Anda di halaman 1dari 4

SKILL LAB 2 – LBM 1

EVIDENCE BASED DENTISTRY

Meta-analysis:
Merupakan suatu teknik statistik yang merangkum hasil beberapa penelitian secara terukur. Teknik
ini berisi penelitian dengan kualitas yang baik/tinggi, serta terdiri atas hasil dari banyak penelitian,
sehingga dianggap lebih kuat kedudukannya.

Systematic Review:
Merupakan sebuah tinjauan (review) menggunakan metode yang tepat dan khusus untuk
mengidentifikasi, menilai, dan merangkum penelitian-penelitian yang membahas pertanyaan/topik
tertentu. Dalam Clinical Evidence, istilah systematic review mengacu pada tinjauan sistematis
terhadap RCT.

Randomized Controlled Trial (RCT):


Merupakan suatu percobaan di mana subyek penelitian dibagi secara acak ke dalam dua atau lebih
kelompok: minimal satu kelompok perlakuan dan satu kelompok pembanding/kontrol yang
menerima pengobatan alternatif atau plasebo. Desain ini memungkinkan penilaian efek relatif dari
suatu perlakuan.

Controlled Clinical Trial:


Merupakan suatu penelitian di mana subyek penelitian dibagi menjadi dua atau lebih kelompok
perlakuan yang berbeda. Akan tetapi penelitian tersebut tidak melakukan random allocation
(pembagian kelompok secara acak). Jenis studi ini lebih cenderung mengalami bias daripada RCT.

Cohort Study:
Merupakan desain penelitian non-eksperimental yang mengikuti perkembangan sekelompok
orang, dan kemudian melihat kemunculan kejadian yang berbeda di antara orang-orang dalam
kelompok tersebut. Studi Cohort meneliti suatu kelompok yang mengalami paparan faktor risiko
yang berbeda-beda (misalya merokok), sehingga dapat memastikan apakah paparan faktor
tersebut cenderung menyebabkan kejadian tertentu (misalnya kanker paru-paru). Studi Cohort
prospektif (pengamatan dalam rangka waktu maju) lebih dapat diandalkan (reliable) daripada studi
cohort retrospektif.

Case Control Study:


Rancangan studi yang meneliti sekelompok orang yang pernah mengalami kejadian (biasanya
merupakan peristiwa buruk) dan sekelompok orang yang belum pernah mengalami kejadian yang
sama, dan melihat bagaimana terpapar suatu faktor risiko secara berbeda antara kedua kelompok
tersebut. Jenis desain penelitian ini sangat berguna untuk mencoba memastikan penyebab kejadian
langka, seperti kanker langka.

Case Series:
Analisis rangkaian orang dengan suatu penyakit tertentu (tidak ada kelompok pembanding)

CRITICAL APPRAISAL

PENGERTIAN
Critical appraisal merupakan proses evaluasi hasil penelitian scara hati-hati dan sistematis untuk
menentukan reliabilitas, validitas, serta aplikasinya dalam praktik klinis. Dengan kata lain, critical
appraisal merupakan cara untuk menentukan apakah suatu karya tulis ilmiah dapat dipercaya atau
tidak

METODE PICO

1. P = Patient, problem, population


Patient mengacu pada kelompok populasi tempat peneliti menerapkan suatu informasi
atau perlakuan. Kelompok tersebut dideskripsikan secara umum (general), tidak terlalu
spesifik. Pasien/Problem/Populasi yang terlalu spesifik akan menyebabkan kesulitan dalam
melakukan generalisasi suatu studi.

2. I = intervention (prognostic factor, exposure/paparan)


Intervention adalah terapi, etiologi, uji diagnostik yang digunakan pada
Patient/Population. Terapi tersebut misalnya berupa pemberian obat baru. Apabila yang
dibahas tentang etiologi, maka dapat meliputi penyebab suatu penyakit, dan paparan faktor
risiko yang berakibat buruk atau dapat menyebabkan premature mortality.

