Oleh:
Juwita Pratiwi
Muhammad Qhitfir
Rifki Chairullah
Siti Hanna
Tasya Dyta Arzita
XI MIPA 1
Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahaesa karena
atas kehendak dan izin-Nya karya ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya dan diberi
kemudahan serta kelancaran dalam menulis karya ilmiah ini.
Dalam hal ini, penulisan karya ilmiah bertujuan untuk menyelesaikan tugas PKW dengan
judul yang diangkat “MAKALAH KARYA SENI RUPA GYPSUM”. Selain itu, penulis
bertujuan untuk memberitahukan kepada khalayak ramai tentang gypsum,.
Dalam penulisan, penulis banyak mengambil literatur dari banyak sumber terutama
internet dan bimbingan dari guru Prakarya Kewirausahaan yang telah berbagi ilmu mengenai
pembuatan makalah tentang gypsum. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Orang Tua Penulis
2. Guru PKW
3. Koneksi internet
Penulis mengharapkan adanya masukkan dari pihak yang telah membaca dan
menerima kritikan ataupun saran yang membangun, agar karya ilmiah ini bermanfaat bagi
pembaca.
Di lain pihak, penulis mengucapkan terima kasih kepada pembaca. Harapan penulis,
semoga pembaca mendapatkan pengetahuan. Akhir kata, penulis mohon maaf apabila terdapat
kata-kata yang tidak berkenan.
Wassalamualaikum wr,wb.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
A.Latar Belakang................................................................................................ 1
BAB II Pembahasan
D. Bentuk-Bentuk Gypsum.................................................................................... 5
E. Kegunaan Gypsum............................................................................................ 5
A. Kesimpulan ................................................................................................... 7
B. Saran ........................................................................................................... 7
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berhubungan dengan diberikannya tugas oleh guru PKW maka, kami menyusun sebuah
makakalah dengan judul “ Karya Seni Rupa Gypsum”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Alam menyediakan dua macam gipsum yaitu anhidrit dan dehydrate. Gipsum yang disuling
disebut dengan anhidrit dibentuk dari 29,4 % zat kapur (Ca) dan 23,5 % belerang (S). Secara
kimiawi, satu-satunya perbedaan antara kedua jenis gipsum ini adalah dua molekul air yang ada
dalam senyawanya.Dehydrate (CaSO4 + 2H2O) berisi dua molekul dan air sedangkan anhidrit
(CaSO4) tidak berisi molekul air. Pada umumnya, gipsum mempunyai air yang dihubungkan
dalam struktur molekular (CaSO4.2H2O) dan kira-kira 23,3 % Ca dan 18,5 % S. Gipsum
digunakan untuk pembuatan bangunan plester, papan dinding, ubin,sebagai penyerap untuk
bahan-kimia, sebagai pigmen cat dan perluasan, dan untuk pelapisan kertas.
Gipsum mentah juga digunakan untuk campuran portland semen. Warna sebenarnya adalah
putih, tetapi mungkin saja diwarnai kelabu, warna coklat, atau merah. Berat jenisnya adalah 2.28
- 2.33 dan kekerasan Mohs 1,5 - 2. Gipsum menjadi kering ketika dipanaskan sekitar 374oF
(190oC), membentuk hermihydrate 2CaSO4.H2O, yang merupakan dasar dari kebanyakan
plester gipsum. Disebut sebagai gypsum calcined, pada saat digunakan untuk pembuatan hiasan,
bahan gypsum calcined dicampur dengan air, membentuk sulfate hydrated yang akan
mengeraskan.
Gipsum sebagai perekat mineral mempunyai sifat yang lebih baik dibandingkan dengan
perekat organik karena tidak menimbulkan pencemaran udara, murah, tahan api, tahan deteriorasi
oleh faktor biologis dan tahan terhadap zat kimia (Purwadi, 1993). Saat ini gipsum sebagai bahan
bangunan digunakan untuk membuat papan gipsum dan profil pengganti eternit asbes. Papan
gipsum profil adalah salah satu produk jadi setelah material gipsum diolah melalui proses
pabrikasi menjadi tepung. Papan gipsum profil digunakan sebagai salah satu elemen dari dinding
partisi dan plafon.
Merupakan bahan utama dalam pembuatan gypsum yang mempunyai bentuk seperti
bubuk lembut dengan warna putih. Casting yang baik adalah casting dengan bentuk bubuk yang
semakin lembut dan dengan warna yang semakin putih.
Untuk perawatannya casting sebaiknya ditaruh ditempat yang kering dan tidak lembab
serta jangan sampai terkena air sedikit pun dengan maksud agar casting tidak mudah mengeras
atau membatu.
