Penelitian Morfologi
Penelitian Morfologi
PENDAHULUAN
Untuk mengetahui dan menguasai bahasa manusia harus belajar, tanpa belajar manusia
tidak akan mungkin berbahasa. Tiap–tiap orang mempunyai variasi bahasa sendiri, yang
disebut idiolek. Variasi idiolek ini berkenan dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa,
susunan kalimat dan sebagainya. Jika akrab dengan orang lain dengan hanya mendengar
suara bicaranya saja kita dapat mengenalnya. Tiap–tiap idiolek mempunyai perbedaan–
perbedaan kecil dalam menggunakan bahasanya, akan tetapi tidak lari dari garis kasar
bahasanya.
Para penutur dalam suatu dialek mempunyai idiolek masing–masing, namun mereka
memiliki kekhasan ciri yang menandai bahwa mereka berada dalam satu dialek. Misalnya
saja Bahasa Melayu Dilake Deli Medan (BMDDM) memiliki ciri tersendiri yang berbeda
dengan ciri yang dimiliki oleh bahasa Melayu dialek lainnya, seperti bahasa melayu dialek
Jakarta, bahasa Melayu dialek Riau dan sebagainya. Para penutur bahasa Melayu dialek
melayu Medan dapat berkomunikasi dengan para penutur bahasa Melayu dialek Jakarta atau
dialek lainnya, karena dialek-dialek tersebut masih termasuk bahasa yang sama , yaitu bahasa
Melayu. Memang kesaling pengertian antara penutur dari suatu dialek dengan anggota dialek
lain bersifat relatif, bisa besar, bisa kecil atau bisa juga sangat kecil. Berdasarkan hal di atas
perlu diadakan penelitian tentang bahasa Melayu dialek Deli Medan.
Bab ini membicarakan analisis Kalimat Majemuk Bahasa Melayu Dilake Deli Medan
(BMDDM). Dalam kajian ini analisis Kalimat Majemuk menggunakan teori transformasi
Generatif (TG),diharapkan dapat melengkapi lagi pembicaran tentang Kalimat Majemuk.
Berdasarkan kajian yang telah pengkaji dapati di lapangan, Kalimat Majemuk BMDDM
terdiri dari ; (i) Kalimat Majemuk Setara (ii) Kalimat Majemuk Bertingkat (iii) Kalimat
Majemuk Campuran Di bawah ini akan diuraikan analisis Kalimat Majemuk tersebut.
Kalimat Majemuk Setara Dalam BMDDM Kalimat Majemuk Setara sering digunakan.
Kalimat Majemuk Setara ialah Kalimat Majemuk yang terdiri dari beberapa kalimat tunggal
yang setara atau sederajat kedudukannya, yang masing-masing dapat berdiri sendiri. Kalimat
Majemuk Setara BMDDM dalam bentuk rumus dapat diuraikan seperti berikut :
K → KH Kn = 2 atau lebih
Berdasarkan rumus di atas, Kalimat Majemuk Setara ialah kalimat yang terdiri dari
sekurang-kurangnya dua kalimat yang bertaraf setara dan digabungkan. Dengan penggunaan
kata hubung. Kata hubung yang digunakan dalam kalimat Majemuk Setara ini antara lain:
dan, kemudian, tapi. Dalam BMDDM Kalimat Majemuk Setara digabungkan dengan cara:
(a) Tanpa pengguguran bagian – bagian dalam kalimat (b) Pengguguran bagian yang sama
dlam kalimat (c) Penggunaan kata hubung.
A. Tanpa Pengguguran Bahagian – Bahagian dalam Kalimat
Contoh – contoh Kalimat Majemuk Setara BMDDM dapat dilihat seperti di bwah ini:
1. [adek merase malu] K1 kemudian [ei menages] K2 ‘Adik merasa malu
kemudian dia mengais’.
Kalimat (1) terdiri dari dua kalimat, yaitu K1 dan K2, yang digabungkan dengan kata
hubung kemudian. Hubungan antara kalimat – kalimat dalam contoh ini akan
diperlihatkan seperti di bawah ini.
K
K1 KH K2
Dengan penguguran FN Subjek dalam K2, maka terbitlah struktur kalimat seperti kalimat
(10) diatas dan tergambar dalam rajah pohon yang berikut :
Contoh-contoh lain seperti berikut : 11. Pembalok- pembalok ian mengilerke kayunye
selagi naek aer pasang 'Pekerja balok itu menghilirkan kayunya selagi air pasang' .
