Anda di halaman 1dari 5

Artikel penyakit Mielopati

Nama:Dea savitri perdana

Nis;214.01.15.011

S1 keperawatan

2017/2018
A.pengertian mielopati

Mielopati seringkali disebabkan kompresi medulla spinalis akibat penyakit-penyakit


degeneratif pada tulang belakang, tetapi tumor maupun massa juga dapat menyebabkan
mielopati.Mielopati adalah proses non inflamasi pada Medula spinalis misalnya yang
disebabkan oleh prosestoksik, nutrisional, metabolik dan nekrosis yang menyebabkan lesi pada
Medula spinalis. (Kapita selekta neurologi,edisi kedua, 2009).
Mielopati mengacu pada defisit neurologis yang berhubungan dengan kerusakan pada sumsum
tulang belakang. mielopati dapat terjadi sebagai akibat dari proses ekstradural, intradural, atau
intramedulla. Secara umum, mielopati secara klinis dibagi menjadi beberapa kategori
berdasarkan ada tidaknya trauma yang signifikan, dan ada atau tidak adanya rasa sakit. (Lyn
Weiss, Adam C. Isaacson, 2010)
Tingkatan Mieopati:

 Grade 0 : melibatkan akar syaraf tidak disertai penyakit pada medulla spinal\
 Grade 1 : Gejala penyakit pada medulla spinalis tetapi tidak sulit berjalan
 Grade 2 : Kesulitan berjalan ringan tetapi tidak menghambat aktivitas sehari-hari
 Grade 3 : Perlu bantuan dalam berjalan
 Grade 4 : kemampuan berjalan dengan alat bantu
 Grade 5 : Hanya di kursi roda atau berbaring

B.Etiologi mielopati
Mielopati mungkin hasil dari karsinoma primer, inflamasi, proses infeksi, radiasi, HIV,
meilitis atau perubahan gizi atau neurodegenerative. Penyebab intradural mencakup kista, pasca
traumatik progresif myelomalacic mielopati, dan neoplasma jinak (meningioma, arachnoid,
kista, kista epidermoid). (Lyn Weiss, Adam C. Isaacson, 2010)

Mielopati bisa disebabkan karena trauma pada spinal menyebabkan penururnan sensasi dan
paralisis. Trauma dapat terjadi akibat :
· Kecelakaan
· Olahraga
Kondisi degeneratif dapat menyebabkan gangguan ini dengan variasi derajat kehilangan sensasi
dan kemampuan mobilisasi dan koordinasi. Penyebab lainnya antara lain herniasi diskus yaitu
pengurangan diameter kanal tulang belakang dan kompresi sumsum tulang belakang ,
instabilitas spinal, kongenital stenosi dan lain-lain. Degenerasi akibat penuaan tulang belakang
dan sistem peredaran darah juga menjadi penyebab mielopati. Selain itu masalah pada vertebra,
sehingga diskus invertebral dapat menjadi kolaps, terbentuknya osteofit pada saluran saraf dan
mengurangi luas kanalis spinalis yang ada dan meningkatkan permukaan penahan beban pada
tulang dan kerena itu mengurangi kekuatan efektif yang ada. Selain pembentukan osteofit yang
berlebihan, ligamentum tulang dapat menjadi kaku dan dapat menyebabkan kompresi langsung
pada tulang belakang dan mengakibatkan mielopati.
Iskemia pada spinal mungkin juga memainkan peran dalam pengembangan mielopati. Aliran
darah pada spinalis yang kurang adekuat menyebabkan jaringan spinalis dan saraf tidak
mendapat nutrisi yang cukup, sehingga ligamen yang menahan vertebra dapat menipis dan
menekan saluran saraf serta terganggunya fungsi saraf.

C. Patofisiologi mielopati

Dalam kondisi normal diskus merupakan penyerap getaran dan dapat menangani tekanan
gravitasi dan stress akibat pekerjaan sehari-hari. Seiring dengan bertambahnya usia maka diskus
akan kehilangan konsistensi air dan akan berakibat berkurangnya kemampuan untuk menyerap
goncangan.
Perubahan pertama adalah munculnya anulus, penyembuhan anulus menimbulkan jaringan
parut yang lebuh lemah dibanding jaringan normal.
Trauma yang berulang dan adanya anulus menyebabkan terjadinya penurunan elastisitas diskus
dan tidak dapat berfungsi efektif sebagai penyerap getaran. Perubahan terus-menerus pada
diskus menyebabkan diskus kolaps, jarak invertebra menjadi sempit sehingga mempengaruhi
persendian antar vertebra. Seiring dengan waktu pada vertebra terjadi proses penipisan dan
perubahan osteoartritis, osteofit akan muncul pada vertebra ataupun persendian vertebra.
Osteofit akan menyebabkan penekanan pada saraf dan akar saraf. Kombinasi osteofit, diskus
yang menggembung, penipisan ligamen, meningkatkan resiko terjepitnya saraf pada kanalis
spinalis.
D. Tanda dan gejala mielopati
Mielopati biasanya berkembang secara diam dan perlahan serta mulai terjadi saat mulai
menurunnya aktifitas sehingga sulit dideteksi. Mielopati sering kali disalah artikan sebagai
masalah sendi, sebab mielopati menunjukan gejala mirip masalah sendi antara lain mulai
diketahui ketika seseorang mulai kesulitan dalam koordinasi, berjalan seperti naik turun pada
tangga, nyeri daerah leher, kelemahan.
Tanda lainnya:

 Kikuk atau lemah tangan, dengan perasaan tebal dan kelemahan pada kaki dan tangan
 Tinus otot kaki meningkat
 Kaku pada leher
 Reflek tendo dalam lutut dan pergelangan kaki meningkat
 Perasaan asimetris pada kaki dan lengan, mengakibatkan sensasi posisi pada lengan dan
kaki menghilang sehingga sulit berjalan
 Kehilangan kontrol pada sprinkter, akiabtnya urinasi menjadi sering dan dapat menjadi
inkontinensia
 Perubahan pada peristaltik usus

E.komplikasi mielopati

 Ketagihan obat
 Kehilangan sensasi
 Tidak bisa bergerakbebas
 Cacat tulang belakang
 Bak sering
F. Pemeriksaan Diagnostik mielopati

 X-ray; abnormal gerakan/ tidak stabil bisa berupa foto polos vertebra AP/lateral/oblik
 CT scan; otot polos dengan potongan-potongan dapat menunjukan osteofit yang berada
didalam spinal colum
 MRI; dapat menunjukan jaringan lunak disekitar tulang (saraf, diskus) selain tulang
 EMG; mengevaluasi jalur motorik dari saraf
 SSEP (somatosensory evoked potential); mengukur kemampuan sensorik saraf

G.Penatalaksanaan mielopati

1. Terapi konservatif
o Terapi fisik
o Kontrol nyeri
Istirahat, positioning, kompres es, terapi panas ultrasound, traksi
o Blok saraf; injeksi steroid pada epidural
2. Pembedahan
o Laminektomi
o Discectomy fusi
o Corpectomy dan strut graft

Anda mungkin juga menyukai