Anda di halaman 1dari 6

ol\rtikel

Abstract

This paper discusses the use of descriptive statistics method


in analyzing, interpreting and reporting of studied data pat-
tern distributions. The paper also explains the advantages
and disadvantages of using the method. User profile ofTech-
nology Library in Bajit PDII LIPI as a case study, show us a
simple way of using descriptive statistics.
Keywords: Special libraries; Library users
PENGGUNAAN
Abstrak
STATISTIKA DESKRIPTIF Tulisan ini membahas penggunaan statistika deskriptif dalam

UNTUK MELIHAT menganalisis, menginterpretasi, dan melaporkan distribusi


pola data yang diteliti. Tulisan inijuga secara khusus memba-
has pulakelebihan dan kekurangan statistika deskriptif. Studi
DISTRIBUSI POLA DATA kasus profil pengguna perpustakaan teknologi di Bajit PDII
LIP!, diharapkan dapat memberi informasi tentang cara yang
YANG DITELITI mudah dalarn menggunakan statistika deskriptif.
Kala kunci: Perpustakaan khusus; Perpustakaan dan pembaca
Studi Kasus: Profil
Pengguna/Pengunjung PENDAHULUAN
Perpustakaan Teknologi di
Perkembangan ilmu statistik (Statistika) mem-
Bidang Jasa lnformasi punyai sejarah yang sangat panjang, mulai dari adanya
peradaban manusia, sampai pacta zaman teknologi
Teknologi PDII-LIPI informasi sekarang ini. Di zaman dahulu, data statistik
dipergunakan oleh suatu negara untuk menghitung basil
pertanian, pajak penghasilan, dan bahkan untuk menghi-
tung logistik perang. Seiring dengan perkembangan
zarnan, ilmu statistikjuga makin berkembang. Berbagai
metode statistik memungkinkan kita dapat melihat,
mencari, dan menyimpulkan hal-hal yang jauh di luar
data yang dikumpulkan dan dapat masuk ke bagian
pengambilan keputusan, melalui generalisasi dan pera-
malan. Berkembangannya teknologi informasi seka-
Rachmini Saparita rang, melahirkan perangkat lunak paket-paket metode
statistik yang sangat membantu dan mempermudah
Peneliti Muda Puslit Fisika LIPI menghitung, meramal, serta menganalisis masalah yang
akan dipecahkan. Sekarang, metode statistik tidak lagi
hanya terbatas pacta pengumpulan data, tetapi telah
berkembang menjadi suatu metode analisis ilmiah yang
telah luas dipakai di bidang bisnis, dan seluruh cabang
ilmu pengetahuan alam dan sosial.
Metode statistik diperlukan oleh peneliti pada
saat menyajikan data dan menafsirkan kejadian pada
masalah yang ditelitinya. Pada saat peneliti tersebut
dituntut bekerja dengan data numerik (berupa catatan

Rachmini Saparita (Penggunaan Statistika Deskriptifuntuk Melihat Distribusi Pola Data ... ) 15
ol\rtikel
hasil pengukuran), atau bekerja dengan data katagorik dengan bantuan perangkat lunak Microsoft Excell2000
(yang diklasifikasikan menurut kriteria tertentu), maka (Gambar 1-8).
data hasil pengamatan tersebut, dapat dikumpulkan,
disajikan, dianalisis, dan ditafsirkan menjadi informasi Gam bar 1. Jenis Koleksi
dengan menggunakan metode statistik. Walpole (1995) 35,000
memberi batasan tentang metode yang berkaitan dengan 30,000
pengumpulan dan penyaj ian data pengamatan sehingga
25,000
memberikan informasi yang berguna, yang dinamakan
statistika deskriptif. .c 20,000
.!!
Meskipun statistika deskriptif seolah-olah me- ,,
E

lode 'kuno' karena paling lama ditemukan, namun,


15,000
I
10,000
karena kelebihan-kelebihan dan kemudahan maka
1- -
~~ ~~
5,000 1- - 1- 1-
dengan adanya paket program statistika atau perangkat
lunak lain yang sudah sangat canggih, statistika 0 L.."T
._ b., L~., b.
deskriptif masih tetap merupakan metode yang ampuh 94/95 95/96 96197 97198 98199 99/00
dalam melihat gambaran/keadaan dan distribusi pola Tahun
data yang dikumpulkan. QBuku{Mji/Lap .M lkrofls QStandar QM lkrofilm .Kilpplng [!Paten

