Pa Kua (Hanzi : ; pinyin : ba gua) adalah delapan diagram atau simbol yang
merupakan dasar sistem kosmogoni dan falsafat kepercayaan Tiongkok kuno. Dari
catatan sejarah, orang pertama yang menemukan Pa Kua adalah Kaisar Fu Xi (2953 -
2838 Sebelum Masehi) yang karena pengamatannya secara cermat dan seksama
terhadap segala perubahan alam dan bentuk-bentuk kehidupan termasuk setiap
gerakan tubuh, menyimpulkan bahwa semua pergerakan/perubahan di alam semesta
dengan segala isinya berubah mengikuti hukum kehidupan atau hukum Alam.
Di lihat dari asal katanya, ba berarti delapan, sedangkan kua adalah trigram (tiga
garis). Setiap kua terdiri dari tiga baris merupakan simbol Yao (bagian) yang
berbentuk baris-baris terputus maupun yang tidak terputus; yang menyimbolkan bentuk
Yin dan Yang. Menurut kosmogoni Tiongkok kuno, untuk menggambarkan ke empat
musim yang membentuk Yin dan Yang, digunakan garis utuh dan garis bersela.
Kombinasi dari empat garis utuh dan garis bersela merupakan lambang dari langit,
angin, air, gunung, bumi, guntur, api, dan tanah. Di bagian tengah dari sebuah Pa Kua
terdapat bagan yang melambangkan asas Tai chi.
King Wen Later Heaven ba gua arrangement en.wikipedia.org
Kombinasi pergerakan Pa Kua (Delapan Trigram), perpaduan Yin & Yang serta
transformasi Wu Xing(Lima Elemen) merupakan komponen inti yang dipakai dan
dikembangkan sedemikian rupa selama ribuan tahun inilah yang menjadi bagian dasar
dari perhitungan Feng Shui. Beberapa contoh pengaplikasian dalam Feng Shui seperti
untuk menentukan lokasi pemakaman dan lokasi tempat tinggal. Pada sebuah hunian
rumah, menggantungkan sebuah papan pat kwa di depan pintu masuk dipercaya
dapat menangkis hawa negatif dan roh jahat.
Pakua susunan langit awal berkaitan erat dengan bangkitnya peradaban manusia
Timur Kuni khususnya Bangsa Cina. Karena falsafah Pa-kua ini banyaj dijabarkan
menjadi Konsep serta tatanan Hukum.
Pakua Susunan langit awak dianggap sebagai induk dari berbagai pengetahuan
Timur Kuno dan kemudian falsafah tersebut dijabarkan menjadi Kitab I-Ching (kitab
perubahan alam semesta).
Pa- kua susunan langit awal merupakansimbolisasi susunan dan tatanan alam yang
didasarkan falsafah yin dan yang.
Dalam fengshui aliran komas, pa kua susunan langit lanjutan bisa juga disebut
dengan pakua pertanahan. Pakua pertanahan dalam feng shui merupakan
pedoman yang paling utama dan juga merupakan induk ari segala konsep serta
rumusan yang ada.
Tanggal kelahiran seseorang erat sekali kaitannya dengan nasib yang dialaminya
dalam hidup. Feng shui Pa Kua dan Lo Shu membantu manusia untuk menemukan
nasib baik dengan cara membangun rumah sesuai dengan tanggal lahirnya. Feng
shui Pa Kua Lo Shu adalah sering disebut dengan Personal Feng Shui.
Tanggal lahir dipakai untuk menemukan angka pribadi atau diistilahkan dengan
nomer KUA dan menemukan Shio seseorang.
Dari nomer KUA bisa menentukan arah mata angin keberuntungan dan kotak Lo Shu
keberuntungan serta kotak Lo Shu kemalangan. Sedangkan dari Shio orang
mengetahui nasib dalam periode waktu tertentu.
Metode Feng Shui Pa Kua dan Lo Shu ini juga dikenal dengan Feng Shui Mata Angin.
