Nomor : NO. REVISI HALAMAN RSKIA ALYA ...../SOP/RSKIA-ALYA/...../2022 /4 Ditetapkan : STANDAR Tanggal Terbit : Direktur PROSEDUR Juni 2022 OPERASIONA L ( SPO ) dr. Mendro Suarman PENGERTIAN Anestesia kaudal adalah teknik anestesia epidural dengan akses/pendekatan ke ruang pidural segmen sakral melalui hiatus sakralis. Anestesia kaudal dapat diperoleh dengan menyuntikkan obat anestesi lokal melalui hiatus sacralis ke dalam ruangan epidural pada canalis sacralis TUJUAN Tujuan anestesia kaudal adalah menghilangkan sensasi pada daerah yang teranestesia (terblok sensorik, motorik dan otonomnya) sehingga dapat dilakukan tindakan pembedahan didaerah tersebut 1. Indikasi Indikasi dilakukan kaudal anestesi untuk operasi-operasi daerah perineal seperti haemoroid, fistula ani, dan kista bartolini 2. Kontra indikasi a. Absolut Pasien menolak Terdapatlesi infeksius di tempat penyuntikan Koagulopati Peningkatan tekanan intra kranial b. Relatif Infeksi di sekitar tempat penyuntikan Hipovolemia Penyakit susunan saraf pusat Nyeri punggung kronik Sepsis 3. Syarat Sudah menandatangani suratizin operasi Pasien kooperatif Terdapat indikasi dilakukannya anestesia kaudal Tidak terdapat indikasi kontra 4. Komplikasi yang mungkin terjadi a. Hipotensi b. Punksi duramater dan Post Dural Puncture Headache c. Infeksi STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL ANESTESIA REGIONAL BLOK KAUDAL Nomor : NO. REVISI HALAMAN RSKIA ALYA ...../SOP/RSKIA-ALYA/...../2022 /4 d. Perdarahan epidural atau kaudal e. Trauma serabut saraf f. Sulit mencapai level anestesi yang tinggi. g. Masih bisa terjadi reaksi sistemik. h. Karena kelainan anatomi, kegagalannya bisa mencapai 5-10%. 5. Pemeriksaan penunjang a. DPL b. BT/CT atau PT/aPTT c. Pemeriksaan lain atas indikasi KEBIJAKAN 1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333/MENKES/SKVII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit 2. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; 3. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
PROSEDUR 1. Petugas menyiapkan pasien
a. Petugas melakukan kunjungan pra-anestesia termasuk informed consent kepada pasien b. Petugas melakukan tindakan sesuai dengan standar anestesia umum. c. Petugas memasang jalur intravena yang lancar minimum satu buah kepada pasien (khusus) 2. Petugas menyiapkan alat dan obat a. Jarum spinal sekecil mungkin sesuai dengan pengalaman dan kebutuhan. b. Obat anestesia lokal dan adjuvan. c. Doek steril lubang dan antisepsis. d. Alat-alat dan obat-obat anestesia umum. 3. Petugas menyiapkan alat pemantauan a. Tensimeter. b. EKG. c. Pulse oksimeter. d. Stetoskop. e. Termometer. f. Kateter urin terpasang. 4. Petugas melakukan pelaksanaan tata cara Kerja STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL ANESTESIA REGIONAL BLOK KAUDAL Nomor : NO. REVISI HALAMAN RSKIA ALYA ...../SOP/RSKIA-ALYA/...../2022 /4 a. Petugas memeriksa kesiapan alat (blok kaudal, resusitasi) dan obat yang diperlukan b. Petugas menyiapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis dan antisepsis c. Petugas memasang monitor standar pada pasien dan amati tanda vital pasien d. Petugas memasang jalur intravena pada pasien,premedikasi bila perlu e. Petugas memposisikan pasien pada posisi Sims f. Petugas mengidentifikasi kornu sakralis dan SIPS g. Petugas melakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada landmark yang ditentukan. h. Petugas memberikan anestesilokal pada kulit diatas kornu sakralis i. Petugas melakukan penusukan jarum kateter intravena / Tuohy dengan sudut 45 derajat dengan sacrumdi antara kedua kornu sakralis, setelah jarum dirasakan melalui membran sacracoccygeal atau kontak dengan bagian ventral kanalis sacralis, jarum ditarik beberapa mm dari periosteum, diturunkan 5 sampai 15 derajat, dan kateter diteruskan masuk beberapa mm (bayi/anak) atau cm (dewasa). Perhatikan ujung jarum tidak melewati garis imajiner yang menghubungkan kedua SIPS j. Petugas mencabut stylet jarum kateter intravena/Tuohy k. Petugas menghubungkan syringe berisi NaCl0,9% dengan hub kateter/Tuohy, aspirasi,bila negatif, injeksikan sambil merasakan loss of resistance ruang epidural dan meraba tidak adanya penyuntikan intramuscular/subkutan l. Petugas melakukan test dose untuk memastikan ujung jarum tidak terletak di ruang subarachnoid atau intravaskular m. Petugas memasukkan anestesia lokal dengan pelan dan aspirasi sering sambil tangannon dominan meraba regio sakrum Monitoring Blok Kaudal 1. Petugas memonitor ABC, ketinggian blok, intensitas blok 2. Petugas mengamati perubahan fisiologis yang terjadi, pencegahan dan penatalaksanaannya 3. Petugas mengamati Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL ANESTESIA REGIONAL BLOK KAUDAL Nomor : NO. REVISI HALAMAN RSKIA ALYA ...../SOP/RSKIA-ALYA/...../2022 /4 penatalaksanaannya 4. Petugas melakukan penatalaksanaan bila blok tidak adekuat 5. Petugas melakukan penatalaksanaan ketidak nyamanan pasien bila ada Pasca Bedah 1. Petugas memonitor ABC di ruang pulih, 2. Petugas mengembalikan pasien keruang rawat bila memenuhi Skor Bromage Score. 3. Petugas mendokumentasikan Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan penatalaksanaan UNIT 1. Ruang OK TERKAIT Dilaksanakan Oleh : Pelaksana : 1. Dokter spesialis anestesi