelebihan daya yang ditimbulkan oleh panel-panel Kemampuan (dalam arus searah) dari controller.
setiap kali daya itu melebihi beban. Baterai tersebut Misalnya 5 Ampere, 6 Ampere, 10 Ampere, dsb.
mengalami proses siklis menyimpan dan Full charge dan low voltage cut
mengeluarkan, tergantung pada ada atau tidak adanya
sinar matahari. Selama waktu adanya matahari, array 2.1.5.4 Inverter
panel menghasilkan daya listrik. Daya yang tidak Inverter adalah perangkat elektrik yang
digunakan dengan segera dipergunakan untuk digunakan untuk mengubah arus listrik searah (DC)
mengisi baterai. Selama waktu tidak adanya menjadi arus listrik bolak balik (AC). Inverter
matahari, permintaan daya listrik disediakan oleh mengkonversi DC dari perangkat seperti batere, panel
baterai, yang oleh karena itu akan mengeluarkannya. surya / solar cell menjadi AC. Penggunaan inverter
dari dalam Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
adalah untuk perangkat yang menggunakan AC
(Alternating Current).
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan inverter:
Kapasitas beban dalam Watt, usahakan memilih
inverter yang beban kerjanya mendekati dengan
beban yang hendak kita gunakan agar effisiensi
kerjanya maksimal
Input DC 12 Volt atau 24 Volt
Sinewave ataupun square wave outuput AC
.
Gambar 2.4. Baterai dan elemen-elemennya
50
memperhitungkan jumlah persis konsumsi peralatan, Dalam pelaksanaannya dibedakan antara
sangat penting untuk membuat perkiraan yang baik. sistem penerima kalor melalui kolektor-kolektor pelat
datar dan sistem penerima kalor yang difokuskan
Jenis Metode Pelaksanaan Sel Surya pada saluran-saluran pipa pemanas/panguap melalui
Pembangkit listrik energi surya dalam konsentrator berbentuk parabola.
pelaksanaannya di bagi atas 4 metode, antara lain : Pada pesawat sistem penerima kalor yang
1. Dengan sistem fotovoltaik (photovoltaic), berbentuk pelat datar, pipa-pipa penguap berada di
2. Dengan sistem konversi fotoelektrokemis, bawah pelat-pelat datar penyerap utama kalor thermis
3. Dengan sistem penerima termal surya dari energi surya, di mana suhu yang dapat dicapai
distribusi, dan 0 0
berkisar antara 121 C sampai dengan 538 C
4. Dengan sistem penerima termal surya secara
sehingga lebih manguntungkan dan lebih efisien.
sentral.
Cara kerja dari kedua pesawat adalah sama,
yakni memanaskan fluida baik yang berupa air,
2.1.6.1 Pembangkit Listrik Melalui Konversi natrium, maupun gas helium sebagai media utama
Fotoelektrokemis penggerak turbin. Untuk pesawat yang menggunakan
air, uap yang terjadi ditampung dalam suatu drum
kolektor untuk kemudian didistribusikan ke pesawat-
pesawat turbin penggerak generator listrik.
51
4 2 2
= 2 x 10 kalori/m menit 4 RBM S 9 4
3
= 1/3 x 10 kalori/m s.
2 T M = 2 = 0,695 x 10 K
RM
Bila dilipat dengan konstanta joule yang besarnya
1/ 2 1/ 4 0
4,184 joule/kal, akan menghasilkan besaran rapat TM = (R BM /R M ) (S/σ) = 5800 K (5527
radiasi matahari (S) : C) 2.7.5
3 2 Temperature tersebut bila dievaluasi melalui
S = 1/3 x 10 x 4,186 = 1396 W/m atau
2.7.1 pengukuran spectral mendekati 6000 K.
2 2
S = 1396 W/m ~ 442 Btu/ft jam. III. PENGUJIAN
S merupakan besaran dari konstanta rapat
radiasi surya pada ruang hampa angkasa, sedang 3.1 Pengujian Sistem Pembangkit Listrik Tenaga
besarnya S pada permukaan bumi hanya berkisar 947 Surya.
2 2
W/m mendekati 300 Btu/ft jam.
3.1.1 Pengujian
Besaran rapat radiasi surya dapat menumbuhkan
energi pada sel surya yang dipasang pada satelit dan Pada dasarnya setiap alat yang dirancang
dengan efisiensi yang rendah, sekitar 6÷10% akan dan dirakit, harus terlebih dahulu dilakukan
mampu menghasilkan tenaga listrik sebesar 140 Watt pengujian, untuk dapat mengetahui seberapa besar
2
pada luasan pancaran surya sebesar 1 m . unjuk kerja dan optimasi daya keluaran alat tersebut
dalam pemakaian sebenarnya pada beban. Pengujian
dilakukan setelah rangkaian selesai dipasang dengan
2.4.2 Menentukan Suhu Permukaan Matahari benar. Fungsi alat diuji dengan membuat jumper
kabel transmisi dari panel surya ke change control.
Dengan mengambil sifat dari pancaran
benda hitam, temperatur permukaan matahari
dapat dihitung dengan menggunakan rumus
radiasi dari Stefan Boltzmann :
2 4
Daya radiasi/m =σT 2.7.2
Di mana σ = konstan Stefan-Boltzmann
8 2 4
yang besarnya 5.67 x 10 W/m K . Misal
temperatur permukaan matahari adalah T M maka
seluruh daya yang dipancarkan oleh matahari adalah
Gambar 3.1. Rangkaian Sistem Solar Cell
= luas seluruh permukaan matahari x σ T M .
2
Jadi : Daya radiasi surya = 4π x R M xσxT Keterangan Gambar
4 1. Terminal positif panel surya
M 2.7.3
2. Terminal negative panel surya
Dengan mengetahui konstanta radiasi surya S maka
3. Dioda
jumlah daya yang dipancarkan matahari dapat
4. Kabel instalasi
dihitung. Untuk menghitungnya dapat dibayangkan
5. Mainboard/voltage regulator
suatu bola dengan jari-jari yang sama dengan jarak
6. Saklar lampu
bumi matahari R BM pada inti matahari. 7. Saklar putar tegangan 6, 9 dan 12 volt
2 8. Terminal unit control change
Mengingat setiap m menghasilakn besaran S maka
9. Baterai
jumlah daya radiasi yang dipancarkan matahari
adalah :
2
Daya radiasi surya = S x 4π x R BM 2.7.4
11
di mana R BM = 1.49 x 10 m.
untuk persamaan (2.7.3) = Persamaan (2.7.4), maka :
2 4 2
4π R BM σT M = 4π R BM S
52
3.1.2 Tujuan Pengujian hubungan antara tegangan terhadap waktu.
53
Hari Kedua 30 Agustus 2010 Materi pengukuran diketahui selama tiga
hari dan dicatat 1 jam sekali, dari ketiga penelitian
tercatat dan dianggap paling teliti pengukuran table
Jam Pengukuran pengujian ketiga. Untuk grafik arus, waktu dan
No Cuaca
Pengamatan Arus Tegangan tegangan dapat dilihat pada grafik 1dan grafik 2
(A) (V)
1 8:00 0.15 12.5 Cerah
Arus
2 9:00 1.42 13 Cerah
3 10:00 1.16 15 Cerah 2
2 9:00 1.44 16 Cerah Gambar 3.4. Grafik tegangan terhadap waktu pada
pengujian ketiga
3 10:00 1.15 15 Cerah
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4 11:00 1.37 15 Cerah
4.1 Kesimpulan
5 12:00 1.39 15 Cerah
Dari hasil Pengujian Instalasi Pembangkit
Listrik Tenaga Surya Kapasitas 50 Wp dapat diambil
6 13:00 1.39 15.5 Cerah
kesimpulan sebagai berikut :
7 14:00 1.40 16 Cerah 1. Jumlah pemakaian beban harus disesuaikan
dengan kapasitas energi listrik yang dihasilkan
8 15:00 1.39 15 Cerah
oleh panel surya.
2. Pada pengujian pembangkit listrik tenaga surya
9 16:00 0.61 12.5 Cerah
yang harus diperhatikan adalah ketelitian dan
kelengkapan alat ukur.
10 17:00 0.30 12 Cerah
3. Alat ukur yang digunakan pada pengujian
pembangkit listrik tenaga surya yaitu
amperemeter digital dan voltmeter analog.
4. Setelah dilakukan pengujian dapat disimpulkan
dan diperoleh nilai arus rata – rata I sebesar 2,985
A dan tegangan rata-rata V sebesar 39,05 Volt.
54
4.2 Saran instalasi, apakah sudah terpasang sesuai dengan
Dalam proses pengujian panel surya yang prosedur, ketelitian dan kecermatan alat ukur agar
harus benar – benar diperhatikan adalah kelengkapan dapat menghasilkan data yang lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pudjanarsa Astu, Ir. MT. Dan Nursuhud Djati, Ir. Prof. MSME Mesin Konversi Energi, PENERBIT ANDI
2008.
2. Sudradjat Adjat, sistem-sistem pembangkit listrik tenaga surya, BPPT PRESS 2007.
3. Fujarisandi Dimas, Aditia Mega dan Septina Wilman, laporan akhir penelitian bidang energi penghargaan PT.
Rekayasa Industri Pembuatan Prototipe Solar Cell Murah dengan bahan organik-inorganik, Institut Teknologi
Bandung 2007.
4. Sinamo Senina Alim Sertu, mengenal solar cell sebagai energi alternatif, publitbang iptekhan balitbang dephan.
5. www.alpensteel.com pemanfaatan energi surya.
6. Howstuffwork.com
7. Buletinlitbang.dephan.go.id
55