Di sini saya menyebutnya Personal Feng Shui. Dalam praktek Personal Feng Shui
orang dikelompokan menjadi 2 kelompok yaitu:
Kelompok Barat yaitu orang harus mempunyai rumah menghadap Barat Daya.
Barat. Barat Laut dan Timur Laut. Untuk memaksimalkan nasib baik dan
keberuntungan juga harus mempunyai lokasi kamar di Barat Daya. Barat. Barat
Laut dan Timur Laut.
Kelompok Timur yaitu orang harus mempunyai rumah menghadap Tenggara.
Timur. Utara dan Selatan. Dan untuk dapat menikmati nasib baik dan
keberuntungan harus mempunyai kamar di Tenggara. Timur. Utara dan Selatan.
Konsep ini berasal dari temuan kura-kura hitam yang muncul dari
dasar sebuah sungai berabad-abad lalu. Di punggung kura-kura
tersebut terukir kotak segi empat terbagi 3 sama rata sehingga
terbentuk 9 bujur sangkar yang sama besar. Di masing-masing
kotak tertulis angka 1 sampai dengan 9 dengan angka 5 terletak di
tengah-tengah. Angka-angka yang terletak di masing-masing
kotak tersebut kalau dijumlahkan dari kiri ke kanan. atas ke bawah
dan diagonal akan berjumlah 15.
Dari temuan kura-kura tersebut. para ilmuwan Cina terus menggali makna angka-
angka tersebut. Ternyata kemudian angka-angka ini merupakan wakil dari arah
mata angin yang dalam perkembangannya melahirkan konsep Pa Kua dan Kotak
Lo Shu.
1 perlambang Utara
2 perlambang Barat Daya
3 perlambang Timur
4 perlambang Tenggara
5 perlambang Tengah
6 perlambang Barat Laut
7 perlambang Barat
8 perlambang Timur Laut
9 perlambang Selatan
Contoh penerapan:
Seseorang ditentukan termasuk kelompok Barat. Mempunyai angka Lo Shu baik adalah 2. 7. 6 dan 8.
Untuk mengetahui apakah kamar yang ditempatinya menguntungkan. letakan kotak Lo Shu ke atas denah
rumah.
Dari contoh ternyata. rumah menghadap ke arah yang salah. Seharusnya menghadap barat. Namun lokasi
kamar tidur utama betul karena menempati lokasi keberuntungan. Dapur salah karena menempati sektor
keberuntungan.
KONSEP KUA SEJATI MANUSIA
Kedua Konsep KUA adalah pedoman hitungan magnetic manusia yang multifungsi
yang digunakan sebagai :
Dalam perubahan terdapat Awal Utama Agung (Tai Chi). Awal ini menghasilkan dua
daya utama. Kedua daya utama menghasilkan empat citra. Empat citra menghasilkan
delapan trigram. (I Ching, Bab 11 dalam Liu 1986, 24)
Fondasi pemikiran masyarakat China adalah kepercayaan pada alam semesta kosmis
yang tunggal, suatu Ketunggalan yang tanpa awal atau akhir. Filsafat yang lebih tua
daripada aliran filsafat China manapun adalah berbagai kepercayaan mendasar yang
membantu orang China memahami diri mereka sendiri dalam hubungannya dengan
dunia: pada awalnya, dunia adalah suatu kehampaan tanpa batas yang disebut Wu
Chi. Kehampaan ini digambarkan sebagai suatu lingkaran kosong yang dibentuk oleh
garis putus-putus. Dari kehampaan ini, muncullah kegiatan yang diekspresikan sebagai
Yang, yang digambarkan dalam bentuk lingkaran kosong, dan ketidakgiatan dalam
bentuk lingkaran hitam. Interaksi yang terjadi di antara kegiatan dan ketidakgiatan ini
disebut tai chi, yang diperlihatkan sebagai lingkaran Yin-Yang, setengah hitam dan
setengah putih.
Dari alam semesta kosmis yang luas dan misterius, Yang Esa, semuanya berkembang.
