BAB 2-1 Pemisahan Mekanis Sieving PDF
BAB 2-1 Pemisahan Mekanis Sieving PDF
By:
Tri Hartono, M.Chem.Eng.
6V
dp = 3 ……………………. (2.3)
π
d. Ukuran partikel sebagai surface diameter, yaitu setara
dengan diameter partikel berbentuk bola yang memiliki
luas permukaan sama
A
dp = ……………………. (2.4)
π
Catatan: pemilihan dan pemakaian definisi ukuran partikel seperti di atas dalam
prakteknya harus berdasarkan kasus yang menyertainya dan yang paling relevan.
Dimana. ψ = sperisitas
Vp = volume satu partikel
dp = diameter ekivalen partikel
Ap = luas permukaan satu partikel
2/3
6 Vp
ϕs = π π ...................(2.7b)
Ap
Bahan ψ Bahan ψ
d p / Φs
2
luas permukaan partikel 6
a= = = .......(2.8a)
volume partikel 3
dp / 6 Φ s dp
atau
εM = prositas unggun
OPi
P% i = .............. (2.9)
M .∆d Pi
d (OP)
P% i = .......... (2.10)
M .d (d Pi )
dengan n adalah jumlah bidang ayak dan panci. Nilai dari cumulative
percentage C%OP untuk contoh ini dapat dilihat tabel 1.1. gambar 4
memperlihatkan hubungan C%OP terhadap dp.
d (C %OP)
P% = ..........(2.14)
d (dp )
C%OP
Dari apa yang sudah dibahas di depan maka dapat diambil beberapa kesimpulan:
Dari gambar 3 dapat diketahui bahwa ukuran partikel yang paling banya ada (diberi
notasi sebagai dpF) adalah sekitar 0,26 mm.
Sedangkan dari gambar 4 didapatkan diameter tengah dpm (median particle size)
sesuai dengan definisi (2.5) sebesar kira-kira 0,313 mm.
Bulk yang terdiri dari partikel-partikel yang ukurannya mirip satu dengan yang lain,
maka kurva frekuensi/probability percentage-nya akan terlihat sempit. Sebaliknya
untuk bulk dengan partikel-partikel yang berukuran sangat berbeda satu dengan yang
lain, maka kurva frekuensi/probability percentage-nya akan terlihat lebih lebar.