Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KARYA

SENI RUPA GYPSUM

Oleh:

Juwita Pratiwi
Muhammad Qhitfir
Rifki Chairullah
Siti Hanna
Tasya Dyta Arzita

XI MIPA 1

SMA NEGERI 1 PONTIANAK


TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahaesa karena
atas kehendak dan izin-Nya karya ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya dan diberi
kemudahan serta kelancaran dalam menulis karya ilmiah ini.
Dalam hal ini, penulisan karya ilmiah bertujuan untuk menyelesaikan tugas PKW dengan
judul yang diangkat “MAKALAH KARYA SENI RUPA GYPSUM”. Selain itu, penulis
bertujuan untuk memberitahukan kepada khalayak ramai tentang gypsum,.

Dalam penulisan, penulis banyak mengambil literatur dari banyak sumber terutama
internet dan bimbingan dari guru Prakarya Kewirausahaan yang telah berbagi ilmu mengenai
pembuatan makalah tentang gypsum. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Orang Tua Penulis
2. Guru PKW
3. Koneksi internet
Penulis mengharapkan adanya masukkan dari pihak yang telah membaca dan
menerima kritikan ataupun saran yang membangun, agar karya ilmiah ini bermanfaat bagi
pembaca.
Di lain pihak, penulis mengucapkan terima kasih kepada pembaca. Harapan penulis,
semoga pembaca mendapatkan pengetahuan. Akhir kata, penulis mohon maaf apabila terdapat
kata-kata yang tidak berkenan.
Wassalamualaikum wr,wb.

Pontianak, 22 September 2016

Tim Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... i

Kata Daftar isi ..................................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan

A.Latar Belakang................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 1

BAB II Pembahasan

A. Pengertian Gypsum ............................................................................................ 2

B. Alat dan Bahan dalam Pembuatan Gypsum.................................................... 2

C. Tahap-Tahap Pemnbbuatan Gypsum............................................................... 3

D. Bentuk-Bentuk Gypsum.................................................................................... 5

E. Kegunaan Gypsum............................................................................................ 5

F. Hal-Hal yang diperhatikan dalam memilih Gypsum....................................... 5

G. Kelebihan dan Kekurangan Gypsum................................................................ 6

BAB III Penutup

A. Kesimpulan ................................................................................................... 7

B. Saran ........................................................................................................... 7

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berhubungan dengan diberikannya tugas oleh guru PKW maka, kami menyusun sebuah
makakalah dengan judul “ Karya Seni Rupa Gypsum”.

Dengan semakin mahalnya harga kayu akhir-akhir ini,semakin menaikkan popularitas


gypsum karena bias dianggap sebagai pengganti.Gypsum biasa digunakan mulai dari rumah
sederhana sampai rumah mewah. Selain itu,bahan gypsum bias membuat plafon rumah
menjadi lebih indah. Harganya pun relatif bersaing bila dibandingkan dengan jenis bahan
lain dengan fungsi yang sama.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengertian gypsum?


2. Bagaimana cara pembuatan dan pemasangan gypsum?

C. Tujuan Penulisan

1. Memenuhi tugas dari guru PKW


2. Menmanmbah pengetahuan mengenai Karya Seni Rupa Gypsum
BAB II
ISI
A. Pengertian Gypsum
Gypsum adalah batu putih yang terbentuk karena pengendapan air laut.Gipsum merupakan
mineral sulfat yang paling umum di bumi dan terbanyak dalam batuan sedimen, lunak bila
murni.Dalam dunia perdagangan biasanya gipsum mengandung 90% CaSO4.2H2O (Habson,
1987).Menurut Sanusi (1986) gipsum adalah suatu senyawa kimia yang mengandung dua
molekul hablur dan dikenal dengan rumus kimia CaSO4.2H2O. Dalam bentuk murni gipsum
berupa kristal berwarna putih dan berwarna abu-abu, kuning, jingga atau hitam bila kurang
murni. Dengan perlakuan panas, tekanan, percampuran dengan unsur-unsur yang lain dapat
menghasilkan berbagai jenis gipsum.

Alam menyediakan dua macam gipsum yaitu anhidrit dan dehydrate. Gipsum yang disuling
disebut dengan anhidrit dibentuk dari 29,4 % zat kapur (Ca) dan 23,5 % belerang (S). Secara
kimiawi, satu-satunya perbedaan antara kedua jenis gipsum ini adalah dua molekul air yang ada
dalam senyawanya.Dehydrate (CaSO4 + 2H2O) berisi dua molekul dan air sedangkan anhidrit
(CaSO4) tidak berisi molekul air. Pada umumnya, gipsum mempunyai air yang dihubungkan
dalam struktur molekular (CaSO4.2H2O) dan kira-kira 23,3 % Ca dan 18,5 % S. Gipsum
digunakan untuk pembuatan bangunan plester, papan dinding, ubin,sebagai penyerap untuk
bahan-kimia, sebagai pigmen cat dan perluasan, dan untuk pelapisan kertas.

Gipsum mentah juga digunakan untuk campuran portland semen. Warna sebenarnya adalah
putih, tetapi mungkin saja diwarnai kelabu, warna coklat, atau merah. Berat jenisnya adalah 2.28
- 2.33 dan kekerasan Mohs 1,5 - 2. Gipsum menjadi kering ketika dipanaskan sekitar 374oF
(190oC), membentuk hermihydrate 2CaSO4.H2O, yang merupakan dasar dari kebanyakan
plester gipsum. Disebut sebagai gypsum calcined, pada saat digunakan untuk pembuatan hiasan,
bahan gypsum calcined dicampur dengan air, membentuk sulfate hydrated yang akan
mengeraskan.

Gipsum sebagai perekat mineral mempunyai sifat yang lebih baik dibandingkan dengan
perekat organik karena tidak menimbulkan pencemaran udara, murah, tahan api, tahan deteriorasi
oleh faktor biologis dan tahan terhadap zat kimia (Purwadi, 1993). Saat ini gipsum sebagai bahan
bangunan digunakan untuk membuat papan gipsum dan profil pengganti eternit asbes. Papan
gipsum profil adalah salah satu produk jadi setelah material gipsum diolah melalui proses
pabrikasi menjadi tepung. Papan gipsum profil digunakan sebagai salah satu elemen dari dinding
partisi dan plafon.

B. Alat dan Bahan dalam Pembuatan Gypsum


1. Casting

Merupakan bahan utama dalam pembuatan gypsum yang mempunyai bentuk seperti
bubuk lembut dengan warna putih. Casting yang baik adalah casting dengan bentuk bubuk yang
semakin lembut dan dengan warna yang semakin putih.

Untuk perawatannya casting sebaiknya ditaruh ditempat yang kering dan tidak lembab
serta jangan sampai terkena air sedikit pun dengan maksud agar casting tidak mudah mengeras
atau membatu.
2.Roving

Roving dalam pembuatan gypsum digunakan sebagai bahan penguat pada waktu
pencetakan. Roving bentuknya seperti serabut yang sudah tertata rapi, sehingga nantinya jika
ingin digunakan tinggal memotongnya sesuai ukuran dengan yang diinginkan.

Untuk perawatan,roving sebaiknya ditaruh ditempat yang kering dan jangan ditumpuki bahan
berat karena sifatnya yang rapuh. Untuk mendapatkan casting yang baik bias diperoleh ditoko-
toko tertentu yang menyediakan bahan tersebut seperti took bahan bangunan dengan merkyang
bervariasi.

3. Air

Air nantinya digunakan sebagai bahan untuk mencampur casting. Air yang digunakan
bias air sumur, air PAM, airartetis, yang tidak mengandung garam. Karena air yang mengandung
kadar garam yang tinggi menyebabkan gypsum tidak tahan lama atau mudah pecah.

4.Minyak

Minyak yang digunakan dalam pembuatan gypsum bias dibuat dengan menggunakan
bahan lemak dari binatang lembu atau kerbau yang dipanaskan atau dimasak sekitar 5 menit
sampai lemak itu mencair kemudian campurkan dengan solar dengan perbandingan 2 banding 1
,kemudian dimasak lagi sekitar 5 menit sambil diaduk agar kedua cairan itu menyatu sehingga
menjad isebuah minyak yang sudah siap digunakan. Dengan penggunaan minyak yang dibuat
dari bahan lemak sapi akan menghasilkan gypsum yang sesuai dengan keinginan yaitu tetapakan
berwarna putih dan bersih tidak bercampur dengan warna minyak.