3. C = comparison
Comparison (pembanding) adalah intervensi (baik terapi, etiologi atau uji diagnostik)
selain Intervention yang dilakukan. Suatu pembanding yang layak adalah yang sering
ditemukan/digunakan dalam praktik sehari-hari. Misalnya, pada penelitian dengan
intervensi pemberian obat baru maka umumnya pembandingnya adalah obat lain yang
lazim digunakan. Beberapa penelitian ada yang menggunaann placebo sebagai
pembanding, namun hal tersebut suadah dianggap kurang sesuai dengan etika.

4. O = Outcome
Outcome adalah hasil akhir yang diinginkan oleh peneliti. Apabila melibatkan pasien
(klinis manusia) maka outcome juga dapat berupa hasil akhir yang diinginkan pasien
tersebut.

5. T = Time
Time adalah periode pemberian intervention dalam penelitian tersebut. Terkadang poin
ini diabaikan, namun dapat digunakan sebagai pertimbangan apakah suatu penelitian
dilakukan dalam kurun waktu yang cukup dan masuk akal.

POIN PENTING DALAM CRITICAL APPRAISAL

A. VALIDITAS PENELITIAN

1. Apakah dilakukan randomisasi?


• Randomisasi merupakan cara pemilihan sampel dari suatu populasi yang dilakukan
secara acak.

2. Apakah dilakukan random allocation?


• Random allocation adalah cara pembagian sampel yang telah terpilih secara acak
(dapat dengan penomoran, pengundian dll) ke dalam kelompok-kelompok penelitian,
baik kontrol maupun perlakuan. Hal ini berguna untuk meminimalisir bias.

3. Apakah perlakuan dilakukan secara blinded?


• Penelitian blinded adalah suatu penelitian dimana pasien/subyek penelitian dibuat
sedemikian rupa sehingga tidak mengetahui perlakuan penelitian yang dia terima
(apakah termasuk kontrol atau perlakuan), sehingga mengurangi kemungkinan bias
atau placebo effect (karena pengaruh sugesti).
• Single blind  pasien/subyek penelitian tidak mengetahui jenis perlakuan penelitian
yang dia terima, tetapi peneliti mengetahui jenis perlakuannya. Penelitian ini masih
dapat dipengaruhi oleh bias dari peneliti tersebut.
• Double blind  pasien/subyek penelitian dan peneliti tidak mengetahui jenis perlakuan
penelitian yang diterima subyek. Pihak ke tiga yang mengetahui pembagian jenis
perlakuan pada tiap subyek, peneliti umumnya baru mengetahui jenis perlakuan yang
diterima tiap subyek pada saat pengumpulan atau pengolahan data. Cara tersebut dapat
mengurangi kemungkinan bias oleh peneliti.

4. Apakah seluruh subyek penelitian mengikuti seluruh prosedur penelitian hingga selesai?
• Apakah terdapat drop out di tengah penelitian?
• Apabila ada subyek yang drop out, apa alasannya?

5. Apakah Teknik/metode yang digunakan dijelaskan dengan baik?


• Teknik tersebut meliputi Teknik yang digunakan pada kelompok perlakuan
(internvention maupun comparison).

B. HASIL PENELITIAN

1. Apakah penelitian tersebut melaporkan seluruh hasil temuan?


• Hasil temuan yang dimaksud bukan hanya outcome tetapi juga kejadian-kejadian efek
samping yang muncul.

2. Bagaimana besar efek dari penelitian tersebut?


• Apakah terdapat perbedaan antar kelompok penelitian?
• Apabila ada, seberapa besar perbedaannya?

3. Apakah terdapat manfaat dari hasil penelitian tersebut?

C. PENERAPAN

1. Apakah hasil penelitian dapat digeneralisir?


• Apakah suatu penelitian bisa diaplikasikan pada kelompok lainnya, atau hanya tertentu
seperti pada kelompok penelitian saja.

2. Apakah memungkinkan hasil penelitian diterapkan dalam praktik sehari-hari?

Anda mungkin juga menyukai