11. Ie sudah beristerike anak tetangge kite [make haruslah ie dipanggil]K2Ket Dia
sudah beristrikan anak tetangga kita maka haruslah dia dipanggil'
5.4 Kalimat Majemuk Campuran Dalam BMDDM suatu kalimat dapat terdiri dari satu
kalimat tunggal atau kalimat yang mengandung lebih dari satu jenis kalimat, yang dikenal
sebagai Kalimat Majemuk Campuran. Kalimat Majemuk Campuran ini terdiri dari campuran
Kalimat Tunggal dengan Kalimat Majemuk atau deretan berbagai-bagai jenis kalimat
majemuk. Kalimat Majemuk Campuran biasanya panjang. Berdasarkan strukturnya
Kalimat Majemuk Campuran BMDDM terdiri dari a) Campuran kalimat tunggal dengan
kalimat Majemuk b) Deretan Kalimat yang dibina melalui proses gabungan c) Campuran
kalimat majemuk yang terdiri dari deretan berbagai-bagai kalimat majemuk
© 2004 Digitized by USU digital library 10
A. Kalimat Majemuk Campuran antara Kalimat Tunggal dengan Kalimat Majemuk
Dalam BMDDM Kalimat Majemuk Campuran antara Kalimat Tunggal dengan Kalimat
Majemuk adalah seperti berikut: 13. [Adek tendak pegi sekolah]K1 [make tidor
terus]K2[ie pegi ke tempat bemaen] 'Adik tak mau pergi sekolah, maka
tidur terus, ia, pergi ke tempat bermain' Kalimat di atas terdiri dari kalimat campuran
Kalimat Tunggal dengan Kalimat Majemuk. Kalimat pertama yaitu: "Adek tendak pegi
sekolah". Kalimat ini digabungkan dengan kalimat kedua dan kalimat ketiga melalui tanda
koma. Kalimat kedua dan ketiga merupakan deretan kalimat Majemuk gabungan yang terdiri
dari "maka tidor terus" dan "ie pegi ke tempat bemaen". Deretan kalimat tunggal dan
kalimat majemuk di atas dihubungkan dengan kata hubung (KH) make "maka". Secara
keseluruhan kalimat (13) mempunyai K1 yang terdiri dari kalimat tunggal, dihubungkan
dengan K2 dan seterusnya dihubungkan dengan K3 yang merupakan kalimat tunggal.
Struktur kalimat ini dapat digambarkan dalam rajah pohon seperti dibawah ini .
bemaen Contoh-contoh lain seperti berikut : 14. [Emak mengambek sireh]K1. [dibagi
kepade mak cik]K2 15. [Abah memelihare budak ian]K1 [dipeliharenye dengan
sayang]K2
B. Deretan Kalimat Yang Dibina Melalui Proses Gabungan Gabungan kalimat ini
berdasarkan Kalimat Bertingkat yang memerihal peristiwa secara berurutan. Contoh
Kalimatnya seperti berikut : 16 [Atok memberi nasehat]K1 make semue orang
tediam]K2 [kemudian pulang ke rumah maseng-maseng]K3 'Atok memberi
nasihat, maka semua orang terdiam, kemudian pulang kerumah masing-masing'
Kalimat (16) terdiri dari kalimat campuran berdasarkan deretan kalimat yang dibina melalui
kalimat bertingkat yang memerihal suatu peristiwa secara berurutan. Dengan demikian
struktur dasar kalimat (16) adalah seperti berikut :
© 2004 Digitized by USU digital library 11
Contoh-contoh lain seperti berikut : 17. [Emak membasoh seluar]K1, [lalu
menjemornye di luar]K2 [dan setelah kereng menggosoknye]K3 18. Polisi
ian menangkap pencuri]K1 [Ialu memasukkannye ke penjare]K2 [dan
menghukumnye]K3
C. Kalimat Majemuk Campuran Yang Terdiri Dari Deretan Berbagai-bagai Kalimat
Majemuk Contoh-contoh kalimat majemuk ini dalam BMDDM adalah seperti berikut:
19. [Abah memanggel adek dan diberinye uang]K1, [disurohnya membeli
makanan]K2. 'Ayah memanggil adik dan memberinya uang, kemudian disuruhnya
membeli makanan. Demikian pula dengan kalimat ketiga, kalimat ini digabungkan
melalui tanda koma. Kalimat gabungan ini digabungkan dengan kalimat ketiga (setelah
mengalami penggugran subjek). Secara keseluruhan kalimat (19) mempunyai K1 yang terdiri
dari kalimat majemuk gabungan digabungkan dengan K2. Struktur kalimat tersebut
digambarkan dalam rajah pahan seperti di bawah ini
Contah-contah lain seperti berikut : 20. [Emak membeli sayar dan dimasak]K1
[kemudian dihidangkan di meje]K2 21. [Makcik menyuruh memanggel akan dan
diberi nasehat]K1 kemudian menyuruhnye pulang]K2