Anda di halaman 1dari 11

V.

SISTEM PEMROSESAN DAN INSTRUMENTASI

5.1. Daftar Peralatan pada Masing- Masing Unit

PT Pupuk Iskandar Muda memproduksi Amonia menggunakan proses

Kellog dan juga memproduksi urea dengan proses ACES dari Toyo Engineering

Corporation jepang dengan berikut

5.1.1. Daftar Peralatan Unit Amonia

Tabel 5.1. Daftar Peralatan dan Fungsi Alat pada Unit Amonia

Spesifikasi Alat Fungsi


Mechanical Filter (202-L) Memisahkan partikel padatan
pada gas alam yang masuk ke
sistem proses
Low Steam Pressure Heater Memanaskan keluaran dari
Mechanical Filter (202-L)
Desulfurizer (201-D) Menghilangkan kandungan sulfur
anorganik pada gas umpan
Water Absorber (201-L) Memisahkan kandungan air dari
feed gas (dehidrasi gas)
Chiller (203-C) Memisahkan kandungan Heavy
Hidrocarbon yang terkandung di
dalam gas umpan
Feed /Fuel Gas Separator (206-F) Memisahkan fraksi hidrokarbon
berat dari gas umpan

81
Spesifikasi Alat Fungsi

Fuel Gas K.O Drum (207-F) Memisahkan liquid dan gas HHC
untuk kemudian ada yang di
alirkan untuk fuel system atau burn
pit

CO2 absorber (201-E) Pelucutan CO2 dari gas umpan

CO2 Stripper (202-E) Pelucutan CO2 dari larutan


benfield sekaligus meregenerasi
larutan benfield.
Absorber K.O Drum (201-F) Pemisahan gas umpan yang masih
mengandung larutan rich benfield
agar diperoleh umpan yang berupa
gas murni
Feed Gas Kompresor (102-J) Meningkatkan pressure gas
umpan
Air Compressor (101-J) Meningkatkan pressure udara
yang akan menuju reformer
Cobalt-Mollybdat Hydrotreater Mengubah sulfur organik menjadi
(102-D) anorganik

Zinc-Oxide Guard Chamber (107-D) Desulfurisasi H2S dari gas umpan


Saturator (301-E) Penjenuhan gas umpan
Primary Reformer Furnance (101-B) Sintesa CO2 dan H2

Secondary Reformer (103-D) Penyempurnaan dari proses di


Primary Reformer
Shift Converter (104-D) Pemurnian kadar gas sintesa yang
akan masuk ke ammonia converter
Raw Gas Separator (102-F) Pemisahan condensate (yang
kemudian dikirim ke offsite)
terhadap gas umpan.
Methanator (106-D) Menyempurnakan pemisahan
senyawa karbon dioksida (CO2
dan CO) menjadi metana
Syn Gas Compressor (103-J) Menaikkan tekanan gas sintesa
untuk umpan ammonia converter
Ammonia Separator ( 106-F) Memisahkan gas umpan yang siap
disintesis menjadi amoniak
terhadap condensate ammonia
yang telah terbentuk.
Ammonia Converter (105-D) Sintesa amonia dengan
mereaksikan hidrogen dan
nitrogen.

82
5.1.2. Daftar Peralatan Unit Urea

Tabel 5.2. Daftar Peralatan dan Fungsi Alat pada Unit Urea

Spesifikasi Alat Fungsi


Reaktor (DC-151) Tempat terjadinya pembentukan urea
CO2 Compressor (GB-151) Menekan gas CO2 dari GB-102
hingga 250 kg/cm2.

