Anda di halaman 1dari 56

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan berkembangnya zaman, yang paling berkembang didalam
dunia ini adalah peran teknologinya. Berkembangnya teknologi informasi dan
komunikasi pada era globalisasi ini, maka kebutuhan informasi dari pelaku
pendidikan secara otomatis meningkat dalam segi kuantitas dan kualitasnya
sehingga diperlukan penguasaan dan pengetahuan tentang teknologi informasi.
Pemanfaatan pemakaian komputer semakin dirasakan oleh masyarakat sehingga
keberadaan komputer bukan saja digunakan di perusahaan-perusahaan besar,
tetapi sekarang sudah banyak digunakan di kantor- kantor kecil, bahkan sampai di
tingkat rumah tangga. Sarana komunikasi yang menjembatani antara manusia
dengan komputer yang bertindak sebagai mesin disebut dengan bahasa program.
Komunikasi antara manusia dan komputer tentunya tidak terlepas dari bantuan
bahasa program yang bertindak sebagai penghubung sehingga komunikasinya bisa
berlanjut. Dan sampai saat ini komputer baru memiliki kemampuan untuk
membaca saja dan belum mampu untuk mendengar maka bahasa program
merupakan bahasa tulisan. Saat ini telah banyak berkembang bahasa
pemrograman, tergantung pada merk komputer dan jenis persoalan yang akan
dikerjakan.
Bahasa pemrograman dalam ilmu komputer atau bahasa buatan digunakan
untuk menulis rangkaian dari intruksi (program komputer) yang biasa dijalankan
dengan komputer. Serupa dengan bahasa alami, seperti bahasa Inggris, bahasa
pemrograman memilki tata bahasa dan kalimat. Bagaimanapun bahasa alami tidak
cocok untuk pemrograman komputer karena sering memiliki arti ganda, artinya
tata bahasa dan kosakata dapat diimplementasikan dalam arti yang berbeda.
Bahasa yang digunakan dalam program komputer harus memiliki struktur logika
yang sederhana, aturan dari tata bahasa, ejaan, dan pemberian tanda baca harus
tepat. Sebuah program komputer yang ditulis dalam bahasa apapun dapat
dipandang sebagai sebuah himpunan operasi yang dikerjakan pada data-data
dengan urutan atau mekanisme tertentu pula, perbedaan dasar bahasa-bahasa
pemrograman terletak pada tipe data yang digunakan, jenis operasi yang tersedia,
dan mekanisme untuk mengendalikan operasi-operasi yang dikerjakan pada data.
Namun pada dasarnya bahasa-bahasa pemrograman tersebut memiliki bagian-
bagian yang serupa, yang membedakan hanyalah tata bahasa yang digunakan.
Bahasa pemrograman, atau sering diistilahkan juga dengan bahasa
komputer atau bahasa pemrograman komputer, adalah instruksi standar untuk
memerintah komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari
aturan sintaks dan semantik yang digunakan untuk mendefinisikan suatu program
komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan
secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan
disimpan atau diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil
dalam berbagai situasi. Menurut tingkat kedekatannya dengan mesin komputer,
bahasa pemrograman terdiri dari :
a. Bahasa Mesin, yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan
memakai kode bahasa biner, contohnya 01100101100110.
b. Bahasa Tingkat Rendah, atau dikenal dengan istilah bahasa rakitan
(bah.Inggris Assembly), yaitu memberikan perintah kepada komputer
dengan memakai kode-kode singkat (kodemnemonic), contohnya
MOV, SUB, CMP, JMP, JGE, JL, LOOP, dsb.
c. Bahasa Tingkat Menengah, yaitu bahasa komputer yang memakai
campuran instruksi dalam kata-kata bahasa manusia (lihat contoh
Bahasa Tingkat Tinggi di bawah) dan instruksi yang bersifat simbolik,
contohnya {, }, ?, <<, >>, &&, ||, dsb.
d. Bahasa Tingkat Tinggi, yaitu bahasa komputer yang memakai
instruksi berasal dari unsur kata-kata bahasa manusia, contohnya
begin, end, if, for, while, and, or, dsb.
e. Sebagian besar bahasa pemrograman digolongkan sebagai Bahasa
Tingkat Tinggi, hanya bahasa C yang digolongkan sebagai Bahasa
Tingkat Menengah dan Assembly yang merupakan Bahasa Tingkat
Rendah.
Bahasa C saat ini telah banyak digunakan terutama di lembaga pendidikan
sebagai langkah awal dalam pembelajaran pemrograman. Sebagaimana yang telah
diterapkan pada praktikum mata kuliah Konsep Pemrograman Komputer, yang
diadakan oleh Jurusan Teknik Elektro, Universitas Udayana.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam praktikum Konsep
Pemrograman Komputer ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana membuat sebuah program dan flowchart untuk
menghitung volume dan luas bangun, serta program nama dan NIM?
2. Bagaimana membuat sebuah program dan flowchart untuk
mengurutkan bilangan prima, serta program untuk mengkonversi
satuan memory yang inputannya bisa dari masing-masing satuan
memory (Byte, Kilobyte, Megabyte, Gigabyte) ?
3. Bagaimana membuat sebuah program dan flowchart untuk mencari
dan mengurutkan suatu data dalam program?
4. Bagaiaman membuat sebuah program dan flowchart dalam sebuah
project?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan laporan Praktikum Konsep Pemrograman
Komputer ini adalah untuk melengkapi dan melaporkan secara rinci mengenai
hasil dari praktikum yang telah kami laksanakan.

1.3.2 Tujuan Khusus


Adapun tujuan khusus dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Mempercepat dan mempermudah proses penghitungan volume dan luas
bangun, serta proses input nama dan NIM.
2. Mempercepat dan mempermudah proses pengurutan bilangan prima dan
pengkonversian satuan memory yang inputannya bisa dari masing-masing
satuan memory (Byte, Kilobyte, Megabyte, Gigabyte).
3. Mempercepat dan mempermudah membuat sebuah program dan flowchart
untuk mencari dan mengurutkan suatu data dalam program.
4. Mempercepat dan mempermudah membuat sebuah program dan flowchart
dalam sebuah project.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat yang didapat dari pembutan program ini adalah sebagai berikut :
1. Memberi ketepatan dan hasil yang akurat dalam proses penghitungan
volume & luas bangun, serta proses input nama dan NIM.
2. Memberi ketepatan dan hasil yang akurat dalam proses pengurutan
bilangan prima, dan memberikan kemudahan dalam proses
pengkonversian satuan memory yang inputannya bisa dari masing-masing
satuan memory (Byte, Kilobyte, Megabyte, Gigabyte).
3. Mampu membuktikan hasil yang tepat sesuai ketepatan dan keakuratannya
untuk mencari dan mengurutkan suatu data dalam program.
4. Mampu membuat sebuah program sesuai modul yang telah dipelajari
sendiri dengan membuat sebuah program dan flowchart dalam sebuah
project.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1
****materi tentang bahasa C***
BAB III
MODUL 1
DASAR-DASAR BAHASA C

3.1 Tujuan
1. Memahami mengenai penggunaan dasar dari Bahasa C
2. Mampu menjalankan IDE (Integrated Development Enviroment)
Bahasa C untuk melihat hasil dari penulisan Bahasa
3. Memahami cara penulisan Bahasa pemrograman yang baik & benar
4. Mampu melakukan proses input & output pada program

3.2 Tinjauan Pustaka


3.2.1 Sejarah
Bahasa C merupakan perkembangan dari Bahasa BCPL yang
dikembangkan oleh Martin Richards pada tahun 1967. Selanjutnya Bahasa ini
memberikan ide kepada Ken Thompson yang kemudian mengembangkan Bahasa
yang disebut Bahasa B pada tahun 1970. Perkembangan selanjutnya dari Bahasa
B adalah Bahasa C oleh Dennis Ricthie sekitar tahun 1970-an di Bell Telephone
Laboratories Inc. (sekarang adalah AT&T Bell Laboratories). Bahasa C pertama
kali digunakan di komputer Digital Equipment Corporation PDP-11 yang
menggunakan sistem operasi UNIX. Hingga saat ini penggunaan Bahasa C telah
merata di seluruh dunia. Hampir semua perguruan tinggi di dunia menjadikan
Bahasa C sebagai salah satu mata kuliah wajib. Selain itu, banyak Bahasa
pemrograman lain seperti PHP dan Java menggunakan sintaks dasar yang mirip
Bahasa C.

3.2.2 Struktur Penulisan Kode


Penulisan Bahasa C tidak mengenal aturan penulisan di kolom tertentu,
jadi bisa dimulai dari kolom manapun. Namun demikian, untuk mempermudah
pembacaan program dan untuk keperluan dokumentasi, sebaiknya penulisan
Bahasa C diatur sedemikian rupa sehingga mudah dibaca.
Berikut contoh penulisan Program Bahasa C yang baik dan yang kurang
baik :

#include <stdio.h>

void main()

{ printf("Bahasa C\n");}

void main()

{ printf("Bahasa C");}

Kedua Program di atas bila dijalankan akan menghasilkan hasil yang sama
berupa tulisan “Bahasa C” di layar, namun dari segi penulisannya program
yang pertama tampaknya lebih mudah dibaca dan lebih rapih Bahasa
pemrograman dengan program yang kedua.

3.2.3 Tipe Data


Tipe data merupakan bagian program yang paling penting karena
tipe data mempengaruhi setiap instruksi yang akan dilaksanakan oleh Bahasa
pemrograman. Misalkan pada sebuah operasi aritmatika yang melibatkan 7
dibagi 2 . Jika dua variable tersebut menggunakan tipe data integer maka akan
menghasilkan nilai 2 , namun jika menggunakan float maka akan menghasilkan
3.5000000. Penggunaan tipe data yang tepat akan membuat proses lebih efisien,
tepat dan efektif.
Dalam Bahasa C terdapat lima tipe data dasar, yaitu :
Tabel 3.1 Tipe data dasar Bahasa C
No Tipe Data Ukuran Range (jangkaun) Format Keterangan
1 Char 1 byte - 128 s/d 127 %c Karakter/string
2 Int 2 byte - 32768 s/d 32767 %i , %d Integer/bilanga
n bulat

3 Float 5 byte - 3.4E-38 s/d %f Float/bilangan


3.4E+38 pecahan
4 Double 8 byte - 1.7E-308 s/d %lf Pecahan presisi
1.7+308 ganda
5 Void 0 byte - - Tidak bertipe
Contoh Program :

#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
void main()
{
int x;
float y;
char z;
double w;

x = 10;
/* variable x diisi dengan 10 */

y = 9.45;
/* variable y diisi dengan 9.45 */

z = 'C';
/* variable z diisi dengan karakter “C” */

w = 3.45E+20;
/* variable w diisi dengan 3.45E+20 */

printf("Nilai dari x adalah : %i\n", x);


/* Menampilkan isi variable x */

printf("Nilai dari y adalah : %f\n", y);


/* Menampilkan isi variable y */

printf("Nilai dari z adalah : %c\n", z);


/* Menampilkan isi variable z */

printf("Nilai dari w adalah : %lf\n", w);


/* Menampilkan isi variable w */

return 0;
}
3.2.4 Konstanta
Konstanta merupakan suatu nilai yang tidak dapat diubah selama
proses program berlangsung. Konstanta nilainya selalu tetap. Konstanta harus
didefinisikan terlebih dahulu di awal program. Konstanta dapat bernilai integer,
pecahan, karakter dan string. Contoh konstanta : 50; 13; 3.14; 4.50005; ‘A’;
‘Bahasa C’. Selain itu, Bahasa C juga menyediakan beberapa karakter khusus
yang disebut karakter escape, antara lain :
1) \a : untuk bunyi bell (alert)
2) \b : mundur satu spasi (backspace)
3) \f : ganti halaman (form feed)
4) \n : ganti baris baru (new line)
5) \r : ke kolom pertama, baris yang sama (carriage return)
6) \v : tabulasi vertical
7) \0 : nilai kosong (null)
8) \’ : karakter petik tunggal
9) \” : karakter petik ganda
10) \\ : karakter garis miring

3.2.5 Variabel
Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk
mewakili suatu nilai tertentu di dalam proses program. Berbeda dengan konstanta
yang nilainya selalu tetap, nilai dari suatu variable bisa diubah-ubah sesuai
kebutuhan. Nama dari suatu variable dapat ditentukan sendiri oleh pemrogram
dengan aturan sebagai berikut :
1. Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus
berupa huruf. Bahasa C bersifat case-sensitive artinya huruf besar dan
kecil dianggap berbeda. Jadi antara nim, NIMdan Nimdianggap berbeda.
2. Tidak boleh mengandung spasi.
3. Tidak boleh mengandung simbol-simbol khusus, kecuali garis bawah
(underscore). Yang termasuk simbol khusus yang tidak diperbolehkan
Antara lain : $, ?, %, #, !, &, *, (, ), -, +, = dsb
4. Panjangnya bebas, tetapi hanya 32 karakter pertama yang terpakai.
Contoh penamaan variabel yang benar :
NIM a, x, nama_mhs, f3098, f4, nilai, budi
Contoh penamaan variable yang salah :
%nilai_mahasiswa, 80mahasiswa, rata-rata, ada spasi, penting!

3.2.6 Deklarasi
Deklarasi diperlukan bila kita akan menggunakan pengenal (identifier)
dalam program. Identifier dapat berupa variable, konstanta dan fungsi.

3.2.6.1 Deklarasi Variabel


Bentuk umum pendeklarasian suatu variable adalah :
Nama_tipe nama_variabel;
Contoh :
int x;
// Deklarasi x bertipe integer
char y, huruf, nim[10];

// Deklarasi variable bertipe char


float nilai;

// Deklarasi variable bertipe float


double beta;
// Deklarasi variable bertipe double
int array[5][4];
// Deklarasi array
bertipe integer
char *p;
// Deklarasi pointer p bertipe
char
3.2.6.2 Deklarasi Konstanta
Dalam bahasa C konstanta dideklarasikan menggunakan preprocessor
#define.
Contohnya :

#define PHI 3.14


#define nim “1404405066”
#define nama “Haksari Laksmi Bestari”

3.2.6.3 Deklarasi Fungsi


Fungsi merupakan bagian yang terpisah dari program dan dapat diaktifkan
atau dipanggil di manapun di dalam program. Fungsi dalam bahasa C ada
yang sudah disediakan sebagai fungsi pustaka seperti printf(), scanf(), getch()
dan untuk menggunakannya tidak perlu dideklarasikan. Fungsi yang perlu
dideklarasikan terlebih dahulu adalah fungsi yang dibuat oleh programmer.
Bentuk umum deklarasi sebuah fungsi adalah :
Tipe_fungsi nama_fungsi(parameter_fungsi);
Contohnya :
float luas_lingkaran(int jari);

void tampil();

int tambah(int x, int y);

3.2.7 Operator
3.2.7.1 Operator Penugasan
Operator Penugasan (Assignment operator) dalam Bahasa C berupa tanda
sama dengan (“=”). Contoh : nilai = 80; A = x * y;
Artinya : variable “nilai” diisi dengan 80 dan variable “A” diisi dengan
hasil perkalian antara x dan y.
3.2.7.2 Operator Aritmatika
Bahasa C menyediakan lima operator aritmatika, yaitu :
1. * : untuk perkalian
2. / : untuk pembagian
3. %: untuk sisa pembagian (modulus)
4. + : untuk pertambahan
5. : untuk pengurangan
Catatan : operator % digunakan untuk mencari sisa pembagian Antara dua
bilangan.
Misalnya :

9%2=1
9%3=0
9%5=4
9%6=3

Contoh Program 1:

#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
void main() {

printf("Nilai dari 9 + 4 = %i", 9 + 4);


/* mencetak hasil 9 + 4 */

printf("Nilai dari 9 - 4 = %i", 9 - 4);


/* mencetak hasil 9 - 4 */

printf("Nilai dari 9 * 4 = %i", 9 * 4);


/* mencetak hasil 9 * 4 */

printf("Nilai dari 9 / 4 = %i", 9 / 4);


/* mencetak hasil 9 / 4 */

printf("Nilai dari 9 \% 4 = %i", 9 % 4);


/* mencetak hasil 9 % 4 */
}
3.2.7.3 Operator Hubungan (Perbandingan)
Operator Hubungan digunakan untuk membandingkan hubungan antara
dua buah operand (sebuah nilai atau variable). Operator hubungan dalam bahasa
C:
Tabel 3.2 Operator Hubungan
Operator Arti Contoh Keterangan
< Kurang dari x<y Apakah x kurang dari y
<= Kurang dari sama x <= y Apakah x kurang dari sama
dengan dengan y
> Lebih dari x>y Apakah x lebih dari sama
dengan y
>= Lebih dari sama dengan x >= y Apkah lebih dari sama
dengan
== Sama dengan x == y Apakah x sama dengan y
!= Tidak sama dengan x != y Apakah x tidak sama
dengan y

3.2.7.4 Operator Logika


Jika operator hubungan membandingkan hubungan antara dua buah
operand, maka operator logika digunakan untuk membandingkan logika hasil
dari operator-operator hubungan. Operator logika ada tiga macam, yaitu:
1. && : Logika AND (DAN)
2. || : Logika OR (ATAU)
3. ! : Logika NOT (INGKARAN)

3.2.7.5 Operator Bitwise


Operator bitwise digunakan untuk memanipulasi bit-bit dari nilai data
yang ada di memori. Operator bitwise dalam bahasa C :
1. << : Pergeseran bit ke kiri
2. >> : Pergeseran bit ke kanan
3. & : Bitwise AND
4. ^ : Bitwise XOR (Exclusive OR)
5. | : Bitwise OR
6. ~ : Bitwise NOT

3.2.7.6 Operator Unary


Tabel 3.3 Operator Unary
Operator Arti/Maksud Letak Contoh Equivalen
- Unary minus Sebelum A + -B * A + (-B) *
operator C C
++ Peningkatan dengan Sebelum dan A++ A=A+1
penambahan nilai 1 sesudah
-- Penurunan dengan Sebelum dan A-- A=A–1
pengurangan nilai 1 sesudah
Sizeoff Ukuran dari operand dalam Sebelum sizeof(I) -
Byte
! Unary NOT Sebelum !A -
~ Bitwise NOT Sebelum ~A -
& Menghasilkan alamat Sebelum &A -
memori operand
* Menghasilkan nilai dari Sebelum *A -
Pointer

