Anda di halaman 1dari 17

PEMROSESAN SINYAL DIGITAL

Disusun Oleh :
MUHAMAD DANI JUNIANTO 03.2015.1.07164
ADAM YUDA WARDAYA 03.2015.1.07167
DIANA PUTRI PERMATA SIWI 03.2015.1.07171
AGUS ANDRIAN 03.2015.1.07172
KRESNA BAYU DEWANTARA 03.2015.1.07175
INDRA SAPUTRO 03.2015.1.07176
ANDRIE PRIDITYA IBADUR R. 03.2015.1.07193
FIRSTA HANIF SULAMIARSO 03.2015.1.07200
ARIF NUGROHO 03.20115.1.90641

Dosen Pembimbing :
Andi Suryowinoto S.Pd., M.T.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2015
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Op-Amp
Pengertian Op-Amp Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat
berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input
inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan balik
dapat ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan pada
operasional amplifier (Op-Amp). Pada dasarnya operasional amplifier (Op- Amp) merupakan
suatu penguat diferensial yang memiliki 2 input dan 1 output.
Pengertian Op-Amp Op-amp ini digunakan untuk membentuk fungsi-fungsi linier
yang bermacam-mcam atau dapat juga digunakan untuk operasi- operasi tak linier, dan
seringkali disebut sebagai rangkaian terpadu linier dasar. Penguat operasional (Op-Amp)
merupakan komponen elektronika analog yang berfungsi sebagai amplifier multiguna dalam
bentuk IC.

Prinsip Kerja Op-Amp Prinsip kerja Operational Amplifier (Op- Amp) adalah dengan
membandingkan nilai kedua input (input inverting dan input non-inverting). Intinya jika
kedua input bernilai sama maka output Op-amp tidak ada atau sama dengan Nol dan apabila
terdapat perbedaan nilai input keduanya maka output Op-amp akan memberikan tegangan
output.

Karakteristik Op-Amp : • Impedansi Input (Zi) besar = ∞ • Impedansi Output (Z0)


kecil= 0 • Penguatan Tegangan (Av) tinggi = ∞ • Band Width respon frekuensi lebar = ∞ • V0
= 0 apabila V1 = V2 dan tidak tergantung pada besarnya V1. • Karakteristik operasional
amplifier (Op-Amp) tidak tergantung temperatur / suhu.
1.2 Rumusan Masalah
Secara tertulis kita belum bisa untuk menentukan fungsi Op-Amp. Dikarenakan ada
beberapa jenis Op-Amp yang memiliki fungsi tertentu. Dan untuk menganalisa sinyal Op-
Amp diperlukan sebuah cara yaitu dengan metode simulasi.
1.3 Tujuan
Disini Penulis akan menjelaskannya secara singkat Agar kita tau fakta yang
sebenarnya cara untuk menentukan jenis Op-Amp dan mengetahui cara menganalisa sinyal
Op-Amp tersebut dengan metode simulasi.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Alat-Alat:

1x Power Supply
1x Osc
1x Kabel2
P0T 0-OPEN FUNGSI GENERATOR 500HZ

FUNGSI GENERATOR 1000HZ

FUNGSI GENERATOR 2000HZ


FUNGSI GENERATOR 3000HZ

FUNGSI GENERATOR 4000HZ


FUNGSI GENERATOR 5000HZ

pot 0 -open

Percobaan Function Frekuensi V V(p-p) V(rms) V(dc) V(freq


No Generator terukur )
osciloscop
1 500Hz 500Hz 774 uV 3,99 mV 1,75 mV 1,03 mV 500Hz
2 1kHz 1kHz 3,03 mV 3,99 mV 1,75 mV 1,03 mV 1kHz
3 2kHz 2kHz -643 uV 4,01 mV 1,75 mV 1,03 mV 2kHz
4 3kHz 3kHz -651 uV 4,01 mV 1,75 mV 1,03 mV 3kHz
5 4kHz 4kHz 2,59 mV 4,03 mV 1,76 mV 1,03 mV 4kHz
6 5kHz 5kHz 2,24 mV 4,06 mV 1,77 mV 1,03 mV 5kHz
POT 50-OPEN FUNGSI GENERATOR 500HZ

