Anda di halaman 1dari 11

PENCABUTAN GIGI

No. Kode : Ditetapkan Oleh:


Kepala Puskesmas Jeumpa
Terbitan :

SPO No. Revisi

Tgl. Mulai Berlaku :


:

Puskesmas dr. Zubaidah


Halaman : NIP: 19810321 201003 2 001
Jeumpa

1. Pengertian Evaluasi kesehatan ibu dan anak adalah dibidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu
menyusui, bayi dan balita serta anak pra sekolah.
2. Tujuan Untuk mendapatkan ruang untuk mengatur gigi memundurkan gigi yang
maju, menghilangkan sumber penyakit gigi

3. Kebijakan Pelaksanaan pencabutan gigi hanya boleh dilakukan oleh dokter gigi,
petugas poli gigi yang terlatih, dan harus memperhatikan tekhnik kerja
asebtor

4. Referensi Google 9,3,15

5. Alat dan bahan 1. ALAT


a. Bak instrument steril
b. Kaca mulut
c. Pinset
d. Sonde
e. Tang pencabutan gigi
f. Bein
g. Croen
h. Carpul
2. BAHAN
a. Kapas
b. Tampon
c. Obat suntik/ injeksi
d. Hanskun
e. Masker
f. Handuk kecil

1
6. Langkah- Langkah
 Dokter gigi dan perawat poli gigi
mencuci tangan di air mengali
Menyiapkan alat dan Mempersilahkan
Cuci tangan
 Perawat gigi menyiapkan alat alat bahan pasien duduk
dikursi gigi
dan bahan dalam bak instrument
streril
Memeriksa
 Perawat gigi mempersilahkan pasien Memakai hanscun&masker
tekanan darah
untuk duduk dikursi gigi
 Dokter gigi/perawat gigi melakukan
anamnese terhadappasien berkaitan Anamnese
dengan penyakit sistematik yang
diderita
 Perawat gigi memeriksa tekanan darah Melakukan anastesi
pasien daerah gigi yang Bekas luka diberi
dicabut tampon yang
 Melakukan anastesis pada daerah gigi
diolesin betadin
yang akan dicabut
 Menunggu beberapa saat agar anastesi Melakukan anastesi Memberikan
daerah gigi yang dicabut konseling
bekerja dan pasien merasa sudah kebas
 Berkas luka cabutan ditumpat dengan Memberikan obat
tampor yang diolesi dengan betadine resep
Pasien merasa sudah
 Memberitahukan edukasi pada pasien kebas
 Dokter gigi memberikan resep obat Membuang
sampah
 Petugas gigi membuang sampah Tindakan
ditempatnya cabutan gigi
Mensrterilkan
 Perawat gigi membersihkan dan alat yang
mensterilkan alat- alat dan bahan yang digunakan

telah digunakan Mencatat tindakan


rekam medik
 Perawat gigi memcatat tindakan dalam
rekam medik
 Perawat gigi memncuci tangan di air Cuci tangan

mengalir

7. Hal-hal yang perlu diperhatikan Observasi pasien antara 5 sampai dengan 10 menit terhadap reaksi obat

8. Unit terkait 1. Klinik umum


2. Klinik gigi
3. Rawat inap
4. Kartu
5. Lab
9. Dokumen terkait  Rekam medis
 Catat tindakan

2
SCALING
No. Kode : Ditetapkan Oleh:
Kepala Puskesmas Jeumpa
Terbitan :

SPO No. Revisi

Tgl. Mulai Berlaku :


:

Puskesmas dr. Zubaidah


Halaman : NIP: 19810321 201003 2 001
Jeumpa

1. Pengertian Scaling adalah proses penyimpangan karkulus dan plam dan permukaan
gigi , baik supre gingiya maupun subgingival
2. Tujuan Untuk membuang plak / karang gigi dan stain ( perwarnaan akibat
rokok/kopi, the, dll dan menjadikan gusi kita sehat)

