Anda di halaman 1dari 3

ANESTESI LOKAL & SEDASI

No Dokumen
SOP No Revisi
Tanggal Terbit
Halaman

UPT Puskesmas Uut Teguh Sabara, Apt. M.Sc


Astapada NIP. 19820311 200902 1 001

1 Pengertian Anestesi lokal adalah tindakan menghilangkan nyeri/sakit secara


. local tanpa disertai hilangnya kesadaran.
2 Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukant indakan anestesi
. local.
3 Kebijakan - Surat keputusan Kepala UPT Puskesmas Astapada
. Nomor/SK/PKM-ASP/2018 tentang Jenis-jenis sedasi yang
dapat dilakukan di UPT Puskesmas Astapada.

4 Referensi
.
5 Prosedur Anestesi local dengan menggunakan lidokain
. A. Petugas mempersiapkan alat dan bahan :
a. Lidocain 2% atau lidocain compositium (lidocain dan
epinephrine)
b. Spuit jarum suntik 1 ml atau 3 ml
c. Kapas alcohol 70%
d. LarutanIodin Povidon 10%
B. Jika menggunakan lidocain compositum (kombinasi epinephrine)
petugas memastikan bukan merupakan kontraindikasi, meliputi:
a. Organ akral (end organ), misalnya telinga, jari tangan dan
kaki, kuping, hidung dan penis
b. Penderita lanjut usia (geriatri)
c. Penderita hipertensi
d. Penderita penyakit kardiovaskular
e. Penderita tirotoksikosis
f. Infiltrasi, bloksarat, blok spinal pada persalinan spontan
dengan bayi yang belum lahir.
C. Petugas mempersiapkan pasien :
a. Identitas pasien
b. Memberitahukan pasien/keluarga atas tindakan yang akan
dilakukan dengan pengisian lembar persetujuan tindakan
medis (informed consent)
c. Mempersilahkan pasien untuk posisi berbaring yang nyaman.
D. Petugas memilih teknik anestesi:
Tiga teknik pilihan dalam anestesi local dengan lidokalin:
1. Teknik Infiltrasi :penyuntikan lidokalin langsung diarahkan
disekitar tempat lesi, luka, atauinsisi. Cara yang sering
digunakan adalah blockade lingkar dan obat disuntikan
intradermal atau subkutan.
2. Teknik Field Blok : Obat ditempatkan pada cabang-cabang
saraf yang lebih besar mengelilingi daerah tindakan
3. Teknik Block saraf :Obat ditempatkan pada batang saraf
yang besar, sehingga daerah yang dilayani (distal) saraf yang
bersangkutan akan teranestesi.

PROSEDUR I (TEKNIK INFILTRASI):


Untuk lesi-lesi permukaan (superfisialis)
1. Petugas membersihkan sekitar luka dengan antiseptic.
2. Petugas memasukan lidocaine kedalam spuit jarum suntik.
3. Petugas menusukkan jarum suntik menyusur kulit secara
subkutan.
4. Petugas melakukan aspirasi.
5. Petugas menyuntikkan perlahan-lahan sambal mencabut jarum,
bila tidak masuk pembuluh darah.
6. Petugas saat mencabut jarum pada jarak tertentu, dilakukan
aspirasi kembali dan penyuntikan, demikian seterusnya sampai
daerah yang dimaksud selsesai dianestesi.
7. Petugas melakukan pengurutan pada tempat yang telah
dianestesi agar zat anestetik merata sambal menunggu kerja
obat.

PROSEDUR II (TEKNIK FIELD BLOCK):


Digunakan pada pengangkatan lesi kecil hingga sedang.
1. Petugas membersihkan sekitar luka dengan antiseptic.
2. Petugas memasukan lidocaine kedalam spuit jarum suntik.
3. Petugas menusukan jarum suntik, arahkan pada satu sisi
daerah yang akan di anestesi.
4. Petugas melakukan aspirasi.
5. Petugas menyuntikkan obat sambal jarum ditarik mundur.
6. Petugas menarik jarum tapi tidak sampai habis lalu
menyuntikkan kearah yang bersudut dengan arah suntikan
pertama (sisi lain darilesi).
7. Petugas melakukan aspirasi.
8. Petugas menyuntikkan obat sambljarum ditarik mundur.
Petugas mengulangi prosedur diatas pada benjolan satunya.
9. Petugas menyuntikkan obat dengan ujung-ujung suntikan pada
kedua sisi bertemu dengan ujung suntikan yang dibuat pada
benjolan lainnya.
10. Bila perlu, petugas memberikkan suntikan pada lapisan yang
lebih dalam atau pada jarigan dibawah lesi.

PROSEDUR III (TEKNIK BLOK SYARAF):


Biasa digunakan untuk tindakan yang agak luas.
1. Petugas membersihkan sekitar luka dengan antiseptic
2. Petugas memasukkan lidocain kedalam spuit jarum suntik.
3. Petugas memasukkan jarum suntik pada daerah proksimal dari
daerah yang akan dilakukan tindakan.
4. Petugas menanyakan pada pasien apakah merasa kesemutan
pada saat jarum ditusukkan (jika merasa kesemutan berarti
posisi suntikan sudah tepat).
5. Setelah suntikan selesai, petugas melakukan masase (pijatan
pada daerah suntikan untuk membantu penyerapan obat).
6. Petugas mengalihkan perhatian pasien misalnya dengan diajak
bicara sambil melakukan tes apakah obat sudah bekerja,
dengan menusuk daerah yang akan dilakukan tindakan dengan
benda tajam sepert ijarum.
7. Bila pasien tidak kesakitan, berarti blok berhasil.

6 Unit 1. Unit Tindakan


Terkait 2. Unit Gigi
7.Rekaman Historis Peubahan
No Isi Perubahan Tgl Mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai