Anda di halaman 1dari 16

EKSTRAKSI ALUMINIUM

PRESENTATOR ;
1. MIKO D1121161003
2. EKA WAHYUTIANINGSIH D112116100
3. AXEL JOSHUA BAGASKARA D112116100
EKSTRAKSI ALUMINIUM

• Almunium ditemukan oleh Sir Humprey Davy pada tahun 1809


sebagai suatu unsur, dan pertama kali direduksi sebagai logam oleh
Hans Christian Oesterd pada tahun 1825
• Pada tahun 1886, Paul Heroult di prancis dan C. M. Hall di Amerika
Serikat, secara terpisah telah memperoleh logam aluminium dari
alumina dengan cara elektrolisis dari garamnya yang terfusi.
EKSTRAKSI ALUMINIUM

• Almunium (Al) merupakan unsur kimia yang termasuk kedalam


golongan logam, dengan nomor atom 13.
• Almunium merupakan bukan dari jenis logam berat
• Almunium merupakan konduktor listrik yang baik, terang dan kuat.
Tahan terhadap korosi dan merupakan logam yang ulet.
EKSTRAKSI ALUMINIUM

• Almunium sangat sulit untuk diekstraksi melalui ekstraksi karbon,


karena tergolong dalam deret elektrokimia yang tinggi. Diperlukan
suhu yang tinggi untuk memudahkan ekstraksi.
• Ektraksi almunium dapat menggunakan elektrolisis, dimana bijih
almunium yang berupa bauksit diubah menjadi almunium oksida
murni yang selanjutnya dielektrolisis.
Proses Pengolahan
Aluminium

• Proses ekstraksi almunium dibagai menjadi 3 yaitu:

PROSES Proses hall


PROSES BAYER
PENAMBANGAN heroult
Proses Penambangan
Aluminium

• Aluminium ditambang dari biji bauksit yang banyak terdapat


dipermukaan bumi, kemudian dilakukan proses pemanasan untuk
mengurangi kadar air yang ada dari penambangan di permukaan
bumi, kemudian digiling dan dihancurkan supaya halus dan merata.
Selanjutnya bauksit mengalami proses pemurnian.
Proses Bayer
Proses Pengolahan
Aluminium

Proses bayer terdiri dari 4 tahap yaitu:


• Tahap ekstraksi (Digestion)
pada tahap ini bauksit dan NaOH diumpankan ke dalam
digester dengan temperatur 175°C dan tekanan 34 atm.
Almunium hidrat yang terdapat didalam bauksit larut didalam
NaOH dan menghasilkan natrium aluminat (NaAlO2).
Reaksi yang terjadi:
Al2O3+ 2OH + 3H2O → 2Al(OH) ¯4
Al2O3 + 2NaOH + 3H2O → 2NaAl(OH)4
Proses Pengolahan
Aluminium

• Tahap Klarifikasi (Clarification)


pada tahap kedua dari proses bayer adalah pemisahan natrium
aluminat dengan pengotornya yang disebut red mud. Larutan
natrium aluminat difiltrasi untuk memisahkannya dari red mud,
selanjutnya didinginkan di exhangers panas, untuk meningkatkan
derajad jenuh dari alumina terlarut dan dipompa menuju presipitator.
Proses Pengolahan
Aluminium

• Tahap Pengendapan (Precipitation)


pada tahap presipitasi, aluminium diendapkan dari filtratnya dengan
cara mengalirkan gas CO2 dan melakukan pengenceran.
Reaksi yang terjadi:
2NaAl(OH)3 + CO2 → 2Al(OH)3 + Na2CO3 +H2O
Proses Pengolahan
Aluminium

• Tahap Kalsinasi
pada tahap ini aluminium hidroksida dipanaskan didalam rotary klin
atau fluid bed calciners pada temperatur 1100−1500°C untuk
melepaskan air dan mengurai aluminium hidroksida menjadi
alumina.
Reaksi yang terjadi:
2Al(OH)3 → Al2O3 + 3H2O
Proses Hall Heroult
Proses Hall Heroult

Adapun tahap tahap pada proses hall heroult yaitu:


• Aluminium oksida dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6)
Dalam bejana baja berlapis grafit (berfungsi sebagai katoda)
• Elektrolisis dilakukan pada suhu 950°C (digunakan batang grafit
sebagai anoda)
• Pada proses elektrolisis dihasilkan aluminium di katoda dan dianoda
terbentuk gas O2 dan CO2
Reaksi yang terjadi:
Al2O3 ↔ Al3+ + 3O2¯
K : Al3+ + 3e ¯ → Al Х4
A : 2O2 ¯ → O2 + 4e ¯ Х3
S : 4Al3 + 6O2 ¯ → 4Al + 3O2
Kelebihan
• Proses bayer merupakan proses yang paling ekonomis. pada proses
bayer, tidak diperlukan temperatur yang tinggi dalam proses
digestion atau tahap ektraksi.
• Proses bayer tidak memmerlukan banyak energi sehingga biaya
produksi yang dibutuhkan tidak terlalu besar.
Kekurangan
• Banyak jenis material yang tidak cocok menggunakan metode bayer
sehingga tidak bereaksi pada proses pelindian.
• Dapat mencemari lingkungan.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai