Anda di halaman 1dari 2

LAMPIRAN I

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER


DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMELIHARAAN
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA
REPUBLIK INDONESIA MINERAL

A. FORMAT DAFTAR KEBUTUAHAN PEMELIHARAAN BARANG (DKPB) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

FORM I
DAFTAR KEBUTUHAN PEMELIHARAAN BARANG (DKPB)
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
TAHUN ANGGARAN …....(2)
Halaman : ............. (1)
Unit EselonI : ……………………..(3)
Unit EselonII : ……………………..(4)
Unit SatuanKerja : ……………………..(5)
Alamat : ……………….........(6)

Nomor Spesifikasi
JenisPemelih KondisiBaran Perkiraan biaya pemeliharaan
No. Kode KodeBa Nama/JenisBarang Merek/ Tipe Status gsebelumpem Satuan Keterangan
Belanja rang araan (berkala Barang eliharaan
/ perbaikan) (B/RR) Jumlah Harga Harga
Barang Satuan Total
1 2 3 5 6 8 9 10 11 12 13 14 15
..(7) ..(8) ..(9) ..(10) ..(11) ..(12) ..(13) ..(14) ..(15) ..(16) ..(17) ..(18) ..(19)

Jumlah ..(20)

…………., ……………………….. (21)


Penanggungjawab Satuan Kerja
…............................................. (22)

……………………………..... ... (23)


NIP. ... (23)
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

Petunjuk Pengisian Lampiran I Form I :


(1) : Diisi nomor halaman.
(2) : Diisi tahun anggaran yang direncanakan.
(3) : Diisi Unit Eselon I yang membawahi Satuan Kerja yang bersangkutan.
(4) : Diisi Unit Eselon II yang membawahi Satuan Kerja yang bersangkutan.
(5) : Diisi nama Satuan Kerja yang bersangkutan.
(6) : Diisi alamat lokasi Satuan Kerja yang bersangkutan.
(7) : Diisi nomor urut.
(8) : Diisi kode Bagan Akun Standar (BAS) Belanja Negara yang akan digunakan untuk
membiayai pengeluaran tersebut.
(9) : Diisi kode barang berdasarkan ketentuan penggolongan dan kodefikasi BMN yang
Berlaku.
(10) : Diisi uraian nama barang sesuai dengan kode barang berdasarkan ketentuan
penggolongan dan kodefikasi BMN yang berlaku.
(11) : Diisi nama sesuai ketentuan dari pabrikan
(12) : Diisi dengan “perawatan berkala” jika pemeliharaan pencegahan (preventive
maintenance), diisi “perbaikan” jika pemeliharaan perbaikan (corrective maintenance).
(13) : Diisi status BMN yang pemeliharaannya dapat dibiayai APBN: digunakan sendiri,
pinjam pakai kurang dari 6 (enam) bulan.
(14) : Diisi kondisi BMN dengan B=Baik, RR=Rusak Ringan.
(15) : Diisi satuan BMN berupa : unit, meter persegi (m2), dll
(16) : Diisi jumlah barang yang dilakukan pemeliharaan
(17) : Diisi dengan menyebutkan biaya perkiraan pemeliharaan per satuan barang
(18) : Diisi dengan mengalikan jumlah barang (kolon 12) dengan biayasatuan (kolom 13).
(19) : Diisi keterangan dan/atau informasi penting lainnya yang perlu diungkap, misalnya:
lokasi BMN, pelaksanaan swakelola/kontrak, dll.
(20) : Diisi total perkiraan biaya pemeliharaan yang dibutuhkan Satuan Kerja yang
bersangkutan.
(21) : Diisi tempat dan tanggal DKPB disahkan.
(22) : Diisi jabatan penandatangan DKPB.
(23) : Diisi nama dan NIP pejabat yang mengesahkan DKPB.

Anda mungkin juga menyukai