Anda di halaman 1dari 3

ANESTESI INFILTRASI

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

PUSKESMAS Mauritius Timba


ROGA NIP.19880922 201001 1
004
1. Pengertian Anestesi infiltrasi adalah suatu metode anastesi yang mendeponirkan
larutan anastesikum di sekitar gigi yang akan di cabut, yaitu di bagian
lipatan mukobukal , lingual atau bagian palatum yang bertujuan untuk
menimbulkan anastesi ujung saraf melalui injeksi pada atau sekitar jaringan
yang akan dianastesi sehingga mengakibatkan hilangnya rasa di kulit dan
jaringan yang terletak lebih dalam misalnya daerah kecil dikulit atau gusi
(pencabutan gigi).

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan anestesi


sebelum melakukan tindakan pencabutan gigi.

3. Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas Kotaratu No … tentang Pelayanan Klinis

4. Referensi - Permenkes No 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi


Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
- Permenkes No: 89/2015 tentang Upaya Kesehatan Gigi dan
Mulut.
- KMK NO.HK.02.02/MENKES/62/2015 tentang panduan praktek klinis bagi
dokter gigi.

5. Prosedur/ a. Petugas menyiapkan kapas (cotton pellet), larutan rivanol dan


Langkah-
povidon iodine 10 %
langkah
b. Petugas menyiapkan jarum suntik dengan larutan anastesikum
c. Petugas menyiapkan sarana pelindung diri (masker dan sarung
tangan)
d. Petugas memposisikan pasien senyaman mungkin pada kursi gigi
e. Petugas memberikan lembar informed consent (surat pernyataan
persetujuan tindakan)
f. Petugas memeriksa tanda-tanda vital pasien ( TD, Nadi, RR )
g. Petugas mendesinfeksi sekitar gigi yang akan di cabut sampai area
yang akan disuntikan
h. Petugas melakukan anestesi dengan teknik anastesi infiltrasi :
 Daerah bukal/labial/RA/RB
Masukkan jarum ke dalam mukosa +2-3 mm, ujung jarum
berada pada apeks dari gigi yang dicabut. Sebelum mendeponir
anastetikum, lakukan aspirasi untuk melihat apakah pembuluh
darah tertusuk. Bila sewaktu dilakukan aspirasi dan terlihat
darah masuk ke dalam kerpul,tarik karpul. Buang darah yang
berada di karpul dan lakukan penyuntikan pada lokasi lain yang
berdekatan. Masukkan obat dengan perlahan dan tidak boleh
mendadak sebanyak 0,5 ml

 Daerah Palatal/Lingual
Masukkan jarum sampai menyentuh tulang. Masukkan obat
perlahan dan tidak boleh mendadak sebanyak 0,5 ml. Akan
terlihat mukosa daerah tersebut putih/pucat.

 Daerah Interdental Papil


Masukkan jarum pada daerah papila interdental, masukkan
obatnya sebanyak 0,5 ml. Akan terlihat mukosa daerah tersebut
memucat.

i. Petugas melakukan tes efek anestesi, bila tidak sakit bisa


dilakukan tindakan pencabutan gigi.
j. Petugas membuang jarum bekas pakai pada safety box dan
cartridge (tempat larutan anastesi) pada sampah medis. Tidak
boleh digunakan untuk pasien yang lain walaupun sedikit sekali
larutan yang digunakan.
k. Petugas mendokumentasikan kegiatan.

6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait Poli Gigi

Anda mungkin juga menyukai