Anda di halaman 1dari 6

Nadya Yosvara 03012183

 JENIS DENSITAS:  VENTRIKEL KANAN: tidak menjadi batas pada foto Thorak
 VERY/SANGAT OPAQUE : sangatputih  logam PA
 MODERATELY OPAQUE : putih sedang  tulang, kalsifikasi, Membesar: apeks melebihi 2/3 hemithorak medial kiri, arah
batu apeks terangkat.
 INTERMEDIATE : jaringanlunak/soft tissue  muskulus, Bila diperlukan dibantu foto Thorak lateral:
organ-organ, cairan batas depan adalah Ventrikel kanan:
 MODERATELY LUSENT : hitam sedang  Paru-paru, udara Normal: batas Ventrikel kanan ≠ > 1/3 hemithorak depan.
usus,lemak, kartilago. Membesar: batas Ventrikel kanan > 1/3 hemithorak depan .
 VERY/SANGAT LUSENT : sangat hitam  udarabebas. KASUS-KASUS
1. Hipertensi esensial
Gambaran:
- CTR >50%
KARDIOVASKULAR - Batas kiri jantung >2/3 hemithoraks kiri
- Apeks jantung tertanam
 JENIS FOTO YANG DIGUNAKAN:
2. Decompensatio cordis kiri ec. Kardiomiopathy
o PA/POSTEROANTERIOR
Gambaran:
Pembuatan:
- CTR >50%
 Posisi pasien: tegak, agar bila ada cairan akan kebawah
- Batas jantung kiri > 2/3 hemithoraks kiri + Apeks jantung
 Sinar X horizontal, dari arah punggung
tertanam = LVH
 Film menempel dinding depan Thorak, mencegah pembesaran
- Koma terbalik
 Inspirasi maksimal, agar diafragma ke bawah, lapang Paru luas.
- Bercak kesuraman difus di basal/ paracordial paru (edema
 Endorotasi artikulasio Humeri, agar Skapula ≠menutupi Paru.
paru interstisial
Ciri-ciri:
3. Decompensatio cordis kiri ec. Kelainan katup mitral
 Lengkung Klavikula bagus, seperti huruf S
Gambaran:
 Lengkung Kosta 1 kanan kiri membentuk tanda LOVE
- CTR >50%
 Skapula diluar lapangan Paru/Hemithorak
- Batas jantung kiri > 2/3 hemithoraks kiri + Apeks jantung
 Diafragma kanan berpotongan dengan costae 6 depan
tertanam = LVH
Kelebihan :
- Pinggang jantung menghilang =LAH
 Melihat batas cairan yang mengendap di bawah (air fluid level)
- Koma terbalik
 Melihat udara di bagian tertinggi
- Kumis terbalik
o LATERAL KIRI
- Bercak kesuraman difus di basal paru
 LVH : >2/3 hemithoraks anterior
4. Decompensatio cordis kiri ec. Stenosis katup mitral
 RVH : tampak segitiga Holtzmag mengecil/ menghilang
Gambaran:
 PEMBACAAN FOTO
- CTR >50%
 SITUS JANTUNG : Pedoman kolumna vertebralis
- Batas jantung kiri > 2/3 hemithoraks kiri + Apeks jantung
 BENTUK JANTUNG : Sedikit melewati kanan kolumna, besar di
tertanam = LVH
sebelah kiri, memiliki pinggang.
- Pinggang jantung menghilang =LAH
 Batas jantung:
- Koma terbalik
o Batas kanan dibentuk oleh Atrium kanan dan Aorta
- Kumis terbalik
Ascendens
- Bercak kesuraman difus di basal paru
o Batas kiri dibentuk oleh Aorta Descendens, pinggang - Aorta descenden kecil + pembesaran pangkal aorta
jantung oleh Atrium kiri 5. Decompensatio cordis kiri ec. Stenosis katup pulmonal
o Apeks oleh Ventrikel Kiri. Gambaran:
 Corakan bronkovaskular - Batas kiri jantuung apeks melebihi 2/3 hemithorak medial
 KRITERIA PEMBESARAN RUANG JANTUNG kiri, arah apeks terangkat = RVH
 ATRIUM KANAN - batas kanan jantung cembung/ chubby, melebihi 1/3
Normal : landai, ≠ melebihi 1/3 hemithorak medial kanan hemithorak medial kanan = RAH
Membesar : cembung/ chubby, melebihi 1/3 hemithorak - corakan bronkovaskular ↓
medial kanan. 6. ASD
 ATRIUM KIRI Gambaran:
Normal : pinggang jantung cekung - Batas kiri jantuung apeks melebihi 2/3 hemithorak medial
Membesar: pinggang jantung hilang, rata atau cembung kiri, arah apeks terangkat = RVH
 VENTRIKEL KIRI - batas kanan jantung cembung/ chubby, melebihi 1/3
Normal : apeks jantung ≠ melebihi 2/3 hemithorak medial hemithorak medial kanan = RAH
kiri - Pinggang jantung menghilang =LAH
Membesar: apeks melebihi 2/3 hemithorak, arah apeks - corakan bronkovaskular ↓
tertanam ke diafragma. - Koma terbalik

Ketrampilan Klinik Dasar RADIOLOGI – FKU TRISAKTI 1


Nadya Yosvara 03012183

7. Edema paru: o LATERAL


a. Edema interstisial Pembuatan:
Gambaran:  Posisi tegak dengan tangan kanan kiri diangkat
bercak kesuraman difus pada basal/ pasacordial paru  Film di kanan bila lateral kanan, kiri bila lateral kiri
b. Edema alveolar  Sinar X horizontal
Gambaran: Guna: Bersama PA →menentukan letak massa/korpus alienum
- CTR >50% o LATERAL DEKUBITUS
- bercak kesuraman difus tinggi relatif simetris membentuk Pembuatan:
gambaran bat wing pada hemithoraks kanan dan kiri  Boleh kanan/kiri tergantung letak kelainan, tangan diangkat
- sinus kostofrenikus tumpul / perselubungan homogen +  Bagian yang dikehendaki, menempel di meja foto
garis ellis  Sinar X horizontal, biasanya dari arah anterior dan film di
- Batas jantung kiri > 2/3 hemithoraks kiri + Apeks jantung punggung.
tertanam = LVH Guna: Membuktikan adanya efusi minimal.
8. Cor pulmonale o TOP LORDOTIK
Gambaran: Pembuatan:
- Gambaran emfisematous  Posisi lordotik di abdomen
- Fibrosis paru + corakan bronkovaskular ↓  Sinar X horizontal
- Honey comb appearance  Sasaran hanya apeks Paru saja.
- Batas kiri jantuung apeks melebihi 2/3 hemithorak medial Guna: Menganalis apeks karena kecurigaan TB yang
kiri, arah apeks terangkat = RVH meragukan.
- batas kanan jantung cembung/ chubby, melebihi 1/3
hemithorak medial kanan = RAH  PEMBACAAN/ANALISA FOTO THORAX PA
9. Tamponade jantung 1) Hemithorak kanan kiri: moderately lusent bersih, tanpa
Gambaran: Jantung membentuk gambaran seperti kendi gambaran lain
simetris kana dan kiri 2) Corakan bronkhovaskuler: di Hilus tidak banyak, 1/3 lateral
hemithorak halus-halus
3) Pleura: tidak terlihat, kecuali Fissura Minor
RESPIRASI 4) Bronkhus: tidak terlihat
 JENIS FOTO YANG DIGUNAKAN: 5) Sinus kostofrenikus: runcing dan lusen
o PA/POSTEROANTERIOR 6) Diafragma:
Pembuatan: a. kanan lebih tinggi dari kiri, tidak melebihi 1 korpus
 Posisi pasien: tegak, agar bila ada cairan akan kebawah vertebra
 Sinar X horizontal, dari arah punggung b. pada inspirasi, puncak diafragma kanan berpotongan
 Film menempel dinding depan Thorak, mencegah pembesaran dengan kosta depan no 6
 Inspirasi maksimal, agar diafragma ke bawah, lapang Paru luas. 7) Trakhea: lusen dalam bayangan kolumna vertebralis
 Endorotasi artikulasio Humeri, agar Skapula ≠menutupi Paru. 8) Kostae, klavikula dan skapula.
Ciri-ciri:
 Lengkung Klavikula bagus, seperti huruf S  GAMBARAN PARU
 Lengkung Kosta 1 kanan kiri membentuk tanda LOVE CORAKAN BRONKHOVASKULER:
 Skapula diluar lapangan Paru/Hemithorak • Bila NORMAL corakan dianggap hanya cabang-cabang A
 Diafragma kanan berpotongan dengan costae 6 depan Pulmonalis saja.
Kelebihan : • Bila terjadi kongesti/bendungan Vena Pulmonalis, corakan
 Melihat batas cairan yang mengendap di bawah (air fluid level) meningkat kearah kranial: disebut KRANIALISASI/CEPHALISASI/
 Melihat udara di bagian tertinggi INVERTED MOUSTACHE / KUMIS TERBALIK.
o AP/ANTEROPOSTERIOR • Bila terjadi kongesti/bendungan Arteri Pulmonalis, Arteri
Pembuatan: PULMONALIS melebar: Disebut gambaran KOMA
 Posisi pasien berbaring TERBALIK/INVERTED COMA.
 Sinar X vertical dari dada, film di punggung • Proses selanjutnya terjadi TRANSUDASI/PLASMA LEAKAGE:
 Tidak endorotasi dan inspirasi maksimal gambaran transudat adalah bercak kesuraman mengawan di
Ciri-ciri: basal Paru (bila sudah luas: bilateral), menunjukkan terjadinya
 Lengkung klavikula melurus EDEMA PARU.
 LengkungKosta 1 membuka • Bisa disertai EFFUSI PLEURA, tetapi jarang, dan sering pada
 Skapula menutupi/overlapping dengan lapangan paru. kelainan katub MITRAL.
 Diafragma kanan lebih tinggi di banding PA • Proses transudasi karena naiknya TEKANAN HIDROSTATIK
Kekurangan: PEMBULUH DARAH PARU.
cairan pleura, pneumothoraks, ukuran jantung, lebar
mediastinum sulit di nilai