Operator Unary merupakan operator yang hanya membutuhkan satu


operand saja. Dalam bahasa C terdapat beberapa operator unary, yaitu :

Catatan Penting ! :
Operator peningkatan ++ dan penurunan -- jika diletakkan sebelum atau
sesudah operand terdapat perbedaan. Perhatikan contoh berikut :
Contoh Program 1 :
/* Perbedaan operator peningkatan ++ yang diletakkan di depan
dan dibelakang operand */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
void main(){
int x, nilai;

x = 5;

nilai = ++x;
/* berarti x = x + 1;
nilai = x;
*/
printf("nilai = %d, x = %d\n", nilai, x);

nilai = x++;

/* berarti nilai = x;
nilai = x + 1;
*/
printf("nilai = %d, x = %d\n", nilai, x);

return 0;

Contoh Program 2 :
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
void main() {

int b, nilai;

b = 15;

nilai = --b;
/* berarti b = b - 1;
nilai = b;
*/
printf("Nilai b setelah dikurangi= %d",nilai);
}
3.2.8 Komentar
Komentar program hanya diperlukan untuk memudahkan pembacaan
dan pemahaman suatu program (untuk keperluan dokumentasi program). Dengan
kata lain, komentar program hanya merupakan keterangan atau penjelasan
program. Untuk memberikan komentar atau penjelasan dalam bahasa C digunakan
pembatas /* dan */ atau menggunakan tanda // untuk komentar yang hanya terdiri
dari satu baris. Komentar program tidak akan ikut diproses dalam program (akan
diabaikan).
Contoh Program :

#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
void main() {

printf("Contoh Penggunaan Komentar");

Return 0;
/* Dan ini untuk menahan tampilan di layar */}

3.2.9 Input
Dalam bahasa C proses memasukkan suatu data bisa menggunakan
beberapa fungsi pustaka yang telah tersedia. Beberapa fungsi pustaka yang
bisa digunakan adalah:

3.2.9.1 Scanf()
Fungsi pustaka scanf() digunakan untuk menginput data berupa data
numerik, karakter dan string secara terformat. Berikut adalah hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pemakaian fungsi scanf() :
1. Fungsi scanf() memakai penentu format
2. Fungsi scanf() memberi pergantian baris secara otomatis
3. Fungsi scanf() tidak memerlukan penentu lebar field
4. Variabelnya harus menggunakan operator alamat & Kode penentu
format :
a. %c : Membaca sebuah karakter
b. %s : Membaca sebuah string
c. %i, %d : Membaca sebuah bilangan bulat (integer)
d. %f, %e : Membaca sebuah bilangan pecahan (real)
e. %o : membaca sebuah bilangan octal
f. %x : Membaca sebuah bilangan heksadesimal
g. %u : Membaca sebuah bilangan tak bertanda

Contoh Program :
/* Program memasukan inputan dengan beberapa tipe data */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
void main()
{
int jumlah;
char huruf, nim[10];
float nilai;

printf("Masukkan sebuah bilangan bulat : ");


scanf("%d", &jumlah );
/* membaca sebuah bilangan bulat */

printf("Masukkan deret angka : ");


scanf("%s", &nim );
/* membaca sebuah string */

printf("Masukkan sebuah bilangan pecahan : ");


scanf("%f", &nilai );
/* membaca sebuah bilangan float */

printf("\nNilai variable yang Anda masukkan adalah :\n");


printf("jumlah = %d\n", jumlah );
printf("nim = %s\n", nim );
printf("nilai = %f\n", nilai );
return 0;
}
3.2.9.2 Gets()
1. Fungsi gets() digunakan untuk memasukkan data bertipe karakter dan
tidak dapat digunakan untuk memasukkan data numerik.
2. Harus diakhiri dengan penekanan tombol enter
3. Cursor secara otomatis akan pindah baris
4. Tidak memerlukan penentu format

Contoh Program:
/* Program inputan tipe data karakter/string */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
void main() {
char nama[20];

printf("Masukkan nama Anda : ");

gets(nama);

printf("Hello, Nama Anda adalah %s", nama);

return 0;
}

3.2.9.3 Getchar()
1. Fungsi getchar() digunakan untuk membaca data yang bertipe karakter
2. Harus diakhiri dengan penekanan tombol enter
3. Karakter yang dimasukkan terlihat pada layar
4. Pergantian baris secara otomatis

CATATAN :
Jika terdapat beberapa proses input (memasukkan data) sekaligus, maka
sebaiknya ditambahkan fungsi fflush(stdin); setelah fungsi scanf(). Fungsi
fflush(stdin) berfungsi menghapus buffer di dalam alat I/O.
3.2.10 Output
3.2.10.1 Menampilkan Data ke Layar
1. Menggunakan fungsi printf(), puts(), dan putchar().
2. Fungsi printf() digunakan untuk menampilkan semua jenis data
(numeric dan karakter)
3. Fungsi puts() digunakan untuk menampilkan data string dan secara
otomatis akan diakhiri dengan perpindahan baris.
4. Fungsi putchar() digunakan untuk menampilkan sebuah karakter.

Cara Mengatur tampilan bilangan pecahan (float).


Bentuk umum :
printf(“%m.nf”, argument);
Keterangan :
m : menyatakan panjang range
n : menyatakan jumlah digit di belakang koma.
argument : nilai atau variable yang akan ditampilkan.

