b) Anggota TNI;
c) Anggota Polri;
d) Pejabat Negara;
e) Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri;
f) Pegawai Swasta; dan
g) Pekerja yang tidak termasuk huruf a sd f yang menerima Upah.
Termasuk WNA yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan.
a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu pelayanan kesehatan non spesialistik mencakup:
1. Administrasi pelayanan
a) Administrasi pelayanan
b) Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan sub
spesialis
g) Rehabilitasi medis
h) Pelayanan darah
i) Peayanan kedokteran forensik
Pendataan Fakir Miskin dan Orang Tidak mampu yang menjadi peserta PBI
dilakukan oleh lembaga yang menyelenggarakan urusan Pemerintahan di bidang
statistik (Badan Pusat Statistik) yang diverifikasi dan divalidasi oleh Kementerian
Sosial.
Selain peserta PBI yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, juga terdapat
penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan SK
Gubernur/Bupati/Walikota bagi Pemda yang mengintegrasikan program
Jamkesda ke program JKN.
2. Surat Ijin Praktik (SIP) bagi dokter/dokter gigi dan Surat Ijin Praktik atau Surat Ijin
Kerja (SIP/SIK) bagi tenaga kesehatan lain
3. Surat Ijin Praktik Apoteker (SIPA) bagi Apoteker dalam hal klinik
menyelenggarakan pelayanan kefarmasian
2. Surat Ijin Praktik (SIP) bagi dokter/dokter gigi, Surat Ijin Praktik Apoteker (SIPA)
bagi Apoteker, dan Surat Ijin Praktik atau Surat Ijin Kerja (SIP/SIK) bagi tenaga
kesehatan lain;
D. Untuk Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara harus memiliki :
· Diutamakan Klinik Pratama untuk memiliki jejaring dengan Dokter Gigi, dan
apabila Klinik Pratama telah memenuhi persyaratan Kredensialing, serta sesuai
dengan kebutuhan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama pada wilayah Kantor
Cabang, maka Klinik Pratama dapat melakukan Perjanjian Kerja Sama dengan
Kantor Cabang setempat.