Stripper (DA-151) Tempat pelucutan gas O2

Scrubber (DA-152) Tempat penampungan sementara


gas-gas yang tidak bereaksi

Ammonia Reservoir (FA-401) Menampung campuran make-up


ammonia cairan dari unit ammonia
dan ammonia recovery.
Ammonia Preheater I dan II Memanaskan ammonia yang akan
(EA-101/102) masuk reaktor hingga 85oC.
High Pressure Decomposer (DA- Dekomposisi Karbamat bertekanan
201) tinggi

Reboiler for HPD (EA-201) Memanaskan sebagian cairan dari


DA-201 dengan mid pressure steam
Low Pressure Decomposer (DA- Dekomposisi Karbamat bertekanan
202) rendah
Reboiler for LPD (EA-202) Memanaskan sebagian cairan dari
DA-202 dengan mid low pressure
steam
Heat Exchanger for LPD (EA-203) Mendinginkan larutan keluaran HPD
untuk menuju LPD
Gas Separator (DA-203) Dekomposisi Karbamat

High Pressure Absorber (DA-401) Penyerap gas CO2 bertekanan tinggi


sebanyak 35%
High Pressure Absorber Cooler Penyerap gas CO2 bertekanan tinggi
(EA-401) sebanyak 65%
Low Pressure Absorber (EA-402) Penyerap gas CO2 bertekanan rendah

83
Spesifikasi Alat Fungsi
Off Gas Condenser (EA-406) Kondensasi Gas-gas Hasil
Dekomposisi Karbamat dari
separator.
Off Gas Absorber (DA-402) Sintesa karbamat Cair

Ammonia Recovery absorber Menampung gas-gas yang tak dapat


(EA-405 R) dikondensasi di EA-404
Centrifuge (GF-201 A-C) Memisahkan larutan dan tepung urea

Mother Liquor Tank (FA-203) Menampung Liquid yang terpisah


dari centrifuge
Fluidizing Dryer (FF-301) Menguapkan kandungan air dengan
menghembuskan udara panas
sebagai pengering.

Melter (EA-301) Melelehkan tepung urea sebelum di-


prill (dibentuk butiran).
Prilling Tower (IA-302) Pembutiran Urea

5.2. Pengendalian dan Instrumentasi

Tujuan pengoperasian suatu pabrik secara keseluruhan adalah untuk mengubah

(mengonversikan) bahan baku menjadi produk yang diinginkan. Dalam

pengoperasiannya, pabrik kimia yang merupakan rangkaian alat-alat yang

terintegrasi satu sama lain harus dapat memenuhi persyaratan tertentu, yaitu:

a. Keamanan (Safety)

Keamanan dalam operasi suatu pabrik kimia merupakan hal mutlak

bagi kelangsungan perusahaan dan untuk menjaga keselamatan para

pekerja. Untuk menjaga terjaminnya keamanan tersebut, berbagai kondisi

84
pabrik seperti tekanan operasi, temperatur, konsentrasi bahan kimia, dan

lain-lain harus dijaga dalam batas-batas tertentu yang diizinkan

b. Spesifikasi produk (Product Specification)

Suatu pabrik harus menghasilkan produk dalam jumlah dan dengan

kualitas tertentu yang diinginkan, dengan demikian dibutuhkan suatu

sistem pengendalian untuk menjaga tingkat produksi dan kualitas produk

yang diinginkan.

c. Peraturan lingkungan (Environmental Regulation)

d. Kendala-kendala operasional (Operational Constrain)

Peralatan-peralatan yang digunakan dalam operasi pabrik memiliki

kendala-kendala operasional tertentu yang harus dipenuhi.

e. Ekonomi (Economics)

Operasi pabrik ditujukan untuk memberikan keuntungan yang

maksimum, sehingga pabrik harus dijalankan pada kondisi yang

menyebabkan biaya bahan baku menjadi minimum dan laba maksimum.

Dalam pengoperasiannya, suatu pabrik kimia dapat mengalami

gangguan (disturbence) dari luar (external) yang dapat mengganggu

jalannya operasi pabrik. Oleh karena itu diperlukan pengawasan terhadap

operasi pabrik dan meminimalkan gangguan dari luar supaya tujuan

operasi tercapai. Hal ini dapat terlaksana melalui suatu kendali yang

disebut control system.

