“VIDEO KOMPOSIT”
PERCOBAAN 3
Oleh:
Nama : Mamluatus Sa’adah
Nomer : 12
Kelompok : 03
Kelas : JTD 3E
Tujuan :
1.1 Mengenal dasar video komposit.
1.2 Mengukur video komposit dan tegangan standart.
1.3 Menentukan parameter video komposit.
Peralatan yang Digunakan :
Oscilloscope Tektronix TDS 2022C 200 MHz 2GS/s (Two Channel Digital Storage
Oscilloscope) dan kabel power : 1 buah
Pendahulan :
Konstruksi Sinyal Video Komposit
Sinyal video komposit mengandung variasi sinyal kamera (informasi gambar), pulsa-pulsa
pengosongan (blanking), dan pulsa-pulsa penyelarasan (sinkronisasi).
Gambar 1 Tiga kumpulan sinyal video komposit adalah variasi sinyal kamera, pulsa-pulsa pengosongan, dan pulsa-pulsa penyelarasan. (a) Sinyal
kamera (informasi gambar) untuk satu garis horisontal, (b) Pulsa pengosongan H ditambahkan ke sinyal kamera, (c) Pulsa
penyelarasan H ditambahkan ke pulsa pengosongan.
Pada gambar 2, nilai amplitudo tegangan dan arus yang berurutan diperlihatkan untuk
pemayaran dua garis horisontal dalam bayangan, karena waktu meningkat dalan arah horisontal,
amplitudonya berubah untuk naungan putih, kelabu, atau hitam pada gambar. Mulai dari yang
paling kiri pada waktu nol, sinyal pada level putih dan berkas pemayaran berada disebelah kiri
bayangan (citra). Begitu garis pertama dipayar dari kiri ke kanan, diperoleh variasi sinyal kamera
dengan berbagai amplitudo yang sesuai dengan informasi gambar yang diperlukan.
Setelah penjejakkan (trace) horisontal menghasilkan sinyal kamera yang diinginkan untuk
satu garis, berkas pemayaran berada di sebelah kanan bayangan (image atau citra). Kemudian pulsa
pengosongan disisipkan guna mengembalikan amplitudo sinyal video ke atas sampai ke level
hitam, sehingga pengulangan jejak dapat dikosongkan. Setelah waktu pengosongan cukup lama
untuk mencakup pengulangan jejak, tegangan pengosongan dilepas. Maka berkas pemayaran
berada di sebelah kiri, siap untuk memayar garis berikutnya. Dengan cara ini masing-masing garis
horisontal dipayar secara berturut-turut. Perhatikan bahwa garis kedua memperlihatkan informasi
gambar gelap di dekat level hitam.
Berkenaan dengan waktu, amplitudo-amplitudo sinyal tepat setelah pengosongan pada
gambar 2 menunjukkan informasi yang sesuai dengan sisi kiri pada awal garis pemayaran. Tepat
sebelum pengosongan, variasi sinyal bersesuaian dengan sisi kanan. Informasi yang tepat
ditengah-tengah garis pemayaran adalah setengah waktu antara pulsa-pulsa pengosongan.
Langkah Percobaan :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan kemudian menancapkan
kabel power VCD ke stop kontak.
3. Menyiapkan osiloskop dan menancapkan kabel power pada port power serta stop kontak
4. Menyalakan Osiloskop dengan menekan tombol power pada Osiloskop
5. Menancapkan kabel BNC to RCA pada port BNC Channel 1 osiloskop untuk ujung BNC
dan ujung RCA ke video out VCR/VCD.
8. Setelah menekan tombol autoset maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini :
Pemayaran Vertikal :
Pemayaran Horisontal :
9. Mengatur nilai Time/Div CRO yang sesuai agar mudah diamati, bisa dilihat satu periode
Vertikal penuh.
10. Mengatur nilai Time/Div CRO yang sesuai agar mudah diamati, bisa dilihat satu periode
horisontal penuh.
a. Pemayaran Horizontal
Time/div = 10,0 µs
Div = 6,4 div
Hitung Periode (T) : Hitung Frekuensi (f) :
T = Div x Time/Div F=1/T
= 6,4 div x 10,0 µs/div = 1 / 64 µs
= 64 µs = 15,625 KHz
Volt/div = 200 mV
Div = 6,4 div
Hitung tegangan :
V = volt/div x div
= 200 mV/div x 6,4 div
= 1,28 V
Dari hasil perhitungan yang diperoleh frekuensi pemayaran horizontal sebesar 15,625 KHz.
Waktu yang diperlukan untuk memayar satu garis lengkap termasuk penjejakan dan
pengulangan jejak adalah interval yang ditandai dengan H.
1
𝐻= = 6,4 𝑥 10−5 = 𝟔𝟒µ𝒔
15,625 𝐾𝐻𝑧
Karena waktu untuk memayar satu garis lengkap adalah 64 µs, jumlah garis – garis setiap
1
detik adalah : 64 µs = 15.625 garis
Maka sebuah kerangka yang mengahasilkan garis – garis yang sama 15.625 dipayar
dalam 1 detik.
b. Pengosongan Horizontal
Sinkronisasi
Depan Sinkronisasi
Belakang
Sinkronisasi Sinkronisasi
Horisontal Warna
Sinyal
Informasi
Volt/Div = 200 mV
Div = 0,2 div
Tegangan (V)= Volt/Div x Div
= 200 mV/div x 0,2 div
= 40 mV
Sinkronisasi
Volt/Div = 200 mV
warna Div = 1,8 div
Tegangan (V) = Volt/Divx Div
= 200 mV/div x 1,8div
= 360 mV
Dari hasil praktikum dapat dibuat tabel perbandingan antara perhitungan dengan teori :
Pengukuran
Waktu Teori (µs)
µs H
Pengosongan Horizontal 12 0,1875 1,5
Serambi depan 1,5 0,023 1,5
Sinkronisasi horizontal 4,5 0,07 4,7
Serambi belakang 2,5 0,039 4,7
Sinkronisasi warna 2,5 0,039 2,5
Laju pengulangan medan – medan adalah 50 setiap detik, karena dua medan dipayar
1
selama satu periode kerangka selama detik. Jumlah fields per detik sama dengan
25
frekuensi jala-jala pada pemayaran vertical yaitu 50 fields per detik dengan kata lain
terjadi 50 pandangan gambar diperlihatkan selama 1 detik.
Karena dua medan dipayar selama satu periode kerangka maka :
Jumlah Frame per detik = ½ x 50 fps
64
d. Sinyal Pengosongan Vertikal
Pengosongan vertikal Time/Div = 250 µs
Div = 7 div
Periode (T) = Time/Div x Div
Pengosongan = 250 µs/div x 7 div
vertikal = 1750 µs
Volt/Div = 200 mV
Div = 1div
Tegangan (V) = Volt/Divx Div
= 200 mV/div x 1div
= 200 mV
Volt/Div = 200 mV
Div = 1 div
4H Tegangan (V) = Volt/Div x Div
= 200 mV/div x 1div
= 200 mV
Berikut tabel perbandingan antara Hasil Perhitungan H vertikal, Hasil Perhitungan T Horizontal,
dan teori yang ada :
Dasar Teori : Pada hasil perhitungan T horizontal didapatkan 64 µs, untuk perhitungan H vertikal
didapatkan 62,5 µs, sedangkan pada teori seharusnya T horizontal dan H vertikal sama dengan 64
µs. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan dari pengamat dalam menentukan kepresisian sinyal yang
muncul pada osiloskop. Pada percobaan video composit ini mendekati teori line duration yang
dimiliki PAL yakni 64 µs.
Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Video komposit terdiri variasi sinyal yang terdiri atas informasi gambar, pulsa
pengosongan (blanking) horizontal dan vertikal, pulsa penyelarasan (sinkronisasi)
horizontal dan vertikal, luminan, krominan dan burst.
2. Hasil yang diperoleh pada praktikum ini adalah :
a. Pemayaran Horizontal
Waktu pemayaran horizontal = 64 µs
Frekuensi Pemayaran Horizontal =15,625 Khz
Waktu (H) serambi depan = 0,023 H
Waktu (H) serambi belakang = 0,039 H
Waktu (H) sinkronisasi warna = 0,039 H
b. Pemayaran Vertikal
Waktu pemayaran vertikal = 20 ms
Frekuensi pemayaran vertikal = 50 Hz
Waktu H vertikal = 62.5 µs
3. Tabel perbandingan hasil percobaan :
No. Standar NTSC (Teori) PAL (Teori) Hasil Percobaan
60 Fields per 50 Fields per 50 Fields per
1. Fields per detik
detik detik detik
30 Frame per 25 Frame per 25 Frame per
2. Frame per detik
detik detik detik
265,5 Garis per 312,5 Garis 312,5 Garis
3. Garis per fields
fields per fields per fields
525 Garis per 625 Garis per 625 Garis per
4. Garis per frame
frame frame frame
Frekuensi
5. Pemayaran 15.734,624 Hz 15.625 Hz 15.625 Hz
Horisontal
Frekuensi
6. Pemayaran 59,94 Hz 50 Hz 50 Hz
Vertikal
Dari hasil percobaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai yang dihasilkan dari
percobaan ini sama dengan standar nilai PAL sehingga dapat dikatakan bahwa sistem yang
digunakan pada video percobaan kali ini adalah sistem PAL.
Saran
1. Sebelum Percobaan sebaiknya periksa apakah setiap kabel dalam kondisi baik dengan
menggunakan multimeter karena dengan mengetahui kondisi kabel sebelum
percobaan dapat membuat percobaan lebih efektif.
2. Pada saat praktikum jika gambar atau hasil tidak muncul pada oscilloscope maka cek
sambungan kabel antara oscilloscope dengan VCD player, karena kemungkinan besar
sambungan kabel longgar, atau rapat dan terhubung dengan benar.
Referensi