Anda di halaman 1dari 13

HASIL

MONITORING PEMBUANGAN SAMPAH INFEKSIUS, NON INFEKSIUS,


SAFETY BOX DAN CAIRAN TUBUH
BULAN SEPTEMBER, OKTOBER & NOVEMBER 2017

I. PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah tempat pelayanan kesehatan yang dirancang, dioperasikan dan dipelihara
dengan sangat memperhatikan aspek kebersihan bangunan dan halaman baik fisik, sampah,
limbah cair, air bersih, dan serangga / binatang pengganggu. Namun menciptakan kebersihan di
rumah sakit merupakan upaya yang cukup sulit dan bersifat kompleks berhubungan dengan
berbagai aspek antara lain budaya /kebiasaan, prilaku masyarakat, kondisi lingkungan, sosial
dan teknologi.
Limbah (menurut PP No. 12, 1995) adalah bahan sisa suatu kegiatan dan atau proses produksi.
Sedangkan limbah rumah sakit menurut Permenkes RI nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004
Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit adalah semua limbah yang dihasilkan
dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair, dan gas. Sampah infeksius dan cairan tubuh
merupakan sumber yang dapat menyebabkan infeksi nosokomial, apabila tidak di atasi dengan
baik. Untuk meminimalisir hal tersebut, terutama yang berhubungan dengan penanganan
sampah infeksius dan cairan tubuh maka di butuhkan adanya program pengelolaan sampah
infeksius dan cairan tubuh agar semua karyawan mengetahui cara penanganan sampah yang
baik dan benar.

II. LATAR BELAKANG


Rumah sakit merupakan tempat penghasil limbah terkomplit karena mengeluarkan berbagai
limbah baik padat maupun limbah cair yang berbahaya. Air limbah yang berasal dari rumah
sakit merupakan salah satu sumber pencemaran air yang sangat potensial. Hal ini disebabkan
karena air limbah rumah sakit mengandung senyawa organic yang cukup tinggi, mengandung
senyawa-senyawa kimia yang berbahaya serta mengandung mikroorganisme pathogen yang
dapat menyebabkan penyakit (Said, 2003). Pengelolaan limbah RS yang tidak baik akan
memicu resiko terjadinya kecelakaan kerja dan penularan penyakit dari pasien ke pekerja, dari
pasien kepasien, dari pekerja kepasien, maupun dari dan kepada masyarakat pengunjung rumah
sakit. Prilaku membuang sampah dan meludah sembarangan, prilaku merokok (tidak
diperbolehkan) dan sejumlah barang atau bingkisan yang dibawa oleh pengunjung / tamu
menambah jumlah sampah dan mengotori lingkungan rumahsakit. Sedangkan unit yang
menghasilkan sampah seperti : instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan, instalasi gawat darurat
dan instalasi penunjang lainnya. Dalam hal ini Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
mengadakan program pengelolaan sampah yang di lakukan oleh petugas Cleaning Service. TIM
PPI mensosialisasikan pada pegawai baru agar mengerti tentang penanganan sampah dan jenis-
jenis sampah agar dapat membuang sampah sesuai jenisnya agar dapat mempermudah dalam
penanganan sampah.

III. TUJUAN
TUJUAN UMUM :
Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di rumah sakit Permata Cibubur dengan
pengelolaan limbah infeksius, non infeksius, safety Box dan cairan tubuh di rumah sakit secara
benar

TUJUAN KHUSUS :
1. Diketahui dan dipahami jenis jenis dan penanganan limbah infeksius oleh karyawan Rumah
Sakit.
2. Dipahaminya pemilahan limbah rumah sakit yang benar agar terhindar dari penularan
penyakit bagi pasien dan karyawan.
3. Dilaksanakannya penanganan limbah cairan tubuh sebagai bagian prosedur kerja
keseharian oleh seluruh karyawan.

IV. KEGIATAN POKOK


1. Melakukan Identifikasi jenis – jenis limbah infeksius dan cairan tubuh
2. Melakukan sosialisasi penanganan sampah infeksius dan cairan tubuh
3. Monitoring dan pengawasan penanganan limbah

V. RINCIAN KEGIATAN :
1. Melakukan identifikasi jenis sampah infeksius dan cairan tubuh
2. Melakukan sosialisasi
3. Monitoring on the spot

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Melakukan identifikasi jenis-jenis sampah infeksius dan cairan tubuh
2. Melakukan sosialisasi jenis limbah dan penanganannya
3. Implementasi penanganan limbah rumah sakit
4. Evaluasi penanganan limbah rumah sakit

VII. SASARAN
1. Karyawan memahami 100% penanganan limbah rumah sakit
2. Pemilahan dan penanganan limbah rumah sakit di unit kerja 100%
VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
WAKTU
N 2017
NAMA KEGIATAN
O 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 12
0 1
1 Melakukan identifikasi jenis-jenis
sampah infeksius dan cairan tubuh x
2 Sosialisasi
3
Implementasi
4 Evaluasi
IX. EVALUASI DAN PELAPORAN
1. Evaluasi
Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk menilai dan memonitor kegiatan-kegiatan penaganan limbah rumah sakit dalam :
a. Input : Kebijakan, Pelaksana, Protap
b. Proses : Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, Pengawasan
c. Output : Hasil/target, ketepatan waktu

