1/5
Ditetapkan
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Peraturan Direktur
KEBIJAKAN
2/5
prosedur & Tindakan
b. Pengecekan Identitas pasien
c. Melakukan identifikasi prosedur yang akan dilakukan
d. Menanyakan riwayat kesehatan sekarang
e. Menanyakan riwayat kesehatan terdahulu, terutama riwayat
epilepsy pada anak, Astma, Hipertensi, Diabetes, dll
f. Menanyakan kepada pasien dan keluarga tentang obat –
obatan yang pernah dikonsumsi, tanyakan juga riwayat
allergi obat – obatan
g. Menanyakan kepada pasien dan keluarga tentang waktu
PROSEDUR makan minum terakhir
h. Dokter anestesi melakukan pemeriksaan fisik terfokus pada
tanda – tanda vital, evaluasi jalan nafas, auskultasi jantung
paru
i. Dokter anestesi meminta hasil pemeriksaan penunjang
medis, diantaranya pemeriksaan laboratorium, radiologi,
EKG
j. Tim anestesi menanyakan tentang Informed concent
k. Tim anestesi melakukan edukasi pasien & keluarga tentang
resiko, manfaat dan alternative tindakan yang diperlukan
l. Tim anestesi mencatat hasil temuan didalam rekam medis
pasien
2. Perawat anestesi melakukan penyiapan obat – obatan sedasi,
diantaranya :
a. Propofol 1 – 2 mg/kg (orang dewasa) atau 2 – 3 mg/kg (anak
– anak)
b. Midazolam
c. Ketamin
d. Spuit 3, 5, dan 10cc
e. Oksigen source
f. Marker bag oksigen ukuran anak – anak, dewasa
g. Tensimeter
h. Stetoskop
i. Temp rectal
PELAYANAN SEDASI DILUAR KAMAR OPERASI
3/5
3. Tim anestesi melakukan pemantauan dan pencatatan intra
operatif/ intra prosedur
a. Tim anestesi memastikan bahwa pasien berada di posisi
operasi atau prosedur yang benar
b. Dokter anestesi melakukan reevaluasi ulang kesiapan pasien,
obat – obatan dan suplai oksigen
c. Perawat anestesi melakukan pemberian obat – obatan sesuai
instruksi dokter anestesi
d. Tim anestesi melakukan pemantauan intra prosedur, yang
meliputi :
1)Pemantauan tingkat kesadaran pasien (dinilai dari respon
terhadap stimulus nyeri)
2)Pemantauan saturasi oksigen dengan menggunakan pulse
oksimetri
3)Pemantauan sirkulasi tekanan darah, meliputi pengukuran
tekanan darah, frekuensi denyut jantung setiap 5 menit
sekali
4)Pemantauan temperature
5)Pemantauan tentang jenis dan jumlah cairan intravena
yang digunakan (input)
6)Pemantauan tentang jenis dan jumlah cairan intravena
yang dikeluarkan (output)
7)Pemantauan tentang kejadian yang tidak biasa selama
pemberian anestesi
8)Pemantauan peralatan oksigenasi berikut teknik dan lokasi
pemasangannya
PROSEDUR a. Tim anestesi melakukan evaluasi pasien setiap 5 menit
sekali.
b. Tim anestesi melakukan pencatatan hasil pemantauan dalam
laporan pemberian sedasi di rekam medis pasien
4. Tim anestesi melakukan pemantauan dan pencatatan pasien
post sedasi, pemantauan tersebut antara lain :
a. Melakukan evaluasi pasien setelah keluar dari ruang
tindakan
PELAYANAN SEDASI DILUAR KAMAR OPERASI
4/5
b. Tim anestesi mendampingi pasien selama pasien
dipindahkan ke ruangan observasi
c. Tim anestesi melakukan pencatatan terhadap kondisi umum
pasien
d. Anggota tim anestesi harus tetap tinggal di ruang pulih sadar
sampai tanggungjawab perawatannya diserahkan ke perawat
ruangan
e. Tim anestesi melakukan pengevaluasian dan pemantauan
kondisi secara kontinyu, meliputi :
1) Pencatatan sesuai kronologis mengenai tanda vital
(oksigenasi, jalan nafas, sirkulasi, temperature) dan
tingkat kesadaran pasien setiap 5 menit
2) Pencatatan sesuai kronologis mengenai obat – obatan
yang diberikan, dosis, dan jalur pemberiannya
3) Jenis dan jumlah cairan intravena yang diberikan,
termasuk produkdarah
f. Tim anestesi melakukan pencatatan hasil evaluasi di lembar
pemberian sedari pasien di rekam medis pasien
g. Dokter anestesi dapat melaksanakan Supervisi medis secara
umum dan koordinasi perawatan pasien
5. Tim anestesi melakukan evaluasi / kriteria pemulihan dari
pemberian sedasi
a. Tim anestesi melakukan penilaian berdasarkan skala
ALDRETE
NO NILAI 2 1 0
5/5
bergerak as bergerak
bergerak
4. Respirasi Bias napas Nafas Apneau/
dalam dan dangkal, obstruksi
batuk sesak
PROSEDUR nafas
5. Kardiovas Tek.darah Tek.darah Tek.darah
kuler berubah berubah berubah >
<20 % 20 – 30 50%
%
Catatan :
a. Nilai 7 – 10 Pasien dapat dipindahkan ke ruang perawatan.
b. Nilai < 7 Pasien dipindahkan ke perawatan Intensif (ICU).