• Gas Cyclone
Jenis cyclone yg paling umum adalah reverse flow type spt terlihat pada
gambar 5.2. Masukan gas dialirkan scr tangensial kedlm silinder dan
vorteks yg kuat akan terbentuk didlm body cyclone. Partikel2 dlm gas
diarahkan dg gy sentrifugal yg selanjutnya akan bergerak kebawah dg arah
radial melawan aliran gas keatas. Partikel padat akan terpisah dan
terkumpul dibag bawah silinder cyclone sedang gas keluar lewat bagian
atas silinder. Partikel padat pada dinding silinder cyclone akan terdorong
kebawah oleh vorteks, sedangkan gaya gravitasi hanya memainkan
peranan kecil saat operasi cyclone berlangsung.
Gambar 5.2 Skema Gambar gas Cyclone (Reverse Flow Type)
• Karakteristik Aliran
Aliran putar dari gaya vorteks didlm body cyclone akan menaikkan gradien
tekanan radial. Gradien tekanan ini bersama-sama fractional pressure loss
pada masukan dan keluaran gas akan membuat penurunan tekanan statik.
Penurunan tekanan statik ini diukur diantara masukan dan keluaran gas yg
biasanya proporsional thd laju alir gas melalui cyclone.
Koefisien tahanan, Bilangan Euler, Eu, diberikan dg pers:
∆P
Eu = 2 (5.1) penting
ρf v
Dimana ρf = densitas gas 2
Sedangkan kecepatan gas (ν) dalam gas cyclone didefinisikan dalam
beberapa cara tetapi yang paling mudah adalah sebagai berikut:
4q (5.2) penting
v=
Dimana, q = laju alir gas πD 2
D = diameter dalam cyclone
Efisiensi Pemisahan
(
M dF
dx
)= M f
dF f
dx
+ M dFc
c
dx
(5.4)
Dimana, dF/dx, dFf/dx, dan dFc/dx adalah distribusi ukuran diferensial frekwensi
atas dasar masa (yaitu fraksi masa ukuran x) untuk feed, produk halus, dan
produk kasar berturut-turut. F, Ff, dan Fc adalah distribusi ukuran kumulatif atas
dasar masa (fraksi masa kurang dari ukuran x) untuk umpan, produk halus, dan
produk kasar (lihat Distribusi Ukuran Partikel dalam Bab 2.1).
Total efisiensi pemisahan partikel dari gas, ET, didefinisikan sebagai fraksi antara
masa produk kasar terhadap total feed, yaitu:
Mc (5.5) penting
ET =
M
Grade efisiensi adalah efisiensi dimana cyclone mampu mengumpulkan partikel-
partikel dengan ukuran tertentu dan dituliskan dalam bentuk:
(5.6)
G (x ) =
masa solid dengan ukuran " x" dalam produk kasar
masa solid berukuran " x" dalam feed
M c c
dF
G(x ) = dx
Atau
M dF( dx
) (5.7)
F = ET Fc + (1-ET) Ff (5.10)
• Analisis Teori Sederhana Untuk gas Cyclone Separator
Dengan mengacu gambar 5.3 dimana suatu reverse flow cyclone memiliki
silinder beradius R. Partikel-partikel masuk cyclone bersama aliran gas
dalam gerak berputar. Gaya-gaya yang bekerja pada partikel dalam arah
berputar adalah gaya dorong (drag force), gaya apung (buoyancy force),
dan gaya sentrifugal (centrifugal force). Kesetimbangan antara gaya-gaya
ini menentukan kesetimbangan orbit partikel.
Jika diasumsikan aliran gas kearah keluar adalah seragam maka kec gas
dalam arah radial, Ur adalah
Laju alir gas, q = 2π ⋅ r ⋅ L ⋅ U r = 2π ⋅ R ⋅ L ⋅ U R (5.17)
Sehingga UR = Ur (r/R) (5.18)
Gab pers (5.16) dan (5.18) dg pers (5.15) diperoleh:
18µ UR
x =
2
⋅ 2 ⋅r
• (ρ p − ρ f ) UθR (5.19)
Dimana r adalah radius kesetimbangan orbit untuk pertikel berdiameter x.
Jika diasumsikan bahwa semua partikel dg kestimbangan radius orbit lebih
besar atau sama dg radius body cyclone dapat dikumpulkan, maka
substitusi r = R dalam pers (5.19) dihasilkan ekspresi diameter partikel
kritis untuk pemisahan, xcrit sbb:
18µ U
2
= ⋅ 2R ⋅ R
• xcrit
(ρ p − ρ f ) U θR (5.20)
Harga-harga komponen kecepatan radial (UR) dan tangensial (UθR) pada
cyclone dalam persamaan (5.20) diperoleh dari pengetahuan geometris
cyclone dan laju alir gas.