Pada tulisan ini, akan dibahas teknik penerapan


statistika deskriptif dan proses interpretasi gam bar dis-
tribusi pola data. Secara khusus akan dibahas kelebihan Gam bar 2. Komposisi Koleksi

dan kelemahan statistika deskriptif sebagai alat bantu 50% , - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - , ·

anal isis masalah. Melalui studi kasus profil penggunal 45% ~-,n---------------------------~
40%
pengunjung perpustakaan teknologi di Bidang Jasa In-
35%
formasi Teknologi Pusat Dokumentasi dan Informasi Il-
30%
miah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Bajit PDIJ-
25%
LIPI), diharapkan pemahaman tentang penggunaan 20%
statistika deskriptifmenjadi lebih mudah dan lebih baik. 15%
10%
5%

STATISTIKA DESKRIPTIF, SOLUSI TEPAT 0%


94/95 95/96 96197 97/98 98/99 99/00
BAG I PENYAJIAN INFORMASI DISTRIBUSI
POLA DATA YANG DITELITI Tahun
EJIPA .DmuTerapan QDmuSosial QUmum -+lalnnya

Studi kasus melihat profil peugguna/peugunjung


perpustakaan tekuologi di Bajit PDII LIPI
Gam bar 3. J urn lah Anggota Perpustakaan

Bajit PDII LIP I merupakan salah satu unit orga- 1600


nisasi Pemerintah non Departemen, yang mempunyai 1400
tugas memberikan pelayanan kepustakaan dan infor- 1200
masi teknologi pada masyarakat umum. Perpustakaan 1000
m
(teknologi) di Bajit mulai berdiri sejak tahun 1971, yang c BOO
sebelumnya telah beberapa kali berganti nama, dan •
0 600
berganti institusi, sampai akhirnya menjadi Bajit, dan
400
bernaung di bawah PDII LIPI.
200
Untuk melihat kinerja bidang, Baj it telah
0
mengumpulkan data kegiatan perpustakaan selama
94/95 95/96 96/97 97/98 98/99 99/00
periode 6 tahun anggaran, mulai dari tahun anggaran
Tahun
199411995 sampai dengan 1999/2000. Data mentah Ie-
13P enelltl •Administrator Olndustr1 OM ahaslswa 8P elajar mumum
lah disusun kembali menggunakan statistika deskriptif,

16 Baca, Vol. 26 No. 1-2, Maret-Juni 2001 (15-20)


cArtikel

Gam bar I memberikan informasi tentang koleksi perlihatkan kelompok pengguna perpustakaan di Bajit.
perpustakaan di Bajit. Gambar 2 menginformasikan ten- Adanya lonjakan pengguna/anggota perpustakaan pada
tang bidang ilmu yang dikoleksi Bajit. Gam bar 3, mem- tahun-tahun resesi (krisis moneter) terlihat jelas pada
Gambar3.
Gam bar 4. Jum lah Orang Yang berkunjung
Gambar 4 memperlihatkan pengunjung perpusta-
40,000 kaan di Bajit yang datang ke ruang buku dan majalah.
35,000 Banyak hal yang perlu dicermati pada kasus ini. Gam bar
30,000
5, memperlihatkan frekuensi penggunaan koleksi per-
pustakaan, yang didominasi oleh pemakaian buku pada
25,000
ruang baca. Gambar 6 menunjukkan jasa penyediaan
20,000
literatur yang diminta pengguna. Dalam kurun waktu
~1s.oOo
enam tahun, permintaan pada lanyanan ini terlihat
10,000 makin menurun.
5,000

0
Gam bar 7. Pam akal Jasa Penelusuran Llteratur

Tahun
140
IIEJke R.Buku •ke R.Majalah I 120
100
~ 80
Gam bar 5. Frekuensl Penggunaan Koleksi Bajit . •
0 60
40
20
0
94/95 95/96 96/97 97/98 98/99 99/00

Tahun

•Penellti IIAdmlnlstrator OM hs 51 OM hs Pasca •Umum IEJ!ndustrl

95/96 96/97 97/98 98/99 99/00


Gam bar 8. Perm lntaan Pe ne Ius uran Manual
Tahun
f!il Pemakai Buku •Peminjam 0 Pemakai Majalah 120
o Standar & Paten [!1Kiipping

.
~
100

80
Gam bar 6, Jasa Penyediaan Literatur
:e•
~
60
700
"',,
E 40
600
20
500

. 400
0
94/95 95/96 96/97 97/98 98/99 99/00

.
'i!i
300 Tahun

200 11!1 Umum 0 llmu SosiaiJ!IIPA • llmu Terapan I


100 Iii
0 lr ll n n n I n
94195 95/96 96/97 97/98 98/99 99/00 Gambar 7 memberitahukan adanyajasa penelu-
Tahun suran literatur untuk pengguna. Gambar 8 menunjukkan
EJ Karangan • Laporan 0 Stand a;. & Paten 0 Buku • Lain-Lain I bahwa ilmu terapan merupakan ilmu yang banyak di-
minta di perpustakaan Bajit. ·

Rachmini Saparita (Penggunaan Statistika Deskriptifuntuk Melihat Distrlbusi Pola Data ... ) 17
OZ\rtikel

PEMBAHASAN lah (yang dalam hal ini tidak diperbolehkan bagi


anggota perpustakaan lain), tidak diberikan tagihan
Jika diamati penyaj ian data di atas, gambar- denda pada mereka apabila melebihi masa pinjam, serta
gambar terlihat cukup sederhana, namun gam bar yang kemudahan-kemudahan dan keistimewaan lainnya.
sederhana tersebut, memperlihatkan adanya kelebihan Namun sekalipun ada kemudahan tersebut, sebagian
statistika deskriptif, yaitu dapat menyajikan sejumlah besar karyawan/peneliti di LIP! masih belum juga
data yang besar, dengan pola distribusinya, ke dalam memanfaatkannya. Sebagian kecil yang memanfaatkan
bentuk yang lebih ringkas dan kompak. Jika data kemudahan dan keistimewaan tersebut secara berle-
mentah penelitian tidak diolah, tidak mungkin dapat bihan, seperti tidak mengembalikan buku atau majalah
secara cepat memberikan gambaran keadaan atau potret pinjamannya sampai bertahun-tahun. Dengan adanya
diri profil anggota/pengguna perpustakaan. Jika data penyimpangan terse but, maka mulai tahun 200 I, kebi-
mentah diolah menjadi bentuk tabel, akan terkesan lebih jakan perpustakaan di Bajit bagi karyawan dan peneliti
sulit dan kurang komunikatif. Penyajian bentuk histo- di LIP! akan diperlakukan sama seperti anggota lainnya.
gram, atau diagram, atau bentuk gambar lain secara Gambar 3 juga menunjukan adanya lonjakan
cepat dapat menyajikan informasi yang lebih mudah jumlah anggota yang cukup banyak pada tahun 1996/
ditangkap dan dimengerti. 1997 dan 1997/1998. hal ini cukup beralasan, karena
Pada penyajian data yang dikumpulkan di per- pada tahun tersebut, Indonesia mulai merasakan krisis
pustakaan di Baj it (Gambarl-8), Gam bar I memberi- ekonomi. Krisis ini tentu saja membawa dampak bagi
kan informasi tentang koleksi perpustakaan di Bajit seluruh kehidupan, termasuk daya beli masyarakat.
yang didominasi oleh buku-buku teks, majalah, dan Dapat diduga, pada tahun tersebut, banyak mahasiswa
laporan. Dalam kurun waktu 1994-2000, koleksi buku, yang tidak sanggup membeli buku, sehingga mereka
majalah dan laporan memenuhi lebih dari 60% koleksi. bebondong-bondong menjadi anggota perpustakaan,
Sedangkan jenis koleksi yang lain sangat sedikit. Jika termasuk menjadi anggota perpustakaan di Bajit.
koleksi perpustakaan diklasifikasikan berdasarkan Membaiknya perekonomian Indonesia pada tahun
kelompok ilmu, maka Gambar 2 menginformasikan 1998, dapat ditandai dengan menurunnya jumlah
bahwa sampai awal tahun 1999, koleksi perpustakaan anggota perpustakaan di Bajit.
di Baj it didominasi oleh bidang Ilmu Pengetahuan Alam Gambar 4 memperlihatkan bahwa sebagian besar
(IPA) dan ilmu umum lainnya. Namun dengan pesatnya pengunjung perpustakaan lebih memanfaatkan koleksi
perkembangan Ilmu Terapan akhir-akhir ini, maka pada buku. Jumlah pengunjung koleksi majalah memang
tahun 1999, pembelian bahan pustaka diutamakan pada tidak banyak. Selain mereka tidak diperkenankan
jenis ilmu terapan, sehingga dominasi ilmu pada koleksi mengambillangsung,juga mereka tidak diperbolehkan
perpustakaan menjadi IPA dan Ilmu Terapan. Sebagai meminjam. Majalah yang ada di perpustakaan Bajit,
perpustakaan khusus bidang teknologi, Bajit sudah hanya untuk dibaca di ruang baca. Faktor sedikitnya
selayaknya mempunyai koleksi dominan bidang pembaca majalah, mungkin disebabkan koleksi majalab
teknologi. Selama ini, bidang ilmu teknologi dapat (khususnya majalah ilmiah/jurnal) di perpustakaan
dipresentasikan oleh IPA (termasuk Fisika, Kimia, Bajit adalah majalah yang sudah tergolong lama (tahun
Biologi, Matematika) dan ilmu terapan (rekayasa, kom- terbit 'terbaru': 1991).
puter, dan lainnya). Jika kita amati Gam bar 5, frekuensi penggunaan
Jika kita lihat Gambar 3, sangatjelas terlihat bah- koleksi perpustakaan yang paling banyak adalah pem-
wa sebagian besar anggota perpustakaan di Bajit adalab baca buku (teks). Karenajumlah buku yang dipinj~m
Mahasiswa, dan sangat sedikit profesi peneliti menjadi tidak banyak (maksimal dua buku untuk anggota umum),
anggota perpustakaan di Baj it. Keadaan ini merupakan maka wajarlah apabila lebih banyak pengunjung
hal yang ironis, karena keberadaan perpustakaan di meluangkan waktu untuk membaca di perpustakaan.
Bajit pada mulanya diperuntukan bagi karyawan LIP! Gambar 6 menunjukkanjasa penyediaan literatur
(khususnya peneliti) yang bekerja di Bandung. Karya- yang diminta pengguna lebih didominasi oleh permin-
wan dan peneliti, secara langsung dapat menjadi ang- taan karangan (artikel ilmiah). Dalam kurun waktu
gota perpustakaan di Bajit. Berbagai keistimewaan enam tahun pengamatan, tidak tercatat adanya permin-
diberikan pada mereka, antara lain, jumlah buku yang taan laporan, standard & paten. Mengapa hal ini terjadi,
dipinjam, diperkenankannya mereka meminjam maja- kiranya perlu dianalisis lebih dalam oleh para peneliti

18 Baca, Vol. 26 No. 1-2, Maret-Juni 2001 (15-20)


cf\rtikel

bidang dokumentasi dan infonnasi. Hal yang perlu diingat pada penggunaan statis-
Gambar 7 menunjukkan adanya penurunan tika deskriptif adalah metode tersebut tidak diperguna-
pemakai jasa penelusuran literatur pada mahasiswa S I kan untuk melihat pengaruh satu variabel dengan
selama enam tahun penagamatan. Hal yang perlu variabel lainnya di dalam suatu penelitian. Pada kasus
dicermati peneliti dokinfo selain penurunan pemakai mencari pengaruh antara satu variabel dengan variabel
mahasiswa S I, adalah adanya lonjakan permintaan dari lainnyil, mutlak diperlukan pengujian-pengujian secara
mahasiswa S2 pada tahun 1999/2000. begitu juga statistika. Metode statistik yang mengupas masalah
merosotnya peneliti memanfaatkan sumber informasi pengujian adalah bagian dari statistika inferensia.
di Bajit. Tentu saja pada penelitian yang kompleks,
Perpustakaan teknologi di Bajit dicirikan dengan seorang peneliti jika hanya menggunakan statistika
banyaknya pennintaan penelusuran bidang ilmu (tekno- deskriptif, akan sangat sulit untuk menyimpulkan hal-
logi) terapan. Jika dilihat Gam bar 2, koleksi informasi hal yang bersifat umum, dari data yang diamati. Namun,
di Bajit pada tahun 1994 masih didominasi oleh IPA, hal ini bukan mencenninkan bahwa statistika deskriptif
namun pennintaan penelusuran pada tahun tersebut kurang berarti. Sejauh mana hal ini bermanfaat, tergan-
lebih banyak pada ilmu terapan. Hal ini mungkin karena tungtujuan dari penelitian itu sendiri. Memang di dalam
citra teknologi lebih dekat ke ilmu terapan dari pada penelitian yang kompleks, data yang dikumpulkan
IPA. Dari Gambar 8 sangat jelas terlihat adanya penu- biasanya memerlukan analisis lanjutan, pengujian-
runan permintaan penelusuran. Banyak hal yang harus pengujian dengan beberapa metode inferensia, kemu-
dicermati, antara lain mungkin karena kualitas pela- dian digeneralisasikan menjadi suatu kesimpulan yang
yanan (lamanya waktu, tepatnya artikel, banyaknya umum.
penolakan, dan lainnya), atau juga kualitas koleksi Dari keterbatasan statistika deskriptif, bagai-
(tahun terbit artikel, jurnal yang dilanggan, dan lain- manapun metode ini begitu mudah dipelajari, dipahami
nya). Peneliti dokumentasi dan informasi harus lebih dan dapat memberi manfaat banyak sejauh penelitian
bekerja keras mencari penyebabnya dan menemukan bertujuan menceritakan potret keadaan data sesungguh-
pemecahannya. nya. Seberapapun keterbatasan dari statistika deskriptif,
Kasus anal isis profit pengguna perpustakaan di metode ini jangan diabaikan, apalagi dianggap tidak
Bajit, memperlihatkan kepada kita bahwa penggunaan penting. perlu diingat, hal yang paling mudah dalam
histogram seolah-olah membicarakan ribuan kata memotret data dan menyajikannya menjadi infonnasi
tentang distribusi pola data gambar yang ditampilkan. adalah dengan statistika deskriptif.
Bantuan program komputer san gat membantu mempre- Pada masa sekarang statistika merupakan alat
sentasikan histogram yang bagus. Histogram yang yang ampuh apabila diterapkan dengan benar. Penggu-
disajikan memberikan potret data keadaan·yang sangat naan statistika secara sembarang hanya akan membawa
jelas, dan lebih mempunyai kekuatan dibandingkan pada kesimpulan yang salah. Untuk itu kita harus
dengan kata-kata. Histogram tersebut pada saat yang berhati-hati dalam menggunakan metode statistik.
sama memperlihatkan fakta yang rinci keadaan yang Hanya metode yang tepat yang dapat mengantar pada
terjadi pada selang waktu yang diamati melalui distri- kesimpulan yang benar. Metode yang dimaksud, bukan
busi pola datanya. Kasus profit penggunalpengunjung hanya metode pengolahan saja, tapi mulai dari metode
perpustakaan di Bajit dapat menerangkan bahwa yang dipakai pada pengumpulan data, penyajian, pengo-
penyajian histogram yang baik dapat menjadi kunci ide lahan, pengujian, analisis, sampai pada penarikan
yang cemerlang dan dapat memberi deskripsi yang kesimpulan. Prosedur yang benar dan efisien dalam
cukup kaya untuk menyokong dan menerangkan ide menggunakan metode tersebut, akan menghasilkan
terse but. infonnasi yang maksimum dari data yang dimiliki. Un-
Adanya berbagai keuntungan dengan penyajian tuk dapat memilih metode mana yang tepat pada suatu
gambar (histogram, diagram dan lainnya), menjadikan penelitian, maka para peneliti diharapkan dapat mema-
gambar menjadi cukup potensil untuk dimanipulasi. hami kegunaan dan persyaratan dari metode yang dipi-
Manipulasi pada data sehingga dapat menyaj ikan gam- lih. Hal yang sangat baik adalah para peneliti dapat
bar 'baik', tentu saja dapat menyesatkan si penerima mengkonsultasikan penelitiannya sejak awal perenca-
informasi. Untuk itu kejujuran, si peneliti menjaga naan sampai penganalisis dan penarikan kesimpulan
keaslian data mentah mutlak diperlukan. pada Statistikawan.

Rachmini Saparita (Penggunaan Statistika Deskriptifuntuk Melihat Distribusi Pola Data ... ) 19
d\rtikel

KESIMPULAN deskriptif. Dari informasi yang disajikan, diharapkan


peneliti di bidang dokumentasi dan informasi khusus-
Statistika deskriptif pada dasarnya merupakan nya, dapat menelaah lebihjauh permasalahan perpusta-
metode statistik yang dapat digunakan dalam kaan di Bajit secara lebih rinci dan lebih dalam dan
pengumpulan dan penyajian data untuk mengasilkan dapat mencari penyelesaian masalahnya dengan baik
informasi yang berguna. Statistika deskriptif bukan dan tepa!. Kasus di atas juga diharapkan dapat memper-
untuk mencari hubungan pengaruh satu variabel dengan jelas peneliti dalam memahami penggunaan statistika
variabel lainnya, tetapi merupakan ala! untuk melihat deskriptif.
potret keadaan yang sedang diteliti/diamati. Penggu-
naan statistika deskriptif yang cukup mudah dibantu
Daftar Pus taka
dengan program komputer yang canggih sangat
menguntungkan peneliti/pengamat dalam mempresen-
I. Laporan Tahunan Bidang Jasa Informasi Teknologi
tasikan data penellitiannya. Hal yang paling penting Pus at Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu
adalah memilih dan menggunakan metode statistik Pengetahuan Indonesia, Tahun anggaran 199411995
secara tepa! dan benar. Karena hanya metode yang tepa! sampai dengan 1999/2000.
yang dapat memberikan kesimpulan yang benar. Kasus
2. Walpole, R.E., 1995. Pengantar Statistika Edisi ke-3,
profil pengguna!pengunjung perpustakaan di Bajit PDII
alihbahasa: Sumatri, B., PT Gramedia Pustaka Utama,
LIP! merupakan contoh kasus penggunaan statistika Jakarta.

20 Baca, Vol. 26 No. 1-2, Maret-Juni 2001 (15-20)

Anda mungkin juga menyukai