Aliran fluida nyata lebih rumit daripada aliran fluida ideal, sehingga
persamaan-persamaan diferensial parsial yang biasa digunakan untuk
menghitung aliran ideal (persamaan Euler) tidak mempunyai
persamaan umum. Untuk menjawab soal-soal aliran fluida nyata
digunakan cara-cara semi empiris dan hasil percobaan.
Ada dua jenis aliran mantap dari fluida-fluida nyata yang harus
dipahami dan diselidiki. Aliran-aliran itu disebut aliran laminer dan
aliran turbulen. Kedua jenis aliran tersebut diatur oleh hukum-hukum
yang berbeda.
Aliran Laminer (Re ≤ 2000)
ud ρ u d u (2 r0 )
Bilangan Reynolds, Re = atau = ........(5.4)
µ v v
u (4 R)
sehingga : Re = ..............(5.5)
v
Kecepatan Kritis
Kecepatan kritis adalah kecepatan dimana semua turbulensi diredam
oleh kekentalan fluidanya. Telah ditemukan bahwa batas atas aliran
laminer yang mempunyai arti penting dinyatakan oleh suatu bilangan
Reynold sebesar kira – kira 2000
Contoh Soal 1
Tentukan kecepatan kritis pada aliran laminer Re = 2000 untuk (a)
minyak bakar medium pada 15, 60C (kekentalan kinematik adalah 4, 41
x 10-6 m2/s) yang mengalir melalui sebuah pipa 152,4 mm, (b) air pada
15, 60C (kekentalan kinematik adalah 1,13 x 10-6 m2/s ) yang mengalir
dalam pipa 152, 4 mm
Jawab
Jawab :
a. Re = u . d = (1, 067 ). (0, 305) = 288. 000 (> 2000) → aliran turbulen
υ (1,130 x10 )
−6
b. Minyak Bakar
Re =
u .d
=
(1, 067 ). (0, 305) = 1580 (< 2000) → aliran laminer
υ (205 x10 ) −6
Contoh Soal 3
Untuk syarat – syarat aliran laminer, berapakah ukuran pipa yang akan
mengalirkan 5, 67 x 10-3 m3/s minyak bakar menengah pada 4, 40 C?
( υ = 6, 08 x 10-6 m2/s)
Q Q 4Q
Jawab : u= = =
A d2 (πd 2 )
(π )
4
u .d 0, 02268 d
Re = , 2000 = → d = 0, 593 m
υ π d 2 6, 08 x 10 −6
F = Cd . A.½.ρ .u 2 ................(5.6)
Gaya thd benda (F) dianggap terdiri dari hasi kali energi kinetik, luas
benda A dan suatu koefisien hambatan CD.
Jika kecepatan fluida rendah sekali (Re < 0, 4), fluida akan mengalir
sejajar dg permukaan bola, dan bertemu lagi disebelah belakang bola
(lihat gambar 5.1). Dalam daerah dg bilangan Reynold sangat rendah
ini hanya ada hambatan gesekan dan kecepatan menjadi tetap. Dalam
daerah ini berlaku hukum Stokes.