5.Tali

Tali nantinya digunakan sebagai pengait gypsum untuk digantungkan setelah dilepas dari
cetakan,untuk itu tali yang dipilih harus kuat, bisa tali raffia atau sejenisnya,yang mudah
diperoleh ditoko-toko bahan bangunan, toko–took kelontong.

C. Tahap-Tahap Pembuatan Gypsum


1. TAHAP 1 ( PROSES PENGADUKAN BAHAN )
Proses awal pembuatan gypsum diawali dengan pengadukan bahan gypsum. Adapun bahan
yang dipakai dalam proses pengadukan adalah:
a. casting
b. air

Sedangkan alat yang persiapkan adalah:

Timbangan,yang digunakan untuk menakar ukuran jumlah casting yang akan diaduk sehingga
disesuaikan dengan bentuk gypsum yang akan dibuat. Gelas ukur,yang digunakan untuk
menakar air. Ember atau tempat lain yang mirip bentuknya yang bisa digunakan untuk tempat
mengaduk. Sekop,yang digunakan untuk mengaduk atau alat alternative lain yang mirip sek
yang bisa dibuat dari bahan kayu atau sejenisnya, yang nantinya bisa digunakan untuk
mengaduk dengan merata.
Proses Tahap1:

• Pertama kita mempersiapkan sebuah cetakan yang akan dipakai membuat gypsum dalam
keadaan bersih dan kering, mulailah diolesi minyak yang telah dibuat agar gypsum tidak
melekat dan mudah dilepaskan dari cetakan.

• Mula-mula dipersiapkan dulu bahannya yaitu denga nmenimbang casting dan menakar air
yang akan dipergunakan sesuai dengan bentuk ukuran gypsum, dengan perbandingan 1:2,
artinya jika kita menggunakan casting 2Kg maka untuk airnya1 liter.

• Masukkan casting yang sudah ditakar kedalam ember,setelah itu baru diberikan air. Tunggu 5
menit, supaya kekentalan air merata. Setelah 5menit baru kita aduk dengan menggunakan sekop
sampai benar–benar rata.

2. TAHAP 2 ( PENUANGAN BAHAN GYPSUM ke dalam CETAKAN )

Setelah bahan pada proses pertama selesai dikerjakan maka tahap kedua adalah menuangkan
adonan tersebut kedalam cetakan. Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan adalah cetakan
gypsum yang akan dibuat dan adonan casting yang telah dicampur dengan air yang sudah
dikerjakan pada tahap pertama.

Cara penuangannya adalah persiapkan dulu cetakan pada tempat yang datar supaya nantinya
adonan yang dituangkan betul–betul merata. Kemudian tuangkan adonan kedalam cetakan
secara pelan–pelan hingga merata dengan ketinggian kurang lebih 1cm dari tepin cetakan, jadi
tidak semua adonan tadi kita tuangkan kedalam cetakan.

3. TAHAP3(PEMASANGAN ROVING)
Dalam tahap pemasangan roving ini alat dan bahan yang perlu dipersiapkan adalah sisa
adonan sebelumnya. Roving yang sudah dipotong kira-kira 25cm yang jumlahnya disesuaikan
dengan ukuran cetakan dan tali(bias tali ravia atau sejenisnya) yang kuat karena nantinya
digunakan untuk menggantung hasil cetakan. Roving juga harus disesuaikan dengan rakel yang
berfungsi untuk meratakan.

Dalam tahap pemasangan roving ini, pertama kita ambil roving yang sudah dipotong sesuai
dengan ukuran kemudian kita letakkan roving tersebut kedalam cetakan yang sudah dilakukan
pada tahap2 dengan cara menebarkan roving kedalam cetakan yang sudah diisi adonan tadi
secara merata. Setelah roving kita tebarkan secara merata, selanjutnya ialah merapikan tepi
cetakan dari roving yang mungkin menjuntai keluar dengan menggunakan “rakel”. Tetapi untuk
salah satu ujung sisi, kita sisakan roving tadi untuk mengaitkan tali penggantungnya.

Jadi tidak semua tepicetakan kita rapikan dari roving.Adapun cara mengaitkan tali ialah letakkan
tali secara melintang kedalam sisa roving, kemudian sisa roving kitagulung sekali kearah dalam
cetakan sehingga membuat tali tadi menjadi melingkar. Setelah itu tuangkan sisa adonan tadi
kedalam cetakan gypsum sampai penuh. Langkah selanjutnya ialah mengeringkannya sampai
kurang lebih30menit.

4. TAHAP4(PELEPASAN GYPSUMDARICETAKAN)

Setelah kurang lebih 30menit, gypsum sudah kering dan siap untuk dilepas dari cetakan.
Ada dua cara melepaskan gypsum dari cetakan ssuai dengan model cetakan yaitu:

a.Cetakan model lurus


Untuk cetakan model lurus pelepasan dimulai dari salah satu ujung dengan membukanya
secara perlahan-lahan, kemudian kita gerakkan telapak tangan kita hingga ujung yang satunya
lagi,sampai semua gypsum terlepas.

b.Cetakan oval/melingkar

Yaitu dengan caradiketukkan pelan–pelan dan hati–hati, secara menyeluruh kesemua


bagian cetakan sampai gypsum terlepas. Setelah gypsum terlepas gantungkan untuk menambah
kekeringannya.

D. Bentuk-Bentuk Gypsum
Gypsum memiliki beberapa bentuk:

1. Selenite: berbentuk pipih, terkadang memiliki kristal kembar. Gypsum jenis ini
memiliki serabut dan lembut. Jenis ini bisa menjadi butiran kecil.
2. Alabaster: berwarna putih dan berjaring halus. Jenis ini banyak digunakan untuk
ornament rumah.
3. Desert Rose: berbentuk seperti bungan dan berpasir. Biasa ditemukan di daerah yang
gersang.

E. Kegunaan Gypsum
Gypsum memiliki banyak kegunaan sejak zaman prasejarah hingga sekarang. Beberapa
kegunaan gipsum yaitu :

 Drywall
 Bahan perekat.
 Penyaring dan sebagai pupuk tanah.
 Campuran bahan pembuatan lapangan tenis.
 Sebagai pengganti kayu pada zaman kerajaan-kerajaan.
 Sebagai pengental .
 Sebagai penambah kekerasan untuk bahan bangunan.
 Untuk bahan baku kapur tulis.
 Sebagai salah satu bahan pembuat portland semen.
 Sebagai indikator pada tanah dan air.

F. Hal yang Diperhatikan dalam Memilih Gypsum


Saat ini gipsum semakin digemari untuk diaplikasikan pada berbagai bangunan.Selain
ringan penggunaan gipsum juga praktis, karena dapat di pasang dan dibongkar dengan
cepat.Kekuatan utama gypsum terletak pada kertas pembungkusnya, berwarna gading
cenderung kecoklatan, dengan bahan sepintas mirip dengan kertas zak pembungkus semen. Saat
ini produsen gipsum memproduksi beberapa jenis gipsum untuk beberapa aplikasi. Ketebalan
gipsum bervariasi, rata-rata di pasaran adalah 9mm, 12mm dan 15 mm untuk type gypsum
standar (plasterboard). Akan tetapi dalam pemilihan gipsum terdapat beberapa hal yang harus
dipertimbangkan, yaitu :

a. Ketahanan Terhadap Air


Karena kekuatan papan gypsum yang terletak pada kertas pembungkusnya, maka
untuk gipsum standar (plasterboard) yang ada dipasaran rata-rata tidak tahan
terhadap basah dan lembab, kertas akan mengelupas dan inti gypsum akan
terurai. Bila memang memerlukan gypsum apabila sebagai partisi maka beberapa
merk terkenal mengeluarkan gipsum dengan pelapis yang lebih tahan terhadap
lembab (terhadap lembab bukan basah, karena bahan gypsum memang tidak akan
bertahan terhadap basah) tentu dengan harga yang lebih mahal untuk ketebalan yang
sama.