2.Roving
Roving dalam pembuatan gypsum digunakan sebagai bahan penguat pada waktu
pencetakan. Roving bentuknya seperti serabut yang sudah tertata rapi, sehingga nantinya jika
ingin digunakan tinggal memotongnya sesuai ukuran dengan yang diinginkan.
Untuk perawatan,roving sebaiknya ditaruh ditempat yang kering dan jangan ditumpuki bahan
berat karena sifatnya yang rapuh. Untuk mendapatkan casting yang baik bias diperoleh ditoko-
toko tertentu yang menyediakan bahan tersebut seperti took bahan bangunan dengan merkyang
bervariasi.
3. Air
Air nantinya digunakan sebagai bahan untuk mencampur casting. Air yang digunakan
bias air sumur, air PAM, airartetis, yang tidak mengandung garam. Karena air yang mengandung
kadar garam yang tinggi menyebabkan gypsum tidak tahan lama atau mudah pecah.
4.Minyak
Minyak yang digunakan dalam pembuatan gypsum bias dibuat dengan menggunakan
bahan lemak dari binatang lembu atau kerbau yang dipanaskan atau dimasak sekitar 5 menit
sampai lemak itu mencair kemudian campurkan dengan solar dengan perbandingan 2 banding 1
,kemudian dimasak lagi sekitar 5 menit sambil diaduk agar kedua cairan itu menyatu sehingga
menjad isebuah minyak yang sudah siap digunakan. Dengan penggunaan minyak yang dibuat
dari bahan lemak sapi akan menghasilkan gypsum yang sesuai dengan keinginan yaitu tetapakan
berwarna putih dan bersih tidak bercampur dengan warna minyak.
5.Tali
Tali nantinya digunakan sebagai pengait gypsum untuk digantungkan setelah dilepas dari
cetakan,untuk itu tali yang dipilih harus kuat, bisa tali raffia atau sejenisnya,yang mudah
diperoleh ditoko-toko bahan bangunan, toko–took kelontong.
Timbangan,yang digunakan untuk menakar ukuran jumlah casting yang akan diaduk sehingga
disesuaikan dengan bentuk gypsum yang akan dibuat. Gelas ukur,yang digunakan untuk
menakar air. Ember atau tempat lain yang mirip bentuknya yang bisa digunakan untuk tempat
mengaduk. Sekop,yang digunakan untuk mengaduk atau alat alternative lain yang mirip sek
yang bisa dibuat dari bahan kayu atau sejenisnya, yang nantinya bisa digunakan untuk
mengaduk dengan merata.
Proses Tahap1:
• Pertama kita mempersiapkan sebuah cetakan yang akan dipakai membuat gypsum dalam
keadaan bersih dan kering, mulailah diolesi minyak yang telah dibuat agar gypsum tidak
melekat dan mudah dilepaskan dari cetakan.
• Mula-mula dipersiapkan dulu bahannya yaitu denga nmenimbang casting dan menakar air
yang akan dipergunakan sesuai dengan bentuk ukuran gypsum, dengan perbandingan 1:2,
artinya jika kita menggunakan casting 2Kg maka untuk airnya1 liter.
• Masukkan casting yang sudah ditakar kedalam ember,setelah itu baru diberikan air. Tunggu 5
menit, supaya kekentalan air merata. Setelah 5menit baru kita aduk dengan menggunakan sekop
sampai benar–benar rata.
Setelah bahan pada proses pertama selesai dikerjakan maka tahap kedua adalah menuangkan
adonan tersebut kedalam cetakan. Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan adalah cetakan
gypsum yang akan dibuat dan adonan casting yang telah dicampur dengan air yang sudah
dikerjakan pada tahap pertama.
Cara penuangannya adalah persiapkan dulu cetakan pada tempat yang datar supaya nantinya
adonan yang dituangkan betul–betul merata. Kemudian tuangkan adonan kedalam cetakan
secara pelan–pelan hingga merata dengan ketinggian kurang lebih 1cm dari tepin cetakan, jadi
tidak semua adonan tadi kita tuangkan kedalam cetakan.
3. TAHAP3(PEMASANGAN ROVING)
Dalam tahap pemasangan roving ini alat dan bahan yang perlu dipersiapkan adalah sisa
adonan sebelumnya. Roving yang sudah dipotong kira-kira 25cm yang jumlahnya disesuaikan
dengan ukuran cetakan dan tali(bias tali ravia atau sejenisnya) yang kuat karena nantinya
digunakan untuk menggantung hasil cetakan. Roving juga harus disesuaikan dengan rakel yang
berfungsi untuk meratakan.