F = 3 . π . µ. d . u (5 – 9)
Gambar 5.1 Aliran meliputi bola
Jika hukum Stokes ditulis dalam bentuk persamaan (5 – 6), maka
diperoleh
24 µ πd 2 ρ
F= (5 – 10a)
2
. .½. u
ρdu 4
atau 24 (5 – 10b)
Cd =
Re
π
( ) π
( )(
dp (ρp − ρ ) g = Cd dp 1 / 2 ρ . ut
3 2 2
) (5 – 14)
6 4
(4 g . dp ) (ρp − ρ )
1/ 2
ut = (5 – 15)
3 ρ . C d
CD = 24 / Re, maka :
(ρp − ρ ) g . d p
1/ 2
2
ut = . . . . (Re < 0, 4).............(5.16)
18 µ
Untuk daerah 103 < Re < 105, dimana Cd tetap = 0, 43 dapat digunakan
rumus praktis :
(ρp − ρ ) g . d p
ut = 0,46 ..........(5.17)
ρ
µ Re
ut = .....(5.18)
ρ .d p
Faktor Gesekan, f
a. Untuk aliran laminer disemua pipa untuk semua fluida, harga f adalah
f = 64 / Re (5 – 20)
1 ε
2, 51
= − 2 log + ........(5.25)
f 3, 7 d Re f
Haruslah diamati bahwa untuk pipa-pipa mulus dimana harga ε/d sangat
kecil, suku pertama dlm kurung dari (5 -25) dapat dihilangkan; shg (5 – 25)
dan (5 – 23) serupa. Demikian juga, andai kata bilangan Reynolds Re mjd
sangat besar, suku kedua dalam kurung dari (5 – 25) dapat dihilangkan;
dalam hal seperti itu efek kekentalan dapat diabaikan, dan f tergantung
pada kekasaran relatif pipanya, serupa pers (5.24).
Untuk menentukan besarnya faktor gesekan harga f, dapat juga digunakan
diagram Moody yang menggambarkan hubungan antara faktor gesekan f,
bilangan Reynolds Re dan kekasaran relatif ε / d. dapat dilihat pada
diagram A – 1 dalam Apendiks
Penurunan Head (Head Loss)
32 µ L u 32 υ L u
h = =
ρ g d2 g d2
Tabel penurunan head yang khas dapat dilihat pada tabel 4 dan 5
dalam Appendiks.
Contoh Soal 1
Jawab : Q 44. 4 x 10 −3
u= = = 0. 61 m / s
A (π / 4) (0. 305) 2
ud ρ 0. 61 x 0. 305 x 850
Re = = = 1580
µ 0.1 64 64
berarti terjadi aliran laminer, maka f = f = = 0. 047
Re 1580
L u2
=
3048 (0. 61) = 7,71 m
2
Head turun = d 2 g
f 0 . 0407 x x
0. 305 (2) (9. 81)
Contoh Soal 2
Tentukanlah head turun dari besi tuang baru (kekasaran pipa, ε = 0,24)
panjang 350 m, berdiameter sebelah dalam 305 mm tanpa selubung,
bila : (a) air pada 15. 60C (v = 1,13x10-6 m2/s) mengalir pada 1525 mm/sec
dan (b)minyak bakar menengah (v = 4,41x10-6 m2/s) pada 15.60C
mengalir pada kecepatan yang sama.
Jawab :
Untuk suatu diameter sebelah dalam 305 mm dan harga rancangan ε/d
= 0. 24 / 305 = 0. 0008
ud 1,525 (0,305)
Re = = = 411.000 (aliran turbulen)
υ 1.130 x 10 −6
Dari diagram A – 1, untuk ε / d = 0. 0008 dan Re = 411.100
f = 0. 0194
= 0,02
305
x
(1. 525) = 2,36 m
2
Catatan :
Bila menggunakan diagram A-1 dan tabel 3 untuk selain permukaan –
permukaan baru, dianjurkan agar angka berarti yang ketiga dari f
dibaca atau dibulatkan sebagai nol atau lima, tanpa ada tuntutan akan
ketelitian yang lebih besar dalam kebanyakan hal yang praktis.
Untuk aliran laminer, untuk sembarang pipa dan fluida, gunakan
f = 64 / Re
VISCOSITY
Dynamic (absolute) Viscosity, µ
In the SI system the dynamic viscosity units are N s/m2, Pa
s or kg/m s where
1 Pa s = 1 N s/m2 = 1 kg/m s
1 poise = dyne s/cm2 = g/cm s = 1/10 Pa s
Kinematic Viscosity, υ
ν=μ/ρ
In the SI-system the theoretical unit is m2/s or commonly
used Stoke (St) where
1 St = 10-4 m2/s