PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada masa sekarang ini Indonesia masih menghadapi berbagai kendala dalam
pembangunan sumber daya manusia (SDM) khususnya dalam bidang kesehatan. Kendala
tersebut tampak antara lain dari masih tingginya kelahiran dan kematian neonatal. Setiap tahun
diperkirakan ada sejumlah 4.608.000 bayi dilahirkan dan 100.454 diantanya ternyata meninggal
dunia pada masa neonatal atau sebelum usia 1 bulan. Dengan kata lain setiap 5 menit satu bayi
meninggal di Indonesia oleh berbagai sebab.
Periode neonatal merupakan suatu periode yang krisis nantinya akan memperngaruhi
pertumbuhan dan perkembangan bayi bahkan sampai dewasa. Kurang baiknya penanganan bayi
baru lahir yang sehat akan menyebabkan kematian.
PeTugas kesehatan khususnya bagi penolong persalinan harus lebih memperhatikan
bahwa bati baru lahir adalah suatu individu yang utuh. Menolong kelahiran bayi terampil
memberikan Asuhan yang seksama akan membantu bayi melalui proses adaptasi dengan baik
sehingga akan menjadi bayi yang sehat sebagi curahan harapan orang tua, bangsa dan Negara.
Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang menyebabkan
pemisahan fisik ibu dengan bayi, dan kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan bersih dan
terhindar dari infeksi. Perawatan tali pusat yang baik dan benarakan menimbulkan dampak
positif yaitu tali pusat akan puput pada harike 5 sampai harike 7 tanpa ada komplikasi,
sedangkan dampak negative dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan
mengalami penyakit tetanus neonaturum dan dapat menyebabkan kematian.
Penyakit tetanus ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus kedalam tubuh
melalui tali pusat, baik dari alat tidak steril, pemakaian obat-obatan bubuk, daun-daunan yang
ditaburkan ketali pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi. Untuk mencegah terjadinya
penyakit tetanus, maka diperlukan adanya perawatan tali pusat bagi setiap bayi baru lahir (BBL).
Perawatan tali pusat sebaiknya dilakukan setelah bayi dimandikan yaitu minimal 2 kali dalam
sehari.
Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan air dengan cara
menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan urut – urutan yang sesuai. Memandikan bayi
baru lahir bukanlah yang mudah, terutama bagi ibu baru. Dibutuhkan ekstra hati –hati serta
persiapan yang benar agar mandi sikecil tak hanya berjalan lancar namun juga menyenangkan
bagi meraka
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu bayi baru lahir ?
2. Apa ciri-ciri bayi baru lahir ?
3. Apa tujuan perawatan bayi baru lahir ?
4. Bagaimana Perawatan Bayi Baru Lahir ?
5. Bagaimana perawatan rutin ?
6. Bagaimana memandikan bayi baru lahir?
7. Apa itu imunisasi dan vaksin ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas kelompok di blok reproduksi mengenai perawatan BBLyang
diberikan oleh dosen pembimbing.
1.3.2.Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian bayi baru lahir
2. Untuk mengetahui cirri-ciri bayi baru lahir
3. Untuk mengetahui tujuan perawatan bayi baru lahir
4. Untuk mengetahui perawatan bayi baru lahir
5. Untuk mengetahui perawatan rutin
6. Untuk mengetahui memandikan bayi baru lahir
7. Untuk mengetahui imunisasi dan vaksin
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar no 1 , 2 dan 3
1. Letakkan bayi di atas perlak, lepaskan seluruh pakaiannya.
2. Jika belum puput pusar, lepaskan kasa yang membungkus tali pusat. Jika lengket, siram dengan
alkohol 70 persen.
3. Jika si kecil BAB/BAK, bersihkan dengan kapas cebok.
Gambar no 4
4. Ambil waslap pertama untuk menyeka wajah, celupkan ke dalam air di bak, peras sedikit, lalu
seka lembut secara berurut: wajah, lengan, badan, punggung, kaki.
Gambar no 5
5. Ganti dengan waslap kedua, celupkan ke dalam air di bak, lalu bersihkan daerah sekitar kelamin.
Gambar no 6
6. Ganti dengan waslap pertama kembali, bubuhi sabun; sabuni seluruh tubuh si kecil dari tangan
hingga kaki. Usahakan telapak tangan tak terkena sabun karena bayi sering memasukkan tangan
ke mulut. Alat kelamin si Buyung boleh disabuni (gunakan waslap kedua), tapi buat si Upik tak
perlu.
Gambar no 6.a
Angkat si kecil, masukkan ke dalam bak. Caranya:
a. Selusupkan tangan kiri Anda di bawah leher dan kepala si kecil; ibu jari menutup telinga
kanan dan jari te
ngah menutup telinga kiri. Jika Anda menggunakan tangan kanan, lakukan sebaliknya.
Gambar no 6.b
b. Dengan tangan kanan, rapatkan kedua kaki si kecil; posisi telunjuk di antara kedua kaki.
Gambar no 6.c
c. Kini si kecil siap diangkat untuk dimasukkan ke dalam bak mandinya.
Gambar no 7.a
7. Dalam bak mandi
a. Posisi badan si kecil di air harus lebih rendah dari kepala. Lepaskan tangan kanan dari
kakinya, lalu bilas tubuhnya bagian depan, tangan dan kaki hingga bersih. Tubuh bagian
belakang bisa dibilas tanpa harus membalikkan badan si kecil.
Gambar no 7.b
b. Jikapun ingin mencoba membalikkan badannya, caranya: lepaskan ibu jari Anda di telinga
kanan si kecil, lalu tutup telinganya dengan ibu jari tangan kanan Anda; sementara jari
tengah/telunjuk kanan menggantikan jari tengah yang menutup telinga kanan; tapak tangan kiri
tetap menyangga kepala si kecil, lalu balikkan tubuh si kecil ke arah kanan secara perlahan, baru
kemudian tapak tangan kiri digunakan untuk menyiram tubuh si kecil.
Gambar no 7.c
c.Jika ingin mengeramasi rambut si kecil, lakukan sebelum membilas tubuhnya. Caranya: beri
sedikit shampo di rambut, usap lembut hingga shampo merata, lalu bilas dengan air hingga busa
shampo tak bersisa, diikuti membilas seluruh tubuhnya hingga tak bersisa busa sabun sedikit
pun.
Gambar no 7.d
8. Kini si kecil siap diangkat dari bak mandinya. Kembalikan tangan kanan ke posisi semula di kaki
si kecil. Letakkan di atas handuk. Keringkan dengan lembut dari wajah, rambut, tangan, tubuh,
bagian kelamin hingga kaki.
SENTUHAN AKHIR
Gambar no 1
1. Bersihkan tali pusat dengan cotton buds, bungkus dengan kasa steril yang dibasahi alkohol 70
persen. Caranya seperti membedong, yaitu berbentuk segitiga. Jika tali pusat pendek, kasa cukup
dibuat simpul. Yang penting, pangkal tali pusat harus tertutup rapat.
Gambar no 2
2. Gosok seluruh tubuh dengan minyak telon. Jangan pakai minyak kayu putih karena terlalu keras
untuk kulit si kecil yang sensitif.
Gambar no 3
3. Bedaki perut dan punggungnya. Daerah kelamin tak perlu dibedaki. Jikapun mau, tipis saja.
Gambar no 4
1. Pakaikan popoknya, baju, lalu bedong. Terakhir, sisir rambutnya.
2.7 Imunisasi dan Vaksin
Imun adalah suatu keadaan tubuh mempunyai daya kemampuan mengadakan percegahan
penyakit dalam rangka serangan kuman tertentu. Jadi imunisasi adalah suatu tindakan untuk
memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh (Depkes RI, 2000)
Imunisasi adalah suatu cara untuk mengingkatkan kekebalan sseorang secara aktif
terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpanjan pada antigen yang serupa, tidak terjadi
penyakit. Vaksin adalah kuman atau racun kuman yang dimasukkan ke dalam tubuh.
BAB 3
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur kehamilan
37-42 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan,
menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram serta harus dapat
melakukan penyesuaian diri dari kehidupan ekstrauteri.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42
minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Depkes RI, 2005). Bayi baru lahir adalah bayi dari
lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu.
4.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan adalah semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca mengenai perawatan BBL (Bayi Baru Lahir).
DAFTAR PUSTAKA
[pdf],(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27032/4/Chapter%20II.pdf , diakses
tanggal 29 Februari 2016
Kumalasari Intan, 2015. Panduan praktik laboratorium dan klinik perawatan antenatal,
intranatal, posnatal bayi baru lahir dan kontrasepsi. Jakarta: Salemba Medika.
Lissauer Tom & Avroy Fanaroff, 2006. At a Glance Neonatologi. Jakarta: Erlangga