Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA(K3)

Alat Pendeteksi Objek Hidup pada Mesin Konveyor

Menggunakan Image Processing berbasis Mikrokontroller ATMega32

Oleh:

Marselinus A. Lamanele 03.2015.1.07136

Diana Putri Permata Siwi 03.2015.1.07171

M. Dani Juni 03.2015.1.07164

Merynda Putri M 03.2015.1.07147

Saiful Asnawi 03.2016.1.07310

Rizal Rahmanto I. 03.2016.1.07256

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

2018
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sudah banyak diterapkan diberbagai
tempat kerja (industri). Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu
upaya untuk menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya
adalah mencapai produktivitas setinggi-tingginya. Upaya K3 diharapakan dapat
mencegah dan mengurangi resiko terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat
melakukan pekerjaan. Maka dari itu K3 mutlak untuk dilaksanakan pada setiap
jenis bidang pekerjaan tanpa kecuali.
Saat ini sering terjadi kecelakaan kerja di bidang industri Kelistrikan yang
dapat menyebabkan kematian pada lapangan kerja. Bahkan hingga saat ini,
kecelakaan kerja di bidang industri Kelistrikan menjadi momok yang menakutkan
di kalangan pekerja industri.
Maka untuk membantu pekerja yang takut akan kejadian itu ataupun yang
trauma maka memang sangat penting di paparkannya Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di bidang Kelistrikan itu guna menunjang karir para pekerja supaya tidak
perlu lagi merasa takut jika mengikuti setiap keselamatan yang diberitahukan.
Listrik merupakan aliran elektron dari sebuah objek melalui konduktor
(penghantar listrik yang baik), elektron juga merupakan partikel terluar dari atom
yang bermuatan negatif.
Sedangkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam bidang
Kelistrikan adalah pemahaman tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam
penerapannya pada bidang Kelistrikan untuk menjamin kehandalan instalasi listrik
sesuai tujuan penggunanya dan mencegah timbulnya bahaya akibat listrik, seperti
bahaya sentuh langsung, bahaya sentuh tidak langsung, dan kebakaran.
Perasaan takut ataupun trauma dari serangan listrik yaitu adanya kerusakan
yang disebabkan oleh aliran listrik yang tinggi maupun rendah yang mengaliri
tubuh manusia dan membakar jaringan ataupun terganggunya fungsi organ.
Namun tingkat cedera dari kecelakaan itu tergantung pada beberapa faktor,
antara lain jenis atau kuat arus listrik, tegangan, ketahanan tubuh terhadap arus
listrik dan lamanya tubuh terkena paparan arus listrik.
Oleh karena itu, sangat diperlukan penerapan tentang kesehatan dan
keselamatan kerja pada bidang industri Kelistrikan yang bertujuan untuk menekan
serendah mungkin tingkat resiko kecelakaan kerja yang terjadi pada pekerja
sehingga efisiensi hasil kerja lebih optimal. Dengan adanya kamera pendeteksi
objek, bisa meminimalisir resiko yg terjadi di area konveyor.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam prototipe ini akan dipaparkan berbagai faktor keselamatan dan
kesehatan kerja pada bidang kelistrikan. Dimana hal ini sangat perlu untuk
diterapkan dalam pekerjaan yang di maksud di atas. Hal yang akan dibahas dalam
makalah ini sebagai berikut:
1. Bagaimana mengimplementasikan image prosecing pada K3 ?
2. Bagaimana membuat detection area menggunakan image prosecing ?
3. Bagaimana cara mendeteksi adanya manusia atau binatang pada area conveyor
?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan prototipe ini, yaitu:
1. Menggunakan kamera sebagai pendeteksi objek hidup pada area conveyor.
2. Membuat area detection untuk mengcapture area conveyor.
3. Mendeteksi objek dengan cara membaca countur pada objek dan jika countur
objek berpindah akan di deteksi nilai perpindahan dengan menghitung objek
berpindah beberapa pixel pada gambar.

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam pembuatan perancagan alat pendeteksi objek hidup
berbasis mikrokontroler, yaitu :
1. Menggunakan kamera sebagai pendeteksi objek.
2. Menggunakan ATMega32 dengan pemrograman code vision AVR.
3. Mendeteksi objek manusia dan hewan.
4. Pendeteksian dalam ruangan ukuran 8m x 6m.
BAB II

PERANCANGAN SISTEM

2.1 Teori Pembuatan

2.1.1 Visual Studio

Aplikasi keluaran terbaik dari Microsoft yang sering digunakan oleh


programmer, yang memiliki fitur-fitur terbaik untuk melengakapi dari
aplikasi tersebut. Visual Studio juga termasuk Bahasa pemrogramman yang
mudah dipelajari oleh pemula . Bahasa Visual studio juga sangan mudah di
mengerti karena menggunakan Bahasa Inggris pada umumnya. Kita tidak
perlu lagi untuk menghafalkan sintaks-sintaks maupun format-format
bahasa pemrogramman karena di Visual Studio sudah disediakan dalam
pilihan-pilihan jadi tinggal ambil saja.

Visual Studio memililki compiler handal yang dapat menghasilkan


file yang lebih cepat dan lebih efisien dari yang sebelumnya . pada bahasa
pemrograman ini juga memiliki tambahan wizard yang berfungsi sebagai
sarana yang mempermudah didalam pembuatan aplikasi dengan
mengotomisasi tugas-tugas tertentu.

2.2 Proses Pengerjaan

2.2.1 Blok Diagram

Gambar 2.1 blok diagram

Blok diagram diatas memiliki alur dari mengaktifkan system


kemudian pendeteksian pada area, cara kerja untuk pendeteksi area ini yaitu
memfokuskan pada satu titik atau pada area yang sudah ditentukan untuk
proses pemantauan terhadap pendeteksian. Setelah pendeteksi area
dijalankan langsung pada pendeteksi objek, proses ini dilakuakan untuk
mencari atau menemukan benda bergerak yang hendak memasuki area
terlarang. Benda bergerak ini berwujud manusia maupun hewan. Pendeteksi
ini menggunakan kamera dan sensor untuk mengetahui benda x yang mau
memasuki area tersebut, dengan adanya ini dapat membantu untuk
memenuhi syarat keselamatan kerja. Karena area terlarang tersebut terdapat
mesin yang bisa membahayakan pekerja. ketika sudah terdeteksi maka akan
terproses pada Mikrokontroller dalam mikro akan memberikan informasi
atau isyarat pada motor untuk berhenti, sesudah proses tersebut terlaksana
maka selanjutnya alarm akan berdering untuk memberi tahukan bahwa
terdapat benda yang mendekat atau berada pada area terlarang, benda
tersebut antara manusia maupun hewan.

2.2.2 Flowchart

Dibawah ini terdapat flowchart untuk “Alat Pendeteksi Objek Hidup


pada Konveyor menggunakan Image Processing Berbasis Mikrokontroller
ATMega32”.

gambar 2.2 Flowchart


Cara kerja Flowchart diatas yaitu pengaktifan alat kemudian masuk pada
penginisialisasi di dalam program setelah itu pendeteksi pada area atau tempat yang
sudah ditentukan. Ketika pendeteksian oleh kamera dan sensor diketahui maka
proses selanjutnya data akan ditampilkan pada layer. Jika objek yang terdeteksi
tersebut sesuai target atau mendeteksi objek bergerak maka data akan dikirim pada
Mikrokontroller ATMega32, jika tidak sesuai target maka akan kembali ke
inisialisasi. Setelah itu motor akan secara otomatis mati dan alarm akan berbunyi.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Simulasi program

3.1.1 Blok Perancangan

Dibawah ini terdapat blok perancangan yang digunakan untuk “Alat


Pendeteksi Objek Hidup pada Mesin Konveyor menggunakan Image
Processing berbasis Mikrokontroller ATMega32”.

gambar 3.1 blok perancangan

Cara kerja dari blok perencanaan diatas yaitu kamera sebagai sensor
pendeteksi obyek mengirimkan data pada CPU(Computer Processing Unit)
. Didalam CPU terdapat program Visual Studio yang digunakan untuk
mengirim data pada Mikrokontroller ATMega32. Data yang didapat dari
kamera akan di kirimkan ke monitor melewati CPU. Data yang terkumpul
maka akan dikirimkan ke Mikrokontroller ATMega32, dan system
konveyor secara langsung akan mati atau berhenti jika telah terdeteksi objek
bergerak, dan diikuti berbunyinya alarm. Alarm digunakan sebagai tanda
bahwa terdapat objek bergerak. Tombol input digunakan sebagai tombol
masukkan pada umummnya.

3.1.2 Simulasi Alat

Dibawah ini terdapat simulasi Alat pada aplikasi proteus. Simulasi


ini dipakai untuk memudahkan dalam pembuatan “Alat Pendeteksi Objek
Hidup pada Mesin Konveyor menggunakan Image Processing berbasis
Mikrokontroller ATMega32”.

gambar 3.2 simulasi alat

pada Mikrokontroller ATMega32 port yang digunakan adalah


PORTC-0 yang di hubungkan dengan Transistor NPN, pada transistor kaki
emitor disambunngkan dengan motor. Sedangkan pada Pada PORTC-1
disambungkan dengan transistor NPN, dengan transistor kaki emitor
disambungkan buzzer. Untuk PORTD-0 disambungkan dengan push
button.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang digunakan dari pembuatan “Alat Pendeteksi Objek Hidup


pada Mesin Konveyor menggunakan Image Processing berbasis Mikrokontroller
ATMega32” yaitu untukmenerapkan keselamatan kerja. Karena disetiap pabrik
terdapat area yang tidak boleh terjangkau oleh manusia maupun makhluk bergerak
lainnya, guna untuk memperlancar proses produksi dalam pabrik tersebut. Dengan
adanya alat ini dapat membantu pemantauan terhadap suatau ruang untuk proses
kelancaran produksi.
REFERENSI

http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Visual_Studio (diakses pada tanggal 20


maret 2018 pukul 01:33 PM)

Anda mungkin juga menyukai