FUNGSI GENERATOR 1000HZ


FUNGSI GENERATOR 2000HZ

FUNGSI GENERATOR 3000HZ


FUNGSI GENERATOR 4000HZ

FUNGSI GENERATOR 5000HZ


Pot 50-Open

Percobaan Function Frekuensi V V(p-p) V(rms) V(dc) V(freq)


No Generator terukur
osciloscop
1 500Hz 500Hz -11,1 V 22,2 V 10,8 V 21,5 mV 500Hz
2 1kHz 1kHz 11,1 V 22,2 V 10,7 V 66,4 mV 1kHz
3 2kHz 2kHz 11,1 V 22,2 V 10,4 V 3,20 mV 2kHz
4 3kHz 3kHz -10,1 V 22,2 V 10,1 V 64,9 mV 3kHz
5 4kHz 4kHz 3,56 V 22,2 V 9,73 V 35,5 mV 4kHz
6 5kHz 5kHz -9,30 V 22,2 V 9,36 V 18,5 mV 5kHz
POT 100-OPEN FUNGSI GENERATOR 500 HZ

FUNGSI GENERATOR 1000HZ


FUNGSI GENERATOR 2000HZ

FUNGSI GENERATOR 3000HZ


FUNGSI GENERATOR 4000HZ

FUNGSI GENERATOR 5000HZ

Pot 100-Open
Percobaan Function Frekuensi V V(p-p) V(rms) V(dc) V(freq)
No Generator terukur
osciloscop
1 500Hz 500Hz -11,1 V 22,2 V 10,8 V 10,8 mV 500Hz
2 1kHz 1kHz 3,44 V 22,2 V 10,8 V 167 mV 1kHz
3 2kHz 2kHz -3,27 V 22,2 V 10,4 V -106 mV 2kHz
4 3kHz 3kHz -11,1 V 22,2 V 10,1 V 173 mV 3kHz
5 4kHz 4kHz 11,1 V 22,2 V 9,74 V 161 mV 4kHz
6 5kHz 5kHz 11,1 V 22,2 V 9,36 V 2,56 mV 5kHz

2. PERHITUNGAN MANUAL RANGKAIAN OP-AMP OPEN


GAMBAR B:
Rumus untuk fc off dan gain :
Fc off = 1/2πRCo
Gain= R3/-R
Contoh mencari fc off dan gain:
Pada pot 0-open fungsi generator 500 HZ
Diketahui : fr=500 HZ
R=5000Ω
R3=100kΩ
Ditanyakan : Co…..?
Jawab :
fc off = 1/2πRCo
500 =1/2(3,14)(5000)Co
500 =1/(31400)Co
Co =1/15.700.000
=0,063696 µF
Gain = R3/-R
=100.000/-5000
= -20

Bab 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari percobaan ini yaitu sebagai berikut :
Penguat operasional dapat berfungsi sebagai penguat membalik (inverting) dan tidak
membalik (non-inverting) serta sebagai penguat diferensial.
Penguat operasional atau Op-Amp adalah suatu penguat diferensial dengan dua
masukan dan satu keluaran yang mempunyai penguat tegangan yang amat tinggi.
Kestabilan komponen dalam rangkaian sangat berpengaruh terhadap suatu hasil
pengamatan.

DAFTAR PUSTAKA

Albert Paul Malvino. 2004. Prinsip-Prinsip Elektronika. Selemba Teknika: Jakarta


Mike Tooley.2002. Rangkaian Elektronik Prinsip dan aplikasi. Erlangga Ciracas:
Jakarta
http://zetpocong.blogspot.co.id/2012/10/laporan-penguat-operational-op-amp.html?
m=1

Anda mungkin juga menyukai