Contoh :
printf(“%5.2f”, nilai);
Artinya variable nilai akan ditampilkan sebanyak 5 digit dengan 2 digit
di belakang koma.
Contoh Program 1;

/* Program untuk menampilkan data berupa bilangan pecahan */


#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
void main(){

float nilai;

puts("Masukkan nilai Anda : ");

scanf("%f", &nilai);

printf("Anda memperoleh nilai %5.2f", nilai);

printf("Apakah Anda telah puas mendapat nilai %6.4f ?", nilai);

return 0;
}

Contoh Program 2;

/* Program untuk menampilkan data berupa bilangan integer dan


string */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
void main(){
int umur;
char nama[20];
puts("Masukkan nama Anda :");

gets(nama);
puts("Masukkan umur Anda : ");

scanf("%d", &umur);

printf("Nama Anda : %s \n", nama);


//tipe data string
printf(“Umur Anda : %d \n”, umur);
//tipe data
integer
return 0;
}
3.2.10.2 Menampilkan data ke printer
Untuk menampilkan data ke printer dapat menggunakan fungsi fprintf(),
fputs() dan fputc().
1. Fungsi fprintf() digunakan untuk mencetak semua jenis tipe data ke
printer dan secara otomatis memberikan efek perpindahan baris.
2. Fungsi fputs() digunakan untuk mencetak tipe data string ke printer.
3. Fungsi fputc() digunakan untuk mencetak tipe data karakter ke printer.

Contoh program :
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void main() {

fprintf(stdprn, “Hallo, Saya akan tercetak di printer”);

fputs(stdprn, “Saya juga akan tercetak di printer”);

}
3.3 Pembahasan dan Analisa
Pembahasan dan analisa yang terdapat pada rumusan masalah yaitu cara
membuat program yang dapat menampilkan nama & nim dan program untuk
menghitung luas dan volume kubus, limas segi empat dan kerucut.

3.3.1 Program Menampilkan Nama & Nim

/*Program menampilkan Nama dan NIM Mahasiswa*/


#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
void main()
{
char nama [25];
int NIM;
//variabel nama dan NIM adalah karakter/string
printf("MENAMPILKAN NAMA DAN NIM \n");
//judul program
printf("\nMasukan Nama: ");
gets(nama);
//input nama
printf("\nMasukan NIM: ");
//output yang meminta memasukan NIM
scanf("%d", &NIM);
printf("\nNama : %s\n",nama);
printf("\nNIM : %d", NIM);
//input NIM
getch ();
//"getch" untuk membuat program tidak close saat menampilkan hasil
}
3.3.2 Program Menghitung Luas dan Volume Kubus, Limas Segi Empat, dan
Kerucut
A. Kubus
/*Program menghitung luas dan volume kubus*/
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>

void main()
{
float s,luas,volume;
//Variable s,luas,volume adalah float/bilangan pecahan

printf("MENGHITUNG LUAS DAN VOLUME KUBUS\n");


//Judul Program
printf("\nMasukan nilai sisi kubus=");
//output yang meminta nilai sisi kubus
scanf("%f", &s);
//input nilai sisi kubus bilangan bulat/integer
printf("Luas Kubus adalah %.f\n",6*s*s);
//output yang menghasilkan nilai luas kubus dengan perhitungan rumus
dibelakang koma
printf("Volume kubus adalah %.f\n",s*s*s);
//output yang menghasilkan nilai volume kubus dengan perhitungan rumus
dibelakang koma
getch ();
//"getch" untuk membuat program tidak close saat menampilkan hasil
}
B. Limas Segi Empat
/*Program menghitung luas dan volum limas segi empat*/
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>

void main()
{
float s,h,l_alas,l_selimut,luas,volume;
//variabel s,h,l_alas,l_selimut,luas,volume adalah float/bilangan pecahan

printf("MENGHITUNG LUAS DAN VOLUME LIMAS SEGI EMPAT");


//judul program
printf("\nMasukan nilai sisi alas limas = ");
//output yang meminta nilai sisi alas limas
scanf("%f", &s);
//input nilai sisi alas limas
printf("Masukan nilai tinggi limas = ");
//output yang meminta nilai tinggi limas
scanf("%f", &h);
//input nilai tinggi limas
//Proses perhitungan
l_alas=s*s;
l_selimut=s*sqrt(h*h+s*s/4)/2;
luas=l_alas+(4*l_selimut);
volume=l_alas*h/3;

//Tampilkan Hasil Perhitungan


printf("\n");
printf("Luas: %.f\n", luas);
//output luas yang diperoleh dari perhitungan rumus luas sebelumnya
printf("Volume: %.f\n", volume);
//output volume yang diperoleh dari perhitungan rumus volume sebelumnya
getch ();
//"getch" untuk membuat program tidak close saat menampilkan hasil
}
C. Kerucut

/*Program menghitung luas dan volume kerucut*/


#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>

void main ()
{
float r,h,volume,luas;
//variabel r,h,volume,luas adalah float/bilangan pecahan
#define PHI 3.14
//konstanta phi

printf("MENGHITUNG VOLUME DAN LUAS KERUCUT\n");


//judul program
printf("\nMasukan radius kerucut: ");
//output yang meminta nilai radius kerucut
scanf("%f", &r);
//input nilai radius kerucut
printf("Masukan tinggi kerucut: ");
//output yang meminta nilai tinggi kerucut
scanf("%f", &h);
//input nilai tinggi kerucut
printf("\nVolume kerucut adalah %.3f",(1.0/3)*PHI*r*r*h);
//output yang menghasilkan nilai volume dengan perhitungan rumus
dibelakang koma
printf("\nLuas kerucut adalah %.3f \n",PHI*r*(r+sqrt(r*r+h*h)));
//output yang menghasilkan nilai luas denganperhitungan rumus dibelakang
koma
getch ();
//"getch" untuk membuat program tidak close saat menampilkan hasil
}
3.4 Uji Coba dan User Interface
Uji coba dan User interface pada coding program di atas adalah sebagai
berikut :

3.4.1 Program Menampilkan Nama & Nim

Gambar 3.1 Program Menampilkan Nama dan Nim

3.4.2 Program Menghitung Luas dan Volume Kubus

Gambar 3.2 Program Menghitung Luas dan Volume Kubus


3.4.3 Program Menghitung Luas dan Volume Limas Segi Empat

Gambar 3.3 Program Menghitung Luas dan Volume Limas Segi Empat

3.4.4 Program Menghitung Luas dan Volume Kerucut

Gambar 3.4 Program Menghitung Luas dan Volume Kerucut


3.5 Kesimpulan
3.6 Lampiran Form Laporan Sementara
3.7 Lampiran Tugas Praktikum
BAB IV
MODUL 2
PERULANGAN DAN SELEKSI KONDISI

4.1 Tujuan
1. Mampu memahami penggunaan dasar dari perulangan & seleksi
kondisi.
2. Mampu menetapkan penggunaan yang tepat dari macam-macam
perulangan & seleksi kondisi pada Bahasa C.

4.2 Tinjauan Pustaka


Dalam bahasa C tersedia suatu fasilitas yang digunakan untuk
melakukan proses yang berulang-ulang sebanyak keinginan kita (Loop).
Looping adalah sebuah program perulangan statement dengan jumlah tertentu
jika kondisi terpenuhi. Perulangan akan berhenti jika nilai yang dimasukan
sudah tidak memenuhi syarat yang diberikan. Perulangan atau dalam istilah lain
disebut dengan loop. Perulangan dipakai ketika kita dihadapkan pada suatu
masalah dalam mencari jalan keluar dari banyak masalah yang berulang.
Misalnya saja, bila kita ingin menginput dan mencetak bilangan dari 1 sampai
100 bahkan 1000, tentunya kita akan merasa kesulitan. Namun dengan struktur
perulangan proses, kita tidak perlu menuliskan perintah sampai 100 atau 1000
kali, cukup dengan beberapa perintah saja. Struktur perulangan dalam bahasa C
mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Sedangkan penyeleksian kondisi
digunakan untuk mengarahkan perjalanan suatu proses.
Penyeleksian kondisi dapat diibaratkan sebagai katup atau kran yang
mengatur jalannya air. Bila katup terbuka maka air akan mengalir dan sebaliknya
bila katup tertutup air tidak akan mengalir atau akan mengalir melalui tempat lain.
Fungsi penyeleksian kondisi penting artinya dalam penyusunan bahasa C,
terutama untuk program yang kompleks.
4.2.1 Struktur Perulangan “WHILE”
Perulangan WHILE banyak digunakan pada program yang terstruktur.
Perulangan ini banyak digunakan bila jumlah perulangannya belum diketahui.
Proses perulangan akan terus berlanjut selama kondisinya bernilai benar
(true) dan akan berhenti bila kondisinya bernilai salah.

Contoh Program
/* Program Perulangan menggunakan while */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
void main()
4.3 {
Pembahasan dan Analisa
4.4 Uji Coba dan User Interface
int x;
4.5 Kesimpulan
x = 1;Lampiran Form Laporan Sementara
4.6
4.7/* awal variabelTugas
Lampiran */ Praktikum
while ( x <= 10) {
/* Batas akhir perulangan */
printf("%d BAHASA C\n", x);

x ++;
/* variabel x ditambah dengan 1 */
}
return 0;
}

Jika program tersebut dijalankan maka akan menghasilkan hasil sebagai berikut

1BAHASA C
2BAHASA C
3BAHASA C
4BAHASA C
5BAHASA C
6BAHASA C
7BAHASA C
8BAHASA C
9BAHASA C
10BAHASA C
Pada perulangan while di atas, proses atau perintah mencetak kata
kata“BAHASA C” akan terus dilakukan selama variabel x masih kurang atau
sama dengan10. Setiap kali melakukan perulangan, nilai dari variabel x akan
bertambah 1.

4.2.2 Struktur Perulangan “Do,While”


Pada dasarnya struktur perulangan do....while sama saja dengan
struktur while, hanya saja pada proses perulangan dengan while, seleksi berada
di while yang letaknya di atas sementara pada perulangan do....while, seleksi while
berada di bawah batas perulangan. Jadi dengan menggunakan struktur
do…while sekurang-kurangnya akan terjadi satu kali perulangan.

Contoh Program

#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
void main() {

int x;

x = 1;

do {

printf("%d BAHASA C\n", x);

x ++;

}
while(x <= 10);

return 0;
}
4.2.3 Struktur Perulangan “For”
Struktur perulangan for biasa digunakan untuk mengulang suatu
proses yang telah diketahui jumlah perulangannya. Dari segi penulisannya,
struktur perulangan for tampaknya lebih efisien karena susunannya lebih
simpel dan sederhana.
Keterangan :
1. Inisialisasi : pernyataan untuk menyatakan keadaan awal dari
variabel kontrol.
2. Syarat : ekspresi relasi yang menyatakan kondisi untuk
keluar dari perulangan.
3. Penambahan : pengatur perubahan nilai variabel kontrol.S

Contoh Program

/* Program perulangan menggunakan for */


#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
void main(){

int x;

for(x = 1;
x<= 10;
x++) {

printf("%d BAHASA C\n", x);

}
return 0;
}

4.2.4 Struktur Kondisi “If”


Struktur if dibentuk dari pernyataan if dan sering digunakan untuk
menyeleksi suatu kondisi tunggal. Bila proses yang diseleksi terpenuhi atau
bernilai benar, maka pernyataan yang ada di dalam blok if akan diproses
dan dikerjakan.
4.2.5 Struktur Kondisi “If,Else”
Dalam struktur kondisi if.....else minimal terdapat dua pernyataan.
Jika kondisi yang diperiksa bernilai benar atau terpenuhi maka pernyataan
pertama yang dilaksanakan dan jika kondisi yang diperiksa bernilai salah maka
pernyataan yang kedua yang dilaksanakan.

4.2.6 Struktur Kondisi “Switch,Case,Default”


Struktur kondisi switch....case....default digunakan untuk penyeleksian
kondisi dengan kemungkinan yang terjadi cukup banyak. Struktur ini akan
melaksanakan salah satu dari beberapa pernyataan ‘case’ tergantung nilai kondisi
yang ada di dalam switch. Selanjutnya proses diteruskan hingga ditemukan
pernyataan ‘break’. Jika tidak ada nilai pada case yang sesuai dengan nilai
kondisi, maka proses akan diteruskan kepada pernyataan yang ada di bawah
‘default’.
4.3 Pembahasan dan Analisa
Pembahasan dan analisa yang terdapat pada rumusan masalah yaitu cara
membuat program konversi satuan memory dan program menampilkan tangga
bilangan ganjil.
4.3.1 Program Konversi Satuan Memory

/*Program konversi satuan memory*/


#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>

void main()
{
puts("PROGRAM KONVERSI SATUAN MEMORY");
//judul program
int k;
//variabel k adalah integer/bilangan bulat
float n,Byte,KB,MB,GB;
//variabel n,Byte,KB,MB,GB adalah float/bilangan pecahan

puts("Pilihan jenis konversi memory : 1.Byte 2.KB 3.MB 4.GB");


//output yang menampilkan pilihan jenis konversi memory
printf("\nPilih jenis konversi yang diinginkan= \n");
//output yang meminta pilihan jenis konversi yang diinginkan
scanf("%d",&k);
//input kode pilihan konversi
switch (k)
{
case 1:
printf("\nPengkonversian Byte to KB,MB,GB\n");
//program pengkonversian dalam Byte
printf("Besar memory yang diinginkan = \n");
//output yang meminta nilai besar memory
scanf("%f",&n);
//input besar memory
printf("Hasil Konversi = \n");
//output yang menampilkan karakter hasil konversi
KB=n/1024;
printf("\nKB = %f",KB);
//output hasil konversi ke KB yang dipeoleh dari perhitungan KB
MB=KB/1024;
printf("\nMB = %f",MB);
//output hasil konversi ke MB yang dipeoleh dari perhitungan MB
GB=MB/1024;
printf("\nGB = %f",GB);
//output hasil konversi ke GB yang dipeoleh dari perhitungan GB
break;
case 2:
printf("\nPengkonversian Kilobyte to Byte,MB,GB\n");
//program pengkonversian dalam Kilobyte
printf("Besar memory yang diinginkan = \n");
//output yang meminta nilai besar memory
scanf("%f",&n);
//input besar memory
printf("Hasil Konversi = \n");
//output yang menampilkan karakter hasil konversi
Byte=n*1024;
printf("\nByte = %f",Byte);
//output hasil konversi ke Byte yang dipeoleh dari perhitungan Byte
MB=n/1024;
printf("\nMB = %f",MB);
//output hasil konversi ke MB yang dipeoleh dari perhitungan MB
GB=MB/1024;
printf("\nGB = %f",GB);
//output hasil konversi ke GB yang dipeoleh dari perhitungan GB
break;
case 3:
printf("\nPengkonversian Megabyte to Byte,KB,GB\n");
//program pengkonversian dalam Megabyte
printf("Besar memory yang diinginkan = \n");
//output yang meminta besar memory
scanf("%f",&n);
//input besar memory
printf("Hasil Konversi = \n");
//output yang menampilkan karakter hasil konversi
Byte=n*1024*1024;
printf("\nByte = %f",Byte);
//output hasil konversi ke Byte yang dipeoleh dari perhitungan Byte
KB=n*1024;
printf("\nKB = %f",KB);
//output hasil konversi ke KB yang dipeoleh dari perhitungan KB
GB=n/1024;
printf("\nGB = %f",GB);
//output hasil konversi ke GB yang dipeoleh dari perhitungan GB
break;
case 4:
printf("\nPengkonversian Gigabyte to Byte,KB,MB\n");
//program pengkonversian dalam Gigabyte
printf("Besar memory yang diinginkan = \n");
//output yang meminta besar memory
scanf("%f",&n);
//input besar memory
printf("Hasil Konversi = \n");
//output yang menampilkan karakter hasil konversi
Byte=n*1024*1024*1024;
printf("\nByte = %f",Byte);
//output hasil konversi ke Byte yang dipeoleh dari perhitungan Byte
KB=n*1024*1024;
printf("\nKB = %f",KB);
//output hasil konversi ke KB yang dipeoleh dari perhitungan KB
MB=n*1024;
printf("\nMB = %f",MB);
//output hasil konversi ke MB yang dipeoleh dari perhitungan MB
break;
default: puts("Kode pilihan konversi salah!");
//kemungkinan jika input pilihan jenis konversi diluar 1-4
}
getch ();
//"getch" untuk membuat program tidak close saat menampilkan hasil
}
4.3.2 Program Menampilkan Tangga Bilangan Ganjil

/*Program tangga bilangan prima*/


#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>

void main()
{
int i,j,n,k=1;
//variabel i,j,nilai,k adalah integer/bilangan bulat
printf("Menampilkan Tangga Bilangan Prima\n");
//judul program
printf("Masukan nilai n = ");
//output yang meminta nilai n
scanf("%i", &n);
//input nilai n
printf("\nHasilnya adalah:\n");

for(i=0;i<n;i++)
//menampilkan output 1 sampai 5
{
for(j=0;j<=i;j++)
//menampilkan output yang menghasilkan tangga bilangan prima
{
printf("%5.d",k);
k+=2;
}
printf("\n");
}
getch ();
//"getch" untuk membuat program tidak close saat menampilkan hasil
}
4.4 Uji Coba dan User Interface
Uji coba dan User interface pada coding program di atas adalah sebagai
berikut :
4.4.1 Program Konversi Satuan Memory

Gambar 4.1 Program Konversi Satuan Memory

4.4.2 Program Menampilkan Tangga Bilangan Ganjil

Gambar 4.2 Program Menampilkan Tangga Bilangan Ganjil


4.5 Kesimpulan
4.6 Lampiran Form Laporan Sementara
4.7 Lampiran Tugas Praktikum
BAB V
MODUL 3
LARIK (ARRAY)

5.1 Tujuan
1. Memahami mengenai array dalam Bahasa Pemograman C
2. Memahami penggunaan array secara efektif

5.2 Tinjauan Pustaka


Array adalah suatu tipe data tersutruktur yang dideklarasikan dengan nama
variable yang sama, dan mampu menyimpan banyak data yang tergantung kepada
elemen-elemen/nilai-nilai data yang ditentukan. Kemudian, data tersebut disimpan
kedalam memori secara berurutan (kontiyu). Dalam Bahasa lain array pun dikenal
dengan larik. Letak atau posisi dari elemen array ditunjukkan oleh suatu index.
Adapun macam-macam dimensi array adalah array dimensi satu, array
dimensi dua, dan array multi-dimensi.