Ketrampilan Klinik Dasar RADIOLOGI – FKU TRISAKTI 2


Nadya Yosvara 03012183

 KELAINAN Gambaran :
1. Corakan Corakan kardiovaskular ↑ (>1/3 lateral hemithoraks dan
Ciri: lurus bercabang, makin ke tepi makin halus. Pada 1/3 pembuluh darah yang keluar dari hilus besar dan ramai)
hemithoraks lateral sudah menghilang/sangat halus. 2. Bronkhitis Kronis
↑: Bronkitis akut, decomp cordis (cranialisasi) Gambaran :
↓: pneumothoraks (Bedakan dengan emfisema : sudah tidak  Corakan bronkraskuler ↑
ada corakan), decomp kanan  Emfisema (+hiperlusent) / emfisematous ((-) hiperlusent))
2. Emfisema - Diafragma turun
Gambaran: - Jantung menggantung
o Hiperlusen seluruh lapangan paru - Hiperlucent
o Diafragma letak rendah (normal: diafragman kanan 3. PPK
berpotongan dengan costa 6) Gambaran :
o Jantung menggantung - Corakan bronkraskuler ↑
3. Bercak - emfisematous
Eksudat (pneumonia), infiltrat (TB), transudat (edema paru - Fibrosis (densitas intermediete tapi >putih dari corakan
interstisial, decomp kiri) bronkovaskular, tidak mengikuti pola anatomi corakan
Gambaran: kesuraman opaque pada lapang paru yang halus bronkovaskular)
seperti awan/kapas 4. PPOK / cor pulmonale
4. Bercak noduler Gambaran :
Gambaran: bercak-bercak tidak halus dan berbentuk seperti - emfisematous
nodul, multiple, di bagian superior paru - Fibrosis + corakan bronkovaskular di daerah fibrosis ↓
Terdapat pada pneumonia+HIV - Gambaran bronkiektasis
5. Kavitas 5. Asma Bronkhiale
Gambaran: rongga berdinding bisa disertai air fluid level Gambaran :
Dinding tebal : - Emfisema (hiperlusent, diafragma ↓, jantung
- abses paru (disertai bercak kesuraman difus/eksudat) menggantung)
- kaverne pada TB (disertai bercak infiltrat di apex/ lobus - bronkitis kronis
superior paru) - sela iga melebar
Dinding tipis : 6. Pneumonia
- Pneumonia stafilokokus (multiple+bercak eksudat) a. Bronkhopneumonia
- Residual cavity pada TB (tidak disertai bercak tapi infiltrat di Gambaran: bercak kesuraman difus pada basal paru kanan/kiri
apex/lobus superior paru) b. Pneumonia aspirasi
6. Fibrosis = serabut elastin yang menggantikan jar. Paru yang Gambaran:
rusak bercak kesuraman kasar pada lobus superior paru kanan
Gambaran: serabut densitas intermediete dengan bentuk seperi c. Alveolitis/bronkhiolotis
serat, lebih putih dari corakan bronkovaskular dan tidak Gambaran:
mengikuti anatomi corakan bronkovaskular. bercak kesuraman halus dan merata pada seluruh lapang paru
Terdapat pada: PPK, bronkiektasis, TB inaktif d. Pneumonia streptokokus
7. Konsolidasi Paru Gambaran: bercak kesuraman difus pada basal paru ddisertai
8. Perselubungan kavitas multipel berdinding tipis dengan air fluid level
Gambaran: kesuraman opaque pada lapang paru berbatas tegas e. Pneumonia lobaris
Terdapat pada: Gambaran: bercak eksudat berbatas tegas dan homogen/padat
- Pneumonia lobarin (tidak ada efek desakan) pada lobus ....
- Efusi pleura/hidrothoraks (+ efek desakan) 7. Hydrothoraks/efusi pleura
- Atelektasis (efek tarikan) Gambaran:
9. Garis Ellis = garis yang dibentuk oleh pleura visceralis bila - sinus costofrenikus tumpul (bila sedikit)
terdesak oleh cairan dalam cav. Pleura - garis ellis (bila sudah banyak)
Gambaran : garis yang melengkung dari lateral atas ke medial - perselubungan homogen pada sinus costofrenikus
bawah seperti lengkungan costae depan - efek desakan (jantung dan trakea terdesak kontralateral,
10. Honey comb: pada bronkiektasis sela iga melebar, diafragma turun) = bila sudah masif
11. Daerah hiperlusen tanpa corakan 8. Pneumothoraks
Terdapat pada: Gambaran:
- Pneumothoraks (tanpa corakan) - Lapang paru kiri/kanan hiperlusent
- Bronkhitis kronik (dengan ↑ corakan bronkovaskular) - Tidak ada corakan bronkovaskular
- Paru-paru kolaps tampak kuncup
 KASUS NON SPESIFIK - Efek desakan = bila sudah masif
1. Bronkhitis akut 9. Hydropneumothoraks

