Anda di halaman 1dari 6

A.

JUDUL
1. Pemanfaatan Limbah daun Singkong dari produksi rutin sebagai media petumbuhan jamur
Neurospora sitophila sebagai penghasil beta karoten
2.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Kekurangan Vitamin A (KVA) masih merupakan masalah yang terbesar di seluruh dunia,
terutama di negara berkembang dan dapat terjadi pada semua umur, KVA dalam tubuh dapat
menimbulkan berbagai jenis penyakit yang termasuk “Nutrition Related Diseases”, yang dapat
mengenai berbagai macam anatomi dan fungsi dari organ tubuh, seperti menurunkan sistem
kekebalan tubuh dan menurunkan epitalisme sel-sel kulit. Salah satu dampak KVA adalah kelainan
pada mata, yang umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 4 tahun, yang menjadi
penyebab utama kebutaan di negara berkembang (Depkes RI, 2003).

Kekurangan vitamin A dalam makanan sehari-hari menyebabkan setiap tahunnya sekitar 1 juta
anak balita di seluruh dunia menderita penyakit mata tingkat berat (xeropthalmia), yang 25% di
antaranya menjadi buta dan 60 % dari yang buta ini akan meninggal dalam beberapa bulan. KVA
akan menyebabkan anak berada dalam resiko besar mengalami kesakitan, tumbuh kembang yang
buruk dan kematian dini (Sanjiv dkk, 2003) . Survei nasional xeropthalmia di Indonesia 1,34 %, atau
sekitar hampir 3 kali lebih tinggi dari ambang batas yang ditetapkan WHO (XıB < 0,5%) (Siswono,
2004).Dibandingkan dengan Negara lain di kawasan asia tenggara indonesia merupaka Negara dengan
urutan pertama yang penduduknya banyak menderita penyakit kebutaan, hal tersebut dapat dilihat dari
hasil survey survey kesehatan indera penglihatan dan pendengaran tahun 1993-1996 yang
menunjukkan bahwa angka kebutaan di Indonesia mencapai 1,5% dari jumlah penduduk atau
setara dengan 3 juta orang. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibanding dengan Negara-negara lain
seperti Bangladesh (1%), India (0,7%), dan Thailand (0,3%) (G. Sianturi, 2004).

Vitamin A dalam makanan berasal dari hewani dan nabati,salah satu sumber nabati adalah daun
singkong, secara umum daun sinngkong memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi,angka kandungan gizi
daun singkong: kadar air 77,2 % ,protein 6,8 % , lemak 1,2 %,karbohidrat 13,0 %,serat 2,4 %. (Mahmud
.2006).selain memiliki kandungan kimia bermanfaat yang tinggi ,potensial lainya yang bisa di
kembangkan dari daun singkong ialah pemanfaatan sebagai media baru penghasil vitamin A dengan
bantuan fermentasi jamur Neurospora sitophila.
Ubi kayu menghasilkan umbi setelah tanaman berumur 6 bulan. Hasil panen dapat mencapai 10-
25 ton/ha pada tanaman yang bebas penyakit (Macdonald dan Low, 1984). Sementara untuk daun ubi
itu sendiri tiap ha nya……

<gantung….>

Fermentasi daun singkong ini ,untuk menghasilkan beta karoten dengan bantuan jamur Neurospora
sitophila Biasanya, jamur ini dimanfaatkan dalam pembuatan oncom (James M. Jay, 2000).Oncom
merupakan makanan tradisional khas dari Jawa Barat yang merupakan warisan nenek moyang bangsa
Indonesia . Jamur Neurospora sitophila. merupakan kapang mesofilik yang tumbuh bebas pada suhu
berkisar 25 – 30ºC dan tidak tumbuh pada suhu 32ºC. Kelembaban yang diperlukan adalah 70 – 90%,
sedangkan pH berkisar antara 4,5 – 6,5 (STEINKRAUS et al., 1965 dalam RUSDI, 1992).

C. PERUMUSAN MASALAH
Dilihat dari latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kondisi optimum fermentasi jamur Neurospora sitophila sebagai penghasil beta
karoten
2. Berapa banyak rendemen beta karoten yang dihasilkan
D. TUJUAN
Berdasaran rumusan masalah di atas,maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui kondisi yang optimum fermentasi jamur Neurospora sitophila sebagai penghasil
beta karoten
2. Mendapatkan media baru untuk menghasilkan beta karoten penghasil vitamin A
3. Menjolkan nilai tambah daun singkong
4. Untuk memperoleh beta karoten yang bisa

E. LUARAN YANG DIDAPATKAN


Dari kegiatan penelitian ini,diharapkan :
1. Memproduksi beta karoten penghasil vitamin A dengan biaya yang relative lebih murah
2. Limbah daun singkong dari produksi rutin dapat digunakan sebagai media pertumbuhan
jamur monila sitofila sebagai penghasil Beta karoten.
3. Meningkatkan nilai guna jamur Neurospora sitophila sebagai media penghasil beta karoten
4. Dihasilkan jurnal yang bisa di publikasikan yang berguna bagi orang banyak,baik itu jurnal
nasional maupun internasional.
F. Kegunaan Program
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Dapat meningkatkan nilai guna dan manfaat dari tumbuhan daun singkong serta
membantu program pemerintah untuk mengatasi kekurangan vitamin A
2. Meningkatkan atau melatih mahasiswa dalam melakukan penelitiaan

G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Beta karoten

Beta-karoten (β-carotene) adalah zat kimia alami yang terdapat dalam buah-buahan dan
sayuran yang berwarna merah-orange-ungu dan hijau tua. Seperti wortel, daun singkong, mangga,
pepaya, brokoli, bayam dll. Beta karoten merupakan golongan karotenoid, salah satu pigmen
tanaman yang dikenal memiliki antioksidan. Zat ini cepat dikonversi menjadi vitamin A oleh tubuh.
Menurut Andarwulan dan Koswara (1992), perbedaan antara satu provitamin A dengan yang
lainnya terletak pada struktur cincin yang terdapat dikedua sisi rantai alifatik. Beta karoten
mempunyai dua struktur cincin β-ionon,α-karoten mempunyai satu struktur cincin β-ionon dan sisi
lainnya terdapat struktur cincin α ionon (ikatan rangkap pada posisi 4 dan 5), γ-karoten pada satu sisi
mempunyai struktur cincin βionon sedangkan pada sisi lainnya tidak mempunyai struktur cincin,
tetapi memiliki jumlah atom karbon yang sama dengan provitamin A lainnya. Selain untuk mengatasi
KVA,beta karoten juga dapat membantu mengatasi masalah yang sering diderita oleh wanita seperti
menstruasi yang tidak normal, abnormal pap smear, premenstrual syndrom, vaginitis, dan infeksi
saluran kencing (Pitojo 2006).

2. Vitamin A

Vitamin berfungsi sebagai bagian dari koenzim, tanpa vitamin enzim tersebut tidak efektif
sebagai biokatalis. Koenzim adalah bentuk vitamin yang difosforilasi dan berperan dalam
metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat. (Nasoetion 1987). Salah satu vitamin yang
mempengaruhi funngsi tubuh adalah vitamin A,vitamin A dalam makanan biasanya terdapat dalam
bentuk provitamin, provitamin merupakan senyawa yang tidak termasuk vitamin tetapi dapat
diubah menjadi vitamin setelah mengalami proses dalam tubuh. Beta karoten merupakan provitamin
A, dimana didalam tubuh diubah menjadi vitamin A pada dinding usus .(Nasoetion 1987).

3. Jamur Neurospora sitophila.

Neurospora sitophila merupakan kapang yang biasa digunakan dalam pembuatan oncom
dengan metoda fermentasi , merupakan kapang mesofilik yang tumbuh bebas pada suhu berkisar 25 –
30ºC dan tidak tumbuh pada suhu 32ºC. Kelembaban yang diperlukan adalah 70 – 90%, sedangkan pH
berkisar antara 4,5 – 6,5 (STEINKRAUS et al., 1965 dalam RUSDI, 1992). Fermentasi berasal dari kata
Latin ”fervere” yang berarti mendidih, yang menunjukkan adanya aktivitas dari yeast pada ekstrak buah-
buahan atau larutan malt biji-bijian (Adams, 2000). Dalam proses fermentasi Neurospora sitophila
berkembang biak dan menjadikan makanan menjadi berwarna kuning-kemerahan. (Gilman, 1957)

4. Daun singkong

Singkong (Manihot utilissima), termasuk dalam Kingdom Plantae atau tumbuh-tumbuhan,


Divisi Spermathophyta atau tumbuhan berbiji, Sub divisi Angiospermae atau berbiji tertutup, Kelas
Dicotyledoneae atau biji berkeping dua, Ordo Euphorbiales, Family Euphorbiaceae, Genus Manihot, dan
Spesies Manihot utilissima pohl dan Manihot esculenta Crantz sin.

H. Metoda Pelaksanaan
1. Waktu dan tempat pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2013 sampai Maret 2014 di Kebun
Tumbuhan Obat Universitas Andalas

2. Metoda Penelitian
2.1.
2.2.
2.3.
Dst…..
3. Alat dan Bahan
3.1 Alat
 Kempa
 Polibek
 spektrofoto
3.2 Bahan

4. Cara Kerja

5. Analisa Data

I. Jadwal Kegiatan

Tabel .1 Jadwal Perancanaan Kegiatan Penelitian

No Kegiatan
J. Rancangan Biaya

Table 2.Rancangan Biaya yang dicanangkan


no Uraian Jumlah Satuan Harga Satuan Total (Rp)
(Rp)

K. Daftar Pustaka

L. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai