Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN MATERI
tidak secara tiba tiba menj adi tua, tetap berkembang dari bayi, anak anak,
dewasa, dan akhirnya menjadi tua. Hal ini normal dengan perubahan fisik,
dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang
terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap
yang di tentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan
mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup
tahun keatas. Lansia bukan penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari
Muhith,2016)
11
12
namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang akan
2. Batasan Lansia
a. Menurut WHO
(1) Kelompok menjelang usia lanjut (45 -54 tahun), keadaan ini dikatakan
(3) Kelompok- kelompok usia lanjut (>65 tahun) yang dikatakan sebagai
masa senium
3. Tipe Lansia
panutan.
b. Tipe Mandiri
banyak menuntut .
d. Tipe Pasrah
e. Tipe Bingung
4. Proses Menua
dapat terjadi secara fisiologis dan patologis. Penuaan dapat terjadi sesuai
b. Nutrisi/Makanan
kekebalan
c. Status Kesehatan
disebabkan oleh faktor luar yanh merugikan yang berlangsung tetap dan
berkepanjangan.
d. Pengalaman Hidup
a. Paparan sinar matahari: kulit yang tak terlindung sinar matahari akan
permukaan kulit.
e. Lingkungan
sehat
f. Stress
individual individual tahap proses menua terjadi pada orang dengan usia
berbeda sehingga tidak ada satu faktor pun yang ditemukan untuk
16
mencegah proses menua. Teori teori itu dapat digolongkan dalam dua
1. Teori Biologi
mengalami mutasi.
harmoni.
hidup sel.
17
dan menjadi rusak. Proses penuaan pada kulit yang dipicu oleh sinar
bahwa para lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan
tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini merupakan gabungan dan
dimilikinya.
(Henry,2013).
d. Teori Subkultur
1) Perubahan fisik
a) Sistem indera
b) Sistem muskuloskeletal
c) Sistem Pernafasan
d) Sistem Kardiovaskuler
e) Sistem perkemihan
f) Sistem Reproduksi
ovarry dan uterus. Terjadi atrofi payudara. Pada laki laki testis masih
20
2) Perubahan kognitif
a. Memori (Daya,ingat)
c. Perubahan Psikososial
seksual.
1. Definisi
mmHg didasarkan pada dua fase dalam setiap denyut jantung yaitu fase
sistolik 140 menunjukan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan
(Triyanto,2016).
riwayat keluarga, jenis kelamin, dan umur. Faktor yang dapat dikontrol
kronis dimana tekanan darah meningkat diatas tekanan darah yang disepakati
lain-lain yang berakibat pada kelemahan fungsi dari organ vital seperti otak,
Hipertensi atau yang disebut the silent killer yang merupakan salah satu
(cardiovascular).
dari 140 mmHg dan atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali
23
(tenang)
2. Etiologi
transfor NA
b. Obesitas
perubahan-perubahn pada :
berumur 20 tahun.
3. Klasifikasi
Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum
beberapa faktor yang yaitu : Faktor keturunan, ciri perseorangan, dan gaya
2. Hipertensi Sekunder
b. Patofisiologi
korda spinalis dan keluar dari kolumna medula spinalis ke ganglia simpatis
darah.
c. Kriteria Hipertensi
d. Manifestasi Klinis
a. Sakit kepala
e. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboraturium
b. EKG
f. Penatalaksanaan
1. Pengaturan Diet
2. Olahraga
b. Penatalaksanaan Medis
1. Terapi Oksigen
2. Pemantauan Hemodinamik
3. Pemantauan Jantung
4. Obat-obatan :
atau arteri.
1. Pengkajian
diagnosa keperawatan
b. Keluhan utama
c. Riwayat Kesehatan
f. Pemeriksaan fisik
g. Psikologis
h. Sosial
i. Spritual
agamanya
agama
j. Pemeriksaan Fungsional
1. Katz Indeks
Tabel 2.1
PEMERIKSAAN KATZ INDEKS
BANTUAN BANTUAN
NO KEGIATAN MANDIRI
SEBAGIAN PENUH
1 Mandi
2 Berpakaian
3 Pergi ke toilet
4 Berpindah
5 BAB dan BAK
6 Makan
Termasuk/ Katergori manakah klien?
KATZ Indeks B : Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi
di atas
KATZ Indeks C : Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain
yang lain
Keterangan :
Tabel 2.2
Bartel Indeks Pemeriksaan
(SPSMQ) dan yang kedua dengan menggunakan Mini Mental Status Exam
(MMSE). Instruksi : ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua
SPSMQ
Tabel 2.3
Pengkajian Status Mental
Short Portable Mental Status Questioner (SPSMQ)
BENAR SALAH NO PERTANYAAN
01 Tanggal berapa hari ini?
02 Hari apa sekarang ini?
03 Apa nama tempat ini ?
04 Dimana alamat Anda?
05 Berapa umur Anda ?
06 Kapan Anda lahir ? (minimal tahun lahir)
07 Siapa presiden Indonesia sekarang?
08 Siapa presiden Indonesia sebelumnya?
09 Siapa nama ibu Anda?
10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap kurangi sampai tiga
kali pengurangan
∑= ∑=
Score total :
Interprestasi hasil :
Tabel 2.4
NILAI TOTAL
Interprestasi hasil :
2. Diagnosa Keperawatan
kognitif
3. Perencanaan
Kriteria hasil :
Tabel 2.5
Rencana Tindakan Keperawatan I
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji secara komprehensif tentang 1. Aktifitas yang meningkatkan
nyeri, meliputi lokasi, karakteristik, vasokontriksi menyebabkan sakit
onset, durasi, frekuensi, kualitas nyeri. kepala karena adanya peningkatan
tekanan vaskuler cerebral
2. Tingkatkan tidur/istirahat yang cukup 2. Dengan istirahat yang cukup dapat
mereleksasikan nyeri/ mengurangi
nyeri.
3. Gunakan komunikasi terapeutik agar 3. Membantu dalam peningkatan klien
klien dapat mengekspresikan nyeri. dapat mengekspresikan nyeri.
4. Ajarkan penggunaan teknik non 4. Teknik non farmakologi membantu
farmakologi (ex : relaksasi, senam agar dapat mengurangi dan
lansia, terapi music, distraksi). mereleksasikan nyeri
5. Pemberian Farmakologi dengan 5. Pemberian obat farmakologi dengan
pemberian prinsip 5 benar, dan 5B agar mampu mendisiplin dalam
monitot vital sign sebelum dan menggunakan obat, dan mengetahui
sesudah pemberian analgetik . pengembangan apakah obat analgetik
yang diberikan dapat terjadi
perubahan.
Kriteria hasil: tekanan darah normal, nadi 80x/m, CRT <2 detik, suhu
Tabel 2.6
Rencana Tindakan Keperawatan 2
INTERVENSI RASIONAL
1. Monitor tanda-tanda vital dan 1. Perbandingan dari tekanan
pengisian kapiler memberikan gambaran yang lebih
lengkap tentang keterlibatan masalah
vaskuler
2. Auskultasi bunyi nafas 2. Pada umumnya pada saat di
auskultasi pada pasien hipetensi berat
karena adanya hipertopi atrium,
perkembangan s3 menunjukan
hipertensi ventrikel dan kerusakan
organ tubuh
3. Berikan lingkungan yang nyaman dan 3. Membantu untuk menurunkan
tenang rangsang simpatis, meningkatkan
37
relaksasi
4. Lakukan tindakan-tindakan yang 4. Mengurangi ketidaknyamanan dan
nyaman seperti pijatan punggung dan dapat menurunkan rangsang simpatis
leher, meningkatkan kepal tempat
tidur
5. Anjurkan teknik relaksasi, panduan 5. Dapat mengurangi ketegangan otot
imajinasi, aktifitas penglihatan
Tabel 2.7
Rencana Tindakan Keperawatan 3
INTERVENSI RASIONAL
1. Tentukan keterbatasan klien 1. Aktifitas merupakan indikator dan
terhadap aktifitas. kelebihan kerja yang berkaitan
dengan tingkat akifitas.
2. Tentukan penyebab lain kelelahan 2. Mengetahui faktor faktor
penyebab kelelahan.
Kriteria hasil : Klien bebas dari edema, bunyi paru bersih, BB stabil, turgor
kulit normal .
Tabel 2.8
Rencana Tindakan Keperawatan 4
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji diet klien terhadap masukan 1. Penurunan aliran ginjal
protein/ kelebihan natrium yang mengakibatkan peningkatan
tidak adekuat. aldosterone dan sekresi hormon
antidiuretic, menyebabkan retensi
air, natrium, dan sekresi kalium.
2. Dorong klien untuk menurunkan 2. Penurunan ginjal mengakibatkan
garam. peningkatan aldosterone dan
sekresi hormone antidiuretic,
menyebabkan retensi air, natrium,
dan eksresi kalium.
Tabel 2.9
Rencana Tindakan Keperawatan 5
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji tingkat pengetahuan klien 1. Untuk mengetahui sejauh
mana tingkat pengalaman
klien terhadap penyakit.
4. Implementasi
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada tahap ini melibatkan kolaborasi
5. Evaluasi
tujuan tercapai. Evaluasi dilakukan secara terus menerus pada respon klien
S : ungkapan perasaan dan keluhan yang dirasakan secara subjektif oleh klien
pengamatan objektif
R: kembali ke tindakan/perencanaan
6. Dokumentasi Keperawatan
professional (Ryan,2009).
penulisan yang tidak jelas, data ditulis secara syah dengan menggunakan
cantumkan waktu, tanda tangan dan nama jelas perawat untuk setiap
kesehatan yang lain sebelum menulis data terakhir dan dokumentasi harus