Jawab
Energi geothermal adalah memanfaatkan energi panas dari interior bumi sebagai sumber daya.
Kata Geothermal berasal dari bahasa Yunani, Geo (Bumi) dan Therme (Panas). Energi panas bumi
berasal dari dua hal, primordial dan peluruhan radioaktif. Energi panas primordial berasal dari ketika
bumi terbentuk 4,5 miliar tahun yang lalu, energi yang dihasilkan ketika benda-benda langit bertabrakan
dengan bumi. Sedangkan energi panas radioaktif adalah energi yang dihasilkan dari peluruhan unsur
radioaktif yang terdapat dalam batuan sebagai penyusun mantel dan kerak bumi (mis: uranium-238,
uranium-235, thorium-232, dan potassium-40).
Hochstein dan Browne (2000) mendefinisikan sistem panasbumi sebagai perpindahan panas secara alami
dalam volume tertentu di kerak bumi dimana panas dipindahkan dari sumber panas ke zona pelepasan
panas
geothermal adalah proses transfer panas ke permukaan bumi yang disebabkan oleh magma. Dimana panas
yang dibawa ini kemudian disimpan sementara di dalam kerak bumi dekat permukaan <10km (Muffler,
1976, Raybach-Muffler, 1981).
Sistem panasbumi yang terbentuk di kulit bumi memiliki 5 komponen utama yaitu :
1. SUMBER PANAS
Pembentukan sumber panasbumi memerlukan panas asal yang akan membentuk perputaran
(cycle) fluida hidrothermal dalam bentuk perbandingan uap dan airpanas. Massa panas ini dapat
berupa :
a. Massa panas padat, berupa berbagai macam batuan yang bersifat pembawa atau penghantar
panas (matriks batuan) hasil kontak yang berasal dari aktivitas volkanik, seperti batuan ekstrusif
maupun batuan inrusif.
b. Massa panas cair, dapat sebagai fluida pembawa atau penghantar panas (out flow dan down
flow sumber panasbumi yang berkaitan dengan proses kontaminasi air tanah) dari daur
panasbumi dan pengaruh struktur geologi (penekanan) sistem hidrologi yang terjebak pada
perlapisan batuan.
c. Massa panas mineral radioaktif, timbul dari decay mineral-mineral radioaktif
yang terdapat dibagian pluton.
d. Reaksi kimia (eksotermik).
2. FLUIDA
Fluida berfungsi sebagai media penyimpan panas dan mengalirkan panas dari sumber panas
ke permukaan bumi.Manifestasi adanya aliran panas tesebut di permukaan bumi dapat berupa
mata air, fumarol, solfatara maupun mudvolcano.Interaksi antara fluida hidrotermal dengan
batuan mengakibatkan perubahan komposisi batuan.Hasil dari ubahan (alterasi) hidrotermal
tersebut tergantung pada beberapa faktor, yaitu suhu, tekanan, jenis batuan asal, komposisi fluida
atau tingkat keasaman fluida, dan lamanya interaksi antara fluida panasbumi denganbatuan asal
(Browne, 1984). Fluida yang berasal langsung dari reservoir panasbumi berupa air klorida, yaitu
air atau fluida panasbumi yang mempunyai kandungan anion utama berupa klorida, bersifat
netral atau sedikit asam (dipengaruhi oleh jumlah CO2 terlarut).
3. BATUAN RESERVOIR
Batuan reservoir yaitu sebagai batuan yang bertindak sebagai tempat terakumulasinya fluida
panasbumi (uap, airpanas).Zona ini tersusun oleh batuan yang bersifat permeabel.Reservoir
panasbumi yang produktif harus memiliki porositas dan permeabilitas yang tinggi, mempunyai
geometri yang besar, suhu tinggi, dan kandungan fluida yang cukup.
4. BATUAN PENUDUNG
Batuan penudung (cap rock) merupakan zona yang tidak lolos atau kedap air (impermeable)
atau permeabilitas rendah yang disusun oleh berbagai jenis batuan dan berada di atas batuan
reservoir, berfungsi mencegah konveksi fluida reservoir yang panas ke luar permukaan..Dimana
batuan ini bertindak sebagai perangkap sumber-sumber panasbumi uap dan air panas. Pada
umumnya pengaruh ubahan hidrothermal cukup intensif berlangsung pada zona ini, sehingga
sangat penting untuk menginterpretasikan sifat-sifat fisik tertentu, seperti densitas dan daya
hantar listrik atau kemagnetan. Zona ini tidak selalu terbentuk oleh tekstur batuan kedap air
tetapi dapat pula oleh pengaruh ubahan hidrothermal atau disebut sebagai tertudung sendiri oleh
aktivitasnya,akibat dari pengersikan maupun pengisian mineral silika atau mineral lempungan.
5. PERMEABILITAS
Permeabilitas berkurang karena pengendapan atau pembentukan mineral hidrotermal, akan
tetapi aktivitas tektonik membantu untuk membuka kembali rekahan-rekahan yang menjadi jalan
bagi fluida panasbumi (zona permeabel) (Utami dan Browne, 1999).
2. FUMAROL
Fumarol adalah uap panas yang keluar melalui celah-celah dalam batuan danM kemudian
berubah menjadi uap air (steam). Fumarol yang berasosiasi dengan sistem hidrotermal vulkanik
dapat mengeluarkan uap air dengan kecepatan >150m/s dan umumnya mengandung gas
magmatik seperti HF, HCL dan SO2. Apabila kandungan SO2 dominan, maka suhu uap air bisa
mencapai >130°C.
3. SOLFATARA
Solfatara adalah rekahan dalam batuan yang menyemburkan uap air yang bercampur dengan
CO2 dan H2S, kadang terdapat SO2. Disekitar lubang rekahan tersebut diendapkan sulfur dalam
jumlah yang banyak.
4. STEAMING GROUND
Steaming Ground terbentuk apabila uap air yang keluar sedikit jumlahnya dan keluar melalui
pori dalam tanah atau batuan. Kenampakannya berupa uap putih dan hangat, tidak terdengar
bunyi dari tekanan uap yang tinggi seperti pada fumarol.
5. WARM GROUND
Gas dan uap air yang naik ke permukaan akan menaikkan suhu di sekitar daerah thermal
area sehingga suhu di daerah tersebut akan lebih tinggi dari sekitarnya dan juga lebih tinggi dari
suhu udara dekat permukaan, dimana suhu tersebut bisa mencapai 30o -40o.
8. BATUAN UBAHAN
Temperatur tinggi dalam lapangan panasbumi akan menyebabkan reaksi antara fluida dengan
batuan yang di lewatinya, reaksi itu mengakibatkan terjadi perubahan susunan mineral dalam
batuan tersebut atau biasa disebut alterasi hidrotermal (Ellis, 1970).
Interaksi antara fluida panas dengan batuan reservoar atau batuan samping akanmenghasilkan
sekumpulan mineral sekunder yang biasa disebut sebagai mineral alterasihidrotermal (Freestone
dan Browne, 1994; Browne, 1997). Alterasi hidrotermal tersebut meliputi serangkaian reaksi
devitrifikasi, rekristalisasi, pelarutan, dan pengendapan (Ellis &Mahon, 1977).
Fluida panasbumi mempunyai suhu dan tekanan yang mempengaruhi mineral-mineral
pembentuk batuan oleh proses devitrification, atau “hydrothermal rock alteration”.
Browne(1984) berpendapat pembentukan mineral-mineral alterasi hidrotermal dipengaruhi
beberapafaktor, yaitu:
Alterasi hidrothermal merupakan proses yang terjadi akibat adanya reaksi antara batuan asal dengan
fluida panasbumi. Batuan hasil alterasi hidrotermal tergantung pada beberapa faktor, tetapi yang utama
adalah temperatur, tekanan, jenis batuan asal, komposisi fuida (hususnya pH) dan lamanya reaksi.
Mineral hidrothermal yang dihasilkan di zona permukaan biasanya adalah kaolin, alutlite, sulphur, residue
silika dan gypsum.
Entapi
Sistem panasbumi seringkali juga diklasifikasikan berdasarkan entalpi fluida yaitu sistem entalpi rendah,
sedang dan tinggi.Kriteria yang digunakan sebagai dasar klasifikasi pada kenyataannya tidak berdasarkan
pada harga entalpi, akan tetapi berdasarkan pada temperatur mengingat entalpi adalah fungsi dari
temperature
Generator
Generator berfungsi untuk mengubah energi mekanik yang diberikan oleh prime mover, yaitu turbin
uap, menjadi energi listrik.
Transformator
Transformator adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan.
_______________Komponen Pendukung_______________
Condenser
Condenser berfungsi untuk mengkondensasikan uap dengan cara menyemprotkan air pendingin
melalui nozzle pada uap yang telah digunakan untuk memutar turbin.
Steam Ejector
Steam ejector berfungsi untuk menjaga agar kondisi di kondensor tetap vakum dan menghisap Non
Condensable Gas (NCG) yang pada akhirnya akan dilepaskan ke udara
Cooling Tower
Cooling tower berfungsi untuk membuang panas dari air melalui proses evaporasi. Cooling
tower beberapa cooling fan, cooling fill dan basin (kolam penampungan). Air panas yang berasal
dari condenser akan disemprotkan pada struktur kayu berlapis-lapis yang disebut dengan cooling fill,
dan dengan bantuan fan,akan terjadi perpindahan panas dari air ke udara, sehingga air menjadi
dingin. Air yang telah dingin tersebut, kemudian dikumpulkan pada basin.
Sumur Injeksi
Sumur yang dibuat untuk menginjeksikan brine kembali ke dalam perut bumi
Rupture Disc
Rupture disc berfungsi sebagai pengaman apabila terjadi kelebihan tekanan dalam pipa alir yang
terletak sebelum separator dan setelah separator
Rock Muffler
Rock muffler berfungsi untuk memastikan bahwa uap yang masuk ke power plant mempunyai
tekanan yang tidak melebihi batas yang ditentukan
Scrubber
Scrubber adalah peralatan yang memiliki fungsi seperti separator yaitu sebagai pemisah akhir
sebelum uap masuk ke turbin, sehingga uap hasil keluaran scrubber ini akan benar-benar kering.
Heat Exchanger
Heat exchanger berfungsi untuk memindahkan panas dari fluida panas ke working fluid pada BCPP.
1.Jaboi 10 MW
2 . Seulawah 55 MW
3. S.merapi 240 MW
4. Sarulla II 110 MW
6. Sipoholon 55 MW
7. Bonjol 165 MW
8. S.sekincau 220 MW
9. Way ratai 55 MW
11. C.cisukarame 50 MW
12. Rawa dano 110 MW
13. G.endut 55 MW
16. Tampomas 45 MW
17. Guci 55 MW
19.ngebel/wilis 165 MW
20. Ungaran 55 MW
24. Bedugul 10 MW
25. Sembalun 20 MW
26. Hu'u 20 MW
27. Sokoria 15 MW
28. Mataloko 15 MW
29. Atadei 5 MW
30. Jailolo 10 MW
Exploration stage
5. Ulumbu 5 MW
6. Kota mobagu 80 MW
7. Tulehu 20
1.sarulla I 330 MW
4.kamojang 5&6 90 mw
5.cibuni 10 mw
7.lahendong 5&6 40 mw
Construction stage
2. Patuha 120 mw
3.ulumbu 7,5 mw
Production stage
1.kamojang 200 mw
3.dieng 60 mw
4.ulumbu 2,5 mw
5.mataloko 1,5 mw
6.lahendong 80 mw
Fluida panas burni umumnya terkontaminasi dengan komponen kimiawi. Scaling, korosi dan erosi terjadi di
berbagai peralatan dan perpipaan. Studi pengendalian kerak pada umumnya masih sangat terkonsentrasi pada
bidang kimiawi, atau perancangan sistem dengan pengendalian asiditas. Bahan pembentuk scaling tersebut
dapat dibiarkan tersuspensi atau dikumpulkan dalam separator. Pemahaman proses scaling berdasarkan pada
dinamika aliran fluida hingga saat ini masih kurang mendapatkan perhatian. Hal ini memerlukan riset dasar,
mengingat besar biaya dan waktu yang mungkin dapat dihemat dalam perawatan fasilitas. Potensi silica scaling
dalam pipa produksi dipengaruhi oleh kondisi operasi sumur-sumur produksi dan meningkat apabila tekanan
kepala sumur berkurang. Scale dapat menyebabkan pressure drop karena terjadinya penyempitan pada sistem
perpipaan, tubing, dan casing sehingga dapat menurunkan produksi. Korosi pada fasilitas panas bumi sebagian
besar terjadi akibat kontaminasi fluida panas bumi, yang umumnya mengandung belerang, khlor atau flour
dalam bentuk senyawa H2S, HCl atau HF, dengan oksigen udara, dapat diatasi dengan menghindarkan
persentuhan fluida panas bumi dengan udara. Penggunaan bahan seperti stainles steel sedapat mungkin
mempertimbangkan faktor ekonomis, walaupun demikian pemakaian beberapa jenis bahan seperti baja
titanium, lapis chromium dan pelapisan epoxy dapat rnemberikan perlindungan yang memadai terhadap fluida
panas bumi. Korosi erosi misalnya pada suhu tinggi dapat ditahan dengan pemakaian bahan seperti baja
paduan 13% chromium stainless steel. Selain itu, dapat pula ditambahkan inhibitor yang dapat mengurangi laju
korosinya.