Ketrampilan Klinik Dasar RADIOLOGI – FKU TRISAKTI 3


Nadya Yosvara 03012183

Gambaran: - efek desakan


- sinus costofrenikus tumpul (bila sedikit) 5. TB paru dengan atelektasis
- Tampak air fluid level (bila banyak) Gambaran:
- Lapang paru di atas air fluid level tampak hiperlusent - bercak infiltrat pada apeks paru/ lobus superior paru
- Lapang paru di bawah air fluid level tampak perselubungan kanan/kiri
homogen - tampak kesuraman berbatas tegas
10. Pleuritis eksudativa - efek tarikan dari paru yang kolaps
Gambaran: 6. TB paru dengan bronkhiektasis
- Fissura minor tampak opaque Gambaran:
- Garis ellis yang terbentuk tidak mengikuti normal seperti - bercak infiltrat pada apeks paru/ lobus superior paru
lengkung costa kanan/kiri
- Perselubungan homogen di lateral dan basal paru - tampak fibrosis pada lapang paru
11. Pleuritis sica - tampak honey comb appearance pada daerah fibrosis
Gambaran: penebalan pleura dan fissura minor dan diafragma 7. Spreading hematogenik / TB milier
sisi yang sakit letak tinggi Gambaran:
12. Abses paru - bercak infiltrat pada apeks paru/ lobus superior paru
Gambaran: kanan/kiri
- Tampak bercak kesuraman difus pada basal paru - tampak penyebaran infiltrat yang halus dan merata pada
- kavitas berdinding tebal + Air fluid level kedua lapang paru
13. Atelektasis 8. Spreading bronkhogenik
Gambaran: Gambaran:
- Kesuraman heterogen/ hampir homogen pada kemithoraks - bercak infiltrat pada apeks paru/ lobus superior paru
kanan/kiri/lobus .... kanan/kiri
- Efek tarikan dan paru yang kolaps ( jantung/ trakea tertarik - tampak penyebaran infiltrat yang kasar dan merata pada
ke sisi yang sakit, diafragma tertarik ke atas, sela iga kedua lapang paru
sempit) 9. TB paru dengan tuberkuloma
- Emfisema kompensatoir pada paru yang sehat Gambaran:
14. Bronkhiektasis - bercak infiltrat pada apeks paru/ lobus superior paru
Gambaran: kanan/kiri
- Corakan bronkovaskular sulit ditemukan - tampak massa dengan densitas intermediete
- Tampak kavita kavitas kecil yang mirip rumah tawon (honey 10. TB paru anak
comb appearance) pada daerah yang banyak fibrosis Gambaran:
- Emfisematous - Bercak Infiltrat ghon
 KASUS SPESIFIK AKTIF - Hilus paru menebal
1. TB paru dewasa tanpa komplikasi  KASUS SPESIFIK TB INAKTIF
Gambaran: bercak infiltrat pada apeks paru/ lobus superior paru 1. Bercak kalsifikasi
kanan/kiri Gambaran:
2. TB paru dengan kaverna - bercak infiltrat pada apeks paru/ lobus superior paru
Gambaran: kanan/kiri
- bercak infiltrat pada apeks paru/ lobus superior paru - tampak bercak kalsifikasi (massa kecil, opaque, bisa
kanan/kiri multiple) di daerah infiltrat
- Tampak kavitas berdinding tebal sejumlah .... (bisa disertai 2. Fibrosis
air fluid level) Gambaran:
3. TB paru dengan hidrothoraks - bercak infiltrat pada apeks paru/ lobus superior paru
Gambaran: kanan/kiri
- bercak infiltrat pada apeks paru/ lobus superior paru - tampak bercak fibrosis di daerah infiltrat
kanan/kiri - bisa disertai efek tarikan
- Tampak kavitas + air fluid level 3. Residual cavity
- Sinus kostofrenikus suram/tumpul atau perselubungan Gambaran:
homogen + garis ellis - bercak infiltrat pada apeks paru/ lobus superior paru
4. TB paru dengan pneumothoraks kanan/kiri
Gambaran: - tampak kavitas berdinding tipis
- bercak infiltrat pada apeks paru/ lobus superior paru 4. Penebalan dan kalsifikasi pleura
kanan/kiri Gambaran:
- tampak daerah hiperlusent pada paru - Schwarte : perselubungan homogen di apeks paru
- corakan bronkovaskular ↓ - Plaque : perselubungan homogen di basal paru
- paru kolaps ke arah hilus - Bisa disertai efek tarikan

Ketrampilan Klinik Dasar RADIOLOGI – FKU TRISAKTI 4


Nadya Yosvara 03012183

SISTEM URINARIUS SISTEM DIGESTIVUS


 JENIS FOTO YANG DIGUNAKAN
o BNO
Nilai :
a. ginjal (bentuk, ukuran, letak)
2 buah kanan kiri bentuk seperti kacang, terletak di
lateral m. Psoas mayor, panjang Th 12- L3, sumbu
hampir sejajar dengan m. Psoas mayor
b. Ureter
c. Vesica urinaria
d. Urethra
o Intra venous pyelography (nilai menit 7,15,30,post miksi)
 KASUS-KASUS
1. Batu opak:
Gambaran di:
- Ginjal : tampak gambaran batu opaque dengan bentuk ....
jumlah .... di kontur ginjal kanan/kiri  JENIS PEMERIKSAAN
- Ureter : tampak gambaran batu opaque dengan bentuk .... BNO 3 posisi
jumlah .... di ureter kanan/kiri paravertebra setinggi ..... - Supine
- Vesica urinaria : tampak gambaran batu opaque dengan - LLD
bentuk .... jumlah .... di vesica urinaria - ½ duduk
2. Hidronefrosis  PEMBACAAN
Gambaran: o DISTENSI USUS HALUS :
- Kontur ginjal tampak membesar secara merata ke segala arah BNO supine: coiled spring appearance , hreing bone sign
- Tampak pembesaran calyx minor berbentu : o DISTENSI USUS BESAR :
tumpul/flattening/clubbing/cystic Tampak haustrae dan incisura
3. Hidroureter o STEP LADDER PATTERM
Gambaran: tampak pelebaran ureter kanan/kiri BNO LLD: Multiple air fluid lavel yang membentuk gambaran
4. Kista ginjal seperti anak tangga
Gambaran: calyx ginjal bergeser dan teregang bentuk tidak o FREE AIR SICLE
normal namun cupping/lancip BNO ½ duduk: gambaran udara seperti bulan sabit pada sub
5. Striktura diafragma kanan
Gambaran: penyempitan di .... dengan batas yang irregular Didapatkan pada perforasi. Jika massif, bisa kanan dan kiri
6. Kingking ureter  KASUS-KASUS
Gambaran: tampak ureter yang terlipat setinggi .... 1. Meteorismus
7. Tumor buli-buli Gambaran: tampak gambaran peningkatan jumlah udara dan
Gambaran: filling defect pada buli-buli berbatar iregular distribusi udara tidak normal
8. Divertikel 2. Ileus
Gambaran: additional filling pada buli-buli a. Paralitik
9. BPH Gambaran:
Gambaran: indentasi pada bagian caudal besica urinaria - tampak gambaran peningkatan jumlah udara dan
distribusi udara tidak normal yang merata
- gambaran distensi
b. Obstruktif
Gambaran:
- Distribusi udara hanya di bagian proximal dari
sumbatan (letak tinggi = udara pada usus halus saja,
letak rendah = udara pada colon juga ada)
- Jumlah udara lebih banyak
- Gambaran distensi lebih jelas
3. Perforasi
Gambaran: Free air sickle subdiafragma kanan/ kanan kiri
4. Kholelithiasis
Gambaran:
- Terlihat massa opaque berbentuk bundar/oval pada
abdomen kana setinggi ....