3. Kebijakan Pelaksanaan scaling ( membersihkan karang gigi hanya dilakukan dokter


dan petugas poli gigi yang terlatih dan harus diperhatikan teknis kerja
aseptic)

4. Referensi Google , 9,3,15

5. Alat dan bahan 1. ALAT


a. Bak instrument
b. Kaca mulut
c. Pinset
d. Mata & caler
2. BAHAN
a. Kapas
b. Alkohol
c. Celimek
d. Betadhin
e. Hanskun
f. Masker
g. Handuk

3
6. Langkah- Langkah
Cuci tangan Menyiapkan alat -alat
 Petugas poli gigi mencuci tangan
diair mengalir

 Petugas poli menyiapkan alat alat


Persilahkan
bahan dalam bak instrument steril
duduk pasien

 Petugas poli gigi mempersilakan


Memakai hanscun
pasien duduk dikursi gigi
dan masker

 Petugas poli gigi memberi tahu


maksud tindakan kepada pasien
Anamnese

 Petugas poli gigi membersihkan


karang gigi
Beritahukan
maksud tindakan
 Petugas poli gigi membersihkan
konseling tentang kesehatan gigi dan
mulut Bersihkan karang gigi

 Petugas poli gigi memcatat rekam


medic dibuku registrasi
Beri konseling

 Petugas poli gigi mensterilkan dan


membersihkan alat alat yang
Bersihkan alat
digunakan

 Petugas poli gigi mencuci tangan


Mencatat pelaporan
Cuci tangan

7. Hal-hal yang perlu diperhatikan Observasi pasien

8. Unit terkait 1. Poli gigi

9. Dokumen terkait  Rekam medis


 Catat tindakan

4
PENAMBALAN TETAP/ PERMANEN
No. Kode : Ditetapkan Oleh:
Kepala Puskesmas Jeumpa
Terbitan :

SPO No. Revisi

Tgl. Mulai Berlaku :


:

Puskesmas dr. Zubaidah


Halaman : NIP: 19810321 201003 2 001
Jeumpa

1. Pengertian  Tambalan yang sudah dirawat dengan tambalan sementara maka


tambalan itu dilepaskan lagi dan bila gigi itu tidak sakit maka
ditambal gigi tetap
 Untuk memperbaiki atau mengembalikan bentuk , fungsi,
Agar gigi dengan tambalan komposif tetap terjaga baik hindari
menggit atau makanan yang masuk kegigi yang berlubang
Peegantian tambalan tetap yang baik agar gigi geligi anda tetap
terjaga
2. Tujuan  Untuk mempertahankan gigi selama mungkin didalam saluran akar
gigi yang sakit
 Untuk menjaga makan supaya geraham tidak sakit lagi

3. Kebijakan Pelaksanaan gigi boleh dilakukan oleh dokter gigi dan petugas npoli gigi
yang terlatih dan harus memperhatikan tehnik kerja

4. Referensi Google 16-3-15

5. Alat dan bahan 3. ALAT


a. Bak instrument
b. Kaca mulut
c. Pinset
d. Spatel
e. Mata bor
f. Flasting flung
g. Semen stopel
h. Plastis instrument
i. Glas plet
4. BAHAN
a. Hanscun
b. Masker
c. Kapas
d. Tampon
e. Fuji 1 x ( tambalan teta )
f. Alcohol
g. Handuk kecil

5
6. Langkah- Langkah
 Dokter gigi dan perawat poli gigi
mencuci tangan di air mengali
Menyiapkan alat dan Mempersilahkan
 Perawat gigi menyiapkan alat alat Cuci tangan pasien duduk
bahan
dikursi gigi
dan bahan dalam bak instrument
streril
Memakai hanscun
 Perawat gigi mempersilahkan pasien anamnese
& masker
untuk duduk dikursi gigi
 Dokter dan petugas poli gigi memakai
alat perlindungan diri hanscun dan Menentukan tindakan
masker
 Dokter gigi dan petugas poli gigi
melakukan anamneses terhadap pasien Mengaduk tambalan
berkaitandengan keluhan gigi pasien tetap Penambalan gigi
yang ditambal pasien
 Dokter gigi dan petugas poli gigi
menentukan diagnose dan melakukan Memberikan
persiapan tindakan penambalan konseling

 Petugas poli gigi mengambil tambalan


Memberikan
tetap untuk mengaduk-aduk tambalan resep obat
yang diperlukan gigi pasien
 Dokter gigi dan petugas poli gigi Membuah
sampah
menambal gigi pasien
 Dokter gigi dan petugas poli gigi
Mensrterilkan
memberikan consoling kepada pasien
alat
 Dokter gigi dan petugas poli gigi
memberikan resep obat dan pasien Mencatat tindakan
 Petugas poli gigi membuang sampah rekam medik

pada tempatnya
 Petugas poli gigi mensterilkan alat dan Cuci tangan
bahan yang telah digunakan
 Petugas poli gigi mencatat tindakan
dalam rekam medic
 Dokter gigi dan petugas poli gigi cuci
tangan diair mengalir
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan Observasi pasien

8. Unit terkait 1. kartu


2. poli gigi
9. Dokumen terkait  Rekam medis
 Catat tindakan

6
SOP PENAMBALAN SEMENTARA
No. Kode : Ditetapkan Oleh:
Kepala Puskesmas Jeumpa
Terbitan :

SPO No. Revisi

Tgl. Mulai Berlaku :


:

Puskesmas dr. Zubaidah


Halaman : NIP: 19810321 201003 2 001
Jeumpa

1. Pengertian Tambalan ini dibutuhkan diantara perawatan gigi yang tidak dapat
diselesaikan dalam satu kali kunjungan misalnya : perawatan saluran akar,
dimana lubang gigi yang sedang dirawat tdk dapat diabiarkan terbuka,
namun belum dibuatkan restorasi akhir , oleh karena itu dibuat tambalan
sementara/ tetap
2. Tujuan Untuk mengangkat seluruh jaringan saraf gigi yang sudah busuk tambalan
sementara dibuka langsung diganti tambalan sementara / permanen

3. Kebijakan Pelaksanaan tambalan sementara hanya boleh dilakukan oleh dokter gigi,
petugas yang terlatih dan harus memperhatikan teknik kerja asiptic

4. Referensi Google 2-3-15

5. Alat dan bahan 5. ALAT


a. Bak instrument
b. Kaca mulut
c. Pinset
d. Spatel
e. Mata bor
f. Flasting flung
g. Semen stepel
h. Dentorit
i. Glas plet
6. BAHAN
a. Hanscun
b. Masker
c. Kapas
d. Tampon
e. Celemek
f. Tambal sementara 9 dentorit)
g. Alcohol
h. Handuk kecil

7
6. Langkah- Langkah
 Dokter gigi dan perawat poli gigi
mencuci tangan di air mengali
Menyiapkan alat dan Mempersilahkan
 Perawat gigi menyiapkan alat alat Cuci tangan pasien duduk
bahan
dikursi chair
dan bahan dalam bak instrument
streril
Memakai hanscun &
 Petugas poli gigi mempersilahkan anamnese
masker
pasien untuk duduk dikursi gigi
 Dokter dan petugas poli gigi memakai
hanscun dan masker Mengambil tambalan
sementara
 Dokter gigi dan petugas poli gigi
melakukan anamneses terhadap pasien
berkaitan dengan penyakit sistematik Melakukan tindakan Memberikan konseling
perawatan tambalan pada pasien
yang diderita pasien
sementara
 Petugas poli gigi mengambil tambalan
sementara
 Dokter gigi melakukan tindakan Memberikan resep
obat pada pasien
perawatan dan penambalan sementara
pada gigi pasien Membuang sampah
 Dokter gigi memberikan konseling pada tempatnya
kepada pasien
Mensterilkan obat dan
 Dokter gigi memberikan resep obat
bahan
pada pasien
 Petugas poli gigi membuang sampah
Mencatat tindakan
pada tempatnya rekam medik
 Petugas poli mensterilkan alat alat dan
bahan yang telah digunakan
 Petugas poli gigi mentatat tindakan Cuci tangan

