Anda di halaman 1dari 3

PENDATAAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI

1. Sumber Pendataan
1.1. Sumber Data Proses Pendataan RTLH

DATABASE TNP2K BPNT &


KECAMATAN BPNT TOTAL
2016 2017 DATABASE 2016
Denpasar Barat 895 28 117 12 1052
Denpasar Selatan 396 14 96 1 507
Denpasar Timur 682 10 184 3 879
Denpasar Utara 1197 23 144 5 1369
JUMLAH 3170 75 541 21 3807

1.2. Sumber Data Proses Pendataan Kawasan Kumuh


Keputusan Walikota Nomor 188.45/1450/HK/2016 Tentang Penetapan Lokasi
Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh di Kota Denpasar yang menetapkan 36
lokasi (Denut 10, Dentim 9, Denbar 9, Densel 8)

2. Hasil Pendataan
2.1. Pendataan RTLH
• Sumber Data : Sumber data yang ditetapkan dan usulan (masyarakat, banjar, desa)
• Alamat rumah :
o Alamat dari data dasar tidak lengkap dan tidak ditemukan dilokasi (klarifikasi
kelian)
o Lokasi merupakan lahan kosong dan bukan rumah tinggal
o Lokasi merupakan rumah yang dikontrakan dan kos-kosan
• Nama penghuni :
o Nama Penghuni tidak diketahui (klarifikasi kelian-tidak disurvey)
o Nama pada list pindah (diganti nama yang tinggal), meninggal (diganti
keturunan atau tinggal)
• Kondisi umum dilapangan :
o Penghuni tidak bersedia disurvey karena alasan : rumah baru direnovasi-I gede
morak, nama yang tercatat sudah tidak tinggal dilokasi, tidak diijinkan oleh
anggota keluarga lain
o Penghuni tidak ditempat (pulang kampung atau keluar kota : disurvey
berdasarkan keterangan kelian atau tetangga)
o Rumah tidak dihuni lagi (sudah dijual kepada pihak lain : tidak disurvey)

2.2. Pendataan Kawasan Kumuh


 Lokasi kawasan kumuh berdasarkan peta dari Bappeda (lampiran ranperda kumuh)
 Batas kawasan tidak diketahui : disurvey berdasarkan informasi dari kelian dan
masyarakat
 Kondisi lapangan :
o Lokasi umumnya tidak dalam kondisi kumuh karena telah ada penanganan
o Penghuni umumnya tidak menguasai kepemilikan lahan (rumah kontrakan dan
kos-kosan)
3. SISTEM INFORMASI
3.1. Pengguna
• Admin : data dan fitur lengkap hingga editing
• User Umum : data dan fitur tersurvey tanpa editing

3.2. Fitur
 Penyajian Data Lengkap (sesuai dengan kuisioner)
 Penyajian Lokasi (sesuai dengan koordinat dan persebaran lengkap)
 Penyajian Laporan : Laporan Sesuai kebutuhan format PDF

3.3. Kebutuhan Data


 List RTLH : diperoleh berdasarkan data 3807 dan usulan (masyarakat, banjar, desa)
o Catatan : terkendala bahwa sumber data dari instansi yang berbeda dengan
kriteria berbeda
o Asumsi dimasyarakat bahwa bila telah masuk dalam list BERARTI calon
penerima bantuan bedah rumah
 Kondisi RTLH
o Status lahan dan rumah tidak sesuai dengan kriteria permen BSPS
o Pemenuhan kriteria sesuai BSPS tidak dapat terpenuhi karena belum adanya
ketentuan mengenai mekanisme kesesuaian kriteria

3.4. Tantangan Penyajian Data :


 Apakah akan semua list nama di ekspose dalam Sistem Informasi?
 Apakah semua informasi detail akan diekspose?

3.5. Mekanisme Pemilihan RTLH :


Pemilihan daftar nama yang masuk dalam kategori rumah tidak layak huni dilakukan
dengan menyusun berdasarkan saringan dari data dalam kuisioner. Sejumlah tahapan
saringan yang dilakukan untuk menentukan Rumah Tidak Layak Huni yaitu :
1. Dilihat status kepemilikan tanah dan rumah dengan jawaban “MILIK SENDIRI”
2. Kondisi kolom dan konstruksi atap dengan status “RUSAK RINGAN”
3. Kondisi atap dengan status “RUSAK RINGAN”
4. Kondisi dinding dengan status “RUSAK RINGAN”

3.6. Mekanisme Pemilihan Backlok :


Pemilihan dan penentuan jumlah backlok diperoleh berdasarkan jumlah rumah yang
dibutuhkan oleh warga masyarakat yang ada berdasarkan hasil survey. Tahapan
penentuan backlok rumah dilakukan dengan cara :
1. Dilihat status kepemilikan tanah dan rumah dengan jawaban “MILIK SENDIRI”
2. Status aset rumah dan tanah ditempat lain dengan jawaban “TIDAK ADA”
3. Jumlah KK dalam 1 rumah berjumlah lebih dari 1.
Tampilan RTLH :
1. user hanya ditampiln
2. status kepemilikan : milik sendiri dan bukan
3. kondisi baik, satus lahan milik sendiri, status lokasi tidak diketahui, tidak diijinkan
disurvey

Anda mungkin juga menyukai