Uretro Cystitis (Samsiah 214.01.15.008)
Uretro Cystitis (Samsiah 214.01.15.008)
Disusun Oleh :
Samsiah
(214.01.15.008)
S1 KEPERAWATAN
C. Etiologi
1. Pada umumnya disebabkan oleh basil gram negatif Escheriachia Coli yang dapat
menyebabkan kira-kira 90% infeksi akut pada penderita tanpa kelainanurologis atau
kalkuli.
2. Batang gram negatif lainnya termasuk proteus, klebsiella, enterobakter, serratea, dan
pseudomonas bertanggung jawab atas sebagian kecil infeksitanpa komplikasi.
3. Organisme-organisme ini dapat dapat menjadi bertambah penting pada infeksi-infeksi
rekuren dan infeksi-infeksi yang berhubungan langsung dengan manipulsi urologis,
kalkuli atau obstruksi.
4. Pada wanita biasanya karena bakteri-bakteri daerah vagina kearah uretra atau dari
meatus terus naik kekandumg kemih dan mungkin pula karena renal infeksi tetapi
yang tersering disebabkan karena infeksi E.coli.
5. Pada pria biasanya sebagai akibat dari infeksi diginjal, prostat, atau oleh karena
adanya urine sisa(misalnya karena hipertropi prostat, striktura uretra, neurogenik
bladder) atau karena infeksi dari usus.
Jalur infeksi
1. Tersering dari uretra, uretra wanita lebih pendek membuat penyalkit ini lebih sering
ditemukan pada wanita
2. Infeksi ginjalyan sering meradang, melalui urine dapat masuk kekandung kemih.
3. Penyebaran infeksi secara lokal dari organ laindapat mengenai kandung kemih
misalnya appendiksiti
4. Pada laki-laki prostat merupakan sumber infeksi.
D. Patofisiologi
Cystitis merupakan infeksi saluran kemih bagian bawah yang secara umum disebabkan
oleh bakteri gram negatif yaitu Escheriachia Coli peradangan timbul dengan penjalaran
secara hematogen ataupun akibat obstruksi saluran kemih bagian bawah, baik akut maupun
kronik dapat bilateral maupun unilateral.Kemudian bakteri tersebut berekolonisasi pada suatu
tempat misalkan pada vagina atau genetalia eksterna menyebabkan organisme melekat dan
berkolonisasi disuatu tempat di periutenial dan masuk ke kandung kemih.
E. Manifestasi Klinis
Uretro Sistitis biasanya memperlihatkan gejala :
1. Disuria (nyeri waktu berkemih) karena epitelium yang meradang tertekan
2. Peningkatan frekuensi berkemih
3. Perasaan ingin berkemih
4. Piuria(Adanya sel-sel darah putih dalam urin)
5. Nyeri punggung bawah atau suprapubic
6. Demam yang disertai hematuria (danya darah dalam urine) pada kasus yang parah.
F. Pemeriksaan diagnostic
1. Urinalisis
1) Leukosuria atau piuria terdapat > 5 /lpb sedimen air kemih
2) Hematuria 5 – 10 eritrosit/lpb sedimen air kemih.
2. Bakteriologis
1) Mikroskopis ; satu bakteri lapangan pandang minyak emersi, 102 – 103
organisme koliform/mL urin plus piuria Ê 2 )
2) Tes kimiawi; tes reduksi griess nitrate berupa perubahan warna pada uji carik.
3) Pemeriksaan USG abdomen
4) Pemeriksaan photo BNO dan BNO IVP
G. Komplikasi
1. Pembentukan Abses ginjal atau perirenal
2. Gagal ginjal
3. Sepsis
H. Diagnosa Keperawatan
1. Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri pada kandung kemih
2. Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan, frekuensi, dan atau nokturia) yang
berhubungan dengan Inflamasi pada kandung kemih
3. Nyeri akut yang berhubungan dengan proses penyakit
4. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses
penyakit, metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah.
DAFTAR PUSTAKA