dalam rekam medic


 Dokter gigi dan petugas poli gigi cuci
tangan diair mengalir
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan Observasi pasien

8. Unit terkait 1. kartu


2. poli gigi
9. Dokumen terkait  Rekam medis
 Catat tindakan

8
MOU DENGAN FASILITAS KESEHATAN RUJUKAN
No. Kode : Ditetapkan Oleh:
Kepala Puskesmas Jeumpa
Terbitan :

SPO No. Revisi

Tgl. Mulai Berlaku :


:

Puskesmas Halaman :
dr. Zubaidah
NIP: 19810321 201003 2 001
Jeumpa

1. Pengertian  Suatu system ruukan dengan fasilitas kesehatan eksternal untuk


pengobatan ndan rujukan
 Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan upaya pelayanan dan
kecatatan sesuai sesuai dengan kemampuan fasilitas kesehatan

2. Tujuan  Untuk mencapai tujuan dari penyelenggaraan Bpjs kesehatan , maka


bertambah satu lagi fasilitas puskesmas
 Untuk meningkatkan fasilitas sesuai kemampuan dan tujuan yang
ditetapkan peraturan
 Untuk mengetahui bagaimana system rujukan yang ditetapkan
peraturan
 Untuk mengetahui bagaimana system rujukan daerah
 Pelayanan kesehatan unruk tujuan estetik pelayanan yang mengatasi
dan menyelamatkan nyawa pasien dengan kondisi dengan kondisi
tertentu

3. Kebijakan  Adanya mou khusus rujukan antara fasilitas kesehatan


 Mou rujukan dengan puskesmas ponek sesuai dengan kebijakan
yang berlaku
 Adanya perbedaan kebijakan penjamin kesehatan provinsi dan mou
antara puskesmas dengan badan sop
 Perbedaan masyarakat, penyusunan mou perjanjian sop
 Dibidang kesehatan kerja dilengkapi dengan nota kesepahaman mou
penyelenggaraan pelayanan yang dilakukan rujukan fasilitas
kesehatan
4. Referensi Google 19-3-15

5. Langkah- 1. Perbelajaran direktorat bina upaya kesehatan rujukan


langkah 2. Melakukan pelayanan fasilitas kesehatan menjelang strategis
3. Berupa fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut
4. Kelanjutan dan langkah nyata dari mou kerja sama antara BPJS
5. Merupakan langkah maju memberikan perlindungan kesehatan
6. Mengungkapkan bahwa dasar pelayanan kesehatan untuk pelaksana program jkn
7. Kegiatan sosialiasi jaminan kes dan menyimpan informasi pasien digunakan
untuk proses lanjutan

9
EVALUASI INFORMED CONSENT, HASIL EVALUASI,
TINDAK LANJUT
No. Kode : Ditetapkan Oleh:
Kepala Puskesmas Jeumpa
Terbitan :

SPO No. Revisi

Tgl. Mulai Berlaku :


:

Puskesmas dr. Zubaidah


Halaman :
Jeumpa NIP: 19810321 201003 2 001

1. Pengertian  Layanan konseling perorangan bermakna layanan yang


diselenggarakan rangka pengentasan masalah pribadi klien atau
layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta dan
mendapatkan layanan langsung secara tatap muka dengan konselor
dalam rangka pembahasan & pengentasan

2. Tujuan  Agar klien memahami kondisi diri sendiri, lingkungan ,


permasalahan yang dalam kekuatan dan kelemahan dirinya sehingga
klien mampu mengatasinya
3. Kebijakan  Penggunaan symbol tanda klinis SK tentang informed consent
juklak sop dan formulir
 Prosedur dokumen data indicator mutu
4. Referensi Google 18-3-15

5. Langkah- langkah 1. Mekanisme untuk melakukan tindakan secara luar tindakan yang
memerlukan informed consent standar
2. Staf medis membantu pimpinan rumah, persetujuan tindakan medic di
informasikan secara tindakan yang ,memerlukan
3. Evaluasi sisten indontifikasi dokumentasi dan tindak lanjt dan hasil evaluasi
ada ketentuan tentang informed consent yang harus disiapkan
4. Ada kebijakan tertulis tentang prosedur pelayanan dan rencana tindak lanjut
5. Langkah-langkah pokok dalam evaluasi pelayanan sekalipunm tidak selalu
sama namun pada umum para pakar
6. Kegiatan tindak lanjut atau untuk melakukan pengambilan keputusan dalam
melaksanakan evaluasi tidak diperhatikan cara menentukan evaluasi
7. Kegiatan yang dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau
dimanipulasi
8. Pasti sebagai tindak lanjut dari laporan
9. Penilaian harus mengandung langkah-langkah transection dan proses
outcoment produk data
10. Tidak hanya dibandingkan untuk kegiatan tahap evaluasi program

10
PERSIAPAN PASIEN RUJUKAN
No. Kode : Ditetapkan Oleh:
Kepala Puskesmas Jeumpa
Terbitan :

SPO No. Revisi

Tgl. Mulai Berlaku :


:

Puskesmas Halaman :
dr. Zubaidah
NIP: 19810321 201003 2 001
Jeumpa

1. Pengertian  Sitem rujukan menurut system kesehatan bertujuan agar pasien


mendapat dan meminta petunjuk yang perlu dilakukan dalam rangka
persiapan
 Sitem rujukan bertujuan agar pasien mendapat menyeragamkan dan
menyederhanakan prosedur rujukan diwilayah kerja
 Pasien rujukan adalah yang memerlukan pemeriksaan prosedur dan
dokter membuat surat rujukan lengkapi persiapan untuk
dipindahkan dan pasien yang memerlukan pemeriksaan pengobatan

2. Tujuan  Dengan cara menggunakan modalitas transportasi dan pengiriman


pasien rujukan persiapan pertolongan dirumah sakit dan
dipuskesmas
 Untuk menjalankan system rujukan pelayanan ibu dan bayi dengan
stabilitas pasien
3. Kebijakan  Meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin yang hidup disekitar
kedalaman
 Pasien harus keuskesmas setempat untuk meminta rujukan pasien
untuk mendapatkan perawatan medis
 Persiapan pelaksana desentralisasi rumah sakit dan puskesmas
4. Referensi Google 19-3-15

5. Langkah- langkah 1. Persiapan penderita


2. Dalam pelayanan kebidanan dengan penyakit kronis misalnya ( jantung kronis,
hipertensi diabetes
3. Dalam meningkatkan mutu yang berkualitas
4. Pelayanan sulit untuk membuat persiapan dengan cepat misalnya merujuk pasien
puskesmas dengan penyakit kronis
5. Perawat terampil tersedia alat
6. Buku registrasi unit pelayanan terkait buku daftar rujukan pasien
7. Pada umumna berobat igd tidak membutuhkan surat rujukan yang terpnting adalah
kartu BPJS kepada pasien
8. Melakukan yang optimal untuk dilakukan rujukan dengan cara trasportasi
9. System rujukan bertujuan agar pasien mendapatkan pelayanan yang baik
10. Meminta petunjuk apa yang diperlukan pasien selama dalam perjalanan

11

Anda mungkin juga menyukai