b. Akustik
Bahan gipsum standar (plasterboard) relatif lunak sehingga bahan gipsum relatif
bisa menyerap suara dengan baik daripada dinding bata. GIpsum cocok digunakan
untuk ruang-ruang yang memerlukan peredaman suara. Pemakaian gipsum sebagai
pelapis dinding dapat membantu meredam gema yang ditimbulkan akibat pantulan
balik suara, karena sifat peredaman gipsum yang baik inilah maka beberapa produsen
mengeluarkan panel peredam suara yang lebih baik dengan berbahan dasar gipsum.

c. Harga
Harga gipsum dipasaran relatif bervariasi.Saat ini banyak produsen gipsum yang
menawarkan produknya mulai dari yang berkualitas dengan harga yang tinggi,
hingga gipsum kelas low-end yang ditawarkan dengan harga murah tentu dengan
kualitas seadanya. Harga gypsum ditentukan oleh ketebalan dan jenis pelapis untuk
aplikasi khusus. Sebagai gambaran harga gypsum standar (plasterboard) saat ini
berkisar antara 35 ribu – 65 ribu perlembar (1200x2400x9mm).

d. Ketahanan Terhadap Api


Gipsum standar (plasterboard) mempuyai lapisan kertas sebagai penguat, dan
seperti kita ketahui bahwa kertas adalah penghantar api. Namun beberapa produsen
menciptakan gypsum yang lebih tahan terhadap api dengan lapisan kertas khusus
(tentu dengan harga yang lebih mahal).

e. Ketahanan Terhadap Benturan dan Goresan


Aplikasi gipsum sebagai dinding partisi saat ini sudah menjadi suatu hal yang
umum, namun dari berbagai kasus yang terjadi, pemasangan gipsum di ruang yang
biasa dilalui banyak orang cenderung mudah rusak dan gupil terutama di bagian
sudut dinding (misal sebagai pelapis kolom). Selain itu bila dinding tergores dengan
sesuatu yang tajam maka dipastikan kertas akan mudah terkelupas oleh tangan usil,
namun perbaikan untuk hal ini cukup mudah.

G. Kelebihan dan Kekurangan Gypsum


Kelebihan: :

 Hasilnya yang rata dan tampak seperti tidak ada sambungan.


 Jika ada kerusakan cukup bagian tertentu saja yang diperbaiki, tidak perlu semuanya.
Karena gypsum menggunakan sistem dempul. Jadi kita dapat mudah menangani
kerusakan.
 Mudah diaplikasikan
 Ekonomis

Kekurangan: :

 Tidak tahan terhadap air ataupun kelembaban


 Mudah bernoda
 Akan hancur jika terkena air
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gypsumbiasa digunakan mulai dari rumah sederhana sampai rumah mewah. Selain itu,
bahan gypsum bisa membuat plafon rumah menjadi lebih indah. Harganya pun relative bersaing
bila dibandingkan dengan bahan yang lain dengan fungsi yang sama. Kelebihan dari gypsum
juga lebih fleksibel untuk dibentuk sesuai dengan keinginan perancang, selain memiliki daya
tahan dan tingkat stabilitas tinggi. Penggunaan interior gypsum sangat cocok untuk
memperindah tampilan awal dari interior bangunan.

Dan dalam hal pembuatannya gypsum sangat mudah dan cepat, selain itu bahan dan alatnya
mudah. Hasilnya pun tak kalah dengan karya seni rupa dari bahan dasar kayu. Gypsum pun
mudah diolah sehingga bias menjadi berbagai bentuk dan corak yang beragam.

B. Saran
Makalah ini cukup sampai disini, karena keterbatasan pengetahuan mengenai karya seni
rupa gypsum dan keterbatasan saya dalam pencarian data. Walaupun makalah ini jauh dari
kata sempurna, tapi semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis serta pembaca. Setiap
kritik maupun saran yang dapat membangun serta memperbaiki makalah akan penulis
terima seluas-luasnya, terima kasih atas perhatian anda untuk membaca makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://plus.google.com/110765824111527302973/posts/SxNxFBkPUqm

http://gypsumbintaro.com/post-makalah-pembuatan-gypsum

http://sinarjayagypsum.pun.bz/cara-membuat-gypsum.xhtml

http://tukangbagus.blogspot.co.id/p/keunggulan-dan-manfaat-gypsum.html

http://arabudiana.blogspot.co.id/2013/05/makalah-karya-seni-rupa-gypsum.html

Anda mungkin juga menyukai