Anda di halaman 1dari 2

ANASTESI INFILTRASI

No. Dokumen : /SOP/UKP- /


/2022
SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit : 2022

Halaman : 1– 2

PUSKESMAS TENGKU ERNITA, SST


KILAN 19720909 199212 2 001
1.Pengertian Anastesi infiltrasi adalah suatu metode anastesi yang mendeponirkan larutan
anastesi disekitar gigi yang akan di cabut, yaitu di bagian lipatan mukobukal,
lingual atau bagian palatum yang bertujuan untuk menimbulkan anastesi
ujung saraf melalui injeksi pada atau sekitar jaringan yang akan dianastesi
sehingga mengakibatkan hilangnya rasa di kulit dan jaringan yang terletak
lebih dalam misalnya daerah kecil dikulit atau gusi (pencabutan gigi)

2.Tujuan Sebagai pedoman dalam melakukan anastesi sebelum pencabutan gigi.

3.Kebijakan /SK/UKP-VII/IV/2019

4.Prosedur 1. Persiapan
2. Petugas memaki APD sesuai level resiko tindakan
a. Menyiapkan kapas (cotton pellet), povidon iodine 10 %
b. Menyiapkan jarum suntik dengan larutan anastesikum
c. Menyiapkan sarana pelindung diri sesuai level resiko tindakan
d. Posisikan pasien senyaman mungkin pada kursi gigi
e. Lembar informed concernt (surat pernyataan persetujuan tindakan)
f. Menyiapkan tensimeter
3. Pelaksanaan anastesi infiltrasi
a. Memeriksa tanda-tanda vital pasien ( TD, Nadi, RR )
b. Desin feksi sekitar gigi yang akan di cabut sampai area yang akan
disuntikan sampai 10%
c. Melakukan anastesi dengan teknik anastesi infiltrasi :
 Daerah bukal/labial /RA/RB
Masukkan jarum ke dalam mukosa +2-3 mm, ujung jarum berada
pada apeks dari gigi yang dicabut. Sebelum mendeponir
anastetikum, lakukan aspirasi untuk melihat apakah pembuluh
darah tertusuk. Bila sewaktu dilakukan aspirasi dan terlihat darah
masuk ke dalam kerpul,tarik karpul. Buang darah yang berada di
karpul dan lakukan penyuntikan pada lokasi lain yang berdekatan.
Masukkan obat dengan perlahan dan tidak boleh mendadak
sebanyak 0,5 ml
 Daerah Palatal/Lingual
Masukkan jarum sampai menyentuh tulang. Masukkan obat
perlahan dan tidak boleh mendadak sebanyak 0,5 ml. Akan
terlihat mukosa daerah tersebut putih/pucat.

 Daerah Interdental Papil


Masukkan jarum pada daerah papila interdental, masukkan
obatnya sebanyak 0,5 ml. Akan terlihat mukosa daerah tersebut
memucat.

d. Melakukan monitoring efek anastesi selama tindakan


berlangsung sampai 30 menit setelah tindakan dengan mengisi
format monitoring anastesi.

e. Tes Efek Anastesi


Membuang jarum bekas pakai pada safety box dan cartridge
(tempat larutan anastesi) pada sampah medis. Tidak boleh
digunakan untuk pasien yang lain walaupun sedikit sekali larutan
yang digunakan.
5.Referensi Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi, Permenkes R.I tahun 2015

6.Unit Terkait Unit Rekam Medis


Unit Poli Umum
Unit Poli KIA
Unit Kamar Obat
Unit Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai