DEFINISI TANAH
Tanah adalah akumulasi tubuh alam bebas, berdimensi tiga, menduduki sebagian (besar)
permukaan bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai akibat
pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk pada kondisi
topografi/relief tertentu dan selama waktu tertentu (Donahue, 1970).
HORISON DESKRIPSI
O Terdiri/tersusun atas bahan organik tanah Oi (filorik), Oe (hemik); Oa (saprik)
Terbentuk dari bahan mineral tanah, tetapi digelapkan oleh bahan organik
A
tanah terhumifikasi yang tercampur dengan mineral tanah
Horison mineral dengan lempung silikat, Fe, Al, atau kombinasinya tercuci dan
E tereluviasi, meninggalkan horison berwarna cerah yang didominasi oleh
mineral tanah lapuk (kuarsa berukuran pasir dan debu)
AB Horison transisi antara A dan B, tetapi lebih menyerupai A dari pada B
EB Horison transisi antara E dan B, lebih meyerupai E dari pada B
Horison transisi yang lebih cocok sebagai horison A, kecuali untuk inklusi
A/B
yang < 50 % volume material yang cocok sebagai B
Horison transisi yang lebih cocok sebagai E, kecuali untuk inklusi < 50 %
E/B
volume bahan yang cocok sebagai B.
BA Horison transisi antara A & B, lebih menyerupai B dari pada A
BE Horison transisi antara B dan E, lebih menyerupai B dari pada E.
Horison transisi yang lebih cocok sebagai B, kecuali inklusi < 50 % volume
B/A
materi yang cocok sebagai A
Horison transisi yang cocok sebagai B, kecuali untuk inklusi < 50 % volume
B/E
materi yang sesuai sebagai E
B Horison yang terbentuk dibawah A, E dan O, dan didominasi oleh adanya
struktur batuan asalnya, dan oleh adanya: (1) konsentrasi illuvial silica; (2)
bukti hilangnya karbonat; (3) konsentrasi residu sesquioksida; (4)
pembungkusan sesquioksida, meyebabkan horison memiliki value rendah,
chroma tinggi, atau hue lebih merah daripada horison diatasnya maupun
dibawahnya tanpa illuviasi Fe; (5) alterasi yang membentuk lempung silikat,
dan yang membentuk struktur granuler, gumpal atau prismatik; (6)
gabungan/kombinasi semuanya.
BC Horison transisi antara B dan C, lebih menyerupai B dari pada C
CB Horison transisi antara B dan C, lebih menyerupai C dari pada B
Horison mineral, relatif tidak dipengaruhi oleh proses pedogenik dan tidak
C
memiliki sifat-sifat horison O, A, E, atau B
Lapisan terdiri dari batuan induk yang padat/keras, tidak dapat
R
dihancurkan/digali dengan cangkul/skop.
Diskripsi 12 Order Tanah (USDA)
Taksonomi
Diskripsi
Tanah
Berbagai kedalaman akumulasi sisa tanaman di
Histosols Tanah Organik
air tergenang dan rawa
Bagian permukaan tanah mineralnya berketebalan
Andisols Tanah abu volkan
30-60 cm dan memiliki sifat andic
Beriklim subhumid. Umumnya pada vegetasi
Alfisols Pedalfers (Al-Fe) hutan. Akumulasi lempung pada B2, sedang A2
umumnya tebal
Pasiran, tanah hutan dingin koniferus terlindi.
Spodosols Tanah berabu Hor O sangat masam, A2 terlindi. Akumulasi BO
dan/ Fe, Al –oksida pada hor B2.
Tanah melapuk lanjut, dalamnya > 3m, kesuburan
Oxisols Tanah oksida rendah, didominsai lempung Fe & Al oksida dan
asam.
Sangat asam, tanah tropika dan subtropik yang
Ultisols Tanah pelindihan melapuk lanjut. Hor A2 dalam. Dicirikan dengan
akumulasi lempung di B2
Kandungan lempung (mengembang –mengkerut)
tinggi. Membutuhkan musim basah dan kering
Vertisols Tanah membalik
untuk berkembang. Umumnya hanya memiliki
hor A1 mencampur sendiri yang dalam.
Tanah padang rumput, hor A1 berwarna gelap,
Mollisols Tanah lunak
mungkin memiliki B2 dan akumulasi kapur.
Tanah dengan pembentukan horison lemah.
Seperti Entisols, dengan cukup waktu membentuk
Inceptisols Tanah muda
hor A1 yang tegas dan B2 lemah. Tanah
tergenang menghambat pengembangan hor.
Tanah tanpa perkembangan profil, kecuali
Tanah baru mungkin hor A1 yang tipis. Deposit dataran
Entisols
berkembang banjir tepi sungai, deposit abu volkan, dan pasir
merupakan Entisols.
Taksonomi
Diskripsi
Tanah
Tanah daerah beriklim kering/arid. Ada
Tanah Arid perkembangan akumulasi kapur/gipsum, lapisan
Aridosols
(Pedocals) garam, dan/ hor A1 dan B2.
Tekstur (Texture)
Struktur (Structure)
Kerapatan (Density)
Konsistensi (Consistency)
Porositas (Porosity)
Warna (Color)
Temperatur (Temperature)
Sifat fisik tanah sangat mempengaruhi: pertumbuhan tanaman dan produksi tanaman.
Sebab, sifat fisik tanah menentukan:
Retensi/penahanan air mobilitas air dalam tanah
Drainase
Aerasi/pengudaraan tanah ketersediaan O2
Nutrisi tanaman
Sifat fisik tanah juga mempengaruhi sifat kimia dan biologi tanah.
Sifat fisik tanah bergantung pada:
Jumlah, ukuran, bentuk, susunan, dan komposisi mineral dari pertikel tanah.
Macam dan jumlah bahan organik tanah.
Volume dan ukuran pori-porinya, serta perbandingan air: udara yang
menempatinya.
5. 2. Tekstur Tanah (Distribusi Ukuran Partikel Tanah)
Tekstur tanah secara khusus menyatakan perbandingan relatif berbagai ukuran partikel
(separasi/fraksi) dalam tanah, dinyatakan dalam %.
Pasir (Sand) |
Debu (Silt) | gabungan proporsionil ketiganya disebut
Lempung (Clay) | geluh Loam
Ukuran separasi tanah yang umum dipakai untuk keperluan pertanian (termasuk ilmu
tanah) adalah separasi tanah berdasarkan sistem klasifikasi partikel tanah oleh USDA
(Departemen Pertanian Amerika Serikat), yiatu:
5. 3. Peranan Tekstur
Tekstur tanah mempengaruhi beberapa karakter (ciri) tanah seperti:
Tingkat penyerapan air
Penyimpanan/penahanan air
Pengudaraan tanah
Kemudahan pengolahan tanah
Kesuburan tanah
Contoh:
Tanah Lempungan Tanah Pasiran
partikel halus - mudah diolah
ikatan kuat - cukup udara
pori makro < - pori makro dominan
pori mikro dominan - mudah dibasahi
sulit dibasahi - mengering secara cepat
sulit diatuskan - terdrainase secara cepat
- mudah kehilangan hara
Hasilnya penolakan partikel yang berdampingan sebab muatan sama terjadi destruktif
terhadap struktur.
3. Pupuk Kalium
K diperoleh terutama dengan menambang dibawah hamparan garam,
Semua garam K yang digunakan sebagai pupuk adalah larut dalam air, dan karenanya di
anggap sebagai pupuk yang siap tersedia,
Tidak seperti halnya garam-garam N, pupuk K walaupun digunakan dalam jumlah
besar, memberikan sedikit atau tanpa pengaruh pada pH tanah.
K-Mg sulfat, walaupun rendah kandungan K-nya, digunakan untuk daerah-daerah
dengan Mg-rendah. Karena ketersediaan Mg dalam material ini; tampak lebih diharapkan
sebagai sumber Mg daripada salah satu dari batuan kapur (Dolomitik atau Dolomite)
4. Pupuk Campur(an)
Telah lama petani menggunakan bahan yang mengan-dung lebih dari dua elemen, dan
umumnya mengandung ketiganya dalam perbandingan jumlah yang diharapkan untuk
memenuhi kebutuhan elemen hara,
Larutan amonia, TSP, K-nitrat, dan pupuk organik mungkin diberikan jika pemupukan
lengkap diharapkan.
Pada tanaman jagung umumnya bersifat self fertile artinya menghasilkan tepung atau serbuk sari
yang subur demikian juga dengan putiknya, tetapi dikarenakan susunan morfologi bunga yang
terpisah maka tidak memungkinkan terjadinya self pollination. Dengan demikian maka jagung
memerlukan polinator baik yang alami seperti angin, serangga atau hewan maupun manusia
untuk memindahkan tepung sari dari kepala sari ke kepala putiknya.
3. Pembuahan
Tongkol yang sudah mengalami penyerbukan akan dilanjutkan dengan pembuahan. Pada tahap
perkembangan buah muda menuju kemasakan buah dan biji diawali dengan pembesaran bakal
buah (ovarium) yang diikuti oleh perkembangan cadangan makanan (endosperm) dan
selanjutnya terjadi perkembangan embrio.
G. Keuntungan
Keuntungan = Penerimaan – Total Biaya Pengeluaran
H. Ratio Biaya dan Pendapatan (R/C)
R/C = Penerimaan : Total Biaya Pengeluaran
I. Break Event Point (BEP)
1. BEP (Rp) = Total biaya/total produksi
Fotosintesis
Fotosintesis adalah suatu proses manufaktur makanan di pabrik dengan bantuan sinar
matahari dioksida, karbon dan air. Tumbuhan mengambil karbon dioksida dari atmosfer
yang diambil melalui stomata. Molekul air dipecah menjadi hidrogen dan oksigen dan
oksigen yang kemudian dilepaskan di atmosfer sebagai produk-oleh.
Oksigen ini juga dirilis melalui bukaan stomata. Oleh karena itu kita dapat mengatakan
bahwa media pertukaran gas adalah stomata. Ini adalah media respirasi seluler pada
tumbuhan. Pekerjaan yang hidung lakukan bagi kita mirip dengan stomata dalam
tumbuhan.
Transpirasi
Transpirasi adalah proses penguapan air dari permukaan tumbuhan. Hal ini dilakukan
melalui bukaan stomata. Hal ini membantu tumbuhan untuk mendapatkan dingin dan
juga membantu dalam transfer mineral dan bahan lainnya ke berbagai bagian tumbuhan.
Sebagai tumbuhan mengambil air dari tanah, bukaan menyerap mineral lainnya.