Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

PROSEDUR TINDAKAN MEDIS


RSMARY CILEUNGSI
2016 - 2018
Prosedur Anestesi Regional Kombinasi Epidural Spinal (CSE)
(ICD 9CM:.)
1. Pengertian (Definisi) Kombinasi dari teknik ini digunakan untuk pembedahan yang
memerlukan waktu dan indikasi lama dalam pelaksanaan
pembedahan
2. Indikasi .
a. Pembedahan di daerah abdomen.
b. Pembedahan di daerah ekstremitas bawah
c. Pembedahan di daerah urogenital.

3. KontraIndikasi a. Absolut.
1) Pasien menolak.
2) Syok.
3) Infeksi kulit didaerah injectionb.
b. Relatif.
1) Gangguan faal koagulasi
2) Kelainan Tulang belakang.
3) Gangguan TIK.
4) Pasien tidak kooperatif.
4. Persiapan a. Siap pasien: Mempersiapkan seperti prosedur umum
tindakan pasien yang akan dilakukan tindakan kombunasi
epidural-spinal
1) Anestesi regionalProsedur evaluasi pasien pra
anestesi untuk menentukan kelayakan
2) Perencanaan teknik.
3) Informed consent meliputi penjelasan teknik, resiko,
dan komplikasi
4) Instruksi puasa (elektif), premedikasi bila diperlukan.
b. Bahan dan Alat:
1) Monitor pasien
2) Obat-obat anestesi lokal
3) obat emergency
4) sarana peralatan Anestesi regional
5) set regional anestesi
6) mesin anestesi

5. ProsedurTindakan a. Dilakukan prosedur premedikasi.


b. Memasang monitor
c. Memasang infus line dan lancar.

3
d. Posisikan pasien duduk atau tidur miring.
e. Indentifikasi tempat insersi jarum touchy khusus
kombinasi spinal epidural dan berikan penanda.
f. Desinfeksi daerah insersi jarum touchy khusus dan
lakukan penyuntikan anestesi lokal lidokain 2% di tempat
insersi.
g. Insersi jarum epidural ditempat yang telah ditandai
dengan teknik Loss Of Resistance atau Hanging Drop.
h. Tarik penuntun pada jarum touchy khusus dan pastikan
LCS tidak keluar.
i. Insersikan jarum spinal didalam jarum touchy sampai
memasuki ruang sub arachnoid.
j. Pastikan keluar liquor.
k. Aspirasi dan masukan obat lokal anastesi.
l. Insersikan kateter epidural menuju ruang epidural melalui
jarum touchy khusus.
m. Dilakukan test dosis untuk mengetahui kemungkinan
masuknya obat anestesi lokal ke intravena maupun ruang
sub arachnoid.
n. Fiksasi kateter epidural.
o. Maintanance anestesi menggunakan obat anestesi lokal
yang disuntikkan ke ruang epidural sesuai dermatom
tubuh yang akan diblok.
6. Pasca 1. Observasi tanda vital di kamar pemulihan.
2. Melakukan penanganan tindakan monitor ketinggian blok
ProsedurTindakan
sesuai skala bromage atau alderretscore.
3. Atasi segera komplikasi yang terjadi.
7. Tingkat Evidens II
8. Tingkat Rekomendasi B
9. Penelaah Kritis 1. Dr Imam Suyuti, SpAn
2. Dr Ricky H T, SpAn
3. Dr Arief Isfia j, SpAn
10. Indikator Target100 % tidak nyeri operasi
ProsedurTindakan
(Performance Measurement)
11. Kepustakaan 1. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIANOMOR HK.02.02/MENKES/251/2015
tentang PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN
KEDOKTERAN ANESTESIOLOGIDAN TERAPI
INTENSIF.
2. Clinical Anesthesia procedure of Massachussetts
General Hospital.
3. Clinical anesthesiology

4
5

Anda mungkin juga menyukai