Dalam tahap pemasangan roving ini, pertama kita ambil roving yang sudah dipotong sesuai
dengan ukuran kemudian kita letakkan roving tersebut kedalam cetakan yang sudah dilakukan
pada tahap2 dengan cara menebarkan roving kedalam cetakan yang sudah diisi adonan tadi
secara merata. Setelah roving kita tebarkan secara merata, selanjutnya ialah merapikan tepi
cetakan dari roving yang mungkin menjuntai keluar dengan menggunakan “rakel”. Tetapi untuk
salah satu ujung sisi, kita sisakan roving tadi untuk mengaitkan tali penggantungnya.
Jadi tidak semua tepicetakan kita rapikan dari roving.Adapun cara mengaitkan tali ialah letakkan
tali secara melintang kedalam sisa roving, kemudian sisa roving kitagulung sekali kearah dalam
cetakan sehingga membuat tali tadi menjadi melingkar. Setelah itu tuangkan sisa adonan tadi
kedalam cetakan gypsum sampai penuh. Langkah selanjutnya ialah mengeringkannya sampai
kurang lebih30menit.
4. TAHAP4(PELEPASAN GYPSUMDARICETAKAN)
Setelah kurang lebih 30menit, gypsum sudah kering dan siap untuk dilepas dari cetakan.
Ada dua cara melepaskan gypsum dari cetakan ssuai dengan model cetakan yaitu:
b.Cetakan oval/melingkar
D. Bentuk-Bentuk Gypsum
Gypsum memiliki beberapa bentuk:
1. Selenite: berbentuk pipih, terkadang memiliki kristal kembar. Gypsum jenis ini
memiliki serabut dan lembut. Jenis ini bisa menjadi butiran kecil.
2. Alabaster: berwarna putih dan berjaring halus. Jenis ini banyak digunakan untuk
ornament rumah.
3. Desert Rose: berbentuk seperti bungan dan berpasir. Biasa ditemukan di daerah yang
gersang.
E. Kegunaan Gypsum
Gypsum memiliki banyak kegunaan sejak zaman prasejarah hingga sekarang. Beberapa
kegunaan gipsum yaitu :
Drywall
Bahan perekat.
Penyaring dan sebagai pupuk tanah.
Campuran bahan pembuatan lapangan tenis.
Sebagai pengganti kayu pada zaman kerajaan-kerajaan.
Sebagai pengental .
Sebagai penambah kekerasan untuk bahan bangunan.
Untuk bahan baku kapur tulis.
Sebagai salah satu bahan pembuat portland semen.
Sebagai indikator pada tanah dan air.
b. Akustik
Bahan gipsum standar (plasterboard) relatif lunak sehingga bahan gipsum relatif
bisa menyerap suara dengan baik daripada dinding bata. GIpsum cocok digunakan
untuk ruang-ruang yang memerlukan peredaman suara. Pemakaian gipsum sebagai
pelapis dinding dapat membantu meredam gema yang ditimbulkan akibat pantulan
balik suara, karena sifat peredaman gipsum yang baik inilah maka beberapa produsen
mengeluarkan panel peredam suara yang lebih baik dengan berbahan dasar gipsum.
c. Harga
Harga gipsum dipasaran relatif bervariasi.Saat ini banyak produsen gipsum yang
menawarkan produknya mulai dari yang berkualitas dengan harga yang tinggi,
hingga gipsum kelas low-end yang ditawarkan dengan harga murah tentu dengan
kualitas seadanya. Harga gypsum ditentukan oleh ketebalan dan jenis pelapis untuk
aplikasi khusus. Sebagai gambaran harga gypsum standar (plasterboard) saat ini
berkisar antara 35 ribu – 65 ribu perlembar (1200x2400x9mm).
Kekurangan: :
Dan dalam hal pembuatannya gypsum sangat mudah dan cepat, selain itu bahan dan alatnya
mudah. Hasilnya pun tak kalah dengan karya seni rupa dari bahan dasar kayu. Gypsum pun
mudah diolah sehingga bias menjadi berbagai bentuk dan corak yang beragam.
B. Saran
Makalah ini cukup sampai disini, karena keterbatasan pengetahuan mengenai karya seni
rupa gypsum dan keterbatasan saya dalam pencarian data. Walaupun makalah ini jauh dari
kata sempurna, tapi semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis serta pembaca. Setiap
kritik maupun saran yang dapat membangun serta memperbaiki makalah akan penulis
terima seluas-luasnya, terima kasih atas perhatian anda untuk membaca makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://plus.google.com/110765824111527302973/posts/SxNxFBkPUqm
http://gypsumbintaro.com/post-makalah-pembuatan-gypsum
http://sinarjayagypsum.pun.bz/cara-membuat-gypsum.xhtml
http://tukangbagus.blogspot.co.id/p/keunggulan-dan-manfaat-gypsum.html
http://arabudiana.blogspot.co.id/2013/05/makalah-karya-seni-rupa-gypsum.html