85
5.2.1. Pengendalian

Tujuan pengendalian proses di pabrik adalah untuk memastikan agar

pabrik beroperasi secara kontinu dengan aman, efisien, dan menghasilkan

keuntungan serta mengatasi gangguan-gangguan dari luar proses, menjamin

kestabilan proses, dan mengarahkan proses untuk selalu dalam keadaan

optimum sesuai yang dikehendaki.

Dalam pengoperasian pabrik diperlukan berbagai persyaratan dan

kondisi operasi (variabel) tertentu, sehingga diperlukan usaha-usaha

pemantauan terhadap kondisi operasi pabrik dan pengendalian proses

supaya kondisi operasi stabil. Dalam proses kimia, variabel-variabel dibagi

menjadi dua, yaitu variabel input dan variabel output. Variabel input

diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu manipulated variable (dapat

diatur bebas oleh operator) dan disturbance (tidak dapat diatur oleh

operator). Variabel output yang menunjukkan efek proses kimia terhadap

lingkungan dikategorikan menjadi dua, yaitu measured output variable

(dapat diketahui dengan pengukuran langsung) dan unmeasured output

variable (tidak dapat diketahui dengan pengukuran langsung).

Pengendalian merupakan instrumen yang aktif dalam sistem

pengendalian yang menerima informasi dan membuat tindakan yang sesuai

untuk mengatur harga manipulated variable. Pengorganisasian

pengendalian merupakan salah satu hal yang diperlukan dalam menentukan

kesuksesan proses pengendalian pabrik. Ada dua jenis pengorganisasian

pengendalian, yaitu:

86
a. Direct Digital Control (DDC)

Pada sistem DDC digunakan satu komputer untuk mengendalikan

beberapa unit proses. Semua data dikumpulkan dalam satu unit komputer.

b. Distributed Control System (DCS)

Pada sistem DCS digunakan beberapa mikroprosesor yang saling

terhubung dalam satu jaringan komunikasi digital yang sering dikenal

dengan data highway.

5.2.2. Instrumentasi

Peralatan-peralatan yang digunakan di tiap unit operasi biasanya

dilengkapi dengan alat-alat ukur guna mengetahui kondisi operasi yang

terjadi pada saat itu, seperti keadaan temperatur, tekanan, laju alir, tinggi

permukaan, serta pressure drop. Alat-alat ukur ini mengirimkan sinyal hasil

pengukuran ke panel room. Apabila terjadi penyimpangan kondisi operasi

maka alarm yang terdapat di panel room akan memberi peringatan. Sistem

kontrol digunakan pada sebagian besar peralatan di PT Pupuk Iskandar

Muda adalah pneumatic control dengan menggunakan Instrument Air (IA).

Dalam sistem pengendalian dibutuhkan alat ukur atau media sensor

yang bertugas membaca besaran-besaran yang akan dimanipulasi. Adapun

alat ukur yang digunakan yaitu:

a. Termokopel, adalah alat pengukur temperatur.

b. Board mounted dan local pressure indicator, adalah alat pengukur

tekanan.

87
c. Flow meter, adalah alat pengukur laju alir.

d. Local gauge glass, level recorder, dan board mounted electronic,

adalah alat pengukur tinggi permukaan.

5.2.3. Pengujian Kualitas Bahan Baku dan Produk

Pengujian kualitas bahan baku dan produk dilakukan dengan tujuan

untuk mengendalikan spesifikasi bahan baku dan mengendalikan kualitas

produk agar sesuai dengan standar yang ditentukan. Jenis pengujian dan

metode yang digunakan Terlihat pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3. Analisis Bahan Baku dan Produk


Pengukuran Metode/alat Fungsi
Gas Alam Gas Kromatografi Mengetahui komposisi gas alam
CO2 Orsad Menguji spesifikasi CO2
NH3 Penguapan Menguji spesifikasi NH3
Air
 PH PH meter Menguji PH air
 Kekeruhan Turbiditimeter Menguji kekeruhan
 Konduktivitas Konduktivitimeter Menguji konduktivitas
 Komposisi Spektrofotometer Menguji kandungan silika dan
zat kimia fosfat

Urea Prill
 ukuran Size shaker Menguji besarnya ukuran urea.
 kandungan Spektrofotometer Menguji kadar biuret
biuret
 kandungan Aqua meter menguji kadar air
moisture

88
5.3. Unit Penunjang Produksi

Untuk Menunjang Proses produksi PT Pupuk Iskandar Muda memiliki unit-

unit penunjang antara lain

5.3.1. Unit Penyimpanan Produk Utama

Pabrik dilengkapi dengan gudang urea curah berkapasitas 70.000

ton, lengkap dengan portal scrapper dan conveyor, dan gudang urea kantong

berkapasitas 5.000 ton.

5.3.2. Unit Pelabuhan

Pelabuhan di PT PIM mampu disandari kapal-kapal curah berbobot

mati 7.500-25.000 DWT dengan rata-rata kedalaman 10 meter pada air surut

terendah. Pelabuhan ini selain dilengkapi dengan sarana untuk memuat

pupuk curah ke dalam kapal, juga dilengkapi dengan sarana pengisian air

minum untuk kapal serta sarana navigasi dan komunikasi. Disamping itu

juga tersedia fasilitas loading ammonia ke kapal.

5.3.3. Unit Pemasaran

Pemasaran pupuk urea di dalam negeri ditangani oleh PT PUSRI

sedangkan untuk pemasaran keluar negeri ditangani langsung oleh PT PIM.

Pemasaran yang dihasilkan PT PIM ini terbagi atas dua kategori yang siap

dipasarkan, yaitu:

89
a. Urea Curah

Urea curah dalam bentuk ini biasanya langsung diambil

secara rutin oleh kapal-kapal PT PUSRI untuk selanjutnya

dikantongkan pada unit pengantongan pupuk milik PT PUSRI yang

telah ada di pelabuhan-pelabuhan, seperti di Belawan untuk

Sumatera Utara dan Teluk Bayur untuk Sumatera Barat dan Riau.

b. Urea kantong

Urea Kantong (biasanya berisi 50 kg) setelah dikantongkan

pada unit pengantongan, dikirim ke gudang-gudang milik PT PUSRI

yang ada di Nanggroe Aceh Darussalam dan selanjutnya sejak Juni

tahun 2003 PT PIM sudah membentuk sendiri pemasarannya untuk

Nanggroe Aceh Darussalam dan sekitarnya. Sebagian urea biasa

diekspor, sedangkan urea kantong jumbo berukuran 500 kg s.d 1000

kg semuanya diekspor.

5.3.4. Unit Penunjang Produksi

Selain unit-unit di atas, PT PIM juga dilengkapi dengan unit

penunjang produksi diantaranya:

a. Gudang urea lengkap dengan Portal Scrapper dan ban berjalan dengan

kapasitas 50.000 ton.

b. Unit pengantongan urea ke dalam pengantongan plastik.

c. Laboratorium pengendalian proses produksi, berada di unit utilitas, unit

ammonia dan unit urea.

90
d. Laboratorium pusat untuk memeriksa mutu hasil produksi dan

memantau

masalah air limbah dari pabrik.

e. Perbengkelan yang menunjang pemeliharaan pabrik, yang terdiri dari:

 Bengkel las dan pipa;

 Bengkel mesin dan peralatan pabrik;

 Bengkel instrumentasi;

 Bengkel listrik;

 Bengkel kayu, isolasi, batu tahan api, dan bengkel automotif.

91

Anda mungkin juga menyukai