Ketika terwujud di dunia, Ketunggalan ini terbagi dua: Yin dan Yang. Dua hal yang
bertentangan yang dinamis ini digambarkan dengan garis putus (untuk Yin) dan garis
lurus (untuk Yang). I Ching mengombinasikan garis-garis ini dalam pola yang digunakan
untuk meramal. Terdapat empat cara yang dapat digunakan untuk mengatur garis-
garis ini secara berpasangan: dua garis lurus, dua garis putus, satu garis lurus diatas garis
putus, dan satu garis putus diatas satu garis lurus.
Teori ini menjadi dasar bagi ilmu pengetahuan alam masyarakat China. Kalender lunar
(berdasarkan perputaran bulan) yang telah dikembangkan sekitar tahun 1200 SM
berakar pada teori ini. Demikian pula halnya dengan tradisi penyembuhan China yang
menggunakan jejamuan dan akupunktur.[1]
Yin-Yang menghasilkan suatu keseimbangan dinamis antara daya gerak dan sikap
diam, antara keaktifan dan kepasifan, sehingga titik keseimbangan kembali ke
pusatnya. Kesatuan dari hal-hal yang bertentangan pun berkembang. Dalam banyak
penerapan Taoisme, kesatuan ini menjadi sumber tuntunan, menjadi tolok ukur, menjadi
standar untuk mengevaluasi kebenaran ketika akal budi dikerahkan dalam segala
hal.[2]
Berdasarkan kosmologi orang China, alam semesta ini digolongkan menjadi dua, atau
dengan kata lain alam ini diisi dengan pembagian atau golongan elemen-elemen yaitu
baik dan buruk. baik mencerminkan sifat Yang dan buruk mencerminkan sifat Yin seperti
diungkap dalam kitab klasik Taoisme (Tao te Ching) sebagaimana dikutip oleh McCreery
(dalam Scupin, 2000:289), bahwa Tao melahirkan satu dan satu melairkan dua. Yang
dimaksud dengan kata dua di atas adalah Yang dan Yin, yang mengatur dunia, baik
dunia nyata maupun tidak nyata. Yang dan Yin adalah dua aspek yang saling
berlawanan dan keduanya sama-sama mempengaruhi segala aspek kehidupan
manusia. Yang bersifat terang, aktif, laki-laki, panas, kering, dan positif, sedangkan Yin
bersifat gelap, pasif, perempuan, teduh, basah dan negative. dengan adanya interaksi
antara keduanya ini maka lahirlah alam dan seisinya. Mereka saling melengkapi, namun
hubungan mereka adalah berjenjang. Yang selalu dianggap lebih besar daripada Yin,
yaitu seperti model dimana laki-laki selalu besar mendominasi dalam masyarakat
patrilinial. Apa yang terjadi dalam masyarakat patrilinial adalah mengambil model dari
apa yang terjadi dalam hubungan Yin dan Yang.
Yin dan Yang mewakili dua kekuatan mendasar yang membuat dan menyelaraskan
Semesta. Yin adalah sisi hitam dengan titik putih pada bagian atasnya dan Yang adalah
sisi putih dengan titik hitam pada bagian atasnya. Hubungan antara Yin dan Yang sering
digambarkan dengan bentuk sinar matahari yang berada di atas gunung dan di
lembah. Yin (secara harafiah yaitu tempat yang teduh) adalah daerah gelap yang
merupakan bayangan dari gunung, sementara Yang (secara harfiah yaitu tempat yang
terang atau cerah) adalah bagian yang tidak terhalang oleh gunung. Yin dan yang
inilah yang membuat alam menjadi harmonis dan baik. Yin mengandung sifat-sifat :
diam, beku, padat, gelap, betina, dingin, lembut dan sebagainya. Sedang Yang
mengandung sifat-sifat : gerak, cair, terang, jantan, panas dan sebagainya. Sifat Yin
berlawanan dengan sifat Yang. Namun, perpaduannya merupakan suatu keharusan
untuk alam ini agar berfungsi dengan harmonis. Perpaduan Yin dan Yang merupakan
syarat berlangsungnya dunia dan isinya.