•
Scale-up cyclone didasarkan pada kelompok tak berdimensi, bilangan Stoke,
Stk50, yang didefinisikan sebgai berikut:
2
x50 ⋅ ρp ⋅v (5.21) penting
Stk 50 =
18µ ⋅ D
Dimana, Stk50 = Bil Stoke untuk partikel berdiameter kritis (cut size)
X50 = diameter partikel kritis (cut size diameter)
µ = viskositas gas
ρp = densitas partikel
ρf = densitas gas
v = kecepatan gas
D = diameter body cyclone
Karena secara teori ukuran partikel kritis, x50, merupakan ekspresi untuk
bilangan Stoke scale-up, maka pada industrial cyclone berukuran jauh
lebih besar dengan konsentrasi suspensi kurang dari 5 g/m3, bilangan
Euler dan Stoke adalah konstan. Sehingga grade efficiency menjadi:
2
x
x
• Grade Efficiency = 50 (5.22)_
x 2
1 + x
50
Tabel Geometri reverse flow cyclone
A B C E J K N
4,0 2,0 2,0 0,25 0,625 0,5 0,5
(huruf-huruf diatas mengacu pada Gambar 5.4)
HE (High Efficiency Stairmand Cyclone)
Stk50 = 1,4 x 10-4
Eu = 320
Cyclone Type A B C E J L K N
Stairmand, HE. 4,0 2,5 1,5 0,375 0,5 0,2 0,5 0,5
Stairmand HR. 4,0 2,5 1,5 0,375 0,875 0,375 0,75 0,75
4q
v=
Persamaan (5.2), πD 2
4⋅2
2,476 =
π ⋅ D2
D = 1,014 m
2
x50 ⋅ ρp ⋅v
Stk 50 =
18µ ⋅ D
Dengan cyclone ini, 2
x50 ⋅ 1000 ⋅ 2,476
dari persamaan (5.21) 1,4 × 10 − 4 =
18 ⋅ 18,25 × 10 −6 ⋅ 1,014
x50 = 4,34 × 10 −6 m = 4,34 µm
• Diameter partikel kritis ini lebih besar dari yang diijinkan yaitu 4µm
sehingga gas harus dialirkan kedalam lebih dari 1 buah cyclone yang
berukuran lebih kecil dan diatur secara paralel.
• Asumsikan n buah cyclone secara paralel diperlukan dan total aliran gas
dibagi dalam jumlah cyclone sehingga laju alirnya menjadi q = q/n. Dari
persamaan (5.1) dan (5.2), diameter cyclone baru akan diperoleh sebagai
berikut:
4 q
4q n 4q
v= = =
πD 2 πD 2 nπD 2
4⋅2
2,476 =
n ⋅π ⋅ D2
D = 1,014 0,5 m
n
Substitusi kembali ke persamaan (5.21) diperoleh
2
x50 ⋅ ρp ⋅v
Stk50 =
18µ ⋅ D
−4 (4 x10 −6 ) 2 ⋅1000 ⋅ 2,476
1,4 × 10 =
18 ⋅18,25 × 10 −6 ⋅1,014 0,5
n
n = 1,386
Oleh karena itu jml cyclone dibulatkan mjd 2 buah. Sekarang dg 2 buah
cyclone kita hitung ulang diameter cyclone D = 1,014/n0,5 dan diameter
partikel kritis aktual dg menggunakan pers (5.21)
Masa feed, M
M = 10+15+25+30+15+5 = 100 g
Masa produk kasar, Mc
Mc = 0,1+3,53+18+27,3+14,63+5 = 68,56 g
Sehingga dari persamaan (5.5), total efisiensinya adalah
ET = Mc/M = 68,56/100 = 0,6856
Atau ET = 68,56 %
M c c dFc
dF
dx
G(x ) = dx
= ET
M ( dF
dx
) (dF
dx
)
• Dalam hal ini, G(x) dapat diperoleh dari tabel yaitu, G(x) = Mc/M
Size range (µm) 0-5 5-10 10-15 15-20 20-25 25-30
0,9
0,8
0,7
0,6
G(x)
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0 5 10 15 20 25 30
Particle size x (um)
Dengan memasukkan data G(x) = 0,5 pada Gambar sebelumnya, diperoleh
dengan tepat x50 = 10µm.
M c c dFc
dF
dx
G(x ) = dx
= ET = 0,6856
0,263
= 0,721
(
M dF
dx
) ( dF
dx
) 0,25
• Dengan menggunakan persamaan (5.1),
∆P
Eu = 2
ρf v 2
2∆P 2 ⋅ 1200
v= = = 2,282 m / s
Eu ⋅ ρ f 384 ⋅ 1,2
• Jika n buah cyclone secara paralel digunakan maka laju alir gas setiap
cyclone menjadi q = q/n dan dari persamaan (5.2),
4q 4( q / n )
v= =
πD 2 πD 2
4q 4 ⋅10 2,362
D= = = 0,5
n ⋅π ⋅ v n ⋅ π ⋅ 2,282 n
Substitusi D dan x50 kedalam persamaan (5.21)
2
x50 ⋅ ρp ⋅v
Stk 50 =
18µ ⋅ D
1 × 10 −3 =
(10 × 10 )−6 2
⋅ 2500 ⋅ 2,282
18 ⋅ 18,4 × 10 −6 ⋅ 2,362 / n 0,5
n = 1,88
Dibulatkan menjadi 2 buah cyclone dan dihitung ulang diperoleh
D = 2,362/n0,5 = 2,362/20,5 = 1,67 m
• Ukuran partikel kritis aktual dengan 2 buah cyclone berdiameter 1,67 m
adalah 2
x50 ⋅ ρ p ⋅ v
Stk 50 =
18µ ⋅ D
x502
⋅ 2500 ⋅ 2,282
1 × 10 −3 =
18 ⋅ 18,4 × 10 −6 ⋅ 1,67
x50 = 9,85 × 10 −6 m = 9,85 µm