Ketrampilan Klinik Dasar RADIOLOGI – FKU TRISAKTI 5


Nadya Yosvara 03012183

SISTEM SARAF PUSAT SISTEM TULANG DAN SENDI


 JENIS FOTO
o Foto kranium AP-LAT : struktur tulang, vascular (dewasa)  JENIS FOTO AP dan LATERAL
/digital(anak) marking, kalsifikasi  PEMBACAAN
o Kolumna vertebralis : AP,LATERAL, OBLIQUE o Struktur tulang
 KASUS-KASUS o Periost
o Soft tissu
o Sendi (kedudukan, sela sendi, permukaan, soft tissue)
 JENIS KELAINAN
Osteosklerotik (penebalan tulang yang irregular)
Osteolitik (penipisan tulang= tampak lebih hitam)
Osteoporotik (tulang kehilangan kalsium= penurunan densitas,
korteks tipis, trabekula kasar)
Osteofit
Diskuntinuitas (fraktus)
Deformitas
Periosteal reaction
 KASUS-KASUS
1. Fraktur
a. Linier (Fr. Pada tulang kranim berupa garis)
b. Communitiva ( fraktur berbentuk fragmen-fragmen)
c. Impacted (fraktur dengan fragmen yang tumpang tindih)
d. Kompresi (fr. Pada kolumna vertebralis berbentuk wedges)
e. Impresi (fr. Pada tulang kranium, fragmen masuk)
f. Avulsi (fr dimana sebagian tulang terlepas)
g. Greenstick
Pembacaan:
- Jenis fraktus
- Alignment (sumbu panjang)
- Aposisi (kesehadapan)
- Pemendekan (cum contractionem)
- Letak fragmentasi
- Mengenai sendi/tidak
MTHT-GIGI - Kalus
2. Osteomielitis
 JENIS FOTO
Gambaran:
o Orbita PA/CALDWELL
- Lesi osteolitik
o Waters = untuk SPN
- Lesi osteosklerotik
o Schuller = untuk MAC
- Sequester (tulang mati yang lepas dari sekitarnya)
o Eisller = melihat keadaan mandibula
- Reaksi periosteal
o TMJ
- Soft tissue swelling
o Panoramic (gigi)
o SPN 3 posisi : PA + LATERAL + WATERS
KASUS-KASUS
1. Sinusitis:
Gambaran:
- Penebalan mukosa dan rongga aerasi mengecil
- Air fluid lever
- Perselubungan homogen
2. Deviasi septum dan konkha hipertrofi
3. Mastoiditis akut
Gambaran: perselubungan pada sebagian MAC kiri/kanan, tidak
tampak sklerotik dan destruksi tulang
4. Mastoiditis kronis
Gambaran: perselubungan seluruh MAC kiri/kanan, tampak
sklerotik dan destruksi tulang

Ketrampilan Klinik Dasar RADIOLOGI – FKU TRISAKTI 6

Anda mungkin juga menyukai