Hasil evaluasi :
1. Unit Keperawatan

Hasil Monitoring audit Kepatuhan Membuang Sampah Infeksius,


Non Infeksi dan Infeksius (Safety Box)
Bulan September, Oktober & November 2017
90 89 87 87
90 83 80 82 80 85 85 85 85
80 80 80 80 81 80 81 78 79 80
80 75 75 75 75 75
70 70
70 65 INFEKSIUS PATUH
60 INFEKSIUS TDK PATUH
50 NON INFEKSIUS PATUH
40 35
30 NON INFEKSIUS TDK PATUH
30 25 25 22
20 18 20 20 19 19 20 SAFETY BOX PATUH
20 15 15 15 13
10 10 11
SAFETY BOX TDK PATUH
10 0
0
2 GU 2 WW 3 WW 1 WW 1 GU ICU OK VK HCU NICU
Interpretasi :
Dari bulan September, oktober dan November 2017 tingkat kepatuhan membuang sampah infeksius yang patuh sebanyak 81% yang tidak patuh 19 %, non ifeksius
patuh 84% yang tidak patuh 16%, membuang sampah benda tajam di safety Box patuh 86%, tidak patuh 14 %.

2. Unit Penunjang Medis

HASIL MONITORIONG KEPATUHAN AUDIT PEMBUANGAN SAMPAH INFEKSIUS, NON INFEKSIUS & SAFETY BOX
BULAN SEPTEMBER, OKTOBER & NOVEMBER 2017

80 80 80 80 80
80 75 75
70 70
70
60 60
60

50
Laboratorium
40 40
40 Radiologi
30 30 Rehabilitasi Medis
30 25 25
20 20 20 20 20 Gizi Klinik
20 Rekam Medis

10

0
Patuh tdk patuh patuh tdk patuh patuh tdk patuh patuh tdk patuh
Infeksius non Infeksius infeksius khusus tabung darah & safety BOX
kantong darah
Interpretasi :
Dari Bulan September, oktober & November 2017 berdasarkan hasil monitoring audit kepatuahan
membuang sampah infeksius, non infeksius dan safety BOX di unit penunjang medis untuk
laboratorium patuh 75% dan tidak patuh 25%,penggunaan sampah yang digunakan infeksius ( safety
Box,sampah sisa komponen darah dan sampah yang terkontaminasi dengan darah dan cairan tubuh
pasien untuk rehabilitas medic patuh 80% dan tidak patuh 20% pengggunaan sampah yang digunakan
hanya sampah infeksius dan non infeksius. Untuk Gizi klinik dan rekam medis patuh 85% dan tidak
patuh 25%.

2. RENCANA TINDAK LANJUT


1. Sosialisasi ulang tentang spo pembuangan sampah infeksius, non infeksius
2. Dilakukan pelatihan di weekend trening tentang sampah infeksius dan non infeksius
3. Untuk pembuangan cairan tubuh pasien dibuang di spoelhook

4. PELAPORAN
Data yang diperoleh kemudian diolah menjadi suatu informasi yang dibuat setiap 3 bulan sekali
dan dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan dan upaya tindak lanjut serta penyusunan
rencana kegiatan selanjutnya.

X. PENUTUP
Demikianlah Hasil program pengelolaan sampah infeksius dan cairan tubuh RS Permata
Cibubur ini dibuat. Mudah-mudahan dapat terlaksana dengan baik dan sangat bermanfaat bagi
seluruh karyawan dan lingkungan internal RS Peermata Cibubur.

Bekasi, 04 Desember 2017


RS Permata Cibubur

dr. Mira Roziati Dachlan, MARS


Direktur
Rekomendasi dari TIM PPI:
3. Dilakukan sosialisasi ulang tentang spo limbah infeksius dan non infeksius ke unit perawatan terkait
4. Diharapkan semua unit keperawatan mampu menerapkan kepatuhan membuang sampah infeksius
dan non infeksius dengan tepat dan benar.
5. Untuk safety BOX dibuang ¾ penuh.
Interpretasi :
Dari bulan September, oktober dan November 2017 tingkat kepatuhan membuang sampah infeksius
yang patuh sebanyak 81% yang tidak patuh 19 %, non ifeksius patuh 84% yang tidak patuh 16%,
membuang sampah benda tajam di safety Box patuh 86%, tidak patuh 14 %.

4. Pelaporan
Data yang diperoleh kemudian diolah menjadi suatu informasi yang dibuat setiap satu bulan
sekali dan dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan dan upaya tindak lanjut
serta penyusunan rencana kegiatan selanjutnya.

XI. PENUTUP
Demikianlah program pengelolaan sampah infeksius dan cairan tubuh RS Permata Cibubur ini
dibuat. Mudah-mudahan dapat terlaksana dengan baik dan sangat bermanfaat bagi seluruh
karyawan dan lingkungan internal RS Peermata Cibubur.

Bekasi, 04 Desember 2017


RS Permata Cibubur

dr. Mira Roziati Dachlan, MARS


Direktur

Anda mungkin juga menyukai