5.2.1 Array Dimensi Satu


Keterangan :
1. Setiap elemen array dapat diakses melalui indeks.
2. Indeks array secara default dimulai dari 0.
3. Deklarasi Array.
Bentuk Umum :
Tipe_array nama_array[ukuran];
Contoh :
int Nilai[5];
Nilai[0] Nilai[1]Nilai[2]Nilai[3]Nilai[4]
70 80 82 60 75
Contoh Program

#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
void main() {

int index, nilai[10];

/* input nilai mahasiswa */


printf("Input nilai 10 mahasiswa : \n");

for(index=0;index < 10;index++) {

printf("Mahasiswa %i : ", index+1);

scanf("%i", &nilai[index]);

}
/* tampilkan nilai mahasiswa */
printf("Nilai mahasiswa yang telah diinput");

for(index=0;index < 10;index++) {

printf("%5.0i", nilai[index]);

}
return 0;
}

CATATAN :
String juga sebenarnya merupakan array yang bertipe karakter.
Jumlah elemen array menyatakan jumlah string.
5.2.2 Array Dimensi Dua
Array dua dimensi merupakan array yang terdiri darim buah baris dan n
buah kolom. Bentuknya dapat berupa matriks atau tabel.
Deklarasi array :
Tipe_array nama_array[baris][kolom];

Contoh :
int X[3][4];

X[0][0] X[0][1] X[0][2] X[0][3]


X[1][0] X[1][1] X[1][2] X[1][3]
X[2][0] X[2][1] X[2][2] X[2][3]

Cara mengakses array :


Untuk mengakses array, misalnya kita ingin mengisi elemen array baris 2 kolom 3
dengan 10 maka perintahnya adalah sbb : X[1][2] = 10; Untuk mengisi dan
menampilkan isi elemen array ada dua cara yaitu :
1. Row Major Order (secara baris per baris)
2. Column Major Order (secara kolom per kolom)

Contoh Program

/* Program menginputkan nilai (bilangan) ke dalam array dimensi dua dan


menampilkannya*/
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>

void main() {

int baris, kolom, matriks[3][3];

//Input elemen array secara Row Major Order


printf(“Input elemen Array : \n”);
for (baris=0;baris<3;baris++) {
for (kolom=0;kolom<3;kolom++) {
printf(“matriks[%i][%i]”,baris+1,kolom+1);
scanf(“%d”,&matriks[baris][kolom]);
}
printf(“\n”);
}
//Tampilan elemen Array secara Row Major Order
printf(“Isi array: \n”);
for (baris=0;baris<3;baris++) {
for (kolom=0;kolom<3;kolom++) {
printf(“%d”, matriks[baris][kolom]);
printf(” ”);
}
printf(“\n”);
}
return 0;
}

5.2.3 Array Multi Dimensi


Array multi-dimensi merupakan array yang mempunyai ukuran lebih dari
dua. Bentuk pendeklarasian array sama saja dengan array dimensi satu maupun
array dimensi dua.
Bentuk umumnya yaitu :
tipe_array nama_array[ukuran1][ukuran2]…[ukuranN];

Contoh :
float X[2][4][3];
X[0][0][0] X[0][0][1] X[0][0][2] X[1][0][0] X[1][0][1] X[1][0][2]
X[0][1][0] X[0][1][1] X[0][1][2] X[1][1][0] X[1][1][1] X[1][1][2]
X[0][2][0] X[0][2][1] X[0][2][2] X[1][2][0] X[1][2][1] X[1][2][2]
X[0][3][0] X[0][3][1] X[0][3][2] X[1][3][0] X[1][3][1] X[1][3][2]
Contoh Program
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
void main();
{
Int i,j,k;
static int data_huruf[2][8][8]= {
{
{1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 0},
{1, 1, 0, 0, 0, 0, 1, 0},
{1, 1, 0, 0, 0, 0, 0, 0},
{1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 0},
{0, 0, 0, 0, 1, 1, 1, 0},
{1, 0, 0, 0 1, 1, 1, 0},
{1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 0},
{0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0},
}
{
{1, 1, 0, 0, 0, 1, 1, 0},
{1, 1, 0, 0, 0, 1, 1, 0},
{1, 1, 0, 0, 0, 1, 1, 0},
{1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 0},
{1, 1, 1, 0, 0, 1, 1, 0},
{1, 1, 1, 0 0, 1, 1, 0},
{1, 1, 1, 0, 0, 1, 1, 0},
{0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0},
}
};
/*Tampilkan Huruf*/
for(i=0;i<2;i++) {
for(j=0;j<8;j++) {
for(k=0;k<8;k++) {
if(data_huruf[i][j][k])
putchar(‘\xDB’); else
putchar(“ “); /*spasi*/
puts(“ “);
}
}
puts(“ “);
}
return 0; }
5.3 Pembahasan dan Analisa
5.4 Uji Coba dan User Interface
5.5 Kesimpulan
5.6 Lampiran Form Laporan Sementara
5.7 Lampran Tugas Praktikum
BAB VI
PROJECT

6.1 Tujuan
1. Praktikan diharapkan mampu menerapkan apa yang sudah dipelajari
kedalam bentuk jadi sebuah program
2. Masing-masing praktikan memiliki project yang berbeda-beda
6.2 Tinjauan Pustaka
6.3 Pembahasan dan Analisa
6.4 Uji Coba dan User Interface
6.5 Kesimpulan
6.6 Lampiran Form Laporan Sementara
6.7 Lampiran Tugas Praktikum
BAB VII
PENUTUP

7.1 Kesimpulan
7.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/5732133/Pengertian_dan_Klasifikasi_Bahasa_Pemrograma
n (21 Juni 2015)
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/564/jbptunikompp-gdl-ryannandau-28190-1-
unikom_r-n.pdf (23 Juni 2015)
http://kelompok-09ti2013.blogspot.com/2013/11/makalah-bahasa-pemrograman.html
(23 Juni 2015)
http://www.academia.edu/5732133/Pengertian_dan_Klasifikasi_Bahasa_Pemrograman
(23 Juni 2015)
http://ndutagen.blogspot.com/2012/03/artikel-bahasa-pemrograman.html
(23 Juni 2015)

Anda mungkin juga menyukai